home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > INHERITORS

INHERITORS

Share:
Author : j_minjee
Published : 17 Dec 2013, Updated : 24 Jun 2014
Cast : Kai (EXO-K),Krystal (Fx),Suho (EXO-K), IU, Sulli (Fx), Jiyeon (T-ARA), Sehun (EXO-K)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |201869 Views |9 Loves
INHERITORS
CHAPTER 2 : Complicated Relationship

“ Semoga kita dapat berteman dengan baik.” Jiyeon menatap Kai yang terlihat tidak percaya dengan pengelihatannya, ia terdengar memberikan penekanan pada kata teman. Gadis itu tersenyum tepat pada Kai .

Apa yang sedang dilakukan gadis gila itu sebenarnya ?!

Kai memandang Jiyeon dengan pandangan tidak percaya. Apa gadis itu mengalami hilang ingatan atau bahkan tuli?! Jelas-jelas ia telah mencampakkannya beberapa jam yang lalu dan saat ini ia berada disekolahnya dan menjadi murid baru ? Yang benar saja !

“ Kau bisa memilih tempat dudukmu sendiri Jiyeon-ssi dan Jieun-ssi.” Kim Seonsaengnim kembali membuka suara, memecahkan ketegangan antara Kai dan Jiyeon yang saling menatap satu sama lain.

“ Aku akan duduk didepan. Tidak apa-apa kan Jieun-ssi jika kau yang duduk di bangku belakang?” Jiyeon menunjuk sebuah tempat kosong disamping Krystal, membuat Kai membulatkan matanya melihat tingkah laku gadis itu. Jelas benar-benar ada sesuatu yang tidak benar dari semua ini. Gadis itu berusaha duduk didekatnya bukan?

Gadis yang bernama Jieun itu terlihat mengambil tempat duduk di deretan paling belakang, sementara Jiyeon segera menempati sebuah tempat kosong disamping Krystal.

“ Park Jiyeon.” Jiyeon terlihat mengulurkan tangannya pada Krystal, membuat gadis itu mengeryit. Sama sekali tidak tertarik untuk membalas uluran tangan Jiyeon.

“ Kutebak kau pasti sudah mengenalku.” Krystal bergumam, kemudian segera mengeluarkan beberapa buku yang berada pada lacinya. Gadis itu terlihat tidak memperdulikan Jiyeon lagi, sementara Jiyeon segera menurunkan tangannya menatap tidak suka kearah gadis yang berada disampingnya.

Memang se-kaya apa dia hingga bersikap begitu sombongnya !?

“Kau bisa pindah duduk di belakang.” Krystal mengatakannya tanpa menatap Jiyeon dan lebih memilih fokus melihat jari-jari tangannya.

“ Aku baik-baik saja disini. “ Jiyeon memaksakan sebuah senyuman palsu, namun tetap saja Krystal sama sekali terlihat tidak tertarik dengan anak baru itu.

“ Semoga saja.” Krystal tersenyum mengejek, kali ini mata gadis itu terarah pada Jiyeon yang terlihat melihat kearahnya terus menerus.

            Kau akan mendapatkannya Krystal Jung. Tunggu saja dan berhati-hatilah

***

            Kai benar-benar tidak bisa menahanya lebih lama lagi. Gadis yang bernama Park Jiyeon itu jelas sekali merencanakan sesuatu sejak awal kedatangannya. Setidaknya meskipun sulit lelaki itu dapat mencoba bernafas lebih baik karena gadisnya tidak berteman dengan orang lain dengan mudah, setidaknya itu baik karena gadisnya bukanlah seseorang yang lugu dan polos.

            “ Kau berencana akan diam saja? Diam seperti itu hingga istirahat berakhir?” Kai mendongakkan kepalanya menatap Krystal yang terlihat berdiri disamping mejanya, menatapnya heran.

            “ Kau tidak tahu mereka sedang menunggumu di cafetaria? Apa yang akan mereka pikirkan jika kita tidak muncul bersama. Aku akan makan jadi sebaiknya kau menemaniku makan.” Gadis itu menyilangkan kedua tangannya, kepalanya bergerak miring menatap Kai yang masih meletakkan kepalanya pada meja. Sama sekali tidak bersemangat karena kehadiran gadis gila yang baru ia campakkan beberapa jam yang lalu.

            “ Aku tidak pernah menerima penolakkan Kim Jong-In.” Krystal menarik Kai membuat lelaki itu berada posisi duduk kemudian menarik tangannya keluar dari kelas.

            “ Setidaknya jika kau sudah mengingat semuanya kembali. Aku lebih suka melihatmu yang seperti ini.” Kai meletakkan tangannya tepat pada pundak gadis itu begitu mereka bertemu beberapa siswa yang memperhatikan mereka.

            “Jadi sebaiknya pertahankan hal itu.” Kai tersenyum simpul, diikuti oleh sebuah senyuman tipis yang mengembang pada paras gadis itu.

            “Kau menyukainya? Mungkin kau lebih menyukaiku dari gadismu yang lain?” Gadis itu mendongak menunggu reaksi Kai.

            Kai berbalik menatap Krystal yang sedang menatapnya tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya, lelaki itu mendekatkan tubuhnya membuat wajah keduanya terlihat lebih dekat. Diikuti teriakan histeris murid Baeksang lainnya yang segera berkumpul hanya untuk melihat keduanya.

            “Bukankah mereka romatis?! Astaga benar-benar pasangan yang serasi.” Seorang gadis terdengar menyeletuk diikuti bisik-bisik murid lainnya membuat sebuah senyuman terkembang pada wajah lelaki itu.

            “ Kau ingin mengujinya mungkin?” Kai menunjukkan smirknya pada Krystal, membuat gadis itu terlihat kehilangan kontrol akan dirinya. Wajahnya saat itu benar-benar terlihat merah dan entah sejak berapa lama ia kembali merasakan degupan kencang pada jantungnya dan perasaan menggelikan pada perutnya.

            Hei apa mungkin jika ia tertarik pada kekasihnya sendiri ?

            “ Kau memberi tontonan yang benar-benar bagus. Hentikan Kim Jong In.” Krystal terlihat melepaskan tangan Kai secara perlahan kemudian terlihat menutupi wajahnya dan berlari meninggalkan Kai yang hanya tersenyum senang menatap punggung gadisnya menjauh.

            “ Kau mulai menyukaiku Eh ?”

            Kai menatap Krystal yang pergi menjauh, matanya menangkap seorang gadis yang berada diantara kerumunan sedang memandangnya tajam, terlihat tidak senang. Ia mengisyaratkan gadis itu untuk pergi menjauh dari kerumunan, menemuinya pada suatu tempat.

            Kai menatap kesal Jiyeon yang saat ini berada tepat dihadapannya. Akhirnya ia berhadapan dengan gadis yang benar-benar membuatnya kesal setengah mati hari ini dengan kehadirannya di Baeksang.

            “ Kau sengaja melakukannya?” Kai mengerutkan keningnya menatap Jiyeon yang tersenyum begitu mendengar pertanyaan pertama yang terlontar dari lelaki itu.

            “ Biarkan aku melakukan apa yang aku inginkan.”

            “ Bagaimana jika kau pindah lagi Jiyeon-ssi ?”

            “Aku baru saja pindah.”

            “ Kau bisa pindah lagi.” Kai memandang Jiyeon tajam, terlihat tidak sabaran mendengar jawaban dari Jiyeon.

            “ Wae? Kau takut merasa tersakiti Jongin-a?” Jiyeon tertawa kecil, terlihat mengejek menatap Kai yang berusaha tenang.

            “ Jangan menyentuh gadisku. Itu perintah.”  Kai berbalik meninggalkan Jiyeon yang hanya menatap punggu tegap lelaki itu.

            Memangnya siapa akan menuruti perintahmu Hei Kim Jong In !

            Jongin berjalan menuju kearah kelasnya , menemukan kekasihnya tidak berada disana. Ia memutuskan untuk mencari Krystal dan pergi ke cafetaria. Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang gadis yang sepertinya sedang berada diantara kerumunan gadis lainnya membuat langkahnya terhenti selama sesaat.

            “ Hei murid baru. Jadi kau ini sepertinya bukan orang anak kaya seperti kami.” Seorang gadis yang rambutnya terikat keatas menatap gadis yang dihadapannya dengan tatapan mengejek.

            “ Ibuku memang hanya seorang pembantu.” Gadis itu berbalik hendak keluar dari sekumpulan gadis yang mengerumuninya. Langkahnya dihentikan oleh seorang gadis yang lain.

            “ Astaga benar-benar tidak bisa dipercaya.Seorang murid peduli sosial lagi.” Gadis itu menatap jieun, tidak melewatkan untuk mengomentari setiap detail yang dikenakan gadis itu.

            “ Lee Ji An Eh?” Gadis yang tadinya berada didepan jieun tersenyum, maju selangkah mendekati gadis itu dan menyilangkan kedua tangannya didepan.

            “ Lee Ji Eun.” Jieun membalas tatapan gadis itu, berusaha setenang mungkin.

            “ Kupikir kau harus belajar bersikap lebih sopan Jieun-ssi.”

            “ Kurasa tidak perlu.” Jieun hendak kembali mencoba keluar dari lingkaran itu namun gadis yang lainnya kembali mendorongnya membuatnya terjatuh.

            “ Kenapa tidak perlu? Apa ibumu yang miskin itu mengajarkannya? “ Seorang gadis yang bernama Bae Suzy terdengar menyeletuk. Membuat Jieun segera memberinya tatapan tajam, gadis itu terlihat sedang menahan amarahnya. Tanggannya bergetar hebat dan entah darimana sebuah tenaga datang kepadanya membuatnya beranjak dari jatuhnya.

            “ Kurasa meskipun aku lebih miskin aku mempunyai sopan santun yang lebih baik darimu Suzy-ssi.” Jieun tersenyum sopan, kemudian segera memaksakan dirinya dengan mendorong semua gadis yang mencoba menghalanginya. Sementara Suzy hanya menatap kepergian gadis itu dengan tatapan tidak suka.

            “ Sepertinya orang miskin akhir-akhir ini menjadi lebih sombong.” Suzy membuang tatapannya menatap kearah lain. Kedua matanya membulat begitu menemukan Kai yang sedang bersandar pada dinding, menatapnya tepat dengan tatapan elangnya.

            “ Kau sudah bahagia sekarang Suzy-ssi? Membully murid baru, apakah kau ingin membuat sekolahku bangkrut dengan membully murid-murid baru?” Kai tersenyum miring menatap Suzy yang terlihat kehilangan suaranya untuk membalas ucapan lelaki itu.

            “ Bukan urusanmu sama sekali Kai-ssi.” Suzy segera berbalik, meninggalkan Kai diikuti gadis-gadis lainnya yang mengekor tepat dibelakangnya.

            Kai berbalik, menatap kearah lorong kelasnya yang tak terlihat ramai. Ia mencoba menemukan murid baru yang baru ia ketahui bernama Jieun itu.

            Matanya terpaku pada sebuah pemandangan yang membuatnya menghentikan langkahnya tepat ketika ia memasuki areal Taman Baeksang. Kai memperjelas pandangannya, gadis yang bernama Lee Jieun itu terlihat menenggelamkan kepalanya diantara kedua lututnya dan menangis histeris.

            “ Bagaimana hidup begitu tidak adil seperti ini? Bagaimana mungkin aku sama sekali tidak mempunyai sedikitpun keberuntungan didunia ini? Ini benar-benar gila.”

            Kai terdiam menatap gadis itu dari arah kejauhan, sama sekali tidak berminat untuk memperpendek jarak diantara keduanya. Matanya hanya terkunci pada satu titik saat ini. Gadis ini bukanlah tipe gadis miskin yang menerima nasibnya begitu saja, setidaknya itulah yang pertama kali lelaki itu pikirkan.

            Kai menyilangkan kedua tangannya tepat dihadapannya menyandarkan tubuhnya dibalik salah satu pilar, mencoba mencari posisi yang nyaman untuk setidaknya bisa melihat gadis itu dari kejauhan dengan jelas.

            “ Mereka dilahirkan dengan banyak uang dan menyebalkannya aku harus melakukan banyak hal untuk mendapatkan uang itu.” Gadis itu terisak, Kai dapat mendengarnya dengan jelas.

            “Ini semua benar-benar melelahkan.” Gadis itu berteriak, menangis lebih histeris, sementara Kai mulai berjalan mendekatinya, berhenti tepat dihadapannya lalu berjongkok tepat dihadapannya. Gadis itu masih menenggelamkan kepalanya, sama sekali tidak menyadari keberadaan lelaki itu.

            Kai tersenyum miring matanya sama sekali tidak lepas dari Jieun. Ia merogoh saku celananya mengeluarkan sesuatu. Ia menatap gadis itu kembali, kemudian meletakkannya dihadapan Jieun dan berjalan pergi meninggalkan gadis itu sendiri.

            Entah bagaimana bisa lelaki itu peduli pada seorang anak baru yang sama sekali tidak ia kenal. Sama sekali bukan gayanya, tidak Kim Jongin bukanlah orang yang sejahat Kim Joonmyun tapi setidaknya lelaki itu benar-benar tidak berminat untuk mengetahui urusan orang lain.

            “ Lee Jieun, Lee Jieun.” Kai mengucapkan nama gadis itu berkali-kali sesekali teringat oleh sosok Jieun yang menangis dihadapannya.

            Kim Jongin apa kau tertarik dengan gadis lain?!

            Sementara itu Krystal yang telah berada disana lebih dulu dengan jelas melihat semua yang terjadi diantara Kai dan murid baru itu. Krystal mengalihkan tatapannya dari punggung tegap Kai yang semakin menjauh dari hadapannya. Gadis itu menghela nafas kasar lalu memandang Jieun yang masih menundukkan kepalanya namun tak terdengar menangis. Entah mengapa Krystal membenci bagaimana cara Kai melihat gadis itu.

            Krystal bergerak menuju tempat Jieun berada, membuat Jieun mendongak karena suara keras dari sepatu milik Krystal. Ia menemukan Krystal yang sedang berdiri mengambil sebuah tangan yang berada tak jauh dari Jieun.

            “ Aku menjatuhkannya.” Krystal mengambil kembali sapu tangan yang tadinya diletakkan Kai dihadapan Jieun, menyimpannya didalam sakunya. Gadis itu meninggalkan Jieun tanpa mengucapkan apapun, membuat gadis itu bertanya-tanya.

            Tidak cukup hanya seorang Park Jiyeon majikannya yang angkuh saat ini ia harus menghadapi ratusan lebih orang angkuh lain di sekolahnya. Mereka pasti benar-benar menguji kesabarannya !

 

***

            Suho berjalan masuk menuju kearah Cafetaria ketika langkahnya terhenti melihat sebuah pemandangan menyenangkan dihadapannya. Wajah cantik Krystal Jung dapat terlihat jelas melalui sebuah kaca besar dari perpustakaan yang berada dihadapannya saat ini, Krystal terlihat sedang memandangi sebuah benda putih yang saat ini berada di tangannya. Sama sekali tidak tertarik untuk mengambil sebuah buku bacaan. Joonmyun tersenyum samar, membatalkan niatnya menuju cafetaria dan menggerakkan kakinya menuju perpustakaan. Ia tiba pada meja yang berada pada ujung ruangan, menemukan Krystal yang masih melakukan hal yang sama.

            Kedua mata lelaki itu mengeryit menemukan saat ini yang tengah digenggam Krystal adalah saputangan milik Krystal yang pernah ia berikan pada Kai.

            “ Bukankah ini milikku? Lalu bukankah dia benar-benar bodoh karena memberikan barang ini ke orang lain?” Krystal menghela nafas kasar , meletakkan kepalanya bersandar pada kedua tangannya yang terlipat diatas meja. Gadis itu memejamkan kedua matanya, membuat Suho memutuskan untuk mengambil sebuah tempat duduk disamping gadis itu.

            Ia menatap Krystal selama sesaat, memperjelas pandangannya dengan mencodongkan tubuhnya kearah wajah gadis itu yang tertutup oleh helaian rambut coklatnya yang bergelombang. Senyuman mengembang pada raut lelaki itu.

            “ Apa kau begitu tersiksa karena berusaha mengingat Kai? Sebegitu susahkah mengingat Kai?” Suho menghela nafas pelan, masih menyorotkan tatapannya pada raut Krystal.

            “ Berhentilah dan hanya melupakan Kim Jongin. Bukankah sudah kubilang aku lebih baik dari Jongin brengsek itu?” Suho hendak meletakkan tangannya tepat pada puncak kepala gadis itu, namun dengan segera menghentikan gerakannya dan memasukkan tangannya kembali kedalam saku.

            “Bagaimana bisa setelah mendengar banyak penolakan dan aku tetap ingin melindungimu? Ini benar-benar aneh.”

            Suho memperkeras suaranya, mengetahui gadis yang dihadapannya mendengarkan semua yang dikatakannya sejak tadi namun menahan dirinya untuk terbangun dan alih-alih membalas tatapan lelaki itu dengan tatapan penuh kebencian, seperti biasanya.

            Suho merogoh sakunya merasakan handphonenya bergetar, ia tersenyum mengejek begitu menemukan nama Jongin tertera jelas pada layarnya.

            “ Bagaimana? Dari kejauhan jelas sekali kau menikmati pemandanganmu Joonmyun Hyung.”

            Suho mengalihkan tatapannya menatap seseorang yang berdiri tak jauh dari kaca besar yang menghadap kearah koridor sekolah. Ia tersenyum mengejek menatap Kai yang melemparkan tatapan tajam dari mata elangnya.

            “ Gadismu. Dia benar-benar terlalu menarik.Kurasa aku benar-benar akan gila karena gadismu.”

 

-          TO BE CONTINUED – 

 

A/N: Thanks for reading, please do press the love button & comment if you like the story^^ kritik&saran @yhumarav -xoxo (JEE)

 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK