home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > When The First Snow Fall

When The First Snow Fall

Share:
Author : rzkicha16
Published : 23 Jan 2014, Updated : 28 Jan 2014
Cast : Baekhyun, Han Goo Eun/You
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |8137 Views |1 Loves
When the First Snow Fall
CHAPTER 2 : The Memories

Pada suatu pagi yang dingin sebelum malam natal, aku terbangun karena mataku merasakan silaunya sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarku.

Walaupun udara terasa dingin tetapi rupaya mentari tidak mau kalah untuk muncul. Aku menarik selimutku lagi untuk kembali tertidur tetapi setelah satu menit menutup mata, aku menyerah. Kantukku sudah hilang karena semalam aku tidur lebih awal.

Aku berniat ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukaku tetapi belum sempat aku meraih gagang pintu kamar mandi, aku mendengar adik laki-lakiku, Goo Nam, berseru memanggilku.

“Noona! Noona! Lihat itu…” sambil menunjuk televisi. “Bukankah itu Baekhyun hyung?”

Aku melihat apa yang ditunjuk oleh Goo Nam. Dan di layar televisi flat 21 inchi di ruang keluargaku, aku melihat wajah Baekhyun yang sedang di-close up oleh kameramen, yang menampilkan Baekhyun sedang menyanyikan “Miracles in December” bersama tiga orang anggota EXO lainnya.

Aku menganggukdan berkata pelan, “Iya, itu dia” kataku pelan.

“Yeokshi! Baekhyun hyung daebak.” Goo Nam terkekeh sambil bersila memegang lututnya, masih memandang TV. “Keunde noona….apakah Baekhyun hyung masih sering meneleponmu?”

“Hah? Heum…mana mungkin dia ada waktu untuk meneleponku. Dia terlalu sibuk untuk itu,”

Adikku lalu mengangguk dan kembali menonton acara musik di TV. Dengan cepat cepat aku masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan keinginanku sebelum aku dipanggil oleh Goo Nam untuk melihat EXO.

Tanganku boleh saja dengan lincah menggerakkan gagang sikat gigi untuk menyapu deretan gigiku, tetapi otakku dipenuhi dengan Baekhyun. Kalian penasaran kan, tentang apa sebenarnya hubunganku dengan Baekhyun? Oke, aku akan menjelaskannya. Tapi nanti.

***

Aku merasa pikiranku kosong semenjak aku melihat EXO di layar TV pagi itu. Ketika sadar, aku sudah duduk di tempat tidurku sambil memegang tiket konser SMTown Week yang akan diadakan besok, 25 Desember 2013. Dengan ekspresi frustasi aku menjambak rambutku dan bertanya-tanya pada diriku sendiri, kenapa aku membeli tiket ini. Dan setelah aku mengingat-ingat apa yang terjadi padaku seharian, yang menjadi alasan satu-satunya aku membeli tiket konser itu adalah keinginanku untuk bertemu dengan Baekhyun.

Ini sudah satu tahun lebih beberapa bulan sejak Baekhyun memulai debutnya bersama EXO. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Ya, aku dan Baekhyun memang saling mengenal. Dulu kami berada di SMA yang sama, di sebuah SMA biasa.

Kembali kulihat tiket SMTown Week yang ada di tanganku. Haruskah aku datang? Aku bisa saja merobek tiket ini menjadi potongan-potongan kecil atau membakarnya menjadi abu agar aku benar-benar tidak bisa pergi ke konser itu. Tetapi sebelum ide gilaku itu terlaksana, terdengar suara eomma mengetuk pintu kamarku.

“Goo Eun-ah, kamu sudah siap? Ayo segera keluar. Appa-mu sudah susah-susah memesan meja di restoran mewah. Jangan sampai kita terlambat gara-gara kamu tidak kunjung keluar dari kamarmu,”

“Ne, Eomma. Aku keluar sekarang,” buru-buru aku letakkan tiket SMTown Week di atas meja belajarku, lalu berlari ke arah mobil ayahku yang sudah hidup sejak tadi untuk pergi bersama keluargaku merayakan malam natal di sebuah restoran mewah.

 

***

Dan disinilah aku sekarang. Di sebuah bangku bus dalam perjalanan pulang ke rumah semenjak aku kabur di tengah-tengah konser karena dadaku sakit. Aku tidak memiliki suatu penyakit yang serius seperti penyakit jantung, paru-paru, atau hepatitis sebelumnya. Bahkan penyakit mag—yang banyak diderita oleh teman-temanku—sekalipun aku tidak pernah merasakannya.

Aku pernah mendengar tentang Psikosomatis. Itu semacam penyakit psikis yang berasal dari pikiran. Jadi kau akan merasakan ada sesuatu yang salah dengan organmu saat mengalami kejadian tertentu. Tetapi sesungguhnya, itu hanyalah tipuan dari otakmu. Sama sekali tidak ada yang salah dengan jasmanimu, tetapi rohanimulah yang bersalah.

Di dalam bus yang aku naiki, hanya ada lima penumpang lain selain aku yang sibuk memandangi handphone mereka masing-masing tanpa pernah menatap wajah penumpang yanglain. Memang, zaman sekarang sangat berbeda dengan zaman dahulu. Orang-orang zaman sekarang bersikap lebih individual dan mengutamakan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang lain. Contohnya saja misalnya dalam perjalanan bus ini aku sengaja memotong pembuluh darah arteri di pergelangan tanganku untuk bunuh diri. Siapa yang akan tahu selama aku tetap tidak bersuara? Dan mereka akan heboh jika aku sudah mati kehabisan darah.

Hush! Kugeleng-gelengkan kepalaku untuk mengusir pikiran bunuh diri di dalam bus itu. Aku kembali melamun. Dan wajah Baekhyun pun terlintas. Harus kuakui, semenjak debut dia makin tampan dan dia kehilangan banyak berat badannya. Fisiknya memang tidak jauh berbeda dari yang dulu, tetapi aku sangsi kalau sifatnya masih sama dengan Baekhyun yang dulu aku kenal. Tanpa aku sadari pikiranku pun melayang ke masa lalu. Seperti kaset yang di rewind. Seolah-olah bus yang aku tumpangi ini adalah bus ajaib yang bisa berjalan ke dalam mesin waktu dan membawaku ke masa lalu…

 

-TO BE CONTINUED-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK