Sementara Reina, Ipadnya berdering. Panggilan Skype dari Mahardika Septian. Reina langsung mengangkatnya.
“Iya Dik”Reina berbicara dengan Bahasa Indonesia.
“Kayaknya Randy benar-benar ingin menjauh dari kita”Jawab Dika.
“Lalu?”Tanya Reina.
“Coba kamu hubungin dia. Mungkin dia mau bales”Jawab Dika.
“Apa itu kekasihmu?”Tanya seseorang dibelakang Reina.
Reina langsung membalikkan Ipadnya agar tak terlihat. Lalu ia menoleh kebelakang, ternyata Tao.
“Itu bukan urusanmu”Jawab Reina lalu ia berlari masuk ke kamar.
Membuat Tao bingung, dan semua member yang ada di ruang keluarga juga bingung.
Tao kembali ke ruang keluarga.
“Kenapa dia?”Tanya Luhan.
“Dia sedang menghubungi seseorang. Kulihat di layar Ipadnya seorang laki-laki. Jadi kutanya apa itu kekasihnya. Tapi dia marah dan berlari ke kamar”Jawab Tao polos.
“Ya! Nanti kau bisa dimarahi olehnya”Goda Luhan.
“Kau bisa dihukum tidur di luar nanti”Lanjut Baekhyun.
“Atau kau tidak diberi makan”Sambung Chanyeol.
“Ya! Jangan bicara seperti itu”Jawab Tao dengan wajah yang diliputi rasa takut.
“Ya! Berhenti menjahilinya”Kata Kris.
“Nanti jika dia macam-macam padamu. Aku yang akan membalasnya”Lanjut Kris.
“Gomawo Hyung”Balas Tao.
Sementara di kamar,
“Tapi kenapa harus aku? Ada Wanda, Awan, Gilang, Trian, sama Panji”Kata Reina.
“Kita semua kan tahu, Randy sayang banget sama kamu. Mungkin dengan kamu bertanya dia mau menjawab”Jawab Dika.
“Aku nggak mau”Balas Reina.
“Re… kamu tahu kan, dia memilih pergi ke Paris itu salah satunya supaya melupakanmu”Jawab Dika.
“Dik.. Please aku nggak mau”Balas Reina, sepertinya menahan air matanya.
“Dia kan yang memaksa jadi bagian dari kita. Padahal kita udah nolak mentah-mentah. Tapi kalian yang lambat laun menerimanya. Kalau dia sekarang memilih pergi, itu urusan dia”Lanjut Reina.
“Itu karena kita tahu dia emang sungguh-sungguh, bukan karena mau balas dendam atau apa. Come on Re…. kamu juga udah di Korea kan? Apa salahnya? Kalian udah berjauhan juga”Jawab Dika.
“Sekali aku ngehubungin dia, sama aja ngasih kesempatan ke dia. Maaf Dik, jangan lagi hubungin aku kalau ngomongin masalah Randy”Balas Reina.
Air mata Reina jatuh. Sepertinya Dika mengerti.
“Aku minta maaf. Nggak bermaksud untuk bikin kamu kesel”Katanya.
“Aku tahu”Jawab Reina.
“Gimana Korea Re? Ketemu Boyband-boyband nggak?”Tanya Dika.
“Tahu juga nggak Dik. Yang ada aku bingung”Jawab Reina.
“Kalau ketemu Tiffany, bilang ya, salam dari aku hahaha”Balas Dika mencairkan suasana.
Itulah Dika, satu dari tujuh sahabatnya. Sesungguhnya yang diakui Reina hanya ada 6, karena ada satu orang yang mengganjal hatinya.
*Flashback*
Reina bersama keenam temannya sedang duduk-duduk di kantin setelah pulang sekolah. Tiba-tiba murid baru yang baru bersekolah disana satu minggu menghampiri mereka.
“Aku ingin masuk kelompok kalian”Kata murid baru itu.
Reina memasang wajah tak sukanya.
“Randy?”Panji terkejut.
“Kelompok? Kita nggak merasa berkelompok”Jawab Awan.
“Maksud aku, menjadi bagian dari kalian. Sahabat kalian”Balasnya.
“Hah?”Dika terkejut.
“Apa kamu mau lebih mempermalukan dirimu sendiri? Atau punya tujuan lain dibalik perkataanmu?”Tanya Reina.
“Maksudmu?”Tanyanya.
“Kamu kan sudah pernah ku permalukan. Mungkin saja kau bermaksud balas dendam”Lanjutnya.
“Aku sama sekali nggak berniat seperti itu. Aku bener-bener ingin menjadi sahabat kalian”Jawabnya.
“Tapi sayangnya kita nggak mau”Balas Reina.
“Atau karena kamu suka sama Reina?”Tanya Wanda.
“Jangan pernah kamu berani deketin Reina”Ancam Trian.
“Atau kamu berhadapan dengan kita”Lanjut Gilang.
Lalu Reina mengajak sahabatnya itu pergi meninggalkan Randy.
Tapi Randy tidak putus asa. Entah ia sungguh-sungguh atau memang ada maksud lain, dia tetap berusaha agar diterima menjadi bagian dari mereka.
Dan usahanya tidak sia-sia. Selama seminggu, satu-persatu sahabat Reina luluh karena usahanya yang memang terlihat serius. Tapi berbeda dengan Reina yang tetap tak setuju.
“Kamu kenapa nggak setuju Re?”Tanya Gilang.
“Aku tetep nggak mau. Aku tahu dia punya maksud dibalik ini semua. Kenapa kalian malah luluh kayak gini?”Tanya Reina.
“Memang awalnya kita nggak percaya. Tapi masa kamu nggak melihat gimana usahanya”Jawab Awan.
“Iya Re, dia itu baik banget ternyata. Berbeda saat dulu kita mempermalukan sama ketemu dia pertama kali”Lanjut Wanda.
“Dia memang punya maksud lain. Dia mau deket sama kamu dan bisa jagain kamu”Kata Dika.
“Serius?”Tanya Trian.
“Kayaknya dia bener-bener serius suka sama kamu Re”Kata Panji.
“Apaan sih kalian. Aku nggak bisa”Balas Reina lalu pindah ke kursi di belakang.
Ke enam sahabatnya menghampiri.
“Tapi suara terbanyak itu nerima dia Re. Kamu percaya sama aku kan? Jadi kamu harus percaya sama keputusan kita”Kata Dik.
“Tapi Dik..”
“Nggak, pokoknya kita terima dia”Potong Dika.
“Kamu tenang aja. Kalau dia emang niat bales dendam, pasti kebaikan yang akan menang”Lanjut Awan.
“Terserah kalian deh. Yang jelas aku tetep nggak bisa nerima dia”Jawab Reina lalu pergi.
*Flashback End*
Reina meneteskan air matanya.
“Kenapa aku mengeluarkan air mata? Apa karena dia? Tidak bisa”Gumam Reina.
Lalu ia memilih tidur.
Sejak SMA, inilah yang mengganjal hati Reina. Namun entah itu apa. Karena sebuah perasaan, amarah atau kebencian. Bahkan, Reina sendiri sulit untuk mengartikannya. Semenjak seorang Randy datang padanya.
Yuk jangan jadi silent readers.
comment sama LOVE LIKE nya di tungguuuu
