home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > If U Want

If U Want

Share:
Author : chyntia08
Published : 01 Jan 2014, Updated : 04 Feb 2014
Cast : romantic
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |15197 Views |4 Loves
If U Want
CHAPTER 11 : CHAPTER 11 : PRIVATE TUTOR

Baekhyun POV 

Rasanya seperti ingin mati saja atau aku mengalami amnesia yang panjang agar aku tidak mengetahui dan mengingat ini semua. Aku tidak habis pikir kenapa perjodohan itu ada dan kenapa harus Yura Luhan ?? Mereka jelas-jelas tidak cocok. Ottokhaji ?? Aku berjalan cepat menuju luar gedung dan bersiap menuju rumah Chanyeol karna hari ini aku akan menjadi private tutor nya. Aishh.... pikiranku masih terbayang dengan ucapan kakek tua itu tentang perjodohan.. Demi apapun aku tidak akan pernah menyetujui hubungan Yura dan Luhan.. mungkin sebaiknya aku akan menjauhi mereka berdua sembari aku memulihkan pikiran dan perasaan sakitku ini... 

Taxi datang dan aku segera pergi kerumah Chanyeol seperti yang sudah dikirimkan alamatnya oleh dosen wali. 

 

Yura POV 

Aku terkejut. itu sudah pasti. Aku saja tidak kenal dengan Luhan, bagaimana bisa aku dijodohkan dengan dia. Jadi ini yang dibilang ahjumma... ck. menyebalkan.

"Mwoya... aku tidak setuju." Kataku lantang dan membuat seluruh orang yang ada didalam kaget dengan ucapanku.

"Yura, duduk." Tanganku ditarik ahjumma tapi aku langsung melepaskannya karna aku masih ingin membatalkan perjodohan ini.

"Dengarkan aku.... aku tidak kenal dengan laki-laki ini, melihatnya saja tidak pernah, jangan memaksaku untuk mau dijodohkan oleh dia karna aku tidak akan pernah mau dengan kerjasama ini."

"Nona Yura, ini untuk kebaikanmu dan manajer mu."

"Ahjumma sangat menghargai dan begitu membanggakan SM Entertainment tapi kenapa kalian berbuat seperti ini ? anda tau kalau saja sikap kalian seperti ini terus-menerus, aku akan jamin tidak akan ada yang suka pada agency kalian karna terlalu mementingkan keperluan kalian saja, aku muak setiap kali melihat ahjumma menangis dan mungkin memikirkan masalah agency. Perjodohan ini bukan jalan keluar yang baik, anda tahu, Sir ??."

"And then.... cobalah sedikit mengerti dan membiarkan agency ku berdiri sendiri dan tidak berurusan dengan agency anda karna itu akan menjadi pedang yang akan membunuh kami semua, kami pergi."

Aku menarik tangan ahjumma dan pergi keluar ruangan. Saat ini yang ada diotakku hanya ada ahjumma dan Baekhyun.. aish... dia pasti marah dengan kejadian ini. Mianhae Byun-ah..

"Yura, nineun micheoso, eoh ? kau malah akan semakin memperburuk keadaan." Kata Ahjumma.

"Ahjumma dengar, kalau aku menyetujui perjodohan ini, aku akan putus dengan Baekhyun dan aku tidak mau itu, lagipula, aku tahu SM sedang memanfaatkan kita, ahjumma."

"Arraseo, geundae... kau tidak bisa terburu-buru seperti ini, Yura." Wajah ahjumma berubah menjadi sayu... saat itu pula aku mulai merasa bersalah.. aku menunduk dan kemudian memeluk ahjumma erat.

...............

Terlihat artis SM mulai membicarakan dan berbisik satu sama lain tentang perjodohan Yura dan Luhan. Luhan pun terkejut akan berita ini. Dia duduk dengan lemas dan mulai berfikir banyak hal.

"Ottokhe..." Katanya dalam hati.

"Woaahh.. jinjjayo ? Kenapa begitu cepat ?." Kata Jonghyun SHINee.

"Aku punya firasat buruk." Kata Taemin.

"Ye... nado." Timpal Key yang tak lain adalah Sunbaenim nya Baekhyun di kampus bersama Minho.

"Luhan masih ada didalam, kajja kita keluar." Kata Minho dan member SHINee pun keluar ruangan.

"Ini benar-benar akan menjadi berita menghebohkan." Ujar member SNSD yang juga sembari keluar. 

satu per satu SM artist keluar begitu juga Sooman yang sebelum pergi mengatakan pada Luhan agar menyetujui hal ini. Hanya Luhan yang tersisa di ruangan dan tampak wajahnya tidak sedang dalam mood yang baik. Dia menutup wajahnya dan memukul meja dengan kepalan tangannya. 

Luhan berdiri dan melihat wallpaper handphone nya... dan itu semakin membuat Luhan teriris hati dan ia mulai menangis. 

.............

 

Chanyeol POV 

"Aku pulaangg." Kataku lemas dan pelan. Aku melihat pemandangan didepanku.. 

"Ige mwoya ?." 

Yang ada didepanku adalah sosok orang tua yang aku-tidak-menyukai-mereka begitu sumringah menyambut kedatanganku dirumah. Appa menghampiriku dan memelukku erat, begitu juga eomma. Aku langsung melepaskan pelukan mereka dengan sedikit kasar. Aku tidak sudi dipeluk mereka. Aku masih memasang wajah kesal pada mereka. Aku meliat ahjumma di belakang dan tersenyum melihatku dan mengisyaratkan agar aku berbaik sikap pada mereka. 

"Kau sudah pulang ?." Tanya appa yang menurutku itu hanya basa-basi 

"Kau tidak melihatku sekarang dimana ?." Jawabku dingin dan langsung berjalan ke tangga.

"Channie, kau tidak mau makan dulu ?." Tanya eomma

"Aku sudah makan. Ahjummaa.. ikut aku ke kamar." 

"Ah, ye tuan." 

"Ahjumma, tetaplah disitu aku ingin berbicara padamu." Kata Appa.

"Ck." Aku langsung berlari ke kamar dan mengurung diri.

.......

Ahjumma itu datang menemui orang tua Chanyeol dan menunduk.

"Ada apa dengan dia, ahjumma ?." Tanya appa.

"Mollayo tuan, bukankah dia seperti itu jika dengan kalian ?."

"Hhh... haruskah kita merubah sikap kita, yeobo ?." Ayah Chanyeol tampak memasang wajah lelahnya dan memutuskan untuk duduk di sofa

"Apakah dia masih kesal dengan kejadian 3 tahun lalu ?." Tanya Ibu Chanyeol yang juga menemaninya duduk.

"Aku tidak tahu... padahal seandainya dia mengerti kejadian itu dengan baik.. haahh, aku tidak bermaksud seperti itu." 

"Tenanglah... aku akan membantumu untuk menyadarkan Chanyeol." Ayah Chanyeol yang masih tampak muda memegang erat tangan istrinya itu dan entah kenapa mulai menangis.. ahjumma yang sedari tadi berdiri jadi ikut sedih melihat majikannya seperti ini.

"Ahjumma, pergilah.. Chanyeol memanggilmu." Kata Eomma

"Geundae... apakah kalian baik-baik saja ? Haruskah aku mengatakan yang sebenarnya agar kalian dimaafkan ?." 

"Aniya, gwencanha.. biarkan waktu yang menyadarkan Chanyeol." Jawab eomma lirih. Ahjumma pamit dan pergi ke kamar Chanyeol dengan membawakan susu hangat. 

..............

Baekhyun POV 

Sial sekali hari ini ! Taxi yang ku naiki ban nya bocor dan tidak bisa mengantarkanku ke rumah Chanyeol. aish.... aku benci hari ini.  Aku melihat jam tanganku. Jam menunjukkan pukul 06.00 PM dan aku masih terdampar di pinggir jalan seperti ini.. menyebalkan. Untung saja supir taxi ini sangat baik, aku hanya membayar setengahnya saja. Aku kemudian berdiri dan menunggu Taxi yang lewat. 

Tiba-tiba aku teringat kembali tentang perjodohan itu.. aku larut dalam keheningan yang cukup panjang sampai akhirnya suara klakson mobil mengagetkanku. Aku melihat ke depan dan...

"Sedang apa kau disini ?" 

"KRIS ???!!!!." Aku berteriak histeris. 

"Dont scream like that." Kris keluar dari mobil dan berpose dengan cool-nya didepanku.

"Oh mwoyaa.. kau sedang apa disini ?." Tanyaku yang masih kaget

"Aku yang seharusnya bertanya padamu."

"Hmm... aku ingin ke suatu tempat."

"Eodi ?."

"Bukan urusanmu, nae ganda." Kris menarik tanganku.

"Aku antar, kajja." Kris menarikku untuk masuk ke mobilnya.

"Ya ya... mwoyateungoya ?." 

"Just silent and follow me. Aku tahu kau mau kemana." Kris melirik ke arah bawah dan tersenyum sinis. Aku melihat ke arah bawah dan ternyata Kris membaca kertas berisi alamat rumah Chanyeol.  STUPID YOU BYUN BAEKHYUN !!!!.

"Use your safe belt." Kris kemudian menyalakan mobilnya dan membawakannya dengan kecepatan tinggi. Aku hampir mati dibuatnya.. Aku hanya melirik Kris dengan tatapan ingin menendangnya.

"Tidak ada waktu untuk memukul atau menendangku, Murid pintar." DEG ! HOW CAN HE KNOW MY DEEP THINK ???!!! Aku menelan ludahku.

"Aniya." Aku menjawab dengan nada cool. Kris tersenyum kecil. 

...............

Chanyeol POV 

Haahhh... mandi memang hal yang paling bisa mengubah mood ku menjadi sedikit lebih baik. Aku keluar dengan masih mengenakan handuk yang kuikatkan di pinggangku dan aku tidak memakai baju dari kamar mandi dan melihat sosok ahjumma berdiri sambil membawakan susu untukku. Aku tersenyum dan mengacak rambut ku yang basah dengan handuk kecil lalu mengajak ahjumma duduk. 

"Ahjumma, tadi eomma appa bicara apa padamu ?."

"Aniya.. bukan masalah penting." Aku mengangguk dan langsung minum susu yang dibuat ahjumma.

"Ahjumma... kau memang yang terbaik membuatku jadi lebih sedikit senang, gomawo." Aku memeluk ahjumma layaknya memeluk ibu. 

"Cheonmaneyo, aegi. Jangan bersikap seperti itu lagi ne pada orang tua mu." Aku melepaskan pelukan dan mulai menunduk.

"Mereka yang membuatku seperti ini, ahjumma."

"Tidak ada yang salah.. kau tidak mau kan membuat sosoknya sedih berlarut-larut dan membencimu ?."

"Ahjumma... kau tidak tahu yang sebenarnya."

"Kau masih kecil untuk mengetahui semuanya saat itu jadi aku menutupi semuanya, tapi ternyata kau lebih pintar dariku yang hanya lulus sekolah dasar, kau memang anak pintar." Ahjumma membelai rambutku lembut. 

"Ahjumma... eomma appa kenapa bersikap seperti itu tadi ?."

"Hmm.. aku tidak tahu ini akan menjadi berita baik atau buruk untukmu."

"Waeyo ? Musunsuriya ahjumma ?."

"Nanti kau akan mengetahuinya sendiri, eomma appa sedang melakukan hal yang membuatmu dengan mereka jadi lebih dekat. mereka akan berusaha menjadi orang tua yang terbaik untukmu, Chanyeol."

"Mereka tidak akan pernah bisa menjadi orang tua terbaikku, ahjumma."

"Tidak ada yang tidak bisa di dunia ini, Kau harus membuka hatimu, Chanyeol. bersikaplah dewasa." Ahjumma tersenyum. 

"Aku sudah dewasa."

"Hanya umurmu yang dewasa."

"Ottokhaji ahjumma ?."

"Aku merasakan hal baik setelah ini, jangan lewatkan kesempatanmu untuk merubah dirimu menjadi dewasa, Chanyeol. Aku pergi dulu." Ahjumma mencium keningku dan pergi. 

Aku terdiam memikirkan kata-kata ahjumma. Aku cukup sulit menerjamahkan apa yang dikatakannya. Ini membuatku sedikit bingung. Aku membuka handphone dan melihat wallpaper hpku. Aku tersenyum. Tak lama setelah itu telponku berdering... Aku histeris melihat siapa yang menelfonku.

"Kau sedang apa ?." 

"K....Kai ?." 

"Ne.. ini aku." YES !!!!!!!!!!!! Aku tersenyum malu saat ini. 

"Sedang dirumah, waeyo ?."

"Kau bisa menemaniku ke dealer motor besok usai pelajaran ? Aku akan membawa motor mulai saat ini." 

"Mwo ? Jinjjayo ?."

"Ne.. kau ada waktu kan ?."

"Tentu saja ada, aku akan menemanimu besok, lalu apakah kita berdua saja kesana ?."

"Ne.. Sehun tidak bisa karena ada urusan, Suho hyung juga tidak bisa karena harus pergi ke Amerika padahal hanya 2 hari saja, Xiumin ada pelajaran tambahan, Kris mana mau aku ajak pergi ke tempat itu."

"Oohh.. geurae, aku akan menemanimu." Jawabku dengan semangat 45. 

"Oke, aku akan mentraktirmu Ramen sepulang dari tempat motorku besok, annyeong Chanyeol."

"Annyeong, Kai." Telfon ditutup. Aku tersenyum lebar dan berteriak histeris karna ini baru pertama kali Kai seperti ini. KYAAAAAAAAAA  I WANNA FLY NOW !!!! Aku loncat-loncat di tempat tidur dan memandang foto The Wanted dengan Kai berada di tengah dengan senang. 

...............

Baekhyun POV 

"Kau mau apa dirumah Chanyeol ?." Tanya Kris. Aku menjawab dingin. Sejak aku tahu dia menjadi anggota The Wanted, aku mulai tidak menyukainya.

"Bukan urusanmu."

"Ya !. Kau ini punya sifat berapa ? Saat aku bertemu denganmu pertama kali, kau begitu lembut seperti perempuan, sekarang bahkan kau seperti yang lain, dingin." Protes Kris.

"Ya ! harusnya aku yang bicara seperti itu, aku tidak menyukaimu karna..."

"Anggota The Wanted ? Tebakanku benar kan ?."

"Ni...."

"Aku punya indra ke-7, jangan macam-macam padaku."

"Eoh ? kau menakutiku ?."

"Aniya, aku hanya berbaik hati memberitahumu."

"Cih."

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Aku tidak mau menjawab."

"Ya ! anggaplah kita berteman, aku bukan anggota The Wanted lainnya asal kau tahu."

"Musunsuriya ?."

"Aku memang The Wanted, tapi aku berbeda jauh dengan Kai, Sehun, Suho, Xiumin ataupun Chanyeol. Aku yang paling tidak suka dengan geng itu."

"Lalu kenapa kau masih saja bergabung ? Dan kenapa kau juga iku diberi skorsing saat tahun pertama ?."

"1 masuk jurang semua ikut, bodoh."

"YA !!." Kris tertawa

"Mian, aku baru ingat kau murid pintar. Lets close each other."

"Mwoyaaa ?."

"Aku memberikanmu kesempatan baik, berbuat baiklah juga padaku."

"Aku tidak mau."

"Akan kuturunkan kau di depan."

"Y... Ya ! aish... oke, i'll try." Kris tersenyum puas diatas penderitaanku hari ini. 

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Nanti kau akan tahu."

"Mwo ?."

"Sudahlah diam, kau cerewet sekali jadi laki-laki." 

"Aish...." sekarang giliranku yang tertawa puas diatas penderitaan Kris. HAHAHAHA.

"Kita akan sampai, bersiaplah."

"Ah, ye."

......................

Chanyeol POV 

Aku bermain basket dikamar dan memilih berhenti dan bermain game di Mac ku. 

"Channie, keluarlah..." Teriak eomma. 

"Ck, ADA APA LAGI ??." Teriakku.

"ADA TEMANMU."

"NUGUYA ?."

"KAU KE BAWAH SAJA, PPALI."

"Aish... menyusahkan saja. Lihat saja kalau dia bohong dan hanya basa-basi agar bisa aku menuruti perkataannya." Aku bergegas ke bawah dan menghampiri eomma..

"Mana ?." Tanyaku malas. Eomma merangkulku dan tersenyum sambil membuka pintu.

"Oh My God.................." Teriakku dalam hati..

.................

Baekhyun POV 

Mobil Kris berhenti tepat di depan rumah yang sangat sangat dan kurasa paling besar diantara semua rumah di komplek ini. Nuansa putih yang cerah ditambah air mancur didepan rumahnya semakin mendeskripsikan kalau rumah ini benar-benar mewah. Aku terdiam sesaat sampai akhirnya Kris mendorongku.

"Ppali, masuklah." 

"Ini.... rumah Chanyeol ?." Tanyaku masih kaget.

"Waeyo ? kerenkah ?."

"Bahkan lebih keren."

"Haha, cepatlah masuk, aku pergi. tugasku telah selesai. ah, kemarikan handphone mu."

"For what ?." Aku memegang hpku erat-erat.

"Sini." Kris menarik hpku dan menekan beberapa tombol angka. 

"YA !!." Kris mengeluarkan hp nya dan terlihat seperti dia menelfon hp nya lewat hpku. dia melemparkan hp ku begitu saja. AISH... untung saja aku bisa menangkapnya.

"Namaku sudah ada di kontakmu, kalau ada apa-apa, call me. Bye." Kris smirk dan masuk kedalam mobilnya lalu pergi.

"YA !!!" Aku hanya berteriak kesal melihatnya pergi. Aku mengecek kontakku dan... EWH... Lihatlah, dia menamai dirinya dengan "Prince Kris." di hpku. Rasanya mau muntah. 

Aku mematikan hp dan memasukkannya ke dalam tas. Aku bergegas masuk kerumah yang buatku seperti masuk ke rumah presiden.

Dan.. lagi-lagi aku harus dihadapi dengan para bodyguard yang seram semua.

"Ada apa tuan datang kesini ?." Ah tidak, bodyguard ini ternyata sedikit lebih baik dibanding saat aku ke dorm Yura.

"Ah, aku disuruh rektor untuk menjadi Tutor Chanyeol disini."

"Oh, kau murid pintar itu ?." Tanya Bodyguard yang satu lagi.

"N...ne." Bahkan mereka tau tentang julukanku itu... apakah aku begitu terkenal ?. Entahlah. 

"Ah, silahkan masuk, Tuan muda Chanyeol sudah menunggumu."

"Gamsahamnida." Bodygurad itu tersenyum. Aku masuk dan memencet bel rumah. Pintu terbuka dan....

......................

Chanyeol POV 

Mimpi apa ku semalam ?? Demi apa BYUN BAEKHYUN DATANG KERUMAHKU ??!!!!!. Aku menutupi rasa kaget dan histerisku dalam hati karna tidak mau menunjukkan antara rasa senang dan tidak percayaku karna kehadiran Baekhyun sekarang ini. Aku mencoba untuk tersenyum kecil. 

"Chanyeol-ah, Dia Byun Baekhyun."

"Aku tahu."

"Annyeonghaseo, Eommoni." Katanya dengan sopan sambil membungkukkan badannya. Eomma tampak senang dengan kehadiran Baekhyun.

"Ne, selamat datang Baekhyun-ah, kau senang ?." Tanya eomma.

"Ne, eommoni.. rumahnya begitu besar, hehe." 

"Haha, kau lucu sekali, kau sudah membawa semuanya kan ?."

"Ah ye, aku selalu membawanya setiap hari." 

"Baguslah, Kajja masuklah. Channie, kau bawa Baekhyun ke kamarmu, ne ?." 

"Ye." Jawabku singkat. Tersisa kami berdua disini. Aku mempersilahkan Baekhyun masuk dan membawanya ke kamarku.

"Kenapa kau bisa ada disini ?." Tanyaku excited

"Appamu menyuruhku untuk menjadi Private tutor mulai saat ini.. Dia melakukan itu karna ingin membuatmu menjadi setidaknya seperti aku dan tidak nakal dengan geng murahan itu."

"MWO ??? APPA YANG MENYURUHMU ??."

"Dont scream like that, bodoh." Katanya dingin. Aku kembali tenang.

"Geundae... apakah Appa berbicara hal lain selain ini ?."

"Aniya, dimana kamarmu ? Cepat kita selesaikan, aku sedang tidak dalam mood yang baik sebenarnya."

"Kajja, ini kamarku." Aku tersenyum dan mempersilahkan Baekhyun masuk.

.............

Baekhyun POV

Aku benar-benar malas menjawab pertanyaan yang diberikan Chanyeol, bayangkan saja, sepanjang kami berjalan dan naik tangga, dia selalu bertanya kenapa ini bisa terjadi.. Rasanya aku ingin berkata "AKU SAJA TIDAK TAHU DAN TIDAK MAU MENJADI TUTOR MU KALAU AKU BISA" Aishh....

Aku masuk ke kamarnya... Besar.. tentu itu kata pertama yang ada di otakku saat ini. Nuansa kamar yang memang dilihat seperti kamar laki-laki pada umumnya tapi entah kenapa, image itu rusak ketika aku melihat pot bunga di balkon dan sekumpulan bunga warna-warni di samping tempat tidurnya, dan tunggu..... aroma ini.... astaga, bahkan dia memakai pewangi ruangan seperti pewangi kamar wanita. Dia ini laki-laki atau perempuan. Aku melirik dia dingin. Aku langsung duduk di sofa nya dan mengeluarkan buku-buku pelajaran dan tentu Laptopku. Dia datang membawa minuman yang membantuku. 

"Kau pasti lelah datang kesini, minumlah." 

"Gomawo." Aku meminumnya sampai habis. 

"Kau akan mengajariku apa hari ini, Byun ?."

"YA ! dont call me like that." Aku memukul kepala Chanyeol berkali-kali dan membutanya meringis kesakitan manja.

"Appo... aish, memang kenapa aku memanggilmu Byun, itu kan lucu."

"Kau tidak bisa memanggilku seperti itu, sekali lagi kamu memanggilku Byun, mati kau."

"Oke, Hyunnie."

"Mwoya ? Menjijikkan sekali." 

"Kyeopta." Jawabnya dengan senyuman lebarnya.... aisshh... aku bisa gila dibuatnya. 

"Tugasku hari ini adalah review tugas yang diberikan dosen, bukalah dan coba kerjakan sekali lagi tanpa mencontek."

"Ya !. mana aku tahu jawabannya.."

"Kau ini... untuk apa ada buku-buku kalau tidak kau gunakan ?."

"Lalu untuk apa kau menjadi tutor ku kalau kau tidak mengajariku, eoh ?." Tanyanya balik yang membuatku K.O

"Baiklah... dengarkan baik-baik dan fokus pada tugas."

"Arraseo, Hyunnie." Aku memandang geli Chanyeol setelah memanggilku dengan sebutan seperti itu. 

...................

Terlihat 2 laki-laki yang sedang sibuk mengerjakan tugas yang diberikan... Chanyeol tampak mencuri pandang dan menatap Baekhyun lama sehingga tidak fokus dalam belajar, Baekhyun yang menyadarinya memukul Chanyeol (lagi) dengan pensil yang dipegangnya. Itu semua tidak membuat Chanyeol menyerah. Baekhyun kemudian mengarahkan kepala Chanyeol untuk fokus pada buku dan memberikan Chanyeol kuis sebuah pertanyaan, Chanyeol tampak berpikir keras dan sekarang giliran Baekhyun yang menatap Chanyeol cukup lama sampai akhirnya dia dikejutkan dengan suara besarnya Chanyeol karna dia telah menyelesaikan tugasnya, dan hasilnya.........

"DASAR PARK CHANYEOL BODOH... BAGAIMANA BISA KAU MENDAPATKAN NILAI 0 SEPERTI INI PADAHAL HANYA 5 PERTANYAAN ???!!!! KAU MAU MATI, EOH ????."

Chanyeol tertawa dan berdiri menghindari Baekhyun.... terjadilah kejar-kejaran diantara mereka.....

 

-tbc- 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK