Suatu tempat~
“Auwh…Itat..Itat…Sakit sekali” Haneul merasa kesakitan karena jatuh tersungkur di tempat yang tidak ia ketahui,pendaratan yang tidak mulus.
Haneul segera bangkit menatap sekelilingnya, satu pertanyaan yang menggelayuti pikiran Haneul dimana ia sekarang. Seingatnya dia hanya membaca tulisan-tulisan tidak jelas dan dinding kamarnya berubah sehingga menarik perhatiaan. Tunggu dinding..
“Dimana dinding tadi ?Aku ingin pulang” Haneul menyelusuri setiap tempat disekitarnya.
Tempat ini sangat luas hanya ada rumput yang tertata indah dengan sedikit pelengkap bunga-bunga beraneka warna. Haneul masih tetap berkeliling mencari jalan untuk kembali kerumahnya. Dari kejauhan terlihat dua ekor kelinci memperhatikan setiap gerak-gerik Haneul. Keduanya saling berdiskusi.
“Rescel, kau lihat gadis aneh itu ?” ucap kelinci dengan pita biru melekat disisi kiri telinga panjangnya.
“Ya, gerak-geriknya saat mencurigakan” balas kelinci dengan pita merah melekat disisi kanan telinganya.
“Ah… aku punya ide segera panggil tetua saja. Mereka tahu segalanya”
“Heem…Kau benar, Rascel. Kalau begitu kau jaga dia aku akan segera kembali” kelinci berpita merah itu akhirnya melompat-lompat untuk pergi ke istana.
Haneul yang kelelahan hanya bisa pasrah. Tidak ada siapapun yang bisa dia temui sekedar untuk bertanya dimana ia berada saat ini. Angin berhempus pelan seketika membuat Haneul melepas penatnya. ‘Dunia yang indah’ batin Haneul.
“Akh…sebenarnya darimana datangnya buku ini ?” Haneul membuang kasar buku yang sedari tadi dipegangnya
“Eomma !!” Haneul berteriak keras
“Tidak akan ada yang mendengarmu” muncul sebuah suara, Haneul merasa lega karena ada orang yang bisa dia tanyai sekarang. Tapi….
“Eh?” Tidak ada siapapun kecuali seekor kelinci mungil berpita biru. Haneul mengamati kelinci yang terus menggerak-gerakkan telinganya.
“Kelinci yang manis” Haneul mengulurkan tangan untuk membelai kelinci itu.
“Siapa yang manis ?” kelinci itu berbicara dan membuat Haneul tersentak kaget hingga jatuh terduduk.
“Kau bisa bicara ?”
“Siapa ? Aku kelinci”
“Hey…aku tanya kau bisa bicara ?” Haneul mulai kesal dengan kelinci itu.
“Dasar kelinci aneh” lirih Haneul.
“Siapa yang aneh ? Aku Rascel, Kelinci tampan penjaga daerah barat Kerajaan Albian” balas Rascel dengan percaya diri dan penuh penegasan.
“Kerajaan ? Albian ? Akh… dimana aku sebenarnya ditambah lagi kelinci bisa berbicara” Haneul semakin frustasi. Dia duduk sambil memeluk kedua lututnya dan tanpa terasa air mata jatuh bebas membasahi pipi chubby Haneul.
Saat Haneul menenggelamkan kepalanya, Rascel hanya melihat dengan kebingungan. Rascel semakin yakin kalau gadis ini tidak berasal dari dunia ini. Ditengah kebingungan Rascel dia mendengar suara derap langkah.
“Rascel, apa yang kau lakukan padanya ?” sapa Rescel
“Ah…kau sudah datang Rescel. Eh ? Kenapa kau memanggilnya ?”
“Aku tidak menemukan tetua jadi aku membawa Pangeran, bukankah dia tuan kita”
“Yeah kau benar” Rascel hanya mengiyakan.
“Nona, apa kau baik-baik saja ?” namja tampan berbadan tegap yang dipanggil tuan oleh Rescel mencoba mendekati Haneul yang masih menangis sesegukan.
“Kau manusia ?” itulah kalimat yang pertama kali meluncur dari bibir mungil Haneul.
“Tentu saja, tapi-“ ucapan namja itu terpotong karena Haneul langsung memeluknya.
Setelah Haneul tenang, namja tampan itu menjelaskan tentang Kerajaan Albian. Haneul yang masih terkejut mendengar cerita dari Sang Pangeran hanya bisa diam sambil sesekali menganggukkan kepala.
“Jadi kau melewati sebuah portal ?” tanya Pangeran
“Portal ?”
“Sebuah line yang menghubungkan antara dunia ini dengan dunia yang tidak kami ketahui dan para tetua kami masih mempelajarinya. Maaf aku terlalu bicara panjang lebar dan belum menyebutkan nama. Aku Pangeran Donghae putra ketiga dari Kerajaan Albian dan kau ?”
“Namaku Lee Haneul”
Istana Albian~
Dua orang namja berjalan pelan menuju sebuah ruang khusus, kedua saling berbisik satu sama lain dan bahkan saling memarahi. Pangeran Sungmin dan Pangeran Kyuhyun, putra pertama dan putra terakhir dari Kerajaan Albian. Pangeran Sungmin dikenal sebagai Pangeran Keanggunan, sifatnya yang lembut dan penyayang apalagi pada Pangeran Kyuhyun. Dia memiliki kekuatan penyembuh dan pelindung jadi tidak heran jika Sungmin selalu berusaha melindungi Kyuhyun.
Berbeda dengan Sungmin, Kyuhyun mempunyai sifat yang nakal dan kekanak-kanakan. Mungkin karena tidak mendapat kasih sayang dari seorang ibu, Kyuhyun selalu mencari perhatian dengan melakukan kejahilan kepada saudara-saudaranya.
“Menyebalkan sekali. Kenapa harus diadakan pesta hanya untuk pembacaan ramalan untukku ?” gerutu Kyuhyun.
“Bukankah itu juga bertepatan dengan hari lahirmu, jadi apa salahnya ?” balas Sungmin.
“Aku tidak suka hari lahirku terlalu dibesar-besarkan. Oh..itu ruangan tetua” Kyuhyun segera menuju ruangan dimana para tetua Kerajaan Albian berkumpul.
Tanpa mengetuk pintu, Kyuhyun langsung masuk kedalam ruangan tersebut dan membuat para tetua terkejut. “Kakek tua, bisakah kau memberitahuku ramalannya tanpa harus ada pesta ?”
“Kyuhyun, bicara yang sopan pada tetua” Sungmin membungkuk pada tetua dan memaksa Kyuhyun untuk hormat, tapi dasar Kyuhyun keras kepala.
“Maafkan kami Pangeran. Ini semua adalah rencana dari Baginda Raja, kami hanya menjalankan perintah”
“Sungguh menyebalkan” Kyuhyun berteriak dan keluar sambil membanting pintu dengan keras.
“Tetua, mohon maafkan perilaku tidak sopan adik saya” sekali lagi Sungmin membungkuk hormat.
“Kami sudah terbiasa dengan sifat Pangeran Kyuhyun. Jadi tidak masalah” balas salah satu tetua dengan jubah putih menjuntai kelantai.
“Kalau begitu saya permisi” Sungmin meninggalkan ruangan tetua.
Sepeninggal Sungmin dan Kyuhyun, para tetua melanjutkan pembicaraan mereka mengenai ramalan untuk Kyuhyun. “Bukankah seharusnya pasangan dari Pangeran sudah datang ?” tutur tetua dengan jubah putih tadi.
“Benar, tapi aku tidak merasakan tanda-tanda kehadirannya” sambung tetua yang lain.
“Sungguh aku semakin penasaran seperti apa pasangan dari Pasangan Kyuhyun. Mungkinkah Pangeran adalah salah satu dari dua orang pemilik pasangan terkuat ?”
“Kita lihat saja nanti”
Pasar Rakyat Kerajaan Albian~
Haneul dan Donghae sedang melakukan perjalanan menuju Istana Albian. Untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada Haneul, Donghae menyarankan untuk bertemu dengan tetua. Karena hanya tetua yang mengetahui segala sesuatu.
“Kenapa berhenti ? Bukankah Istana masih jauh ?” tanya Haneul karena tiba-tiba mereka berhenti di pasar rakyat yang dipadati oleh banyak orang.
“Kau tidak merasakan kalau banyak orang yang memperhatikanmu ?”
“Itu….”
“Sekarang kita akan cari pakaian untuk mengganti pakaian anehmu itu” ajak Donghae
“Tapi-“ ucapan Haneul terpotong karena Donghae sudah menarik paksa kedalam sebuah toko.
##
Terlihat seorang pelayan menuangkan minuman untuk orang yang duduk sambil sesekali memainkan cincin perak miliknya. Tak berapa lama ada beberapa orang berlarian mendekati.
“Apa yang kalian dapatkan hari ini ?”
“Kami melapor Yang Mulia, tetua Kerajaan Albian mengatakan kemungkinan bahwa putra terakhir Kerajaan Albian adalah salah satu pemilik pasangan Void. Dan tidak hanya itu”
“Ada apa ?”
“Pangeran Donghae membawa seorang gadis yang berpakaian aneh di pasar rakyat tadi”
“Bagus, lanjutkan kerja kalian dan segera berikan laporan lainnya” terlihat perasaan orang itu sangat senang dengan hasil kerja anak buahnya.
“Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk sebuah kemenangan mutlak” tambahnya.
To Be Continued~
