POV Author
Chanyeol pun meninggalkan rumah Han Tae Hee, mendadak eomma Tae Hee berteriak dari dalam rumah sehingga membuat Tae Hee buru-buru masuk ke rumah.
“Tae Hee!!! Tae Hee!!” panggil Tae Hee eomma.
“eomma....eomma...eomma wae geurrae?apa kau merasa sakit lagi?”tanyaTae Hee.
“anniyeo...eomma memanggilmu mau minta tolong ambilkan air, eomma masih belum bisa bangun karena kaki eomma ini. Geunddae anak laki-laki tadi itu, dia sangat baik sekali, dia sangat bertanggung jawab..hehehe geurrae?ohh siapa namanya?” eomma Tae Hee menanyakan nama anak laki-laki yang menolongnya tadi.
Tae Hee mengambilkan air untuk eomma nya ke dapur, “namanya Park Chanyeol...oh eomma apa dia tadi yang menabrakmu sehingga kakimu seperti ini?iya eomma benar, dia juga meminta maaf atas kejadian di pesawat itu tadi, ya walaupun terlambat..ini minumlah eomma. Hoaammphh...aku mengantuk aku tidur ya eomma, jjalja.”
Tae Hee memasuki kamarnya dan mencoba untuk pejamkan matanya, tetapi matanya tidak mau juga menutup dia masih memikirkan Baekhyun yang baru hari iniia temui lagi setelah beberapa tahun. “eoh...aku masih merindukan oppa sampai tidak bisa tidur, apa aku hubungi saja dia...” Tae Hee menghubungi Baekhyun.
Baekhyun yang ketika itu baru sampai di hotelnya, segera merogoh saku celananya karena terdegar dering handphone, “yaa! Gadis centil ini sepertinya masih merindukanku, terima..tidak..terimalah...mwo?....sudah kuduga, apa belum cukup hari ini...wahh apa aku sebegitu dirindukannya oleh gadis centil ini?....aku jadi semakin cintaa padamu...hahah...tidurlah...oh geurrae, kalau begitu aku temani kau mengobrol sampai kau tertidur...hmm..”
POV Tae Hee (Sambungan Telepon)
“ohh..oppa bogoshipo....ya habis baru 1 hari kan kita bertemu, aku benar-benar rindu padamu heheh.....uhh Pdnya oppa...aku juga makin makin cinta sama oppa.....syirro aku masih ingin mendengar suaramu...geurrae nan joha...oppa...*tuutttt*..”. mwo?oppa memutuskan teleponnya, wae?. “ohh heol, katanya mau menemani ku mengobrol kenapa ponselnya langsung dimatikan?uhhh nyebelin...aaa..masih ga bisa tidur..yaa!!oppa..uhh”. aku terus mencoba untuk memejamkan mataku menggunakan bantal.
Sementara Baekhyun berbincang di telpon dengan Tae Hee, Chanyeol pun tiba di hotel dan melihat hyungnya yang berjalan di depannya sambil berbicara di telpon, “hyung!!” panggil Chanyeol. Baekhyun menoleh ke asal suara yang memanggilnya “ohhh...Yeol..*berbisik*Tae Hee nanti kuhubungi lagi uh...jjalja...” Baekhyun memutuskan sambungan telponnya.
“kau baru sampai, pergi kemana saja dengan manajer Kim?”. Baekhyun
“hanya berkeliling kota Seoul, tadinya aku berencana ke Sungai Han tapi ada sedikit insiden kecil tadi,kami hampir menabrak orang.” Jelas Chanyeol. “mwo?menabrak orang, lalu bagaimana keadaan orangnya, apa dia terluka?” Baekhyun panik mendengar Chanyeol hampir menabrak orang. “ahh anni hyung..orangnya sudah aku tolong kami membawanya ke rumah sakit dan mengantarnya pulang.” Jelas Chanyeol.
“ohh syukurlah..aku kira orangnya akan luka parah, wahh bagus kalau kau bertanggung jawab inilah adikku. Sudah sekarang istirahatlah hyung masih ada pekerjaan lagi..na kka...”Baekhyun
“ohh..hyung!!jamkkan, bagaimana soal pekerjaan untukku?apa hyung sudah menghubungi temanmu?” tanya Chanyeol. “ohh matta...untung kau mengingatnya, geurrae aku segera menghubungi dia, mungkin besok baru kita ke sana...sudah, jjalja..” Baekhyunn pun pergi menuju ruangannya dan Chanyeol masih diam terpaku melihat sikap hyungnya. “sepertinya ekspresi wajah hyung berbeda, hokshi...karena dia habis bertemu dengan yeojachingunya?wah aku jadi semakin penasaran..esshhh...ya dia benar-benar menjaga rahasianya dengan ketat, molla..hoaammphh.” Chanyeol pergi menuju kamarnya.
Mereka berdua sama sekali belum ingin pulang ke rumahnya, selama 3 tahun kepergian Chanyeol ke Hongkong Baekhyun hanya tinggal di hotel miliknya sambil bekerja. Sedangkan Chanyeol menunggu sampai mendapat pekerjaan barulah dia memutuskan kembali ke rumah.
*****************
POV Chanyeol
Aku terbangun sebentar dan menatap jam, waktu menunjukkan pukul 07.30 kemudian aku tertidur lagi, hingga...*knock knock knock* “Yeolli-aa ireonna...ya palli ireonna..ini sudah jam 09.00 kajja...” hyung berteriak membangunkanku di depan kamar. *krek* aku membukakan pintu, “aku mandi dulu ya..”
“aisshh bocah ini...gimana mau kerja kalau bangunnya saja kesiangan...palli aku menunggu di loby, jangan lama-lama..” inilah hyungku yang sangat disiplin, dia masih sama selalu memarahiku jika aku salah.
25 menit kemudian aku turun menuju loby menyusul hyung, kulihat dia sedang menggenggam ponsel yang diarahkannya ke telinga, “geurrae...mian Tae Hee-aa”, dari jarak 3 meter langkahku terhenti ketika hyung menyebut nama Tae Hee, sepertinya nama itu tidak asing terdengar di telingaku. Mwo?Tae Hee, nugu?Tae Hee..Han Tae Hee...ohhh..hokshi(barangkali). Ketika mendengar nama Tae Hee disebut aku sedikit memikirkan apakah Tae Hee yang hyung maksud itu Han Tae Hee?si michi yeoja itu?ataukah Tae Hee yang lain?. “hyung!!” aku menghampiri tempat hyung berdiri dan berpura-pura memanggil hyung untuk membuatnya terkejut.
“eomo..ggapjaghi..yaa!! kau mengejutkanku....*memukul*” aku perhatikan ekspresi wajah hyung yang aneh, “aaa...appo!!oh..kau sedang menghubungi siapa, chingu?” aku pura-pura bertanya seakan tak mengetahui. “ohh..euuh..euhh..ne..barusan aku menghubunginya katanya dia sudah menunggu..kajja!”. hyung menjawab pertanyaanku dengan gugup, apa ini artinya dia membohongiku?
Aku masih penasaran dengan orang yang di hubunginya tadi..ohh bagaimana caranya aku...aa..kenapa tidak terpikir, “hyung bolehkah aku meminjam ponselmu, ponsel ku belum ku charge batrainya habis, aku mau mengirim pesan ke temanku di Hongkong.” Aku berakting agar hyung tidak curiga dengan niatku meminjam ponselnya, sebenarnya aku ingin melihat nama orang yang dihubungi hyung tadi. “ohh...hmm..geurrae..ini..”hyung memberikan ponselnya padaku dan kembali fokus pada jalan.
Tae Hee..nama Tae Hee...ohh eobsseo(tidak ada)???apa dia mengganti namanya dengan nama lain?mungkin seperti “sweety” atau “baby”..hah tidak ada juga?aishh dia benar-benar mengunci rahasianya dengan ketat. “ehhmm...gomawo hyung..” aku mengembalikan ponsel hyung karena tidak bisa menemukan sesuatu yang kuinginkan.
POV Baaekhyun
“ahh aku harus hubungi Tae Hee, semalam aku memutuskan telponnya begitu saja pasti dia marah..*ttuutt* ohh Tae Hee..geurrae...mian oppa memutuskan telponmu semalam.euh..pegawai oppa memanggil dan membutuhkan bantuan, jadi...” ketika aku melanjutkan pembicaraan dengan Tae Hee, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dan mengejutkanku sehingga aku memukulnya, ternyata orang itu Chanyeol.
“yaa! Kau mengejutkanku..”. lalu dia bertanya siapa orang yang ku hubungi barusan, aku gugup untuk mengatakannya sehingga aku berbohong,”euh..euh..chingu..katanya dia sudah menunggu kita..kajja”. aku langsung mengalihkan pertanyaan Chanyeol agar dia tidak terus bertanya.
Di dalam mobil Chanyeol terus memperhatikanku sehingga membuatku sedikit ketakutan. Tiba-tiba saja dia bilang ingin meminjam ponselku untuk mengirim pesan pada temannya, aku mulai panik karena takut dia mencari nama seseorang yang kuhubungi tadi saat di hotel. Semoga saja dia tidak menemukannya, tapi aku sudah menghapus daftar panggilan jadi dia tidak mugkin bisa menemukannya lagipula nama Tae Hee sudah kusamarkan menjadi “Lee” dengan begitu dia tidak akan curiga. Setelah selesai mengotak-atik ponselku dia mengembalikannya dan wajahnya langsung berubah cemberut, mungkin sedikit kesal karena tidak menemukan apa yang dicarinya.
Krrriinnggg, ponselku berdering, tiba-tiba tangan Chanyeol gesit langsung merebut ponselku. “ahh ya!!” aku meneriakinya. “yeoboseyeo...ohh...hyung ini, chingu....”sepertinya dia benar-benar penasaran, untungnya bukan Tae Hee yang menelpon, “aaiisshh...yeoboseyeo...oh Luhan..hmm...ne...geurrae kita bertemu di kantormu..ne..*tut*”.
“ya! Kenapa tadi kau merebut poselku?....apa kau masih penasaran dengan rahasiaku?”.
“hehhehe......apa begitu terlihat??habis, hyung masih belum mengatakannya, aku jadi penasaran....kapan hyung akan memberitau padaku tentang rahasiamu?apa kau mau membuat aku mati berdiri hanya karena penasaran soal rahasiamu hyung?” Chanyeol terus memaksaku untuk mengungkap rahasia itu.
“hahahaha.....kalau kau tidak ingin mati berdiri, lupaka saja...hapus semua rasa penasaranmu, mudah bukan?” aku pun terus memaksa untuk tidak mengungkapkan rahasia itu. “sudah...jika saatnya tiba hyung pasti akan bongkar semuanya...arra?jja...kita turun sudah sampai”.
POV Author
Mereka pun sampai di sebuah resort terkenal, bangunannya memiliki ciri khas yang menakjubkan yang dibangun oleh arsitektur terkenal di dunia. Baekhyun berjalan di depan mendahului Chanyeol, dari jarak 2 meter terlihat seorang pria berkulit putih, matanya yang menyerupai mata wanita, bertubuh sedang dan proporsional yang sepertinya teman yang Baekhyun maksud.
“Luhaann!!” Baekhyun menyapa orng itu, “mian..apakau sudah lama?”.
“eomoo lihat...sepertinya sekarang anak singa tumbuh besar menjadi singa, geurrae?bagaimana kabarmu chingu lama?” orang itu sedikit memberi lelucon pada Baekhyun. “anak singa” adalah sebutan Baekhyun saat SMA, karena dulu dia sebenarnya sedikit nakal tetapi pandai dan sampai saat ini julukan itu masih berlaku baginya. “yaa!! Kau benar, sekarang aku menjadi singa besar, ohh ini kenalkan adikku yang telah menyelesaikan kuliahnya di Hongkong”. Baekhyun mengenalkan Chanyeol pada temannya itu.
“annyeonghaseyeo, jae ireumeun Park Chanyeol imnida, bangapseubnida..*(halo, nama saya Park Chanyeol,senang bertemu anda)”Chanyeol memperkenalkan dirinya secara resmi. “oh ne, annyeong..nan Xi Luhan, panggil saja Luhan, nado bangapseubnida(*) apa yang bisa kubantu untuk adik singa?”balas Luhan.
“ahh dia ingin mencari pekerjaan dan aku tidak bisa menerimanya di perusahaanku, sudah terlalu banyak karyawan di sana,*bisik*aku tidak ingin dia merepotkanku, untuk itulah aku datang kemari kudengar kau membutuhkan manajer. Dan adikku ini lulusan sarjana ekonomi, barangkali dia bisa bekerja denganmu.” Jelas Baekhyun.
“oh..baiklah...kau langsung kuterima bekerja disini..” ucap Luhan. “ohh jinjja?gamsahamnida hyungnim...kapan aku bisa memulai bekerja, sekarangkah,besok, onjjae (kapan)?” Chanyeol begitu semangat setelah keputusan Luhan menerimanya bekerja. “wahh adikku ini semangat sekali..eoodae Luhan?”. Baekhyun.
“ohh yaa dia sama sepertimu, penuh dengan semangat, nan joha...besok kau bisa kembali ke sini dan mulai bekerja..ada lagi kah yang bisa kubantu?”tanya Luhan. “anni hanya itu, kalau begitu kami pamit pergi lagi, aku masih banyak pekerjaan yang menunggu di kantor...Luhan kapan-kapan datanglah berkunjung ke kantorku ne. Kajja Chanyeol.” Ajak Baekhyun.
“ne...Luhan hyung sekali lagi gamsahamnida..geurrom..” Chanyeol dan Baekhyun pun pergi meninggalkan resort milik Xi Luhan. Ketika mereka berjalan menuju mobil ponsel Baekhyun kembali berdering. Oh My God..eoddeohkke???Telpon dari Tae Hee, apa yang harus...ungkapan hati Baekhyun dipotong oleh Chanyeol, “hyung angkat saja, siapa tau penting aku menunggu di mobil ne.” Untunglah Chanyeol tidak mencurigai dan penasaran lagi dengan Baekhyun.