home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > STARS

STARS

Share:
Author : Rezkyka
Published : 07 Jan 2014, Updated : 11 Jan 2014
Cast : Go Ara, U-know Yunho, Yoon So Hee, Park Tae Jun, Im Jae Bum, Kim Yoo Jung, Lee Chan Ho, Exo, Krystal
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |14856 Views |1 Loves
STARS
CHAPTER 4 : Complete

Ting.. Tong..

Bel apatemen berbunyi kemudian Yoo Jung membukanya. “selamat pagi anak – anak” paman kembali datang dan membawa barang yang agak berat. Tae Jun menghampiri paman dan membantu paman membawa barang yang entah apa. Tiba – tiba beberapa orang ikut masuk dan membawa peralatan yang lain.

“apa itu ahjussi?”

“hadiah” paman memamerkan senyumnya. Setelah petugas yang ikut mengantar pergi paman segera membuka bungkus yang menyelimuti barang itu yang ternyata sebuah piano. Setelah tertata rapi semua memandang takjub.

“wah pianonya bagus sekali” Yoo Jung memuji membuat senyum paman makin merekah.

“ini buat kalian”

“jadi benar kita akan di training jadi artis?” Joe menyentuh sudut sudut piano dengan rasa tidak percaya. Memang aku sudah menceritakan pada mereka juga pada Yoo Jung mengenai traning itu. Senang sekali ternyata Yoo Jung itu ingin bergabung dengan kami. Entah karena ia senang atau untuk mengucapkan rasa terima kasih.

“baiklah kita akan mulai dengan yang ahlinya, Tae Jun cobalah” Tae Jun tersenyum dan duduk didepan piano. Jemarinya mulai menyentuh piano itu kemudian mengalun sebuah nada yang indah. Wajah Tae Jun pun tak kalah gembiranya dapat menyentuh kembali sesuatu yang berhubungan dengan musik. Aku dan paman sangat tahu hal itu.

“bahkan aku baru tahu dia bisa bermain piano” ucap So Hee saat Tae Jun telah selesai memainkan piano. Sekarang semua mata memandang So Hee.

“aku waktu itu sudah pernah bilang pada Ara-ssi dan ahjussi, makanya mereka tahu kalau aku bisa bermain piano” Tae Jun berusaha meyakinkan.

“baiklah bagaimana dengan kemampuan kalian?” tanyaku pada ketiga anak yang lain.

“aku tidak bisa bermain alat musik, yang aku bisa hanya menari seperti ini” Joe kembali mengeluarkan poping dance-nya.

Kemudian Yoo Jung mengejutkanku dengan berkata bahwa ia pandai bermain biola, hanya saja biola kesayangannya ada dirumah yang pasti ada kedua orangtuanya yang tidak akan segan-segan membawanya kembali kepada orang-orang yang akan menjualnya. Aku melihat wajahnya sangat sedih, aku bertanya apa biola itu berharga baginya dan dijawab anggukan. Gadis manis itu bercerita bahwa itu adalah hadiah yang ia dapat dari sebuah perlombaan yang membuatnya mengenal musik.

aku membisikan sesuatu pada paman dan paman mulai berpikir. Aku hanya ingin menolong Yoo Jung mungkin dengan itu ia akan lebih nyaman bersamaku. Paman mengangguk, ia tahu ada sebuah takdir yang sedang berjalan. Takdirku dan takdir kelima anak yang akan bersamaku nanti. Semua sebuah suratan yang tidak bisa ia lawan, paman hanya dapat mengabulkan semua permintaanku agar anak-anak itu dapat mendalami musik dengan baik. Dan ternyata semua hadir dan bertemu denganku bersama talenta yang tidak bisa diremehkan. Dan memang takdirku mendapat kebahagian melalui anak-anak itu.

“hanya karena hal itu kau jadi tidak bermain musik lagi, jangan menyia-nyiakan bakatmu aku akan siap membantu kalau kau inginkan biola itu kembali” Yoo Jung tertegun.

***

“haruskah kita melakukan ini?” Joe terlihat ragu di kursi belakang. Semuanya terlihat resah tapi hanya Joe yang terus berbicara membuat telinga Tae Jun dan So Hee gatal.

“apa kau tidak bisa diam?” rasanya So Hee ingin melemparkan batu besar ke kursi belakang.

“tapi ini sudah setengah jam, bagaiamana kalau Yoo Jung tertangkap orangtua-nya? Aku menyesal tidak menemaninya kedalam”

Sekarang ketiga anak itu tengah menunggu Yoo Jung disebuah gang dekat rumahnya. Gadis itu tengah menyelundup kerumahnya untuk mengambil biola atas se-ijinku. Yoo Jung menolak untuk diantar kerumahnya ia takut terlalu ramai dan mereka akan ketahuan menyelinap.

“lihat! itu dia!” semua menoleh dan melihat Yoo Jung berlari sambil membawa bioalnya. Mata mereka membulat melihat ternyata Yoo Jug tidak lari sendiri, di belakangnya ada tiga orang berbaju serba hitam persis seperti orang yang mengejarnya tempo hari. Joe segera membukakan pintu.

“ayo cepat!” Joe menyemangati Yoo Jung dan Tae Jung menyalakan mesin mobil. Setelah Yoo Jung masuk kedalam mobil Tae Jun langsung menginjak gas dengan cepat.

Yoo Jung mengatur napasnya. Begitu juga dengan yang lain, jantung mereka berdegup kencang. Joe menengok kearah belakang.

“mereka sudah jauh, good driver” Joe menepuk bahu Tae Jun. tapi tidak berapa lama kemudian mobil berhenti dengan tiba-tiba.

“ya! Kau ingin membuat kita mati!” Joe kembali mengeluarkan suara keras.

“apa tidak bisa kau diam sebentar saja?!” geram Tae Jun dan Joe langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Tae Jun yang pendiam bisa juga marah.

“aku rasa kau harus turun” So Hee memandang kearah jalan. Tae Jun pun tahu ia pasti menabrak sesuatu. Tae Jun turun dari mobil dan melihat seseorang sudah tersungkur tepat didepan mobil.

“ya Tuhan, maafkan aku” Tae Jun langsung berjongkok dan meminta maaf. Melihat itu So Hee turun diikuti yang lain.

“maafkan aku” seseorang yang bertubuh besar terlihat menahan sakit. “kau terluka? Ayo kita kerumah sakit” Tae Jun membantunya bangkit.

“ti..tidak.. aku tidak apa-apa aku harus segera pulang” anak laki-laki itu segera mengambil belanjaannya yang berserakan. Matanya sangat sipit ditambah pipinya yang bulat dan berwarna kemerahan itu membuatnya terlihat menggemaskan.

“tapi kau terluka biar kami membawamu berobat dulu” tawar Yoo Jung.

“tidak bisa, aku buru-buru restoran sedang penuh dan ibu harus kembali memasak aku tidak apa-apa sungguh”

“kalau begitu biar kami antar” anak itu tidak bisa menolak, empat lawan satu akan kalah. Dengan semburat malu ia mengikuti yang lain masuk kedalam mobil.

Sesampainya disana anak-anak masih mengikuti pria bertubuh gemuk itu “ibu aku sampai” dengan berjalan tertatih ia berjalan kedalam. Restoran itu lumayan ramai tapi sedikit pelayan, bahkan tidak terlihat sama sekali.

“Aigoo kau kenapa nak?” melihat anaknya tertatih ibu itu merasa khawatir.

“maaf itu kesalahanku, aku yang membuatnya seperti ini” Tae Jung membungkuk dalam.

“tidak bu aku yang salah, aku tidak melihat jalanan saat ingin menyebrang”

“terserah mau bagaimana ceritanya, cepat bantu ibu dulu setelah itu baru obati lukamu” ibu itu mulai kembali kedalam tapi langkahnya terhenti.

“tapi lebih baik lukanya diobati dulu” ucap Yoo Jung yang membuat ibu itu membalikkan badanya.

“kalian tidak lihat restoran ini sangat ramai?, kalau bukan anakku yang membantuku dan suamiku siapa lagi? Kalian?” mereka membulatkan mata dan saling memandang satu sama lain. Anggap saja itu permohonan maaf bukan?.

Setelah restoran tutup…

“yeobseo? Kami tidak apa-apa kami akan terlambat pulang, kami akan makan diluar.. sungguh.. baiklah..” Tae Jun menutup telponnya dan kembali kemeja makan.

“bagaimanapun juga kalian sudah membantu kami, sekarang makanlah yang banyak” ucap pria paruh baya yang terlihat bahagia. Itu Ayah Chan Ho, anak laki-laki yang tadi pagi tidak sengaja Tae Jung tabrak.

“apa tadi dari orang tuamu, Tae Jun?” Tanya Chan Ho dengan suara imutnya.

“bukan, tapi wanita ini sudah kami anggap sebagai orangtua sendiri” ucapan Tae Jun membuat semua mata mengarah kearahnya. Seorang Go Ara? Sekarang menjelma sebagai orang yang sangat mereka hormati. Mata So Hee masih menatap Tae Jun mencoba membuat pikiriannya setuju dengan yang diucapkan pria itu.

“kami?” sekarang ibu Chan Ho yang memasang wajah penasaran.

“iya kami berempat, ceritanya sangaaat panjang” Joe menjawab dengan mulut penuh makanan.

“oh baiklah kami siap mendengarkan” Ayah Chan Ho tertawa ramah. Padahal baru beberpaa jam mereka bertemu tapi suasana hangat sudah terasa diantara mereka. Tae Jun berulang kali meminta maaf atas kejadian tadi pagi yang hanya dijawab dengan tawa semua orang di meja makan itu.

“ya!, teman kalian ini sangat kaku, santai saja” kemudian tertawa lagi, Ayah dan ibu Chan Ho sangat menyenangkan.

Kemudian Joe dan yang lainnya mulai bercerita bagaimana mereka bertemu, untuk apa mereka dibentuk dan bercerita bahwa mereka membutuhkan satu orang lagi.

***

“kami pulang!” suara itu terdengar bersamaan dengan pintu tertutup.

“kalian dari mana saja kenapa- oh” aku melihat seorang Anak bertubuh gemuk berdiri diantara mereka.

“Agassi kenalkan ini Chan Ho teman baru kami” ucap Joe dengan merangkul pria itu. Wajahnya begitu lucu saat memperkenalkan diri, semburat merah diwajahnya sangat terlihat.

“dia ingin bergabung dengan kami, bolehkan?”

“bergabung?” jawabku tak mengerti.

“iya, karena kami lihat sebuah piala besar dengan tulisan Juara satu lomba menyanyi jadi kami tawarkan dia, lagi pula dia sangat lucukan?” Joe mencubit pipi Chan Ho dengan gemas dan Chan Ho meringis kesakitan. Aku tertawa.

“Tentu saja, selamat bergabung Chan Ho-ya” aku merasa sangat senang. Tunggu! 1 2 3 4 5, Lima orang! Ya Tuhan aku sudah mendapatkan lima orang itu.

“Nyonya kenapa senyum-senyum sendiri?” Tanya Tae Jun heran.

Aku menggeleng “Aniyo, kalian lekas istirahat ya, aku ingin menelpon paman, Jalja” Aku segera berlari senang menuju kamar.

“yeobseo Ahjussi, aku sudah mendapat orang kelima dia datang bersama anak-anak hari ini”

“Jinjja? Kalau begitu besok kita langsung pergi saja, ne?”

“besok?”

“emm…waeyo?”

“tidak, aku hanya takut saja, baiklah kalau memang besok, aku akan suruh mereka siap-siap, Annyong”

Aku menghembuskan napas, rasanya jantungku mulai berdebar tidak karuan, apa lagi besok?. Besok semua media pasti meliput, semua orang akan kembali membicarakanku. Sekian tahun lamanya, aku benar-benar gugup. Berkati aku Tuhan.

Go Ara POV end

 

Pov Go Ara sampai disini dan chapter perkenalan sudah selesai chapter selanjutnya akan banyak konflik, mohon dukungannya untuk ff ini, gomawo yang sudah baca^^

Jangan lupa tinggalkan jejak, like, love, comment or share. Don't be silent readers and be good readers!!

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK