Part 7
~Sebuah kekuatan muncul ketika seseorang merasakan ketakutan terbesar yang tidak sanggup untuk dikalahkan oleh dirinya sendiri~
Kyuhyun POV
Sebenarnya apa yang telah kulakukan kemarin malam, mencium gadis asing yang tidak jelas asal-usulnya. Tapi dia cukup cantik. Akh… apa yang sedang kupikirkan, lebih baik aku tidur. Tunggu dulu, kenapa dari tadi aku tidak melihat gadis itu berkeliaran di Istana sejak pagi hari. Mungkinkah dia kabur ? tidak itu tidak bisa dibiarkan karena…..
Sudahlah aku tidak peduli lagi. Kutarik selimut untuk menutup seluruh tubuhku.
1 menit…
3 menit…
“Aaaaaaa….” aku mendengar suara gadis itu. Ada apa dengannya, kenapa dia berteriak ?
Aku segera bangkit dari tempat tidur dan keluar kamar. Aku tidak sengaja melihat beberapa pengawal yang sedang berlari mengejar seseorang.
“Hei, apa yang sedang terjadi ?” tanyaku pada salah satu pengawal yang berjalan pelan *kecapekan lari
“Ah.. Pangeran Kyuhyun. Kami sedang mengejar Pangeran Donghae. Tiba-tiba Pangeran Donghae berlari keluar Istana setelah bertemu Tetua”
“Berlari keluar Istana ? Apa maksudmu ?” tanyaku lagi
“Maaf, Pangeran. Saya harus kembali mengejar Pangeran Donghae. Saya permisi” pengawal itu berlari tanpa menjawab pertanyaanku.
“Ya !!! Tunggu dulu” aku berteriak kesal dan tiba-tiba ada yang menepuk pundakku pelan.
“Hyung” ternyata Pangeran Sungmin.
“Tenang, Kyu. Semua akan baik-baik saja”
Kyuhyun POV End
_#_
Hutan ~
Cahaya terang menyelimuti hutan, menyilaukan semua pandangan. Termasuk makhluk besar yang bersiap menangkap Haneul. Makhluk itu berjalan mundur untuk menghindari cahaya yang menyilaukan penglihatannya. Cahaya terang itu muncul dari cincin Haneul, kedua cincin itu bersinar terang dan menyerap seluruh tenaga Haneul. Haneul pingsan, setelah cahaya kedua cincin itu meredup.
Makhluk besar yang merasakan cahaya terang itu menghilang, mulai menormalkan penglihatannya dan berusaha meneruskan tujuannya. Menangkap Haneul. Makhluk itu bersiap melangkah dan……
Dukkk….
Sesuatu keluar dari bawah kaki makhluk besar itu dan berhasil membuat keseimbangannya sedilit roboh. Pangeran Eunhyuk masih belum menyerah melepaskan panah-panahnya ketika cahaya itu mulai menghilang, apalagi melihat Haneul tersungkur pingsan membuatnya marah. Choco mulai mendekati Pangeran Eunhyuk. Melihat ada peluang untuk menjatuhkan makhluk besar yang membuat pingsan Haneul, Pangeran Eunhyuk memberi perintah pada Choco.
“Choco, cepat keluarkan tali”
Mengerti akan perintah dari Tuannya, Choco segera bertindak. Tiba-tiba terlihat juga Pangeran Donghae yang terlihat kelelahan karena berlari masuk ke hutan.
“Ground build explosion” rapal Pangeran Donghae yang ikut membantu.
Kaki makhluk besar tadi mendapat ikatan tali dari Pangeran Eunhyuk dan mantra Pangeran Donghae berhasil membelit semua tubuhnya. Pangeran Donghae berkonsentrasi, focus pada seluruh tubuh makhluk menyedihkan yang akan mati.
“Finish” Pangeran Donghae menjentikkan jarinya.
Duaarrr……
Tubuh makhluk itu pecah, tak tersisa. Menghilang seperti debu yang ikut serta bersama angin malam. Pangeran Donghae dan Pangeran Eunhyuk segera berlari menghampiri Haneul. Mencoba membangunkan Haneul, namun tidak ada hasil.
“Haneul…..Haneul… bangunlah” Pangeran Donghae menepuk-nepuk pelan pipi Haneul, namun semua sia-sia.
Sesuatu keluar dari tanah, muncul. Menampakkan wujudnya yang telah berhasil merobohkan makhluk menyeramkan tadi.
“Kau sudah bekerja keras, Gulvo” Pangeran Donghae mengelus puncak kepala Gulvo sebelum membopong Haneul untuk kembali ke Istana.
“Pasti makhluk itu sangat berat” tambahnya.
_#_
Istana Albian~
Para tetua Istana Albian gelisah, mereka seperti melihat bayangan kelam yang akan menghalangi jalannya duel antar ketiga Kerajaan terbesar ini. Tetua berdiskusi membicarakan mengenai hal-hal buruk yang mungkin akan sedikit lebih membahayakan keselamatan semua Pangeran yang akan mengikuti duel. Akan ada campur tangan orang lain yang akan ikut mengambil peran dalam duel nanti. Tetua Kerajaan Albian akhirnya memutuskan untuk segera membuat pertemuan dengan Kerajaan Titan dan Kerajaan Gartian mengenai hal ini. Namun disamping itu…..
“Tetua… YAK !!! Kalian dengar aku ? Aku ingin masuk sekarang juga” teriak Pangeran Kyuhyun yang sedari tadi ingin masuk kedalam ruang tetua, namun dihalang-halangi oleh beberapa penjaga.
“Tetua…..” teriaknya lagi.
“Kyuhyun, tenanglah. Semua akan baik-baik saja” Pangeran Sungmin sedari tadi juga menemani Pangeran Kyuhyun yang terus memaksa dan berteriak baik itu pintu kokoh nan besar atau penjaga yang sedang berjaga di depan pintu itu sendiri.
“Kenapa, hyung ? Sebenarnya apa yang terjadi ? Mengapa Donghae saja yang diijinkan masuk kedalam tadi ?” Kyuhyun memberi banyak pertanyaan yang membuat pangeran Sungmin bingung sendiri. Harus menjawaba apa dia.
“Mungkin hanya kebetulan saja. Kebetulan Donghae sedang membicarakan sesuatu deng--”
“Tolong… tolong... Tetua tolong” ucapan Pangeran Sungmin terputus setelah mendengar suara minta tolong Pangeran Donghae.
Pangeran Kyuhyun dan Pangeran Sungmin segera berlari menemui Pangeran Donghae. Keduanya sama-sama terkejut melihat Haneul tak sadarkan diri dalam gendongan Pangeran Donghae. Ketakutan Pangeran Kyuhyun yang sempat menghilang semakin menjadi-jadi. Apa yang sebenarnya terjadi pada pasangannya sendiri dan mengapa dia tidak bisa menjaga pasangannya seperti Pangeran yang lain, itulah yang ada dipikiran Pangeran Kyuhyun.
Tanpa mengucapkan satu patah kata, Pangeran Kyuhyun mengambil Haneul dari gendongan Pangeran Donghae dan membawanya ke dalam kamarnya sendiri. Beberapa langkah dia berjalan, semua Tetua terlihat berlari dan sama terkejutnya melihat Haneul pingsan.
“Panggilkan seseorang yang bisa menyembuhkan pasanganku” perintah Pangeran Kyuhyun dingin. Sebenarnya dia sedang menyembunyikan kekhawatirannya pada Haneul saat ini.
_#_
Entah apa yang ada dipikiran Pangeran Kyuhyun saat ini. Berulang kali dia menempelkan dahinya dengan dahi Haneul untuk mengukur suhu tubuh Haneul yang tidak kunjung turun. Pangeran Kyuhyun dengan rajin mengurus Haneul, walaupun beberapa hari yang lalu seseorang yang bisa dipanggil tabib datang dan memberitahu bahwa Haneul hanya kelelahan karena ada sesuatu hal yang menguras seluruh tenaganya secara tiba-tiba. Tunggu dulu, beberapa hari ? Ya. Haneul pingsan sudah pingsan selama 3 hari, akh tidak hampir 4 hari karena sekarang hari mulai terang dan menampakkan sinar matahari.
Lihatlah betapa Pangeran Kyuhyun rela tidak tidur selama 4 hari hanya demi menunggu Haneul terbangun dan panasnya turun. Kini Pangeran Kyuhyun mengganti handuk yang menempel di dahi Haneul dengan yang masih basah. Pangeran Kyuhyun sama sekali tidak mengijinkan siapapun masuk kedalam kamarnya termasuk Pangeran lainnya, walaupun mereka bersaudara. Terkecuali pelayan pengantar makanan untuk dirinya dan yah untuk Haneul jika sudah tersadar. Tapi kenyataannya Pangeran sama sekali tidak menyentuh makanan itu sedikitpun. Sama seperti hari ini…
“Pangeran, ijinkan saya masuk untuk membawakan sarapan” pinta seorang pelayan dibalik pintu. Kyuhyun hanya terdiam sambil memandangi wajah pucat Haneul.
“Pangeran ?” pelayan itu sudah masuk kedalam kamar dan meletakkan sarapan pagi ini.
“Heum.. Pangeran tidak menikmati makan malam yang saya bawakan semalam ?” tanya pelayan itu sopan.
“Jika pekerjaanmu sudah selesai. Cepat keluar” balas Pangeran Kyuhyun dingin. Sikap Pangeran belum berubah.
“Maaf atas kelancangan saya, Pangeran. Saya permisi” pelayan itupun akhirnya keluar dengan perasaan takut.
Pangeran Kyuhyun segera bangkit dari tepi ranjang setelah kembali mengukur suhu tubuh Haneul. Sedikit berkurang dan itu lebih baik. Dengan langkah lemah, dirinya memposisikan tubuhnya untuk duduk di meja yang telah dipenuhi sarapan oleh pelayan tadi. Pangeran Kyuhyun tidak berniat sama sekali untuk menyantap hidangan didepannya saat ini. Dia ingin mengistirahatkan tubuhnya sebentar, mungkin dengan sedikit tidur akan membuatnya segar kembali.
_#_
“Kalian begitu bodoh” teriak seorang laki-laki dengan jubah hitam menjuntai kebawah. Terlihat raut wajah marah menghias disana.
“Maafkan saya, Tuan. Maaf atas kecerobohan saya” pengawal yang menjadi sasaran kemarahannya memohon ampun pada laki-laki itu.
“Hee.. maaf katamu. Tidak akan, segera bawa dia ke penjara bawah tanah. Aku tidak mau kastilku ternoda dengan orang tidak berguna seperti dia” tersenyum miring dan segera memerintahkan pengawal lainnya untuk menjalankan tugas.
Suasana kastil kembali tenang setelah pengawal malang tadi diseret ke dalam penjara dalam tanah. Namun laki-laki itu belum tenang sendiri, terlihat gelisah berjalan kesana dan kemari.
“Saudaraku, King Ramon. Apa yang membuatmu gelisah seperti ini ?” Tanya seorang laki-laki yang usianya lebih muda dari pada laki-laki yang dipanggilnya King Ramon.
“Kenapa kau baru datang ? Semua rencana kita selalu gagal” King Ramon mendekati saudaranya, memeluk erat dan sesekali masih menggerutu sendiri.
“Tenanglah. Semua masih awal untuk kita melangkah. Semua akan baik-baik saja” balasnya dengan senyuman yang tidak dapat diartikan.
_#_
Hari menjelang siang dan Pangeran Kyuhyun masih mengarungi mimpi indahnya, hingga tidak mendengar ada pelayan yang mengetuk pintu serta meminta ijin untuk masuk mengantar makan siang. Terkejut, tentu saja. Melihat seorang Pangeran tertidur di meja makan dan lagi, makanan sama sekali tidak disentuh olehnya. Terdengar lenguhan dari seseorang……………..
Pangeran Kyuhyun terbangun dari tidur atau Haneul yang terbangun dari mimpi panjangnya.
TukangBaksoCendol~
