Ji Yeon terlihat gelisah dan hanya menatap menu makan malam yang dimasaknya bersama Luna.
“Ji Yeon, kau baik-baik saja? Ayoo makan. Sampai kapan kau hanya akan memandangi mereka eoh?” tegur Luna yang terlihat lahap menikmati makanannya.
Ji Yeon melihat jam tangannya. “Sudah hampir jam delapan malam. Kris belum pulang. Biasanya dia selalu mengabariku kalau dia pulang terlambat atau ada kegiatan lain diluar jadwal syutting nya.”
Luna malah tertawa melihat kegelisahan Ji Yeon.
“Kau tidak usah segelisah itu. Kris sudah dewasa. Kau terlihat mengkhawatirkan seorang bocah yang tak kunjung pulang. Tenang saja. Ayoo makan…” Luna terus membujuk Ji Yeon untuk memakan makanannya. Namun, percuma karena Ji Yeon kini sedang mencoba menghubungi nomor ponsel Kris yang hanya disahuti suara operator, membuat Ji Yeon mengumpat kesal.
Akhirnya Ji Yeon pun menyerah dan mulai menyentuh makan malamnya dengan kesal yang tertahan.
“Ji Yeon, kau tidak bosan berdiam diri di rumah? Bagaimana kalau besok siang kita jalan-jalan ke mall? Bagaimana?”
Ji Yeon tampak berpikir, namun hanya ekspresi sedih yang ia tunjukan.
“Kris tidak akan pernah mengizinkan keluar dari rumah tanpanya.” Lirih Ji Yeon.
“Aigooo…” Luna menatap Ji Yeon dengan rasa iba. “Lalu, besok siapa yang akan menemanimu di rumah? Hmm… Ji Yeon, kau tidak rindu dengan pekerjaanmu? Jahat sekali suamimu itu. Dia pikir kau ini isterinya atau peliharaannya sih? Bagaimana bisa dia membiarkanmu kesepian selama ini?” omel Luna.
“Aku rindu dengan pekerjaanku. Tapi, Kris melarangku. Dia bilang, dia masih mampu menghidupi kebutuhanku.”
Luna memberikan dukungan lewat senyumannya pada Ji Yeon. “Ya sudah, kau nikmati saja hidupmu. Biarkan saja Kris yang bekerja keras. Kau cukup melayaninya dengan baik. Kkkkk.” Luna terkekeh mengejek Ji Yeon yang kini tersipu.
“Yak!!” bentak Ji Yeon. “Berhenti mengejekku. Kau ini benar-benar sahabat macam apa?” pekik Ji Yeon.
“Arraseo.” Luna pun berhenti terkekeh mengejek Ji Yeon. Lantas menatap Ji Yeon dengan serius. “Ji Yeon, kau mencintai Kris?”
“M.. mwo?” Ji Yeon tampak gelagapan dan salah tingkah.
Luna kembali tertawa pelan. “Arraseo arraseo.. Kau tidak usah menjawab. Aku sudah tahu jawabannya. Bagaimana mungkin kau mau Kris memperlakukanmu seperti seorang isteri di atas ranjang kalau kau tidak menaruh perasaan cinta padanya.” Ucapan Luna membuat Ji Yeon tersenyum malu.
“Berhenti mengejekku!!” pekik Ji Yeon.
