“cek… cek… cek… ANAK-ANAK AYO BANGUN!” suara berisik mulai memengangkan telanga terdengar dari apartemen wanita dengan dengan lima orang remaja. Go Ara berharap dengan menggunakan toa seperti ini ia tidak perlu membangunkan mereka satu persatu. Mulai terdengar suara pintu kamar yang terbuka. “Ayo berkumpul di ruang tamu dan pastikan semuanya sudah bangun!” Ara kembali membunyikan toa-nya. Kelima anak itu berjalan masih dengan mata yang mengantuk dan berjalan mendekati Ara.
“ada apa Nyonya membangunkan kami pagi-pagi?” ucap Yoo Jung sambil mengucek matanya dan yang lain menguap satu persatu.
“Aigoo Aigoo anak muda seperti kalian jangan malas, harus bangun pagi setiap hari”
Sambil menahan kantuk Joe melihat kearah jam dinding yang menunjuk angka lima“tapi ini terlalu pagi”
“sebenarnya ini ada apa?” ucap Tae Jung masih berdiri dengan mata tertutup.
“tada!” Ara mengeluarkan tas plastik bermerek yang berisi baju baru “ini untuk Yoo Jung, yang ini untuk So Hee, lalu untuk Joe, Tae Jun dan ini untuk Chan Ho” Ara menepuk tangannya dengan wajah gembira.
Sekarang mata kelima remaja itu membulat, dilihatnya baju yang bagus dan fasionable.
“woah ini untuk kami?” Joe tidak lagi merasa kantuk, ia memang selalu suka baju baru apa lagi yang bermerk seperti ini.
“Hari ini kita akan pergi ke gedung SM, jadi itu baju yang aku belikan untuk kalian pakai hari ini, Ayo cepat mandi Jam tujuh kita berangkat”
“O, kapan Nyonya membelikannya untuk kami?” Yoo Jung terkejut dan Ara hanya tersenyum dan kembali menuyuruh mereka untuk segera bersiap-siap.
Entah kenapa jantung Tae Jun bertedak tidak karuan. Sebentar lagi ia akan melihat bangunan itu lagi.
“kau kenapa So Hee?” Ara meneggur So Hee yang melamun dan menatap kearah Jendela sedangkan yang lain sudah berjalan menuju kamar dengan wajah gembira kecuali Tae Jun. So Hee hanya menggeleng dan segera beranjak dari tempatnya.
***
“Kau lihat? Hari ini Nyonya tampil berbeda sekali, dia seperti seorang artis, padahal ketika dirumah dia seperti Eomonim yang sudah punya lima anak” Joe berbisik kearah Tae Jun ketika mobil van yang mereka tumpangi sudah berjalan. Tae Jun memutar bola matanya dan menjauhkan kepala Joe dari telinganya.
“berisik” ucap Tae Jun dan Joe memandangnya malas. Kemudian tiba-tiba Chan Ho yang duduknya tidak tenang menarik perhatian Ara dan membuatnya menoleh ke belakang.
“Ada apa Chan Ho-ya?” Mendengar namanya dipanggil ia menoleh dengan wajah bingung.
“Aku mencari ponselku, sepertinya tertinggal”
“O wae?, kau ingin mengubungi seseorang?” tebak Ara dan dijawab anggukan oleh Chan Ho. “kalau begitu pakai punyaku saja” Ara memberikan ponselnya kepada Chan Ho. Anak itu menerimanya tapi wajahnya kembali bingung menatap ponsel. “Kenapa kau kesulitan memakainya?” Tanya Ara kembali dan Joe terlihat menahan tawa. Tae Jun segera memukul lengan si rambut pirang itu.
“Animnida, aku hanya lupa siapa yang ingin aku hubungi” Chan Ho tersenyum kikuk sejenak kemudian mengembalikan ponsel milik Ara. Ara dan pamannya saling memandang sejenak merasa heran, Joe menghentikan tawanya. Yoo Jung dan So Hee memperhatikan Chan Ho yang seperti merutuki dirinya sendiri dan mencoba mengingat sesuatu.
***
SM Arts School at 07:00 PM
Bel sudah berbunyi dan seluruh murid memasuki kelasnya masing-masing. Suara music mulai terdengar ketika kelas menari sudah dimulai. Beberapa kelas sudah dimasuki guru-guru yang siap mengajar, salah satunya kelas yang berisi siswa-siswa tampan ini.
“selamat pagi anak-anak” rambut yang terlihat halus, senyum yang terlihat manis dan wajah berkarisma. Yunho. Guru pertama di jam pelajaran hari ini. Semua murid balas menyapa dan siap menerima pelajaran.
“musim panas akan segera berakhir, bagaimana libur musim panas kalian? Ya walau cuma beberapa hari” Yunho duduk diatas mejanya dan mengedarkan pandangan keseluruh muridnya.
“tidak begitu buruk, kita bisa mengunjungi orang tua dirumah” jawab Suho.
“ya dan tidur seharian juga” sergah Baekhyun yang di sahut tawa dan sorakan.
“baiklah, sekarang aku ingin tahu seberapa pengaruhnya musik dihidup kalian, apa kalian sudah mempelajari musik dengan baik, jadi setelah selama ini belajar apa arti music menurut kalian?” semua wajah terlihat berpikir kemudian salah satu murid mengangkat tanga. “ya Chanyeol!”
“musik itu adalah cinta” ucapnya dengan nada puitis.
“woah” Baekhyun yang duduk didepan Chanyeol mecubit lengannya gemas dan beberapa orang mengacungkan ibu jari.
“ada lagi? Luhan?” tunjuk Yunho
“O, menurutku music itu penghibur hati” ucapnya dengan senyuman, Kris yang duduk disampingnya menepuk bahu Luhan.
“giliranku Ssaem[1]!” seru Baekhyun.
“musik itu ketika Tiffany noona menyanyi, ugh!” sebuah buku mendarat di kepala Baekhyun. Itu ulah Chanyeol. Sekarang suara sorakan terdengar dan Kai melempari gulungan kertas sambil tertawa. Yunho pun hanya menggeleng ketika mendengarnya.
“Baiklah sudah cukup Anak-anak, aku akan mengambil satu pendapat lagi. Kai!” Semua berheti tertawa dan Kai mulai membenarkan posisi duduknya.
“musik itu… kehidupan” Kai tersenyum kemudian menutup rapat mulutnya. Semua mata tertuju padanya dan tiba-tiba beberapa wajah terlihat sedih, karena kalimat itu pernah dikatakan seseorang sebelum orang itu pergi.
***
“baiklah kita sudah sampai” Jisung menghentikan mobilnya dan melepas sabuk pengamannya, bersamaan dengan itu wartawan mulai mengerubungi van putih itu. Jisung sudah mulai bergerak tapi ada yang aneh, ia tidak melihat gerakan lain di mobil ini, semuanya masih diam dan duduk manis di tempatnya.
Sekarang matanya tertuju pada Go Ara yang masih berusaha mengatur napasnya kemudian pandangannya beralih pada kelima remaja yang terlihat kaget karena banyak wartawa yang mulai mengetuk jendela. Jisung berdecak “Ya! Apa kalian akan duduk diam terus disini sampai gedung SM ini rubuh tertiup angin?” masih tidak ada gerakan “YA!” sepertinya roh mereka sudah kembali akibat suara nyaring itu.
Go Ara melepas sabuk pengamannya dan kembali bernapas normal “baiklah Anak-Anak rapihkan baju kalian kita sudah sampai tujuan, cepat turun jangan sampai terjatuh perhatikan langkah kalian, Arrachi?”
“ne!” ucap semua dengan kompak kecuali So Hee yang memilih diam dan bersikap lebih tenang. Jisung menghembuskan napas berat dan membuka pintu mobil. Beberapa penjaga segera berdatangan dan menyingkirkan wartawan dari jalan. Go Ara memakai kaca mata hitamnya dan turut keluar dari mobil. Wartawan segera memburu mereka denga blitz dan pertanyaan yang bertubi-tubi.
“setelah lima tahun berkarir di Jepang untuk apa Anda kembali?”
“Apa ada projek terbaru?”
“siapa kelima anak ini?”
“bagaimana tanggapan Anda dengan isu kontrak yang beredar?”
“Ara-ssi, tolong jawab pertanyaan kami”
Jisung segera membuka pintu masuk. Go Ara dan kelima Anak itu membuntutinya. Kemudian staff yang sedang bekerja memperhatikan mereka, Jisung dan Go Ara memulai langkah dengan mantap dan kelima Anak remaja yang tidak mengerti apa-apa itu hanya diam membuntuti dari belakang. Suara bisikan mulai terdengar dan hati Ara mulai goyah, rasa sedih kembali melandanya, tapi tidak terlihat karena kaca mata hitam yang ia pakai. Jisung, mengetahui kegundahan hari Ara menepuk bahu wanita itu. Ara tersenyum sekilas dan kembali memantapkan hatinya.
***
“semakin hari materi yang diberikan semakin banyak, rasanya aku ingin kembali tidur dirumah” ucap Xiumin sambil merengangkan ototnya. Sekarang mereka sedang berda di kantin, di meja tempat mereka biasa duduk sambil mengobrol.
“Oh iya, apa kalian sedang mengikuti berita akhir-akhir ini?” Tanya Baekhyun kepada teman-temannya, semuanya menggeleng membuat Baekhyun menepuk keningnya. “Ahjumoni[2]! Tolong ganti acara channel TV-nya dengan infotainment” ucap Baekhyun pada salah satu penjaga kantin. “lihatlah” semua mata tertuju pada layar TV besar di dekat pintu masuk kantin, tidak hanya mereka, kelompok yang sudah diberinama EXO itu yang menonton, tapi seluruh murid di kantin.
“Tepat pukul delapan pagi tadi, Go Ara artis yang selama ini kita ketahui menetap di Jepang telah kembali. Dikabarkan ada kontrak baru yang akan Go Ara tandatangani, sampai sekarang para awak media belum dapat memastikan gossip tersebut, tapi lima orang Anak yang datang bersamanya membuat spekulasi baru, bahwa kelima anak tersebut akan di debutkan sebagai rookie grop SM Entertainment, berikut liputannya untuk Anda”
“debut?” ucap Suho tak percaya.
“itu berita yang ku maksud, aku dengar kelima anak itu akan debut bersama kita” lanjut Baekhyun.
“debut bersama kita? Itu waktu yang singkat, bukan?” D.O kembali membuat pertanyaan.
“ya, dan aku rasa mereka bukan orang sembarangan, lihat saja cara berpakaian mereka, sangat modis, debut yang hanya memerlukan waktu kurang lebih setengah tahun itu agak mustahil bagiku” Baekhyun menerka. Semua pandangan masih mengarah ke TV dan mulai terdengar bisikan dari beberapa murid dengan pandangan mata kearah Baekhyun dan teman-temannya.
Hanya Kai yang tidak memperdulikan bisikan itu dan melihat dengan focus pada layar kaca yang menampilkan wartawan sedang mengerubungi Go Arad an lima remaja dibelakangnya. Tiba-tiba matanya membulat kemudian sebuah senyuman sinis terlihat dari wajahnya. Dengan cepat Kai mengambil ponsel miliknya dan memanggil seseorang.
“Ahjussi, ne ini aku Jongin” dan sekarang Kai menjadi objek pandangan teman-temannya. “apa kau lihat berita?. Ne. tolong cari tahu tentang kelima remaja yang datang bersama Ara-ssi. Ne. segera infokan padaku” Kai menyentuh layar ponselnya dan menaruhnya kembali di kantong. Teman-temannya saling memandang dan kembali menoleh kearah TV. Akan ada sesuatu yang terjadi setelah berita ini. Itu pasti.
Jangan lupa tinggalkan jejak! don't be silent readers and be good readers!!