-Hyemi pov-
“hey, kamu gak lelah apa jadi secret admirer selama 5 tahun eoh?” ucap seorang yeoja yang tiba-tiba datang dan langsung duduk disebelahku
“aisshh, kau mengagetkanku song ahra”
“lagian kamu sendiri, kalo udah liat dia bawaannya ngelamun mulu”
“ya mau gimana lagi” ucapku dengan tetap memfokuskan pandangan keluar jendela melihat sitarget yang sedang membaca buku di taman sekolah
“aiihh, tinggal setahun lagi ingat itu im hyemi tinggal satu tahun lagi” ucap ahra dengan kata penekanan di setiap kata satu tahun lagi. Lagi-lagi ahra mengingatkanku untuk hal yang satu ini, tapi jika kupikir perkataan ahra ada benarnya juga. Tinggal satu tahun lagi aku melihatnya, tinggal satu tahun lagi kami seatap dan tinggal satu tahun lagi aku bisa menaruh sesuatu di lokernya. Aissh membayangkan nanti setelah kelulusan aku jadi tidak ingin lulus. Eh tunggu kalo aku tidak lulus dan ia lulus kan percuma -___-
Omo, dia...dia melewati depan kelasku. Aigoo byun baekhyun kenapa kau sangat tampan sekali, aih jika ini bukan disekolah mungkin aku sudah berteriak-teriak seperti orang kesurupan.
-Baekhyun pov-
Ketika aku ingin membuka lokerku terlihat sebuah bingkisan kecil tertempel dengan surat berwarna merah didepannya. Hmm, sudah 5 tahun aku mendapatkan surat berwarna merah ini, namun baru kali ini aku mendapat bingkisan. ‘ini apa ya’ batinku seraya memandangi bingkisan kecil dan surat itu tanpa kusadari bibirku membuat seulas senyum. Tanpa pikir panjang aku pun memasukkannya ke dalam tasku ‘aku akan membukanya ketika dirumah nanti’batinku lagi. Aku pun berjalan di koridor sekolah menuju kelasku, sudah 5 tahun dia melakukan ini tapi tidak pernah berani mengatakan langsung padaku bahwa ia menyukaiku. Yah walau aku sudah mengetahui siapa dia 2 tahun yang lalu saat aku ingin mengambil sepatu olahragaku di loker dan aku melihat seorang yeoja yang selama 3 tahun sebelumnya menaruh surat merah setiap hari di lokerku. Yeoja yang cantik dan manis pikirku saat itu. Kenapa ia tak pernah mau menunjukkan dirinya kepadaku selama ini atau aku yang kurang memperhatikan sekitar. ‘omo, kenapa jantungku berdebar ketika melihat senyumnya yang memandang kearah surat merah itu’ gumamku sambil memegangi dada sebelah kiri. Baiklah aku akan pura-pura tidak tahu, toh dia akan menungkapkan sendiri identitasnya suatu saat nanti walau sudah 5 tahun dia melakukannya. Mengingat kami akan lulus satu tahun lagi aku pun mulai berpikir apakah aku harus mendekatinya agar ia mau bicara, tapi nanti dia malah tidak mau menempel surat merah lagi -_- aihh aku jadi bingung sendiri.
Ketika aku masuk kelas, seisi kelas tampak berantakan seperti habis perang dunia kelima. Karena terbiasa dengan pemandangan seperti ini akupun melalui teman-temanku yang masih asyik berbincang, ketika aku melewati Jong In yang sedang melatih vocalnya ia memanggilku.
“hyung”
“ne”
“bagaimana? Apa kau sudah berbicara dengannya?”
“nya? Maksudmu secret admirer ku?”
“hmm, kau sudah menunjukkan reaksi mu kepadanya?”
“aku bingung kai-ah”
“jangan terlalu lama hyung, ku dengar sahabatmu juga menyukainya sejak lama”
Deg! Kenyataan pahit yang harus ku terima sekarang bahwa sahabatku menyukai gadis itu sedari dulu. Aku pun berlalu meninggalkan kai yang akan melatih vocalnya lagi, saat aku ingin duduk di kursiku park soesangnim pun datang, mendadak seisi kelas menjadi ricuh dan sedetik kemudian menjadi hening bagaikan kuburan tak berpenghuni(?). Mengingat bahwa tuan park soesangnim sangat galak dan tidak mau toleran kepada siswanya. Pelajaran pun dimulai..
-baekhyun pov end-
-author pov-
Bel istirahat berbunyi, semua siswa keluar kelas dan menuju tempatnya masing-masing. Hyemi dan Ahra pun ikut keluar kelas karena inilah saat-saat yang ditunggunya sejak tadi dikarenakan Jung soesangnim ketika mengajar sangatlah membosankan. Mereka berdua berjalan beriringan menelusuri koridor sekolah, tepat di depan kelas 11A3 langkah mereka terhenti karena Do Kyungsoo menyapa mereka terutama menyapa yeojachingunya-Ahra.
“annyeong chagi, annyeong Hyemi-ah” sapa ramah Kyungsoo
“annyeong sunbaenim” sapa balik Hyemi
“Ya! Jangan memanggilku chagi ketika disekolah kan sudah kuperingati. Aiih kau ini” omel Ahra. Kyungsoo pun hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Hyemi pun hanya bisa terkekeh melihat tingkah sepasang kekasih didepannya itu.
“aku ke toilet sebentar ne” izin Hyemi kepada mereka
“aku ikut” celetuk Kyungsoo. Yang membuat mata Hyemi dan Ahra membulat mengalahkan mata O.O nya Kyungsoo. “hanya bercanda hehe” kekeh Kyungsoo ketika melihat reaksi dua yeoja yang ada di depannya ini begitu menyeramkan.
Pletak!!
“yak. Chagi, wae?” tanya Kyungsoo sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh Ahra.
Ahra pun hanya terkekeh kecil “yasudah Hyemi kalau kau ing... loh mana Hyemi aiisshhh anak itu” gerutu ahra. Kyungsoo pun bingung bagaimana hyemi bisa pergi dengan begitu cepat.
-author pov end-
-Hyemi pov-
Huh, daripada aku melihat sepasang kekasih yang kerjanya bertengkar terus mending aku kabur aja ke kelas A2. Hehe kalian tau kenapa aku kekelas itu karena ada baekhyun sunbae, yah walaupun aku kelas A5 dan kelas ku di ujung itu tidak menutup kemungkinan untuk aku melihatnya bukan. Kami memang beda kelas tapi kami masih seatap kekke~. Kulihat Baekhyun sunbae sedang asyik dengan bacaannya dapat kulihat wajah serius ia ketika membaca sungguh jauh lebih tampan, rasanya aku ingin melihat wajah itu dari dekat tapi itu adalah hal mustahil karena aku sekarang sedang mengintip dia melalui jendela kelasnya yang tentunya tanpa sepengetahuan orang lain dan terutama baekhyun kkke~. Kulihat ada seorang namja yang lumayan tampan dan lebih tinggi dari Baekhyun tengah berjalan menghampiri nya, dan mereka berbincang sebentar dan kemudian Baekhyun berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Tunggu keluar KELAS? Omo , itu berarti dia akan melihatku dong aissh ottokhae. Aku harus apa!!!!
***