home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Be A Maid

Be A Maid

Share:
Author : mumutaro
Published : 23 Jan 2014, Updated : 07 May 2014
Cast : Bigbang, fictional character
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |36939 Views |6 Loves
Be A Maid
CHAPTER 6 : WHO YOU?

WHO YOU?

 

            “Pengawal Choi, maafkan aku...,” lirih Yuri dalam tidurnya.

            “Hey bangun!! Kenapa kau malah tidur! Ah, aku jadi seperti sopirmu saja!” bentak Ji Yong. Yuri yang terkejut langsung terbangun. “Di, di mana ini?”

            “Keluar sekarang!”

            Yuri buru-buru keluar dari mobil. Matanya masih berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang menyorot ke bumi. Ia berdiri di depan sebuah stasiun TV swasta yang lumayan terkenal di sana. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan mengikuti Ji Yong masuk saja.

            Di dalam sana para kru TV sudah sibuk menangani acara dan mengurus beberapa artis yang menjadi bintang tamu di sana. Ji Yong sudah sibuk dengan beberapa kru yang memberinya arahan.

            Di dekat sana Yuri hanya duduk diam memandang para kru TV yang sibuk. Ji Yong tidak menyuruhnya melakukan sesuatu dan dia tidak melakukan apapun karenanya. Sebenarnya dia masih mengantuk dan ingin melanjutkan tidurnya, tapi karena banyak orang ia malu untuk tidur di situ. Ia berharap tidak ada orang yang mengenalinya di situ. Ia lalu menunduk dan menyembunyikan kepala dengan hoodie jaket abu-abunya.

            Yuri tidak tahu kalau Ji Yong sedari tadi menoleh padanya. “Ah, cewek itu, benar-benar aneh,” ujar Ji Yong, sambil sesekali membaca script-nya. Ji Yong tiba-tiba teringat saat Yuri tertidur di mobil tadi, Yuri menggumamkan sebuah nama dalam tidurnya. “Pengawal Choi?” begitu kalau Ji Yong tidak salah dengar tadi.

            “Siapa itu pengawal Choi?” pikirnya. Ji Yong lalu berpikir bahwa Yuri adalah seorang putri dari kerajaan Joseon yang terdampar di masa depan. “Pantas saja dia terlihat bodoh, pasti dia belum pernah melihat dunia modern,” Ji Yong mencibir.

            “Kwon Ji Yong, sebentar lagi segmen anda,” ujar seorang kru yang mengagetkan Ji Yong.

 

XXX

 

            “Camera ON!” teriak seorang kru. Lampu sorot menyala, musik pembuka terdengar, dan perbincangan santai itu segera di mulai. “Kudengar anda akan menjalani shooting drama?” tanya host itu.

            “Iya, minggu depan kami baru mulai shooting,” jawab Ji Yong sambil tersenyum ramah.

            “Boleh beri sedikit bocoran, apa judul drama itu? Aku tidak sabar ingin menontonnya,”

            “Ah, bagaimana ya..., aku tidak boleh membocorkannya, hehehe,” jawab Ji Yong lagi sambil menggaruk kepalanya.

            Yuri berdiri menatapnya shooting acara itu di belakang juru kamera. “Pembohong, dia pasti lupa apa judul dramanya sendiri,” cibirnya. “Dan senyumnya itu..., benar-benar palsu! Kenapa banyak orang yang tidak bisa dipercaya di dunia ini? Memuakkan!” Yuri kembali ke tempat duduknya, tapi matanya masih tertuju pada shooting itu.

            “Apa anda juga akan kembali ke dunia musik? Setelah band-mu bubar anda tidak mengeluarkan album lagi, kukira banyak orang yang menunggu anda kembali,”

            “Oh iya, tentu saja. Aku sedang mengerjakan album juga selama ini, tapi karena aku sibuk jadi butuh waktu yang lama juga, aku juga harus menyiapkan konser dengan matang,”

            Yuri tersenyum sinis mendengarnya.

            “Sepertinya sudah banyak hal yang tercapai dalam hidupmu,”

            “Oh tidak juga, hehehe,”

            “Oh ya? Apa ada hal yang masih ingin kau capai?”

            “Mmm..., aku ingin hidup bahagia dengan istri dan anak-anak, itu saja, hehehe,” Ji Yong tersenyum manis.

            “Wah indah sekali, aku terharu, semoga tercapai,” host itu memuji.

            Yuri ingin tertawa saja mendengar pernyataan barusan. Impian macam apa itu! Orang seperti Ji Yong, yang kerjanya hanya mabuk-mabukan di apartemennya, pergi ke club, memarahi orang, memecat orang seenaknya, ... dan juga tidak pernah mandi, orang seperti dia, ... ah dunia ini sangat gila, pikir Yuri.

 

XXX

 

            “Kenapa kau tertawa sendiri?”

            “Oh? Sudah selesai?” Yuri heran melihat Ji Yong berdiri di sampingnya.

            “Aku hanya satu segmen,” ujar Ji Yong sambil berlalu. Yuri mengikutinya. “Benar, kau kan sudah tidak laku lagi,” ejeknya. Ji Yong tidak menanggapi.

            “Ngomong-ngomong, wawancara tadi lucu sekali, hahahaha,” Yuri masih tertawa hingga mereka telah sampai di depan mobil yang tadi diparkir.

            “Apanya yang lucu?”

            “Mukamu, hahahaha!”

            “Heh, diam kau!”

            Yuri masih saja tertawa hingga lima menit berlalu. Ji Yong mendengus kesal. Butuh waktu bagi Yuri untuk menenangkan nafasnya. Ji Yong hanya menatapnya sambil cemberut . Setelah sedikit tenang ia lalu menoleh ke arah Ji Yong di sebelahnya dan Yuri tidak dapat menahan tawanya sekali lagi. Kalau bisa ia ingin tertawa sambil bergulung-gulung di situ.

            Beberapa orang menatap ke arah sana dengan heran. Ji Yong malu karena orang-orang menatapnya seperti itu. “Heh sudah-sudah! Orang-orang melihat kita!”

            “Oh, maaf-maaf, hahaha,”

            “Sudahlah, sekarang saatnya kau jujur padaku!”

            “Apa?”

            “Sebenarnya siapa kau, dari mana, dan mau apa kau di sini?”

            “Bukan urusanmu!”

            “Kalau begitu tunjukkan kartu identitasmu!” Ji Yong berusaha merebut tas Yuri, mungkin ia benar-benar berharap kalau Yuri berasal dari Joseon. Yuri bergerak sigap untuk melindungi tasnya. “Jangan!”

            “Kalau begitu katakan!”

            “Namaku Yuri, kau kan sudah tahu namaku! Aku pergi dari rumah karena aku ingin bersenang-senang, aku bukan buronan polisi, kau puas?”

            “Oke,” Ji Yong masuk ke mobilnya. Yuri-pun mengikuti.

            Ji Yong menyalakan mesin mobil. “Lalu pengawal Choi itu siapa?”

            Yuri terkejut. Bagaimana Ji Yong bisa tahu tentang pengawal Choi. Apa pengawal Choi sudah menemukannya?

            “B,bagaimana kau tahu dia? Kau bertemu dengannya?” Yuri panik.

            “Tidak, kau selalu menyebutnya dalam tidurmu,”

            “Oh ya?”

            “Kenapa wajahmu jadi seperti itu? Apa dia...”

            “Bukaannn! Orang bernama Choi itu sangat menyebalkan, ke mana pun dia mengikutiku, apa-apa tidak boleh, ke sana tidak boleh, ke sini tidak boleh, dia sangat mengganggu tahu!”

            “Iya, iya, tidak usah berteriak begitu!”

            Yuri menghela nafas. “Aku bahkan tidak tahu nama lengkapnya, huh,”

            Ji Yong tersenyum dan cepat-cepat menyembunyikannya sebelum Yuri mengetahui.    

 

(to be continued)  

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK