CHAPTER 7 : CHAPTER 7 : TONIGHT
Mata yang indah itu bagaikan membiusku dalam alunan musik hangat..
Senyuman yang membuatku merasa bergetar..
Who you ?..
Girls Day dorm*...
Yura POV
Aku merasa jauh lebih baik dibanding sdebelumnya. Hubunganku dan Baekhyun juga jauh lebih baik karna sekarang status kami kembali berpacaran dan kembali mesra, hehe. Baekhyun semakin romantis dan terlihat senang. Baek memelukku dari belakang seperti biasa dan menatapku.
"Waeyo ?." Tanyaku. Dia tersenyum. Senyuman yang membuatku selalu berdebar dan senyuman paling indah.
"Aku masih tidak percaya pacarku yang sekarang menjadi artis terlihat sangat cantik. Aku mencintaimu, Yura-ah."
"Hmm.. Nado, Byun." Aku tersenyum.
"Kau tidak mempunyai jadwal hari ini ?."
"Besok jam 3 sore aku harus ke gedung SM untuk meeting, manajer memintaku untuk menemaninya. Aku sangat malas datang."
"Fighting, chagi. Aku akan mendukungmu dan mulai sekarang aku akan menjadi fanboy mu, hahaha."
"Aigo, dan aku akan memberikan fanservice paling special diantara semua fans ku." Kataku sambil mencubit hidungnya.
"Perlakukan aku dengan baik, Yura-ah." Kata Baek dengan sangat manis. Aaaaaa aku sangat mencintainya !!!!!!!!!
"Siap kapten." Baek tertawa dan mengelus rambutku.
Baekhyun POV
Aku menyadari bahwa posisiku sekarang antara aman dan tidak. Terkekang dan tidak, terpaksa dan tidak dan juga takut atau berani. Aku memutuskan untuk tetap bertahan dan kembali menjalin hubungan dengan Yura. Ini terbilang nekat menurutku. Aku tidak membayangkan bagaimana kejadian selanjutnya dengan hubungan kami. Ini benar-benar membuatku kembali befikir. Aku teringat ucapan Chen dan Luhan tadi. Hatiku merasa seperti tergerak untuk terus nekat dengan apa yang sudah terjadi. Bagaimanapun aku harus tetap mempertahankan hubunganku karna aku begitu mencintai Yura, tapi aku juga harus berhati-hati karna aku tahu hidup Yura saat ini dihantui dengan berbagai kamera darimana pun. Aku mengelus rambutnya dan tersenyum.
"Yura-ah."
"Ne ?."
"Aku.... " Belum sempat aku memberitahukan hal sebenarnya, terdengar suara dari luar yang membuat aku dan Yura kaget. Astaga !! bagaimana ini, 100% aku yakin kalau aku akan dihukum mati setelah ini karna masuk ke kamar seorang artis terkenal, wanita pula. Aku berdiri dan tampak panik, begitupun Yura.
"Ottokhe ?." Yura melihat ke sekelilingnya, sayangnya tidak ada tempat yang pas untuk bersembunyi.
"Aish... molla Byun, tidak ada tempat sembunyi yang bagus." Aku mendesah pelan dan mengaca-acak rambutku sendiri. Sumber suara itu semakin dekat dan aku hanya diam dengan sejuta perasaan takut. Pintu terbuka dan....
Chanyeol POV
"Aku pulaaangg." Teriakku sambil melempar sepatu ke sembarang arah dan menjatuhkan badanku ke sofa ruang keluarga. Aku membanting tas dan jaketku. Panas !!!. Ini bukan karena cuaca atau rumahku yang panas, hatiku terasa terbakar kalau mengingat kejadian Sehun dan Kai tadi. benar-benar menjijikkan. Aku muak. SEHUN AKU BENCI PADAMUUUUUU !!!!!!!!!!!
"Kenapa kau berteriak seperti itu, Channie ?." Eomma datang dengan wajah seperti kaget dan juga marah. Aku semakin muak.
"Bukan urusanmu.."
"Chanyeol kau tidak bisa seperti itu padaku." Kata eomma yang tiba-tiba merubah raut wajahnya.
"Wae ? Kau tidak suka ? Baguslah." Aku tersenyum sinis dan berteriak memanggil pembantu.
"AHJUMMAAAAA BAWAKAN CEMILAN UNTUKKU !!!!." Aku langsung pergi ke kamar.
"Aku benar-benar membenci sehun. dia pikir dia siapa, seenaknya saja mengambil perhatian Kai. Aku tidak bisa tinggal diam jika begini terus, aku akan membalas perbuatanmu Sehun, liat saja. Aku akan berhasil mengambil hati Kai !!!" Aku berbicara pada bayanganku di kamar mandi. Aku mencuci mukaku dan kembali tidur, cemilanku sudah ada disana. Ahjumma memang mengerti apa cemilan yang akan kumakan bila sedang marah seperti ini. Aku tersenyum dan memakannya sambil memandangi jus yang diberikan Kai tadi.
Eomma datang dan menatapku sedih. Aku membalas tatapannya dengan wajah sinis.
"Kenapa kau melakukan ini pada eomma mu, Channie. huh ?"
"Kau bukan eomma ku."
"Aku mengerti, geundae.. jangan seperti ini, Channie. Aku benar-benar akan berusaha menjadi eomma terbaikmu."
"Sekali tidak bisa tetap saja tidak bisa. Jangan memaksaku untuk membuka hati denganmu karna itu tidak akan pernah terjadi, kau mengerti ?."
"Apa yang harus aku lakukan lagi agar kau menerimaku ?."
"Menjauhlah dariku." Aku menyelimuti diriku dan tidak menghiraukan eomma. Eomma seperti menangis dan melangkah pergi. Haahh.. aku tidak peduli dengannya. lagipula aku sedang kesal dan dia mengangguku. sangat tidak sopan !!.
Girls Day dorm*....
Pintu terbuka dan....
"Yura apakah kau dengan....." Yang muncul adalah Manajer Jieun. Dia tampak kaget dengan apa yang ada didepannya.
Baekhyun POV
Ini benar-benar tidak pernah ku duga sama sekali. Aku berdiri lemas saat seorang wanita datang ke kamar Yura dan melihat kami berdua. Wajahnya benar-benar kaget. Aku hanya meringis dan Yura tetap memegang lenganku erat. Ugh... Lepaskan Yura atau aku akan mati di tempat sekarang juga !!!.
"Kau..."
"Ahjumma, jebal jangan memarahinya." Kata Yura yang semakin erat memegang lenganku.
"Kau.. yang bernama Byun Baekhyun ?." Tanya wanita yang bisa kutebak sebagai manajer girls day.
"N....ne, annyeonghaseo." Jawabku dengan nada takut lalu membungkukkan badanku. ah.. tubuhku benar-benar mati sekarang.
"Aigoooo... ternyata kau, Aku bahkan tidak mengenalinya." Kata Manajer dengan nada lega dan tersenyum melihatku. Aku heran.
"Yura bercerita tentang pacarnya dan dia memberitahu fotomu, bahkan kau jauh lebih tampan dibanding di foto. Aku sempat takut kalau laki-laki yang masuk ke dorm adalah fans yang nakal seperti yang dibilang bodyguard di depan. Haahhh... Yura kau membuat jantungku ingin mati."
"hehe, Mian ahjumma. Dia pacarku, Byun Baekhyun." Kata Yura dengan bangga memperkenalkan ku dengan manajernya. Aku masih terlihat heran dan tidak menyangka, aku berusaha tersenyum.
"Aku manajer Girls Day sekaligus manajer Yura juga. senang bertemu denganmu, Baekhyun. Kau benar-benar pandai membuat wanita menangis dan tertawa hanya dalam jarak waktu yang tidak lama. Akhirnya aku bisa melihat gadis ini tersenyum lagi. Kau... jangan membuatnya seperti yang kemarin lagi, oke ?."
"Ah ne, ahjumma. Aku akan berusaha dengan baik menjaga Yura." Jawabku dengan nada yakin.
"Ah iya, aku ingin berbicara denganmu. kajja ikut denganku." Kata manajer kepadaku. Firasatku mulai tidak enak. Aku menatap Yura dan dia membisikkanku sesuatu.
"Jangan takut dan tetap pada pendirianmu, aku mendukungmu, Byun-ah. Fighting." Aku merasa semangatku kembali lagi. Aku tersenyum dan ikut dengan manajer Jieun.
Gallery Cafe*...
The Wanted yang masih setia duduk di cafe favorit mereka sedang melakukan banyak hal lain yang menunjukkan karisma mereka masing-masing. Terutama Kris, kau bisa melihat tak sedikit remaja wanita yang memotret Kris diam-diam dan tebar pesona padanya, Sayang, Kris hanya melihat mereka dan mengalihkan pandangannya dan tetap fokus ke Iphone nya sambil mendengarkan musik.
"Woaahh.. kau banyak sekali penggemarnya, Kris." Kata Xiumin dengan nada imutnya itu.
"Aku tidak peduli."
"Cih, pantas saja kau selalu dibilang Cool Guy." Sindir Kai.
"Kau iri padaku ?." Tanya Kris tak kalah sinis.
"Pikirlah dulu sebelum bicara." Kai hanya tersenyum sinis dan mengalihkan pandangannya ke Sehun.
"Too bad." Kata Kris pelan. Xiumin menepuk bahu Kris dan mengisyaratkan agar tidak mengambil hati. Kris berdiri dan mengambil tas nya dan menarik tangan Xiumin.
"Aku duluan, Xiumin akan aku tahan untuk hari ini. Bye."
"Ya, kau mau kemana ? Aku ikuuuttt !!." Teriak Suho sambil berdiri juga. Sehun dan Kai heran.
"Kau mau kemana, Hyung ?." Tanya Kai.
"Ada pertemuan penting dengan clien appa ku dari Eropa, aku harus datang menyambut mereka. Biasa..." Jawab Suho dan berpamitan ke Sehun Kai. Hanya mereka berdua sekarang yang tersisa.
"Kurasa ada yang aneh dengan Kris." Kata Sehun sambil terus bermain Ipad nya.
"Hmm." Kai hanya berdeham tanda setuju.
"Dan Chanyeol juga aneh."
"Jinjja ?."
"Kau tidak menyadari keanehan Chanyeol ? dan tadi ? sikap Kris kepadamu saat kau menahan Chanyeol, kau tidak menyadari apapun ?." Tanya Sehun.
"Ani." Jawab Kai dengan wajah datarnya.
"Aigoo, pantas saja kau tidak mempunyai kekasih sampai saat ini sikap cuek mu dan tidak peka masih dipelihara."
"Aku malas berpikir tentang cinta apalagi memiliki pacar." Jawab Kai sambil merebahkan punggung nya ke sofa dan mengambil segelas minuman alkohol nya itu.
"Bagaimana jika ada seseorang yang menyukaimu ?."
"Nuguya ?."
"Aku hanya bertanya, bodoh. kalaupun ada wanita/laki-laki yang menyukaimu, otthe ?."
"Aniya, Mungkin aku akan menjawab "oh" "oke" atau yang lain."
"Aish.... dasar gila." Sehun mencibirkan bibir nya dan melanjutkan game nya. Kai tersenyum dan mengacak-acak rambut Sehun lalu melihatnya bermain dengan tatapan yang cukup lama.
Girls Day dorm*....
Baekhyun POV
Aku dibawa ke ruangan manajer Jieun dan ada poster besar Girls Day dan tentu ada Yura disana. Sangat cantik, aku tersenyum melihatnya.
"Silahkan duduk, kau mau kopi atau teh ?." Tanya manajer
"Teh saja ahjumma."
"Oke, chankkam." Manajer mengambilkan minum untukku lalu dia duduk menghadapku dan mulai berbicara serius.
"Sekarang aku tahu siapa pacar Yura dan bentuk wajahnya. Aku akan sedikit menginterogasimu. Ah.. anggap saja aku penasaran dengan hubungan kalian, jadi aku akan bertanya beberapa hal kepadamu, kau tidak keberatan bukan ?."
Aku diam dan merasakan hal yang tidak enak.
"Silahkan tanya saja, Ahjumma."
"Geurae, begini, kau tau sekarang Yura sudah sangat terkenal. Kau mungkin tau betapa sukses nya ia sekarang. Aku tidak bermaksud untuk... sedikit melarang kalian berhubungan, geundae...."
"Ahjumma ingin aku putus dengan Yura ??." Tanyaku tanpa basa basi. Aku menatap wajah Manajer yang seperti tidak enak.
"Aniya, bukan seperti itu maksudku. Aku terlalu memikirkan kalian jika nantinya kalian terang-terangan berhubungan. Dan aku takut akan terjadi sesuatu ke kalian berdua. Aku takut setelah ini netizen akan menyebarluaskan berita kalau Yura sudah mempunyai pacar dan akan menjadi skandal yang begitu heboh. Aku pun takut kau akan menjadi target introgasi para pemburu berita dan bahkan sasaeng yang tidak menyukaimu kalau kau terlalu terang-terangan berpacaran dengan Yura."
DEG !.
Aku kembali diusik dengan pikiran baru yang akhirnya aku menyadari kalau itu hal yang besar untukku. Aku langsung berfikir ke depannya saat Yura terpojok dengan rumor-rumor buruk itu.
"Lalu apa yang langkahmu selajutnya, Manajer ? Apa yang harus ku lakukan ?." Tanyaku memastikan.
"Aku tidak melarangmu untuk berpacaran dengan Yura karna memang aku mengerti perasaan Yura, kumohon, bekerja sama lah denganku."
"Apa itu ?." .............
Seoul, 07.30 PM *....
Chanyeol POV
Aku terbangun dari tidurku yang cukup lama. Aku bangun dan melihat langit sudah gelap. OMG !!! Aku melihat layar ponselku yang menunjukkan pukul 7 malam. Haahh.... aku tidak telat, aku baru ingat akan bertemu dengan Kris malam ini di Cafe tadi. Aku bergegas mandi dan merapihkan penampilanku.
Aku turun dan mengambil tas + sepatuku. Eomma Appa melihatku ingin pergi.
"Kau mau kemana, Chanyeol ?." Tanya Appa.
"Kerumah teman."
"Kau ingin pulang pagi lagi ? HUH ?."
"Bukan urusan appa." Aku menjawab sinis.
"YA !!!. PARK CHANYEOL !!. DENGARKAN APPA BERBICARA !!." Bentak appa. Aku hanya diam dan berbalik badan mengarah appa. Mereka ber-2 menghampiri ku. Aku melihat tatapan appa yang kurasa itu tatapan paling menyeramkan selama aku hidup.
PLAK !.
Sebuah tamparan menyambar di pipiku. Aku meringis kesakitan. Errghh...
"Kau berani menamparku, appa ?." Tanyaku yang benar-benar kesal.
"Anak sepertimu lebih pantas diberikan tamparan dibanding kasih sayang."
"Terima kasih, appa. aku tidak akan menghapus moment malam ini, semua ini memang karna kau, eomma tiri ku." Aku menatap eomma dengan tatapan benci. Aku memang membencimu.
PLAK !.
Tamparan kedua mendarat lagi di pipi kiriku. Aku meringis kesakitan lagi. Aku ingin menangis, air mataku ingin keluar begitu saja.
"Aku benci kalian !!!!!!!!!!!!." Teriakku dan pergi sambil membanting pintu. Aku muak !!! Benar-benar muak !!!. Tidak appa atau eomma semua sama saja, tidak mengerti dan menganggap aku hanya seperti bayi mati yang siap dipukuli dan diomeli kapan saja sesuka hati mereka. Orang tua menyebalkan !. Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan tinggi dan pergi ke Cafe.
Baekhyun POV
Aku bersiap-siap untuk mengerjakan tugas dengan Chen di Cafe. Hari ini aku begitu banyak pikiran dan kupikir inilah waktunya untuk sedikit refreshing walaupun pada akhirnya kembali berpikir untuk mengerjakan tugas yang benar-benar menyusahkanku sebagai orang pintar.
Aku keluar kamar dan berpamitan dengan keluargaku. Akhir-akhir ini Appa sering pulang malam dan tidak seperti biasanya yang selalu pulang sore.
"Eomma, kau tidak apa-apa aku tinggal ?." Tanyaku yang melihat eomma duduk sendiri sambil menjahit baju.
"Gwencanha, aegi. Appa mu sebentar lagi pulang, hyung mu juga. Tadi hyung mu menelfonku." Eomma tersenyum. Aku merasa berat hati tapi aku tidak punya waktu lagi.
"Eomma, kalau appa dan hyung belum pulang, kau bisa makan duluan dan pergilah tidur. Eomma sudah mengerjakan pekerjaan dengan baik hari ini, jangan sampai sakit, arraseo ?." Aku mengelus pipi eomma yang sudah tumbuh kerutan. Aku menatapnya sedih.
"Aku akan tetap sehat, Baekhyun, jangan khawatir, dan aku akan tetap eomma mu paling cantik, hehe. sudah kau pergi sekarang, temanmu pasti sudah menunggu, jangan lupa menelfonku kalau kau ingin pulang. kerjakan tugasmu dengan baik, aegi." Aku terharu mendengarnya. Aku mencium tangan eomma.
"Ne, aku akan mengingatnya baik-baik, nae ganda eomma. saranghae." Aku tersenyum dan mencium kening eomma lalu pergi.
Gallery Cafe, 08.00 PM*...
Chanyeol POV
Aku duduk diam sendiri di pojok ruangan cafe ini. Suasana cafe ini begitu tenang namun memiliki aura yang kelam, sama seperti yang sedang aku alami. Lebih parahnya, lagu yang sedang berputar di cafe ini semua lagu yang menurutku sangat ballad. Aku menutup wajahku dan merenung. Memikirkan apa yang sudah terjadi hari ini, tidak pernah aku menemukan 24 jam dalam hidupku aku lalui dengan tertawa dan penuh kebahagiaan. Terkadang hanya beberapa jam aku melakukannya dan sisa nya adalah zona suram ku yang tentunya tidak pernah aku duga dan impikan.
Aku mulai berfikir kalau hidup yang menimpaku amatlah buruk dan aku seperti korban kejahatan di dunia ini yang tidak diberikan izin untuk bahagia. Aku menyukai seseorang namun sepertinya akan bertepuk sebelah tangan, aku merindukan seseorang namun sepertinya orang itu tidak merindukanku. Aku benar-benar ingin hidup normal seperti lainnya, namun hatiku seakan berbicara bahwa itu semua akan aku temui hanya dalam dunia khayalanku saja. Aish... tragis. hidupmu sangat tragis, Chanyeol. Tanpa sadar aku menangis. Entah apa yang sedang kurasakan, tapi yang jelas hatiku sedang memberontak begitu hebatnya sampai perasaan ku terluka dan aku menangis layaknya anak kecil.
Baekhyun POV
Aish.... sudah jam segini tapi kenapa bus yang akan mengantarku ke Gallery cafe tidak ada yang lewat. Tumben sekali. Aku duduk dengan gelisah dan memberikan pesan pada Chen kalau aku akan sedikit terlambat. Chen membalas nya dengan ucapan tidak masalah. Haahhh... Aku bersyukur sekali mendapat teman sebaik Chen.. aku sangat nyaman dengannya, entah kenapa.
10 Menit kemudian bus yang menjadi targetku datang. Aku menarik nafas lega dan naik ke dalamnya. Perjalanan yang cukup memakan waktu 30 menit ini setidaknya memberiku izin untuk menutup mataku sebentar karna aku memang merasa kantuk yang jarang sekali terjadi padaku. Jalanan malam Seoul yang indah. Aku menutup mataku sebentar.
Chanyeol POV
Aku terdiam setelah menangis dan mengusap air mataku. Aku meminum jus yang sama seperti Kai tadi siang pesan. Aku melirik jam tanganku. Dimana Kris ??!! dia sendiri yang membuat janji tapi dia yang telat. aish... laki-laki itu.
"Mian menunggumu lama, aku tidak pergi dengan mobilku, tadi aku naik bus." Suara yang terlihat kelelahan yang tidak lain adalah Kris membuatku menegakkan kepalaku dan melihat Kris dengan wajah lelah nya. Aku memberi Jus ku dan dia meminumnya.
"Gwencanha, aku kira kau bercanda membuat janji denganku."
"Dasar bodoh." Jawab Kris singkat tapi benar-benar membuatku kesal.
"Kau sudah makan ?." Tanya Kris. Aku menggeleng. Kris lalu memesan Ramen untuk kami berdua. Hatinya memang baik walaupun penmapilan luar nya tidak bisa dibilang begitu. Kami lalu saling bergurau dan bercanda tawa.
Baekhyun POV
Aku membuka mataku dan ternyata masih lumayan jauh. Aku menggerakkan jari tanganku cepat tanda aku begitu tidak sabar. Bus berhenti dan penumpang semakin banyak. Seorang laki-laki berpenampilan seperti model duduk di sampingku. Aku terlihat seperti anak kecil sekarang karna tubuhnya yang begitu bidang dan memang seperti model. Laki-laki itu mengalihkan pandangannya dan melihat ke arahku, dia langsung sopan membungkukkan sedikit kepalanya padaku. Aku tersenyum dan membalasnya. Wajah yang sangat tampan.
15 menit berlalu dan sedikit lagi aku sampai di cafe. Tapi di pembehentian berikutnya, tiba-tiba ada sekelompok laki-laki bertubuh besar dan langsung menodongkan pistol di tangannya. OMG !! MEREKA PENCURI !!.Kami semua yang ada di bus seketika teriak meminta tolong. Aku pun langsung panik dan berteriak. Orang yang disampingku lalu menarik tanganku dan mendorong salah satu laki-laki pencuri itu sehingga jatuh menimpa yang lainnya. Orang itu tampak menelfon polisi dan berlari keluar denganku. Kami berlari sekencang-kencang nya untuk menjauhi bus itu. Aish... ada-ada saja. Kami berhenti tepat di depan cafe. Aku bisa mendengar nafas aku dan dia yang terengah-engah. Orang itu berdiri dan menghadap padaku.
"Gwencanha ?."
"Ne, gwencanha, ni ?." Tanyaku balik. Dia mengangguk
"Aku duluan." Katanya sambil berlari ke dalam cafe. Aku menyusul nya kemudian dan mausk. Chen yang melihatku langsung menghampiriku dan mengajakku duduk.
"Gwencanha, Baekhyun ?." Chen memberiku minum kepadaku. Aku menghabiskannya dan masih mengatur nafas ku.
"Ne, aku tidak apa-apa. Mian menunggumu lama, Chen. kau sudah makan ?."
"No problem, belum, mana bisa aku makan duluan kalau kau belum datang." Aku tersenyum dan kami memesan makanan.
"Tadi ada sedikit insiden di bus yang kunaiki. Untung nya ada seseorang yang menolongku untuk pergi dari jeratan perampok itu."
"Haahh.. ada-ada saja, padahal sudah malam seperti ini. Kajja kita makan dulu dan setelah itu mengerjakan tugas." Aku mengangguk dan makan setelah pesanan kami datang.
Chanyeol POV
"Kau tidak mau pulang ?." Tanya Kris sekali lagi untuk memastikan apa yang aku ucapkan barusan. Aku menunduk dan mengangguk.
"Bagaimana bisa kau tidak pulang kerumah hanya karna appa mu menamparmu ?. Pulanglah." Kata Kris sambil memukulkan sumpit di kepalaku.
"Aish.. kau tidak mengerti perasaanku, Kris." Aku mulai mempoutkan bibirku dan memasang wajah ingin menangis.
"Jangan memasang wajah itu didepanku, itu tidak akan membantumu untuk bisa merayuku agar bisa tinggal semalam di apartemenku."
"Kris, ayolah, kumohon, semalam ini saja setelah itu aku akan pulang kerumah untuk mengambil baju-bajuku."
"Lalu setelah itu kau mau tinggal dimana ?."
"Mollayo, aku masih tidak tahu." Aku kembali menunduk.
"Kau ini... dasar bodoh."
"Kris, please bantulah aku malam ini." Aku menempelkan kedua jari tanganku dan memohon pada Kris.
"Habiskan makananmu dan dengarlah sesuatu dariku sesuai janjiku tadi."
"Kris.. kau belum menjawab pertanyaanku." Kris lagi-lagi memukulkan sumpit nya di kepalaku.
"Kubilang makan." Aishhhh............
Baekhyun POV
Aku menceritakan tentang keluargaku kepada Chen. Chen ikut prihatin dan memberiku semangat. Aku merasa lebih kuat jika teman ku ikut mendukungku dan terus berada di belakang ku untuk membantuku berdiri ketika aku terjatuh seperti ini. Kami langsung mengerjakan tugas yang begitu menumpuk dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Chen, kau mau kopi ?."
"Hmm... boleh juga."
"Oke, tunggulah disini, aku akan memesannya." Chen mengangguk dan tersenyum.
Aku pergi ke kasir dan memesan kopi dingin untuk kami berdua.Sementara dibuat, aku mengambil gula yang terpisah di bagian dekat tempat sauce sambal. Saat aku mengambilnya, aku berpapasan dengan laki-laki tadi.
"Eoh ? Kau kesini juga ?." Tanyaku pura-pura basa basi. Dia tersenyum kecil.
"Kau juga ?." Aku mengangguk
"Dengan siapa ? Pacar ?." Ledeknya.
"Aniya, dengan temanku. ada tugas kuliah yang begitu menjengkelkan dan harus kita kerjakan berdua."
"Oh, geurae."
"Kris !!!." Terdengar suara memanggil laki-laki itu menoleh. Oh namanya Kris.
"Aku duluan ya." Kris pamit pergi. Aku melihat laki-laki yang sedang bersama Kris kemudian berpindah ke kasir untuk mengambil kopi dan menghampiri Chen.
Chanyeol POV
Aku kaget mendengar ucapan Kris barusan. Aku tidak percaya kalau kris akan berbicara seperti itu. OMG !!!.
"Mworago ? Katakan sekali lagi, Kris." Kataku lirih. Air mataku seakan ingin jatuh.
"Sehun menyukai Kai...." itulah yang diucapkan Kris. Seketika seluruh tubuhku lemas dan sumpit yang sedang kupegang akhirnya jatuh. Mataku lurus memandang Kris dan tidak berkedip, saat itulah air mataku jatuh. Kris langsung mengambil sau tangan dan memberikannya padaku. Apa ini ??!!! Tuhan... kenapa kau harus bilang kenyataan ini lewat Kris. SEHUN !!! TINGKAT KEBENCIANKU SEMAKIN TINGGI PADAMU !!!
Kris memegang tanganku dan menggenggamnya kuat.
"Tenanglah, kau hanya perlu menjauh dari mereka."
"Mana bisa aku menjauh sedangkan kami selalu bersama... hiks... Kris, apa yang harus aku katakan sekarang.... aku benar-benar... hiks merasa sakit sekarang." Kataku sambil terus menangis.
"Tenanglah, jangan menangis terlalu keras, aku bisa dipenjara setelah ini kalau kau terus melakukannya."
"Aku mau ke kamar mandi, Kris." Aku berlari dan menangis di sana. Aku memandang wajahku di cermin. Apa kau jelek ? Apa kau tidak semenarik Sehun sampai-sampai Kai yang sangat tampan yang kau sukai harus menempel dengan Sehun ? Chanyeol.... kau benar-benar kasian...
Suara pintu terbuka, aku segera menghapus air mataku dan berpura-pura cuci tangan. Laki-laki masuk dan melakukan hal sama denganku. Aku melihatnya. dia sedang bercermin. Omonaa... Apa ini ? Jantungku seketika berdebar saat menatap matanya itu. Dia menyadari hal itu dan menoleh ke arahku. Dia tersenyum padaku dan memberi salam hormat lalu pergi keluar.
OMG !!! Mwoyaa ??? ada apa dengan jantungku. Kenapa aku begitu begetar ketika melihat matanya. terlebih senyumannya itu ???..
-tbc-