home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Be A Maid

Be A Maid

Share:
Author : mumutaro
Published : 23 Jan 2014, Updated : 07 May 2014
Cast : Bigbang, fictional character
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |36940 Views |6 Loves
Be A Maid
CHAPTER 13 : NEW LIFE

 

           

            Saat itu hujan begitu deras dan angin yang berhembus kencang membuat badan menggigil karena dingin. Ji Yong memilih pergi ke minimarket terdekat untuk sekedar membeli minuman demi menghangatkan badannya dan sekedar mencari kegiatan daripada hanya berdiam diri di tepi jalan bersama wanita itu.

            Setelah beberapa menit ia keluar dari minimarket itu dengan membeli minuman untuk dirinya sendiri. Tentu saja, mana mau dia membelikan juga untuk wanita menyebalkan itu. Memangnya siapa dia? Hanya sekedar pembantu yang bahkan tidak dibayar!

            Hujan di luar masih deras. Ji Yong berdiri di depan minimarket tadi tanpa berjalan. Ia terdiam sambil mengarahkan pandangannya ke arah Yuri yang berada di tempatnya sejak tadi. Saat itu Yuri terus mendongakkan kepalanya sambil menatap hujan yang tidak kunjung reda dan tidak menyadari keberadaan Ji Yong beberapa puluh meter di sampingnya.

            Ji Yong merasa sedikit kasihan. Apa dia tega bisa seenaknya minum minuman hangat di sebelah wanita yang sebenarnya juga kedinginan itu? Entah bagaimana jiwa malaikat yang dimiliki Ji Yong muncul. Ia kembali masuk ke minimarket itu untuk membeli minuman satu lagi, untuk Yuri.

            “Untuk kali ini saja aku akan baik padamu,” gumam Ji Yong sekeluarnya ia dari minimarket itu lagi. Namun langkah pertamanya untuk kembali ke tempat yang tadi mendadak terhenti. Wanita itu sudah tidak ada di sana!

            Ji Yong menajamkan pandangannya untuk meyakinkan dirinya sekali lagi. Ke mana wanita itu? Dua menit yang lalu ia masih berdiri di sana. Dan hujan yang deras ini..., bagaimana mungkin ia bisa pergi dengan keadaan seperti ini? Sungguh ini hampir membuatnya gila.

            Tapi memang dia sudah tidak ada. Wanita itu sudah menghilang entah ke mana. Beberapa menit Ji Yong menunggu tapi ia tidak muncul juga. Ia juga mencari ke sekitar tempat itu, bahkan tidak peduli pada hujan yang mengguyurnya, tapi tetap tidak ditemukan.

            Ji Yong sempat berpikir, mungkin portal waktu yang membawa wanita itu dari masa lalu ke masa depan sudah terbuka dan dia sudah kembali ke Kerajaan Joseon dengan selamat. Benar-benar bodoh. Mana mungkin hal seperti itu ada. Setidaknya itulah yang Ji Yong pikirkan sejak menerima paket yang dikirim pria misterius tadi. Ia kini yakin kalau portal waktu itu sebenarnya tidak ada dan wanita itu bukan berasal dari masa lalu. Dia benar-benar nyata!

            Sedari tadi Ji Yong masih memegang sebuah kartu kecil yang terselip dalam paket. Tertulis nama desainer Jimmy Cho di situ, dan tidak salah lagi dia adalah pembuat jas mahal ini. Bahkan Ji Yong sendiri tidak akan pernah membeli jas darinya karena level klien Jimmy Cho adalah pejabat sekelas menteri atau bahkan Presiden. Sedangkan dirinya tak lebih dari sekedar mantan vokalis terkenal yang kini terabaikan.

            “Apa dia mencuri di tokonya Jimmy Cho?” pikir Ji Yong. Ia masih tidak percaya kalau wanita itu mengirim semua ini.

            Ji Yong juga berusaha menghubungi nomor telepon yang tadi mengirimnya pesan, tapi tidak tersambung. Ia tidak menyerah, ia mengamati seluruh kotak yang baru saja dikirim itu untuk mencari alamat pengirimnya, namun sia-sia saja. Tidak ada informasi apapun yang ia dapat. Dan pria pengirim tadi, jelas kalau dia bukan dari agen pengiriman barang.

            “Siapa sebenarnya dia?” Ji Yong semakin penasaran.

 

XXX

 

            Beberapa hari berlalu. Siang itu Manajer Kang sudah sibuk di ruangannya. Bukan sibuk dengan pekerjaan, tapi sibuk memikirkan Ji Yong. Bukan karena apa, saat ini ia sedang membaca semua berita internet yang terkait dengan Ji Yong, dan itu benar-benar membuatnya pusing hari ini.

            “Kenapa tidak ada yang memuat berita bagus? Apa dia memang seburuk ini?!” Manager Kang semakin emosi. Sepertinya tidak ada cara lain untuk meningkatkan popularitas Ji Yong lagi, yang menurutnya bisa mendorong Ji Yong untuk bersedia kembali ke jagad hiburan sepenuhnya, bukan sebagai artis biasa yang tidak terlalu terkenal seperti saat ini.

            “Memang seperti itu kelakuannya! Tidak usah kau pikirkan!” kata wanita di sebelah Manager Kang. Dia adalah Lee Chaerin, wanita yang beberapa hari lalu juga mengunjungi apartemen Ji Yong. “Sebaiknya kau makan saja dulu,” tawarnya sambil menyerahkan sebuah kotak makanan.

            “Aku tidak lapar,” jawab Manager Kang sekenanya, dan matanya masih tertuju pada semua berita tentang Ji Yong.

            “Kalian membicarakanku rupanya?” ujar seseorang yang tiba-tiba masuk ke ruangan itu dan cukup membuat Manager Kang dan Chaerin terkejut melihatnya. “Hey Chaerin, kenapa kau tidak mengirimku makanan lagi?” tanya Ji Yong saat melihat kotak makanan yang dibawa Chaerin.

            “Heh aku bosan memberimu makanan gratis! Jangan harap aku akan memberikan ini untukmu!” Chaerin kesal.

            “Yak ke mana saja kau! Berkali-kali kutelepon tidak ada jawaban!” Manager Kang langsung menumpahkan emosinya.

            “Maaf, handphoneku hilang, tapi untungnya sudah kembali,” ujar Ji Yong sambil duduk tenang di hadapan meja milik Manager Kang.

            “Apa saja yang kau lakukan selama ini? Kenapa kau tidak datang ke workshop dramamu? Dua hari lagi sudah shooting bodoh!” Manager Kang semakin marah.

            “Santai saja, aku hanya cameo,” Ji Yong seakan tidak peduli.

            “Kau harus profesional meski hanya sebagai cameo! Apa kau tidak sadar posisimu sekarang?”

            “Baiklah-baiklah..., aku pasti datang ke shooting itu,”

            “Tidak perlu, karena mereka membatalkan kontrakmu,” ujar Chaerin dengan tenang.

            “Oh baguslah. Aku tidak perlu repot-repot menghafalkan naskah itu,” Ji Yong semakin tidak tahu diri.

            Manager Kang menghela nafas melihat kelakuan Ji Yong saat ini. Ia memang sudah terbiasa dengan Ji Yong, tapi keputusan penting sudah diambil sejak kemarin, dan dia harus memberitahunya.

            “Ji Yong, maaf kalau aku selalu marah padamu. Sekarang aku tidak akan memaksamu untuk semua ini karena managemen sudah memutuskan untuk menghentikan kontrakmu,” Manager Kang memelankan suaranya.

            Ji Yong yang mendengar itu hanya diam dengan wajah tenang, seakan tidak ada apa-apa. Pemutusan kontrak seakan bukan masalah besar saat ini. Ia tetap diam sambil mengeluarkan sebuah benda dan menyerahkannya pada Manager Kang.

            “Apa ini?” Manager Kang tidak mengerti. Di tangannya kini telah terdapat sebuah kepingan CD.

            “Paling-paling juga koleksi video mesummu dengan wanita di klub malam kan?” cibir Chaerin yang masih setia berdiri di sebelah Daesung. Entah kenapa dia suka sekali mengintimidasi Ji Yong.

            “Bukan Chaerin-ssi, masa kau lupa? Itu kan video kita, tenang saja aku tidak akan menyebarkannya,” kata Ji Yong dengan tatapan setannya ke arah Chaerin.

            “Haishh! Dasar pria menjijikkan!” Chaerin terlalu kesal pergi dari sana sambil membanting pintu. Sedari tadi ia ingin menjelekkan Ji Yong tapi rupanya selalu saja Ji Yong yang malah mengalahkannya.

            “Apa benar ini videomu dengan...?” Manager Kang tidak habis pikir.

            “Hahaha! Tentu saja bukan! Untuk apa kau dengarkan wanita setan itu!”

            “Lalu apa ini?”

            “Demo laguku,”

            “Apa?”

            “Semuanya ada tiga puluh satu lagu, tapi itu masih demo, ya kau tahu kan, itu...”

            “Ji Yong kau sedang tidak bercanda kan? Kau bersedia menyanyi lagi?” Manager Kang terlonjak senang.

            “Awalnya begitu, tapi rupanya aku sudah dipecat, jadi kita lupakan saja itu,..”

            “Tidak! Aku bisa membatalkan pemecatanmu asal kau serius menggarap albummu! Aku akan memastikan kau akan benar-benar mengerjakannya, ini kesempatan terakhirmu sebelum kau benar-benar tidak bisa kembali menjadi penyanyi, mengerti?”

            “Aku tahu,” jawab Ji Yong singkat. Ji Yong memang tahu itu. Sejak band-nya bubar dan dia menjadi satu-satunya orang yang paling disalahkan, karirnya langsung terpuruk. Ia ingin kembali dan membuktikan jika saat itu bukan kesalahannya dan juga untuk .... wanita misterius itu.

            Ji Yong masih ingin mencarinya. Mungkin dirinya sudah gila kenapa harus mencari wanita itu. Tapi tidak dapat dipungkiri kalau wanita itu yang berhasil mengembalikan ingatannya.

            Bertahun-tahun sejak bandnya bubar dan berbagai masalah yang menimpa membuat Ji Yong seakan berada di titik terendah dalam hidupnya. Akibat hal itu juga ia tidak bisa mengingat lagu-lagunya sendiri, ia tidak bisa menciptakan musik, dan semua hal yang berkaitan dengan musik dalam dirinya seakan menguap begitu saja. Ia bahkan merasa karir musisinya sudah mati sampai di sini hingga beberapa waktu lalu kemampuannya yang dulu hilang itu mendadak muncul kembali.  

                Sekarang saatnya Ji Yong memulai segalanya dari awal sebelum terlambat dan menyesal untuk kesekian kali.

 

 

XXX

 

           

            Selama berada di Seoul Young Bae mengizinkan Yuri untuk tidak lagi dikawal oleh sekelompok bodyguard yang menurutnya mengganggu itu. Hanya saja Young Bae harus menemani ke mana pun Yuri pergi, dan itu sudah syarat mutlak yang tidak bisa dibantah lagi.

            Yuri menyanggupi itu. Lagipula ia lebih merasa nyaman pergi bersama kakaknya daripada dengan orang lain. Dan hal itu juga membantunya untuk kembali membangun kehidupannya yang baru. Ia tidak mau lagi dianggap sebagai anak orang kaya dan manja. Ia sudah muak dengan semua itu dan berusaha mengubah dirinya menjadi lebih baik. Yah walaupun susah dan ia cukup menderita karena ini.

            Hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Apa benar dia bekerja? Seluruh dunia pasti tidak akan mempercayainya, apalagi dia bekerja sebagai pegawai biasa di sebuah rumah mode. Bakat satu-satunya yang Yuri miliki adalah menjadi desainer dan segala hal yang berhubungan dengan fashion, jadi setidaknya ini yang membuatnya sedikit lebih berguna sebagai manusia. Dan sekarang ia ingin memulai segalanya dari bawah, sebagai pegawai biasa.

            “Ini pegawai baru kita,” Nona Bom memperkenalkan Yuri pada pegawai lain di kantor itu. “Salam kenal semua,” Yuri menyapa para pegawai lain.

            “Ini mejamu,” Nona Bom menunjukkan meja kerja Yuri sebelum akhirnya pergi ke ruangannya.

            Yuri bersyukur bisa diterima tempat itu dengan mudah karena latar belakang pendidikan fashionnya yang meyakinkan. Dan satu hal lagi, tidak ada yang mengetahui siapa Yuri sebenarnya, tidak ada yang tahu kalau dia adalah putri seorang miliader, sehingga ia bisa bekerja dengan tenang.

            Tunggu. Bekerja dengan tenang?

            “Yak pegawai baru! Ambilkan fileku di lantai dua!” teriak seseorang.

            “Di mana itu?” Yuri tidak mengerti.

            “Kau cari saja sendiri, cepat sana!” orang itu tidak peduli.

            “Hey tunggu! Ambilkan juga fileku di ruangan Nona Bom!”

            “Kau kerjakan bagian ini!”

            “Jangan lupa harus selesai tepat jam satu siang!”

            “Iya, baik,” Yuri hanya bisa pasrah. Ia bertekad untuk tidak menyerah meski ia harus berusaha menahan diri untuk tidak membunuh para seniornya di situ.

 

XXX

 

(maaf typo bertebaran)

Apa perlu dilanjut??

Menurut reader lanjutannya enaknya gimana?

Apa Ji Yong dan Yuri bisa bertemu kembali?

 

 

atau.... 

 

 

 

             

  

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK