home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > If U Want

If U Want

Share:
Author : chyntia08
Published : 01 Jan 2014, Updated : 04 Feb 2014
Cast : romantic
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |15197 Views |4 Loves
If U Want
CHAPTER 12 : CHAPTER 12 : FIGHT

Chanyeol POV 

Ini benar-benar menyenangkan untukku. Bagaimana tidak ? Aku menghabiskan waktu yang cukup banyak dengan Baekhyun malam ini. Aku yang berencana dekat dengannya ternyata dia telah disuruh dekat denganku oleh appa menjadi private tutorku. Itu tandanya dia akan terus kesini dan aku bisa bersama dengannya lama-lama. Sudah lama aku tidak merasakan hal yang menyenangkan seperti ini. Walaupun aku sering berdua dengan Kai di The Wanted, entah kenapa saat bersama Baekhyun rasanya berbeda ketika aku salah tingkah dengan Kai. Saat ini aku masih disamping Baekhyun... berdua.

"Hyunnie, kau tidak bosan belajar seperti ini terus ?."

"Kau ini mahasiswa bukan ? lalu apa lagi yang kau lakukan selain belajar ?."

"Aku sering pergi ke club dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain, itu asik."

"Kau ini bodoh sekali. Pantas saja kau bergabung dengan The Wanted." Jawabnya dingin. 

"Tapi kalau kau berkumpul dengan mereka, itu akan mengasikkan."

"Aku tidak tertarik dengan teman-temanmu itu."

"Aniya, kau harus tau siapa mereka."

"Aku tahu."

"Bagaimana kau tahu ? ah kalau begitu The Wanted begitu terkenal." Aku tertawa sendiri membanggakan The Wanted dan Baekhyun hanya menatapku dingin. 

"Micheoso.." 

"Hyunnie... apakah kau membenciku ?." Entah kenapa pertanyaan itulah yang akhir-akhir ini mengangguku karna sikapnya yang terlalu dingin padaku.

"Eoh ?."

"Sikapmu seperti berhadapan dengan alien, kau seperti membenciku, is it right ?." Aku menatap matanya begitu dalam.... dan semakin berdebar pula jantungku saat ini. 

"Ya ! cepat kerjakan tugas selanjutnya, aku tidak mau dibayar secara cuma-cuma tapi tidak bisa membuatmu pintar..." Baekhyun menjawab dengan wajah tidak berekspresi. Aku memegang bahu nya erat dan semakin menatapnya.

"Answer me."

"What should i answer ?. Im not understand."

"Stop being weird like that, ah ppali." Aku merengek pada Baekhyun, Baek hanya membalas mataku dan seperti mengajak tatap mata. 

"Paboya, aku tidak mengerti apa yang kau maksud, kita baru berkenalan mana mungkin aku membencimu, aku hanya..." Baekhyun mendorongku dan yang kita lakukan sekarang ini adalah menjaga jarak dan kami masih bertatap muka.

"Mwonde ?."

"Lupakan, im not in good mood, quickly complete your assignment and i will go home."

"Hooo... kau jago juga rupanya berbahasa inggris, aku kira hanya Kris dan Suho hyung yang bisa. Geundae, aku akan terus menagih pernyataan mu itu dan pertanyaanku."

"Semua orang bisa kalau dia belajar,, kau juga akan seperti itu."

"Geundae, i want you always beside me." Kataku pelan dan aku langsung menutup mulutku.

"Mwo ?."

"Aniya... bukan apa-apa. Okay, aku akan selesaikan semuanya, mana tugasnya ?."

"Good." Baekhyun tersenyum lalu memberikan essay padaku. Mulai malam itu aku bertekad untuk menjadi yang terbaik dimata Baekhyun dan tidak ingin Baekhyun marah padaku. Aku ingin membuat Baekhyun tau kalau aku adalah yang paling disayang olehnya. Aku pasti bisa melakukannya. yeah ! Aku fokus pada essay ku dan berkonsentrasi kuat.

 

Baekhyun POV 

Park Chanyeol... kenapa laki-laki ini benar-benar membuatku harus berpikir keras tentang siapa dia, bagaimana dia, mengapa dia, dan haruskah dia ??. Aku baru pertama kali ini menemui orang sepertinya. Aku jadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Chanyeol. Saat tadi kami beradu tatap mata, terlihat jelas jika di matanya seperti memintaku tolong atau ingin aku menjadi temannya. Memangnya dia tidak mendapat perhatian di The Wanted sampai-sampai harus mendekatiku yang jelas-jelas rival The Wanted. Aku terus memperhatikannya saat dia mengerjakan tugas. Aish... kenapa aku jadi bersikap seperti ini. Dia memang pintar untuk mendapat perhatian. 

"Imi ?."  

"Ajig, sedikit lagi, hehe." Chanyeol kembali fokus pada pekerjaannya. sembari itu, aku berdiri dan duduk di balkom kamar Chanyeol lalu membuka ponselku dan membuka email. 

Pada saat itu juga aku melihat header news yang mengatakan "Girls Day's Yura in Relationship with Xi Luhan ?. What SM and WellMade StarM statement next ?" 

S-A-K-I-T

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yura POV 

"IGE MWOYA ???!!" Aku melempar ipad ke meja dan menatap header news kalau berita perjodohan ku dengan Luhan sudah tersebar luas dan aku pastikan netizen dan seluruh kampus akan tahu hal ini, termasuk Baekhyun. Aku yang masih terbalut emosi seketika lemas ketika teringat Baekhyun. Aku duduk dan berusaha menelfon Baekhyun...

.

.

.

.

Tidak ada jawaban. Baekhyun....... are you angry now ? Air mataku jatuh begitu saja menerima kenyataan buruk ini dalam hidupku. Aku kembali merengek seperti anak kecil dan membanting semua yang ada di sekitarku, Memanggil nama Baekhyun berkali-kali dan menatap lemah semua yang berkaitan dengannya. Kepalaku pusing dan semuanya berubah menjadi gelap.......

Chanyeol POV

WELL DONE !! 

"Baekhyun-ah, aku sudah menyelesaikan essay nya." Teriakku.

Tidak ada jawaban.

"Ya ! Hyunnie !!." Aku melihat Baekhyun duduk dengan diam seribu bahasa dan sepertinya dia tidak mendnegarkanku. Aku menghampirinya karna khawatir tapi yang terjadi adalah aku tersangkut karpet kamar dan alhasil aku memeluk Baekhyun dari belakang. DEG !!! 

.

.

.

.

Aku bisa merasakan jantung ini semakin tidak menentu arahnya saat posisiku yang bisa dibilang sangat dekat dengan Baekhyun. Baekhyun diam seribu bahasa dan aku hanya diam kaget dan menahan detak nafas yang daritadi terus menggebu. Rasanya sangat berbeda ketika saat aku dengan Kai. Aku langsung sadar dan berdiri lalu berusaha tenang.

"Mwoyateungoya ?." Tanya Baekhyun polos. Shit ! wajahnya ingin sekali aku jadikan boneka, bahkan saat seperti ini dia terlihat lucu sekali.

"Tadi kakiku tersangkut ke karpet kamar jadinya aku jatuh dan...... tidak sengaja seperti itu."

"Hhhhh" Baekhyun hanya menghela nafas panjang. Dia berdiri dan langsung mengecek essay ku.

"Gwencanha ?." Tanyaku saat menghampirinya

"Hmm" Baekhyun masih fokus dengan essayku. Aku ingin sekali merangkul nya dan menenangkannya, tanganku yang telah aku rentangkan dan hendak menyentuh punggungnya kuurungkan karna aku tahu itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak bisa menyentuh Baekhyun..... he is my enemy. Begitulah yang diucapkan Kai dan yang lain. 

"Otthe ?." Tanyaku yang tengah mencoba mengalihkan pikiranku..

"Great. Setidaknya ini lebih baik daripada yang tadi, ya.. walaupun hanya benar 2, kau sudah melakukan yang baik. Fighting !." Baekhyun tersenyum. Aku tahu itu senyum yang dipaksa. Baekhyun membereskan buku-buku dan mematikan laptopnya. Aku mengantarnya ke bawah dan kedepan gerbang.

"Hyunnie... Gomawoso, jangan bosan padaku, oke ?."  

"Ne, appa mu sudah mempercayakannya padaku, geogjonghaji maseyo. Nae ganda." Aku menarik tangan Baekhyun dan memeluknya erat. entah apa lagi kegilaan yang aku lakukan, tapi ini membuatku sedikit lebih tenang dan tidak mengkhawatirkan Baekhyun lagi. Aku melepas pelukan Baekhyun segera setelah aku memeluknya dan tersenyum lebar seolah tidak ada apa-apa.

"Jaljayo, Byun Baekhyun." 

"Eoh, nado." Baekhyun membalas dan pergi dengan taxi. Aku menatap kepergian Baekhyun dan berharap dia tidak kenapa-kenapa. Aku masuk dan kembali mengingat apa yang terjadi malam ini dengan Byun Baekhyun. Sangat indah. 

.............

Esok paginya*....

"Girls Day's Yura is dating with Xi Luhan. What does SM and Wellmade StarM statement ?." 

Header News yang dari semalam tidak pernah hilang ini membuat wajah laki-laki yang sedang duduk dipinggir tempat tidurnya terlihat sedih dan tidak bisa berkata apa-apa. Dia terlalu lemah untuk melihat berita pagi yang tidak diinginkannya. Laki-laki itu tengah menelfon seseorang dan mengajaknya bertemu, setelah menelfon, dia melihat wallpaper hp nya yang berisi fotonya dan....... Seorang laki-laki. Laki-laki itu bergegas ganti baju dan merapihkan tas nya. 

"Xi Luhan, mobilmu sudah siap." Bodyguard memanggil laki-laki itu. Ya Xi Luhan. Luhan mengangguk dan pergi.

..........

Yura POV 

Kampus begitu ramai sesaat setelah aku menginjakkan kembali kesini. Bahkan ada reporter yang tengah mengejarku untuk bertanya tentang perjodohan itu. Aku menghindarinya dibantu bodyguard ku dan aku hanya memakai kacamata hitam sepanjang jalan. Aku berjalan ke koridor dan berharap bertemu dengan Baekhyun... Do you know if i miss you too much, Baek ? 

Bravo !. Aku melihat Baekhyun berjalan keluar dari perpustakaan. aku memanggilnya.

"Byun-ah." Dia menoleh. Aku berusaha untuk tersenyum. Geundae.... dia pergi.

"Baekhyun !! Kajima !!." Aku mengejarnya. Dia terus menghindariku dan pergi ke ruangan bawah tangga di atap gedung. Aku masuk dan menguci pintunya. Aku memeluk Baekhyun dari belakang dan menangis. Baekhyun hanya diam seribu bahasa dan malah berusaha melepaskan pelukanku. Aku terus memeluknya dengan segenap keras kepalaku.

"Sebentar saja." Kataku sambil terisak. Baekhyun tidak mendengarkanku dan melepas paksa pelukanku. Aku menatapnya. Matanya benar-benar berbeda dari Baekhyun yang kukenal. Dia menatapku seperti melihat seorang musuh, Tajam dan terarah. 

"Mianhae... aku...."

"Diam."

"Byun, aku...."

"Dont call me like that. Firasatku ternyata benar, mempertahankan seseorang yang sudah menjadi artis adalah kesalahan terbesar dan tidak akan pernah berhasil." 

"Byun..."

"Jangan bicara sepatah katapun... aku terlalu lemah mendengar suaramu, jangan membuatku semakin lemah melihat kenyataan yang sekarang terpampang didepanku."

"Mianhae.. aku juga tidak tahu tentang hal itu, jebaall." Aku memegang tangan Baekhyun, Baekhyun melepaskan tanganku kasar. 

"Selamat atas perjodohanmu dengan Luhan, temanku.." Baekhyun berbisik yang membuatku teriris. Hatiku terasa sakit mendengar bisikannya. Dia pergi. Aku kembali memeluknya tapi fail, dia melepaskanku dan tetap pergi menyisakan aku yang begitu jatuh. Aku hanya bisa menangis, meraung dan menyesali semuanya. Paboya ! 

......

Baekhyun POV 

Aku memukul tembok yang tengah berada didepanku sekarang. Shit your attitude, Byun Baekhyun. Kau bukan dirimu yang mencampakkan Yura, seorang yang kau cintai selama ini begitu saja. Kau sangat bodoh mementingkan ego daripada perasaanmu. Bodoh !!! Aku terus memukul tembok dan tanpa terasa sebuah tangan menarik tanganku saat aku hendak mencoba memukul tembok lagi. Aku melepaskannya kasar. Aku melihat orang itu. 

.

.

.

.

.

.

.

"Mau apa kau ?."

"Baekhyun, jebal."

"What ? What else would you do to me ? eoh ?."

"I can explain all, Baek-ssi, listen to me, chankaman."

"Aniya, semua sudah jelas. Kau rupanya sudah tau kalau aku berhubungan dengan Yura, haha." Kataku meremehkan.

"Seseorang memberitahuku."

"Aku tahu Yura yang memberitahumu, sudahlah... lebih baik kau pergi."

"Baekhyun, chankam."

"I hate you." Aku memandang Luhan sangat dan sangat benci. Aku pergi dengan terhuyung, Luhan menarik tanganku. Sontak aku melepasnya kasar dan memukulnya. Luhan jatuh. Pikiranku benar-benar terasuki setan paling ganas didunia ini. Luhan bangun dan menarik kerah bajuku.

"YA !! NAN MOLLA ? NINEUN PABOYA ? EOH ? YOU DONT KNOW IF SHE TOO HURT FOR ACCEPT IT ? YOU DONT KNOW IF I ALSO FEEL THE SAME WITH HER ? ARE YOU STUPID ???!!!."

Ucapan Luhan membuatku semakin marah. Aku mendorong badannya dan memukulnya keras. Aku menangis dalam hati karna harus menerima kenyataan mereka dijodohkan.. Teman dekat yang aku banggakan ternyata hanya bisa diam dan tak melawan perjodohan dengan kekasihku. Luhan bangkit dan langsung meninjuku sampai aku terjatuh.

"Sadarlah, Baekhyun... Aku dan Yura juga tidak menginginkan hal ini."

"Shut ur mouth right now, i hate you too much, dude." Aku kembali memukul Luhan tapi kali ini Luhan menghindar dan balik menendangku dengan lututnya.

"Argh..."

"Baekhyun. listen to me, stop it now, please." Teriak Luhan dengan nada yang begitu sendu. Aku berdiri dan menarik kerah baju Luhan lalu menatapnya

"You... kau membuatku kecewa, Luhan. Why do you just silent and not reject it, eoh ? Kau menginginkannya ? Kau jatuh cinta pada Yura ? Kau menyukainya ? Eoh ?."

Luhan diam... wajahnya begitu rusak karna pukulanku, begitu sendu dan sayu seperti orang sekarat. Cih, aku semakin muak.

"JAWAB AKU, XI LUHAN !!!." Teriakku dan kembali mendorong Luhan sampai terjatuh beberapa meter dari hadapanku. Nafasku tidak terarah, aku kembali menghampiri Luhan dan memukulnya berkali-kali. Luhan membalas dengan mendorongku sampai jatuh dan dia memukulku juga. Kami beradu deru nafas yang begitu panas. Saling menatap dengan tatapan yang mengandung banyak arti.

"Puas ? Kau puas membuatku seperti ini dan membuat Yura sakit hati ? KAU PUAS ??????!!!." Kata Luhan dengan tatapan marah yang aku tahu.

"Wae ? Wae ?." Aku merasa seperti hilang kendali, aku kembali merasakan sakit yang teramat dalam melihat nya didepanku. Melihat wajah yang selama ini aku banggakan dan begitu mengaguminya ternyata n telah dijodohkan dengan wanita yang begitu aku cintai. Aku hanya tidak bisa terima. Kenapa harus Luhan ?

Aku bangun dan duduk dengan lemah. Luhan memegang bahuku erat dan menatapku. Aku hanya menunduk menutupi air mataku yang telah jatuh.

"I know, please... try to listen me and Yura, shes love you."

"Why do i have to feel it, why must you, eoh ?." Aku menangis keras saat ini. Luhan memelukku erat dan membiarkan aku menumpahkan semua air mataku di pelukannya. Aku pun mendengar isakan tangis dari Luhan. Kami terdiam dan membiarkan perasaan kami mengalir begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yang masih membuatku depresi. 

................

Chanyeol POV 

Dimana Baekhyun ? Tumben sekali dia tidak masuk kelas pertama hari ini, apakah dia kesiangan ? mana mungkin. Kalau aku mungkin iya. Aku ingin menghampiri The Boys tapi terhalang karna kedatangan The Wanted yang membuatku kembali duduk. Xiumin tampak menyapa Chen. dia begitu senang. Ada apa dengan mereka ?. Aku menoleh kearah Kai.. SEE ???? LAGI-LAGI DIA BERJALAN SAMBIL MERANGKUL SEHUN DAN SEHUN MEMASANG-WAJAH-ELASTIS-NYA-TANPA-DOSA ! HELL !! 

Aku menendang kursi didepanku dan memasang wajah tidak senang pada Sehun. Sehun tak mau kalah, dia juga memandangku dengan tatapan tidak senang. Kai menghampiriku dan tersenyum.

"How your day, boy ?."

"Not good."

"Why ?."

"Aniya."

"Ya Xiumin, Kau sedang apa dengan Chen si anak pintar kedua itu ?."

"Naega ?." Tanya Xiumin balik. 

"Menurutmu ?." Tanya Suho balik. Xiumin tampak tersenyum begitu lebar.

"Hehe, aku sedang melakukan hal yang biasa anak muda lakukan."

"Mwoya ?." Tanya Kai sambil tertawa sinis andalannya itu.

"Aku sedang melakukan pen-de-ka-tan dengan Chen."

"WHAT ???!!." 

"Ya !!! Pelanlah sedikit, Chen bisa tau dan hancurlah aku nanti."

"Mwoya... nineun micheoso, eoh ?." Tanya Sehun yang terlihat geli sekarang melihat Xiumin.

"Ya, chingu.. kau seperti tidak pernah merasakannya saja." Kalimat itu membuat Sehun langsung diam dan tidak berbicara. Kai menatapnya tapi Sehun langsung menoleh kearah lain. Xiumin tersenyum lebar. Sehun menatapnya dengan tatapan ingin memukul saja. Sebenarnya ada apa.

"Jeongmalyo, hyung ? Kau akan mendekati Chen ?." Tanyaku 

"Eoh." Jawab Xiumin dengan nada yakin. Aku dan yang lain hanya bisa memandang Xiumin dengan sedikit tidak percaya. 

"JONAN !!!! BAEKHYUN LUHAN SEDANG BERTENGKAR DI ATAS GEDUNG !!! PPALI !!!." 

Suara teriakkan salah satu mahasiswa membuatku cukup diam beberapa lama sampai akhirnya aku memutuskan untuk berlari dan menghampiri Baekhyun.

............

Baekhyun POV 

"Baekhyun-ah !!!." Suara yang ku kenal tengah berteriak memanggilku dan segera saja menghampiriku. 

"Gwencanha ?." Aku diam.

"Ya !! Kau apakan Baekhyun ? Kau tidak tahu, wajahnya sangat berharga, kenapa kau tega melakukannya !!." Kata Chanyeol kepada Luhan. 

"Chanyeol, kusuruh kau diam. Jangan ikut campur." Aku berdiri dan dibantu The Boys. Chen tampak khawatir dan mengelus wajahku yang lebam

"Gwencanha ?." Aku mengangguk. 

Aku bisa melihat Kris mengangkat Luhan dan menatapnya penuh tatapan yang mencurigakan. Aku juga bisa melihat Sehun yang curi-curi pandang menatap Luhan, begitu juga Kai. Aku menghampiri Luhan dan berbisik pelan.

"Kau akan mati kalau kau menceritakan hal ini ke semua orang." Luhan menatapku lirih. Tao, Lay, D.O menghampiri Luhan 

"Gwencanha ? Kau kenapa bisa seperti ini ?." Tanya D.O

"Kenapa kau bisa bertengkar dengan Baekhyun ?." Tanya Lay

"Aniya, kami hanya bercanda."

"Mana mungkin bercanda sampai harus luka parah seperti ini, aku saja yang wushu setiap hari tidak pernah terluka 1 gores pun, aish... kalian ini. Kajja kita pergi ke ruang kesehatan." 

"Kau juga." Kata Chen padaku. Aku menurut dan dirangkul oleh Chen ke ruang kesehatan dengan Luhan. Sesaat sebelum aku pergi, aku masih bisa melihat bagaimana tatapan Kris ke Luhan. Dan aku mencuri pandang kalau ternyata Chanyeol menatapku dengan penuh rasa khawatir. 

..............

Yura POV 

Aku mendengar berita Luhan dan Baekhyun bertengkar. Oh Tuhan, ada apa lagi ini ? Apa mereka bertengkar karnaku ? Aish... kau memang paboya Yura... aku berlari menuju ruang kesehatan saat selesai jam siang. Aku mengintip Baekhyun dari kaca ruangan. Masih terbaring lemah disana. Aku bisa merasakan sakit yang teramat dalam. Aku menangis tanpa kusadari, niat untuk masuk kedalam akhirnya kurungkan karna aku tahu, kehadiranku disana tidak akan bisa membantu Baekhyun sama sekali untuk bisa sembuh dan ceria seperti dulu. Aku duduk didepan ruangan dan menangisi kesalahanku. Aku telah merubah Baekhyun menjadi sosok paling kejam. Aku membuat Baekhyun merasa bahwa dia bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku membuat Baekhyun putus hubungan persahabatan dengan Luhan. aku membuat semuanya menjadi kacau dan rusak. Kau sangat bodoh, Yura. Kau bodoh. Aku terus menangis... menangisi semua yang telah menjadi hal yang disebut "KENYATAAN"

...............

Laki-laki dengan sosok mata yang indah tengah berbaring lemah di ruang kesehatan. Matanya terus menuju kearah disampingnya... melihat sosok laki-laki yang telah dibuat babak belur olehnya.. melihat sosok laki-laki yang sedang merasakan sakit hati teramat dalam. 

"Andai kau tau semuanya... apakah kau masih tetap ingin berteman denganku, Byun Baekhyun ?." 

..................

Laki-laki yang tengah berbaring kesamping dan menatap seisi ruang kesehatan dengan tatapan kosong terus mengingat bagaimana ia bertengkar begitu hebat dan tetap diselimuti rasa marah dan kecewa yang begitu besar karna teman dan kekasihnya.

"Andai kau tau semuanya... apakah kau masih bisa disebut sebagai temanku, Xi Luhan ?."

..................

-tbc- 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK