home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Be A Maid

Be A Maid

Share:
Author : mumutaro
Published : 23 Jan 2014, Updated : 07 May 2014
Cast : Bigbang, fictional character
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |36940 Views |6 Loves
Be A Maid
CHAPTER 15 : PARTY

Malas.

            Itulah yang ada dipikiran Yuri malam ini. Ia benar-benar malas harus ikut pergi bersama kakaknya yang sepertinya memiliki tujuan tertentu untuk datang ke acara itu. Kata orang sih, ada udang di balik batu.

            Meski lelah, mengantuk, lapar, atau apapun, tetap saja Young Bae akan memaksa Yuri untuk ikut dengannya malam ini. Sepertinya dengan mengatakan bahwa Choi Seung Hyun akan datang juga sudah berhasil membuat Yuri bersedia ikut dengan Young Bae. Entah apa memang Choi Seung Hyun benar-benar datang atau tidak.

            Mereka datang terlambat ke acara yang diadakan di lantai dua sebuah gedung mewah. Acara itu cukup ramai karena nama Sandara Park adalah desainer yang cukup terkenal di kalangan elite.

            Yuri terkagum-kagum pada tamu yang datang ke acara itu, benar-benar berkelas dan meraka pasti bukan orang biasa. Meski Yuri tidak mengenal mereka, ia yakin diantara mereka ada pejabat dan selebriti. Yuri memang tidak terlalu mengenal para golongan sosialita ini karena kakaknya yang terkadang suka membatasi pertemanannya. Akibatnya selama ini Yuri hanya punya teman satu atau dua orang saja.

            Hm..., ia baru menyadari kalau tidak punya teman.   

            Sebenarnya Yuri juga iri dengan kesuksesan Sandara yang sudah jauh melampaui dirinya. Lihat saja keadaany Yuri saat ini. Ia hanya desainer yang bekerja di sebuah brand fashion biasa, benar-benar tidak selevel dengan Sandara. Dulu Yuri pernah ingin membuat brand sendiri namun gagal karena dirinya sendiri terlalu malas menjalankan usahanya.

            “Kapan aku bisa sesukses ini?” Yuri menggumam sambil meratapi nasibnya yang berbeda jauh dengan seniornya itu.

            “Ah itu dia, ayo kita temui,” ajak Young Bae dengan buru-buru menarik tangan Yuri.

            “Hai!” sapa seorang wanita berambut hitam yang sedang dikelilingi para tamu. Ia terlihat sangat cantik malam ini, seperti kata Yuri, tak hanya desainer, Sandara sendiri cocok menjadi model. Ah segalanya tentang dia memang membuat iri.

            “Kukira kau tidak datang? Wah kau bersama adikmu?” Sandara berjalan mendekati Young Bae dan Yuri, meninggalkan tamu-tamu itu.

            “Maaf kami terlambat, dia berdandannya lama sekali sih,” Young Bae menyalahkan Yuri yang diam saja di sebelahnya.

            “Hahaha, tak apa, aku juga seperti itu kok, aku senang kalian datang, oh ya Yuri, bagaimana dengan butikmu?”

            Ah sial. Kenapa dia menanyakan hal itu.

            “Mmm...itu,...” Yuri malu mengakui kalau butiknya sudah tutup dan bekerja di tempat lain.

            “Dia sibuk sekali mengurus butiknya sampai tidak sempat bermain denganku,” sergah Young Bae yang menyadari masalah Yuri.

            “Hahaha, sama denganku kalau begitu, oh ya Young Bae, katanya kau ingin bertemu dengan....,”

            “Astaga! Apa dia benar-benar datang?” Young Bae kegirangan, sementara Yuri menatapnya dengan aneh. Memalukan sekali kakaknya itu. Apa dia tidak menyadari sedang berada di acara apa?

            “Iya, mana sih orang itu, dia menghilang lagi, tunggu sebentar ya,” Sandara pergi mencari seseorang, meninggalkan Young Bae yang terlalu bersemangat.

            Dasar fanboy! Yuri tidak habis pikir kenapa kakaknya begitu senang menjadi fanboy..., ah daripada memikirkan itu lebih baik menebak siapa artis yang kali ini ditemui Young Bae? Apa dia cantik? Jadi sebenarnya tujuan Young Bae ke sini ingin bertemu Sandara atau tebar pesona dengan artis?

            Sandara terlihat berjalan lagi ke arah Young Bae dan Yuri sambil menggandeng seseorang yang berambut putih. Hah putih? Seperti kakek-kakek saja, cibir Yuri sambil berusaha menahan tawa. Ada apa dengan dunia fashion saat ini!

            Tunggu.

           

            Itu...

           

            sepertinya....,

           

            “Aku berhasil membawanya kemari khusus untukmu!” Sandara terlihat senang, sementara orang disebelahnya terlihat tersenyum malu.

            “Kwon Ji Yong! Akhirnya aku bertemu denganmu! Maaf kalau....,” Young Bae senang sekaligus merasa tidak enak. Ia takut hanya mengganggu pria berambut putih itu.

            “Tak apa, aku datang ke sini karena Dara adalah temanku, jangan merasa tidak enak,” ucap pria itu sambil terus tersenyum ramah.

            “Young Bae, ke mana adikmu? Dia pulang duluan?” Sandara heran karena Yuri mendadak hilang.

            “Hah? Tidak, dia ada di belakangku,”

            “Oh iya. Sedang apa di sana? Kenalkan ini temanku,”

            Yuri tidak menjawab. Sedari tadi ia hanya bisa berdoa dan menggerutu dari balik punggu Young Bae. Bagaimana tidak, sepertinya ini yang dinamakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. Benar-benar sial! Kenapa?! Kenapa harus orang itu! Ah sial!

            ‘Kumohon jangan bergerak-gerak terus!’ Yuri semakin ketakutan dibalik sana, sementara Young Bae tak bisa berhenti bergerak karena semangat ingin bicara.

            “Aku senang kau sudah comeback. Aku sudah menunggu ribuan tahun untuk itu! Dan aku punya seluruh albummu sejak masih di The Dragons,” Young Bae benar-benar tidak tahu malu. Ia bahkan tidak peduli pada Yuri yang terlihat ketakutan di belakangnya, ia lebih memilih berbincang artis idolanya itu seakan sudah kenal lama.

            “Hahaha, terimakasih,” jawab pria itu.

            “Hey hey! Kau ini, sedang apa di sana?” Young Bae mulai malu dengan kelakuan adiknya. Yuri tetap bertahan. Ia tetap bersembunyi di situ meski Young Bae bergerak sesenti pun.

            “Hahaha, dia ini anak yang pemalu, maklum saja,” Young Bae mencoba menjelaskan masalah ini pada pria yang sudah menatapnya dengan heran.

             “Hahaha, lucu sekali,” pria itu tertawa saja.

            “Heh, sampai kapan kau mau di situ?” Young Bae berbisik.

            “Kakak ayo kita pulang!” balas Yuri sambil berbisik.

            “Kenapa tiba-tiba mau pulang? Heh jangan membuatku malu di depan mereka!”

            “Aku tidak ma..,” terlambat, tanpa aba-aba Young Bae langsung menggeser posisinya dan mendorong Yuri ke depan.

            “Omo!” dengan sigap Yuri menutup wajahnya dengan tas, sementara pria di depannya semakin merasa aneh. “Halo?” pria itu mencoba menyapa, meski ia tidak tahu harus bicara apa saat ini. Baru kali ini ada fans yang malu bertemu dengannya.

            “Ha,halo,” balas Yuri pelan. ‘Dasar kakak, kau tidak akan kumaafkan setelah ini!’ pikirnya dalam hati.

            “Kenapa menutupi wajahmu? Kau ini aneh sekali, hahahah, jangan seperti itu,” Sandara tertawa melihatnya.

            “Eh aku,...” Yuri benar-benar gugup dan tetap tidak bersedia menurunkan tasnya. Ia tahu posisinya saat ini sangat janggal. Ia bagaikan pencuri yang tertangkap polisi dan masuk berita kriminal di TV lalu menutupi wajahnya karena malu. Persetan dengan itu. Mau bagaimana lagi?

            “Aku tidak tahu adikmu ini pemalu, biasanya tidak begitu, ayolah Yuri turunkan tasmu,” paksa Sandara lagi.

            Pria itu dengan jelas mendengar kata-kata Sandara barusan. Sepertinya ada nama yang tidak asing. Apa tidak salah? Yuri? Apa dia....?

            Tanpa bicara lagi, tangan pria itu langsung menurunkan tas yang digunakan Yuri untuk menutup wajahnya dengan paksa.

            Game over. Yuri sudah ketahuan. Lagipula menyembunyikan diri dengan cara itu pasti tidak akan berhasil.

            Pria itu sedikit terkesiap melihat wajah di balik tas. Tidak mungkin, sungguh tidak mungkin! “Halo?” pria itu berusaha menyapa lagi. Ia ingin memastikan. Apa hanya kebetulan bertemu dengan orang yang mirip?

            Saat itu Yuri hanya tertunduk malu dan tidak berani bicara. Dia pasrah saja dengan yang akan terjadi setelah ini. Dia bersumpah tidak mau bertemu dengan artis-artis lagi, seumur hidup!! Ini  harus menjadi yang terakhir!

            Yuri tidak peduli kalau pria itu akan mengenalinya. Entah apa yang akan ia katakan setelah ini. Oke, Yuri bersiap untuk malu. Pasti pria itu akan membeberkan peristiwa waktu itu dihadapan Sandara. Lengkap sudah kekalahan Yuri dengan Sandara malam ini. Dia jadi merasa benar-benar kecil dan mengenaskan, bagaikan kelinci yang akan diterkam singa.

            Oh tidak! Kalau sampai pria itu menceritakan semuanya pasti Young Bae akan habis-habisan memarahinya setelah ini. Oh God! Jangan biarkan dia...,

            “Halo,” lirih Yuri sambil tetap tertunduk. Keringat dingin sudah mulai bercucuran di dahinya. Mungkin penampilannya kini sudah seperti orang selesai berolahraga.

            “Salam kenal,” kata pria itu sambil tersenyum, dan Yuri tidak berani menatap wajahnya. Ia tidak membalas senyuman itu sesenti pun.

            “Sa, salam kenal juga,” jawab Yuri dengan sangat pelan, hampir tidak terdengar. Sandara yang melihat itu mulai merasa aneh. Sikap Yuri berbeda jauh dengan yang tadi. Ada apa ini?

            “Hm... aku pergi sebentar, aku masih ada urusan dengan temanku yang tadi,” pria itu berpamitan pada Sandara di sebelahnya, mengagetkannya dari kecurigaannya pada Yuri. “Aku pergi dulu,” pria itu juga berpamitan pada Young Bae.

            “Oh ya, silahkan, maaf mengganggu urusanmu tadi,” Sandara membiarkan pria berambut putih itu pergi.

 

XXX

 

            Fiuhhh. Syukurlah dia pergi. Yuri bersyukur rupanya Ji Yong menepati janjinya, pura-pura tidak kenal saat bertemu lagi. Dia sendiri tidak menyangka benar-benar bertemu lagi.

            “Rambutnya putih tapi tidak terlihat seperti kakek-kakek, hahahaha,” komentar Sandara setelah Ji Yong pergi.

            “Hm..., bagaimana menurutmu kalau aku memutihkan rambutku juga?” tanya Young Bae.

            “Jangan! Tidak pantas untukmu! Hahaha,”

            Tuh kan. Dua orang ini kalau sudah bertemu pasti selalu menertawakan hal tidak penting dan lupa sekitar. Yuri hanya bisa cemberut di sebelah Young Bae. Young Bae sendiri seakan lupa kalau ada Yuri di dunia ini.

            “Eonni, sepertinya aku ingin jalan-jalan sebentar, maksudku, aku ingin lihat-lihat koleksimu,” Yuri memberanikan diri untuk menyela pembicaraan mereka. Mungkin ini kesempatan untuk pulang duluan.

            “Silahkan saja, nanti kau akan kuberi tas gratis, hohoho,”

            “Terimakasih,” Yuri buru-buru pergi.

            Yuri berjalan terburu-buru sambil mengamati sekitar. Apa ada jalan kabur atau setidaknya ada kerumunan orang yang bisa ia masuki untuk sekedar sembunyi. Ruangan ramai itu mendadak terlihat lebih luas dari sebelumnya. Dan bodohnya lagi, kenapa di saat begini ia malah tidak bisa menemukan pintu keluar. Rasanya seperti terperangkap di situ.  

            “Sial sekali aku hari ini!” Yuri terus menggerutu. Ingin sekali ia mengobrak-abrik tempat itu saking kesalnya. Ia juga tiba-tiba merasa ingin memukuli kakaknya untuk pertama kali dalam hidupnya.

   

XXX

 

            Ji Yong hanya pura-pura tidak kenal. Ternyata tidak sia-sia ikut shooting drama dan video klip yang mengharuskannya berakting. Ilmu aktingnya ternyata berguna di dunia nyata.  “Apa aku salah lihat?” Ji Yong berusaha meyakinkan dirinya. Wanita yang baru saja ia temui barusan sangat mirip dengan..., bukan, bukan mirip, itu pasti dia!

            Sungguh tidak terpikirkan. Keadaan wanita itu sungguh jauh berbeda dengan berbulan-bulan lalu saat ia pertama kali bertemu dengannya. Saat itu ia hanya wanita kumal yang tidak mandi seharian, berambut kusut, dan...., tapi lihat sekarang. Dia bahkan datang ke acara sosialita begini, dan tidak mungkin dengan baju yang sangat biasa.

            Ji Yong jadi sedikit merasa ragu. Apa memang salah orang? Ah tidak. Jas kirimannya waktu itu adalah barang mahal, dan bila dihubungkan dengan penampilannya yang mewah tadi, sepertinya itu wajar.  

            Ji Yong memberanikan diri mencuri pandang ke arah Sandara dan Young Bae yang masih asyik mengobrol. Wanita itu rupanya sudah tidak di tempatnya tadi. Ya, ini kesempatannya untuk memastikan penglihatannya tadi. Wanita itu pasti masih di sekitar sini.

            “Mau ke mana kau pencuri!” Ji Yong berhasil menghentikan langkah Yuri. Astaga... itu benar-benar Ji Yong yang artis itu. Sebenarnya tadi Yuri sempat berharap itu bukan Ji Yong.

            “Lepaskan,” Yuri berusaha melepaskan tangan Ji Yong yang menggenggam pergelangan tangannya.

            “Sekarang kau mau kabur lagi hah?” Ji Yong menyeringai seakan baru mendapat mangsa.  

            “Hey aku bukan pencuri! Aku juga sudah mengganti jasmu!” Yuri berusaha berteriak dengan suara pelan agar orang-orang di sana tidak ada yang menyadari ini. Ia juga takut Young Bae akan tahu. Untunglah Young Bae masih sibuk dengan Sandara jauh di sana.

            “Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau ada di sini? Apa kau sedang menipu? Apa kau sedang pura-pura jadi orang kaya?” Ji Yong mulai menuduh.

            “Jangan bicara sembarangan brengsek! Jangan lupa kau sudah berjanji padaku!”

            “Janji apa?”

            “Kau berjanji untuk berpura-pura tidak mengenalku!”

            “Kapan aku bilang begitu?”

            “Hey kau mau mengelak!”

            “Ada apa ini?” seorang pria tiba-tiba muncul di antara mereka.

            “Eh..., kau kenapa ada di sini?” Yuri terkesiap melihat siapa orang itu.

 

XXX

 

 

Next or no????

Thanks for reading, and sorry for typo

please click love, ne?

 

 

Menurut kalian,... siapa pria yang tiba-tiba muncul itu?

 

 

Hahahah :p

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK