Setelah kepergian Wobin marshapun mencoba membuka pesan di ponselnya dan ia merasa terkejut ketika membaca pesan singkat yang membuat jantungnya berhenti berdetak.
"Marsha, aku tau. tolong jangan pergi atau menghilang. aku mencintaimu " – Do
"Do, apa maksudnya?dia tau apa tentangku?", kata Marsha sambil mencoba memutar otaknya.
Dan beberapa saat kemudian Do pun menelpon Marsha, Marsha tambah terkejut ketika membaca nama penelpon.
"Hal..oo", kata Marsha pelan sambil mengatur nafasnya
"Hm Marsha, ku pikir kita harus bertemu", kata Do halus
"Oh ada apa. hm oppa, apa maksudmu mengirim pesan seperti itu. apa maksudmu ?", kata Marsha mulai tenang.
"Seperti yang kamu tau, aku mencintaimu", kata Do
"Secepat itukah? kita belum lama kenal , kamu juga belum tau seperti apa aku ini, bagaimana bisa kamu mencintaiku ? kamu tak tau apa - apa ", kata Marsha dengan nafas yang semakin pendek
"Aku memang tak tau segalanya dihidupmu, tapi aku mau tau, aku mau peduli. percayalah padaku,aku ingin bertemu denganmu. apa kamu dirumah? aku akan kesana?aku akan membuktikan ", kata Do dengan lembut
"Do oppa , aku tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi dihidupku. You are my star, kamu dilangit aku di bumi. kita jauh. kita tak mungkin bisa bersatu , aku juga hanya orang biasa, tidak cantik, anggun atau menawan, kamu bisa mendapatkan yang lebih dariku, apa yang kamu sukai dariku ? ha? ", kata Marsha sambil mencoba menahan tangisnya, muncul banyak pemikiran di otaknya dari berbagai sudut pandang
"Apa kamu meragukan aku? aku ingin kita bertemu, lihatlah jika aku bersungguh - sungguh " terdengar suara Do kian melemah
"Kita bertemu di kedai seperti saat kita pertama kali bertemu, besok malam, oppa, sungguh aku binggung dengan pemikiranmu ", kata Marsha
"Baiklah, lihatlah ", jawab Do
Marshapun merasa sekujur tubuhnya melemah,detakan jantungnya berdetak cepat, seperti ada rasa mual di mulutnya, kepalanya terasa pusing.
"Apa ini kenyataan?apa halusinasiku?hahaha, apa aku tadi terlihat sangat jaim?atau menjurus kemunafik? kita lihat besok , ah Do, kamu ada – ada saja ", kata Marsha pada diri sendiri.
"Kamu yang disana,tenang saja,kamu aman!", kata Marsha sambil menunjuk salah satu bintang dilangit.
Keesokan malamnya, Marsha telah bersiap untuk menemui Do. Iapun menunggu kehadiran Wobin, ia ingin izin kepada Wobin karena ia idak memiliki nomor ponsel Wobin.
"Unnie terlihat cantik dan manis ", kata pembantu rumah tangga Wobin
"Oh terima kasih,haha. Aku terharu , siapa namamu? kamu terlihat masih muda ", jawab Marsha sambil tersenyum dan menampakkan sepasang lesung pipit yang sangat dalam.
"Nama saya Gihyo, senang bertemu denganmu ", kata Gihyo sambil membungkuk.
"Aku panggil Hyo saja ya, hehe. sudah santai saja denganku. oh ya aku minta nomor ponselmu ya, aku tidak memiliki nomor ponsel Wobin ", kata Marsha sambil menali sepatunya
"Baiklah unni", jawab Hyo.
Setelah beberapa saat akhirnya Marsha sampai di kedai, dan berada di ruang VVIP. Jantungnya berdegup kencang , rasanya udara terasa panas, rasanya ia ingin mual . Ia menunggu sosok yang ia nanti, tapi belum juga menampakkan diri. Ia mencoba memainkan ponselnya tapi juga tak berefek. Tiba - tiba ponselnya terdapat pesan:
Marsha, aku bosan - Luhan
Maaf tapi aku ya oppa tapi sedang ada acara, aku harus bertemu dengan orang lain – Marsha
Siapa? kamu denganku saja, kamu tak akan sakit hati,hehe – Luhan
“Apa maksud pesan Luhan, ah sungguh memusingkanku ?”, kata Marsha penuh dengan tanda tanya.
Apa kamu ibuku? aku sudah biasa sakit hati.lol – Marsha
Percayalah padaku, pergilah denganku malam ini. Kamu tak akan kecewa - Luhan
Marsha membaca pesan terakhir Luhan , Marsha hanya bisa menaikkan alisnya, ia tak paham benar dengan maksud Luhan, ketika ingin membalas pesan Luhan, tiba - tiba Do muncul, Do terlihat sangat tampan walaupun hanya menggunakan pakaian santai. Lalu Do duduk didepan Marsha dan tersenyum . oh sangat manis. Mereka hanya saling diam, Do hanya memandang dalam - dalam mata Marsha, Marsha tak dapat berkutik dengan tatapan tajam Do.
“Apa aku harus melakukan ini ?”, batin Do sambil menatap Marsha
"Jika hanya ingin melihatku, nanti ku beri fotoku saja dan aku bisa pergi sekarang, Mungkin", kata Marsha
"Apa kamu melihat kesungguhanku?dimataku?kamu tau aku serius?", kata Do lembut
"Aaaa, matamu indah. kamu sedikit menyeramkan ketika serius. Mana ku tahu, hehe ", kata Marsha sambil menahan tawa.
"Ah kamu membuyarkan konsentrasiku dengan senyumanmu ", kata Do ikut tertawa
"Haa? senyumanku? ahh. maaf, aku akan diam ", seketika Marsha terdiam
“Tapi kamu terlihat begitu menggemaskan “, batin Do sekali lagi .
"Lihat mataku, lihatlah lebih dalam. aku menyukaimu oh tidak, aku mencintaimu", kata Do sambil memegang tangan Marsha
"Apa kamu serius? kamu tak gila?apa kamu sakit? Aku bahkan tidak pernah berntanya apa yang sedang kamu lakukan. Jangan main - main ", kata Marsha sambil menahan tawanya
"Ya aku gila, aku sakit dan kamu adalah obatku, i love you,would you like to be mine ?", kata Do
“Habis aku, Habis aku, aku harus bagaimana? Habis aku, tapi aku mengidolakannya, ottokee, hua . Dia juga mirip dengan, D..iion “, batin Marsha sambil menatap Do.
"Aaaa, i will, hm yes ", kata Marsha pelan tanpa memandang Do karena sangat malu
"Sungguh aku tidak ingin meyakitimu sangat tidak ingin meyakitimu ", kata Do dengan suara lembut
"Memangnya kamu akan meyakitiku?", kata Marsha binggung
"Anni ,chagiya, mulai hari ini kamu milikku ", kata Do sambil tersenyum dan menggengam tangan Marsha.
"ah, kamu membuatku malu,sungguh" kata Marsha sambil memandang Do.
“Aku tetap merasakan keganjalan :, batin Marsha.
Dan dimulai malam itu, akhirnya Marsha dan Do resmi menjadi pasangan kekasih, hari ke hari, bulan ke bulan, merekapun berjalan dengan indah. Senyum dan tawa menhiasi kehidupan Marsha tapi masih banyak hal yang misterius dari dia merahasiakan tempat tinggalnya sampai ia melupakan.....................suster Minah
"Hey hyo,apa kamu asli dari Seoul?", kata Marsha ketika sarapan pagi bersama dengan Wobin.
"Anni, aku dari salah satu kota di daerah terpencil di Busan ", kata Hyo sambil tersenyum
"Aku ingin main kerumahmu,apa boleh ?aku juga ingin ke Busan beberapa minggu lagi ", kata Marsha sambil memakan roti.
"Busan?kenapa kamu tak memberi tauku? kamu boleh tinggal disini semaumu", kata Wobin
"Bagaimana jika aku dikira istrimu?kamu tak takut? . Oppa,aku sangat terimakasih kamu telah membantuku, tapi aku tak ingin selamanya merepotkanmu.hm kupikir ini saatnya aku menceritakannya padamu ", kata Marsha sambil menarik nafas panjang
Kkenapa tidak? ada apa ", Wobinpun mendekatkan kursinya ke arah marsha.
Marshapun menceritakan kenapa ia pergi ke Seoul dengan modal nekat dan emosi, bagaimana ia bisa tinggal digereja itu, kenapa ia kabur. Tak hanya Wobin yang mendengarkan ceritanya, Hyo juga mendengarkan dan mencoba menenangkan Marsha yang sesekali menahan nafas dan tangisnya.
"Aku ingin meninggalkan Seoul dan pergi ke Busan dan sepertinya tak jauh dari rumah Hyo dan aku akan memulai usaha disana, tapi aku belum siap menceritakannya pada kekasihku "kata Marsha dikuti suara yang mulai mengecil
"Kamu punya kekasih disini ? dalam waktu 3 bulan ? hebat. siapa kekasihmu?", kata Wobin
"Aku akan memberitahumu karena kamu seperti kakakku sendiri, dia member EXO, Do ", kata Marsha sambil malu - malu.
"Hahaha,kau tau siapa kekasihku? Taylor swift", balas Wobin sambil tertawa terbahak – bahak
"Sepertinya Oppa tidak belajar dari pengalaman", kata Marsha datar
"Iya,aku percaya", kata Wobin tiba – tiba
"Haa?secepat itu?", kata Marsha terkejut dan Wobin hanya tersenyum mendengar cerita Marsha.
Wobin kerja, Hyo sibuk, Marsha hanya menonton teve namun pikirannya melayang entah kemana.
Suster Minah, maafkan aku, aku akan kembali jika sudah waktunya,aku berjanji - Marsha
Tulis Marsha dalam pesan singkat yg dikirimnya ke suster Minah. Ia menutup matanya, merasakan hembusan angin ala kadarnya yang menampar wajahnya.
“Baru 3 bulan, tapi aku selalu merasa ada yang disembunyikan , ahhh entah “, batin Marsha
"Ahhhhh,aku bosan, aku ingin menemui Do, ya aku harus memberi kejutan padanya ", kata Marsha lalu berlari menuju dapur dan ia tak menemukan Hyo akhirnya ia membuat masakan kesukaan Do, nasi goreng.
Sore itu udara cukup dingin tapi tak mematahkan semangat Marsha untuk bertemu Do, ia memakai jaket lapis 3, menggunakan sesuatu yang membuatnya hangat dan hanya matanya yang terlihat ya bisa diartikan tidak cukup dingin tapi sangat dingin.
"Demi cinta demi cinta demi cinta. dionnn. peluk aku", kata Marsha sambil melangkahkan kakinya
Kali ini ia memberanikan diri datang ke Dorm EXO setelah sebelumnya ia tak pernah berani , selama ini ia menjalin secret relationships dengan Do, Marsha juga menyetujuinya karena ia tak ingin repot dan heboh.
Ketika ia sudah hampir sampai di Dorm EXO, Marsha terkejut bukan main karena melihat sosok yang dikenalnya.
"Park shion! " katanya dalam hati, iapun berjalan menuju arah shi on lalu tersadar dan memutar balik langkahnya.
"kenapa kau memutar balik langkahmu " – x
Mendengar suara yang dikenalnya, Marsha hanya bisa membeku..