---------------------Min-Ah POV------------------------------
Hatiku terpecah belah saat melihat Luhan memeluk yeoja lain didepanku. aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat itu, yang aku tau hanyalah menangis dan lari.
-----------------------Author POV----------------------------
Pagi hari yang indah, tapi tidak bagi Luhan. Luhan tidak tahu apa yang harus dilakukan pada saat itu yang ia tahu hanyalah hatinya merasa sangatlah bersalah. Padahal dia tidak pernah mengundang Suzy ke hari ulang tahunnya itu. Ia terduduk di tempat tidurnya itu sampai ajhumma yang bekerja dirumahnya itu memanggilnya untuk sarapan.
"Luhan... Ayo makan" kata ajhumma
"Aku tidak selera makan hari ini. Aku akan makan di sekolah saja" ucap Luhan
"Eoh... Ne" ucap ajhumma dan bergegas turun ke dapur
Luhan dengan rasa yang sangat bersalah tidak tahu harus berbuat apa. Mengetahui ia akan telat ke sekolah ia pun bergegas menaiki mobil ke sekolah. Sesampai Luhan di sekolah ia mencari Kai di kantin sekolah
"Hyung.... Apa yang sedang terjadi mengapa kamu terus melamun??" Tanya Kai yang duduk di dekat Luhan
"Eoh?? Gapapa..."Balas Luhan kembali melalmun
"Aigooyaaa... Hyung kita sudah berteman dr kelas 6 kamu tetap saja seperti ini.." Ucap Kai dengan wajah murung.
"Memang aku gapapa..." Ucap Luhan yang dipotong oleh suara lonceng.
-----------------------Kai POV---------------------------------
'Aneh!! Luhan hyung tidak pernah begini. Pas aku tanya dia juga hanya bilang 'gapapa' Hati aku ga enak nie. Oh iya, pasti karena si Suzy itu, eh tapi kemarin aku liat Min-ah lari habis itu nangis. Napa ya??' Pikirku dalam hati. Saat lonceng pulang aku tidak berbicara dengan luhan hyung, aku langsung mencari minseok hyung , baekhyun hyung dan chanyeol hyung. Aku menceritakan semua yang tadi pagi terjadi. Hari ini Luhan hyung tidak mencari kita dan langsung pulang dengan tanpa berbicara apapun. Karena terlalu merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi, aku memutuskan untuk pergi ke rumah Min-ah dan menanyakan apa yang sedang terjadi. Saat aku sampai di depan rumah Min-ah seperti hari senelumnya aku melihat yeoja yang tidak lain Min-ah menangis dari jendela. 'Ada apa dengannya?' Aku bertanya pada diriku sendiri.
"Annyeong.. Apakah ada orang di rumah??" Aku bertanya dari depan pintu. Tak lama kemudian pintunya pun tebuka dan terlihat seorang yeoja dengan mata sembab.
"Waegeurae noona??" Tanyaku dengan penasaran.
"Aniyo, gapapa hanya sedih." Ucapnya dengan senyum yang terpaksa
"Eoh.... Apakah noona selalu menangis saat dirumah?? Setiap kali aku datang noona pasti nangis." Tanyaku
"Aniyo, memang beberapa hari ini lagi sedih."Ucapnya sambil tersenyum.
"Siapa yang membuatmu sedih?? Akan kuhabisi dia." Ucapku padanya sambil tertawa.
"Eoh... Tidak usah."Ucapnya dengan murung.
"Bilang saja mana mungkin aku akan menghabisinya aku saja sering dihabisi orang" aku berkata dengan tersenyum malu.
"Eohh... Jangan bilang siapa-siapa yah?? Aku itu sedih karena Luhan punya pacar baru, dia bilang dia hanya menyukai aku seorang buktinya sekarang dia sudah punya pacar baru, hatiku rasanya terpecah belah" ucapnya dengan air mati membasahi pipinya.
-flashback on-
Suasana sekolah yang sepi aku sedang berjalan-jalan di taman sekolah, bertemu dengan namja yang aku idam-idamkan, yaitu Luhan.
"Annyeong Min-ah-ssi, aku ingin berbicara denganmu." Ucap Luhan yang terlihat gugup
"Eoh, mau bicara apa?" Tanyaku dengan jantung deg-degan
"Ga enak kalo bicaranya berdiri" Luhan mencari alasan untuk menunda-nunda.
"Gapapa, aku sebentar lagi udah mau pulang, waegeurae??"Tanyaku penasaran Tiba-tiba Luhan memegang tanganku dan berkata
"Aku menyukaimu Min-ah, didunia ini aku hanya menyukai dirimu, maukah kamu menjadi yeojachingu ku?"Tanya Luhan membuat hatiku berdebar sangat kencang
"E e ee,, i ii ya, aku mau menjadi pa c a rmu." Ucapku dengan hati berdebar kencang
-flashback end-
"Hah?!! Pacar baru?! Mana ada, mungkin yang noona lihat itu suzy, itu adalah yeoja yang dijodohkan oleh appanya. Sebenarnya kemarin dia tidak diundang tapi entah bagaimana ia bisa datang." Ucapku dengan heran
"Eoh.. Maaf Kai-ssi aku harus segera keluar mungkin kita akan berbincang-bincang lain kali." Ucapnya
"Ne.... Annyeong" ucapku sambil melambaikan tangan.
-------------------------Luhan POV-------------------------
Sudah sore, aku bahkan belum makan dari pagi. Bagaimana aku bisa menjelaskannya pada Min-ah, aku merasa sangatlah bersalah. Mungkin aku harus smsnya.
'Min-Ah-ssi mianhae masalah yang kemarin anda hanya salah paham' aku menekan send. Mungkin masalah ini akan berakhir.
'Ding dong'
"Eoh di membalas suratku?" Aku bergegas mengambil handphone ku.
' Tidak apa-apa, hari ini bolehkah aku bertemu anda di kafe biasa'
Dia ingin bertemu denganku??
'Ne, aku akan sampai 15menit lagi'
Ini adalah hari yang paling indah, aku bisa bertemu dengannya berdua. Hatiku berbunga-bunga. Aku bergegas mengambil kunci mobil dan pergi dari rumah tanpa berpamitan.
"Annyeong, ada apa hari ini igin bertemu denganku??"Tanyaku
"Eoh.. Gapapa cuma pengen tanya wanita yang kemarin pacar kamu yah??" Tanyanya
"Aniyo,aniyo.. Hanya teman biasa"ucapku dengan tersenyum
"Ne?? Aku tidak percaya." Ucapnya yang terlihat penasaran
"Wae??"Tanyaku
"Dia sangat cantik. Mana mungkin namja sepertimu tidak mau yeoja itu!!"
Ucapnya yang membuatku terkejut.
"Aniyo! Aniyo!! Dia tidak cantik, aku tidak menyukainya, kamu lebih cantik, aku jauh lebih menyukaimu!!" Ucapku dengan percaya diri.
"Eoh.." Wajahnya merunduk. Entah dari mana tiba-tiba muncul yeoja di samping Min-ah, yeoja itu adalah yeoja yang memeluku hari sebelumnya.
"Luhan oppa!!!" Panggilnya lalu mencium pipiku didepan Min-Ah.
---------------------------Min-Ah POV------------------------
Yeoja itu muncul lagi disaat-saat aku dan Luhan berdua. Apalagi dia memanggil Luhan Oppa tambah ciuman dipipi luhan membuatku muak. Aku tidak tahan duduk disana melihatnya, aku bergegas keluar dari kafe itu. Entah mengapa air mata membasahi pipiku ini, hati rasanya sakit sekali. ----------------------Author POV-----------------------------
Min-ah yang keluar dari kafe dengan air mata yang membasahi pipinya itu langsung menyebrangi jalan dan tanpa ia sadari, sedang menyebrang saat lampu hijau dimana semua mobil masih berjalan dengan kecepatan yang kencang. Luhan yang melihatnya dari kaca kafe itu bergegas lari. Saat luhan hampir sampai semuanya sudah terlambat, Min-Ah tertabrak bus besar dan terpental 10meter dengan sekujur tubuh bercucuran darah.
TBC