OC : alice, felix, charmen
saat chanyeol sampai di milan, ia langsung menuju rumah sewa vee,
"bersiaplah, aku benar benar datang" gumam chanyeol yang sedang berada didalam taxi
***
"vee, sebaiknya kau segera pulang"saran charmen
"tidak, aku akan meyelesaikannya disini" jawab vee yang tetap melanjutkan kerjanya
"baiklah, aku pulang dulu" ujar charmen
"ok, be careful" sahut vee
--
tak terasa malam semakin larut
rumah sewa ve
"kenapa dia belum kembali? ini sudah lewat dari jam kerjanya" keluh chanyeol yang mulai bosan,
-
vee pun sudah merapikan pekerjaannya, dia langsung menuju rumahnya
sebelum ia sampai dirumah nya, ia mampir ke resto italia dan membeli makanan
"untuk apa aku membeli semua ini ? aku hanya tinggal sendiri disni" gumam vee yang terlihat menyesal membeli makanan banyak .
vee masuk rumah nya dan menyalakan lampu ..
ta-da ....
"apa apan ini? kemana sebuah barang-barang ku?" oceh vee yang menggunakan bahasa indonesia
"ah, kau sudah pulang rupanya" sapa chanyeol yang keluar dari kamar mandi
"kau? kenapa kau disini? kemana semua barang-barangku?" tanya vee
"setidaknya ucap hai dulu" sahut chanyeol
"hm hai. jadi kemana semua barang-barang ku?" tanya vee lagi tapi sekarang mulai agak tenang
"aku sudah pindahkan?" jawab chanyeol singkat sambil mengangkat tas dari dapur dan terseryum lebar ala chanyeol
"yakk, yeolli .. pindahkan kemana?" tanya vee yang mulai naik darah
"rumah yang lebih layak" chanyeol tetap sibuk mengeluarkan barang-barang yang tersisa di rumah itu. setelah selesai ia memasang wajah serius dan menatap vee
dengar, aku tak mau kau tetap tinggal disni, setidaknya ada bebarapa ruangan dirumahmu, tidak seperti ini" lanjut chanyeol yang sembari memegang kedua bahu vee
"tapi kau tak memberitahuku, kau memutuskan seenaknya saja" sahut vee tak mau kalah
"kau kan sedang tak ada diruma, dan aku akan tinggal dengan mu beberapa hari" balas chanyeoil
"kau bisa menelfonku, kau bahkan tidak mengabariku kalau kau akan datang, aku tidak menjemputmu" cecar vee yang sembari menundukan kepalanya
"ya chagi. aku sengaja tak memberitahumu. aku mau lihat tempat tinggalmu dan keadan mu" jawab chanyeol yang mendongak kan kepala vee yang mulai berkaca-kaca
"tapi aku merasa tak enak padamu" sahut vee
"sudah, sekarang kita pindah dari sini. aku sudah mengurus semuanya" balas chanyeol dan langsung memeluk vee
"bahkan terasa nyaman dalam dekapanmu yeolli. tapi hatiku tak berdebar" gumam vee dalam hati
"mianhe, aku tak memberitahu kedatanganku dan kepindahanmu" ucap chanyeol dan melepaskan pelukannya
"ne, mianhe" jawab vee dengan tersenyum manis pada chanyeol
"ada kalanya setiap orang ini menghentikan waktu disaat seperti ini, tak ingin melanjutkan apa yang akan terjadi setelah ini" gumam chanyeol
***
tok-tok-tok
"ne, chakkamman" sahut luhan
"apa anda luhan exo?"
"ne, waeyo?" bukannya menjawab luhan balik tanya
"aniyo, ini ada kiriman dari itallia untuk exo"
"oh, ne . kamsahamnida" ucap luhan dan kurir yang mengirim paket pun segera keluar .
"yakk guys. ada paket dari italia, palli-palli" teriak luhan dan semua member yang di dalam kamarpun keluar dengan sangat antusias
"dari yeolli atau dari stylis ?" tanya tao
"chanyeol atau stylis itu sama saja" sahut kris
luhan membuka kotak besar itu dan didalamnya ada beberapa kotak lagi dengan nama masing-masing memeber diatas kotak itu
"tak ada nama chanyeol-hyung" ceplos sehun
"mungkin ini dikirim saat chanyeol-hyung sampai disana" tebak kai
"tidak mungkin, pengiriman mana ada yang sehari? pabo" sahut baekhyun
"yakk, hyung aku tidak bodoh. siapa tau mungkinb begitu" timpal kai yang tidak mau mengalah
"ini benar-benar sepatu prada" ujar chen
"jeongmal?" tanya baekhyun dan ia membuka kotaknya juga
"ah, ini benar prada" lanjut baekhyun
"aku juga"ucap tao
apakah semuanya sepatu prada?" tanya xiumin yang menunjukan sepatu pradanya
"ne" jawab lay yang menunjuk semua sepatu yang terlihat olehnya
"tapi ukuran sama modelnya berbeda" timpal sehun yang sedang mencoba sepatunya
"its my style" ucap kris yang juga sudah memakai sepatunya
"its pretty" sambung tao
"gomawo stylis" ucap kyungso
"gomawo, kau telah baik-baik saja. tapi sekarang aku yang merasa tak begitu baik" ucap kai dalam hati dengan wajah yang sedikit murung
***
"ini bukan hanya beberapa ruangan, ini begitu banyak ruangan untuk yang hidup sendiri" ucap vee yang sedang melihat rumah barunya yang ternyata apartemen yang luamayan jauh dari kantornya
"dan ini sangat jauh dari kantorku" lanjut vee
"ini" chanyeol meraih tangan vee dan memeberi sebuah kunci
"apa ini?" tanya vee
"mobil untuk mu" jawab chanyeol singkat
"aku tak butuh" vee ingin mengembalikannya tapi chanyeol sudah berlalu dan masuk kekamarnya
"yak. yeoll-ie, apa maumu? membuatku terikat?" lanjut vee yang sudah ada dikamar chanyeol
"kau tak mau terikat olehku?"
"kau masih mencintai kai-ssi? lanjut chanyeol
"aniyo, bukan itu maksudku" jawaban vee yang terbata-bata membuat chanyeol tersenyum
"mungkin memang kau masih belum bisa melupakannya stylis" gumam chanyeol dalam hatinya
"aku .. hanya saja ... aku hanya tidak tau cara membalasmu seperti apa, kau mengubah rumah satu kamarku menjadi apartemen mewah ditambah mobil" beber vee
"itu membuatku takut untuk jujur pada persaanku nanti" lanjut vee
"kalau kau merasa akan menyakitiku, tetap lah pakai apa yang sudah menjadi milik mu"
"dan kamar ini, khusus untuk pria yang kau cintai. jangan kau pakai kamar ini? lanjut chanyeol yang membentangkan tangannya sambil tersenyum
"kenapa khusus? kalau ada teman wanita ingin meninap lalu ia tidur dimana?" tanya vee
"tidur denganmu" jawab chanyeol yang merebahkan diri dikasur
"kalau teman pria menginap?" tanya vee lagi dan mendekat ke chanyeol
"tidur dengan security" jawab chanyeol yang mulai memejamkan mata
"kalau aku ingin tidur disini bagaimana?" tanya vee lagi dan sekarang ia sudah berada didepan chanyeol
"dia, dia sangat mencintaiku. dia benar benar mencintaiku" gumam vee yang memperhatikan wajah chanyeol yang sedang tertidur
vee duduk disamping chanyeol, lalu ia mengangkat kaki chanyeol ke kasur
"aku akan berusaha mencintaimu chanyeol, tapi maaf kalau aku akhirnya tidak bisa mencintaimu" lirih vee dengan bahasa indonesia dan ia langsung pergi dari kamar itu
chanyeol membuka matanya, ternyata chanyeol terbangun saat vee mengangkat kakinya. wajahnya terlihat murung.
"aku tak tau apa yang kau bicarakan tadi, tapi aku tau mungkin itu hal yang buruk untukku kedepannya" gumam chanyeol dalam hatinya
"jangan lakukan hal buruk sebelum hari itu, karena buatku kau adalah hadiah sepesial yang tuhan kasih untukku walau sesaat" lanjut chanyeol ddan ia bernar benar terlelap
*tobecontinue*
jangan lupa nge love sama like nya, kalau ada yang kurang komen aja^^
-e-