“Kris..” Ji Yeon menggenggam tangan Kris begitu erat saat Kris hendak memasuki ruang Sajangnim agency dimana dia bernaung. Ji Yeon terlihat cemas.
“Tidak akan terjadi apa-apa. Kau tenang saja. Kau percaya padaku kan? Aku akan bilang yang sebenarnya pada Sajangnim. Aku yakin dia akan lebih percaya padaku daripada artikel bodoh itu. Kau tunggu disini. Ne?” kata Kris menenangkan perempuan yang amat ia cintai sambil membelai kepalanya dengan sayang.
“Jangan pergi kemana-mana. Tunggu aku disini.” Pesan Kris dan memberikan kecupan singkat di kening Ji Yeon.
Ji Yeon menganggukan kepalanya dan membiarkan Kris masuk ke dalam ruangan Sajangnim dengan wajah tegang.
Selang beberapa saat Kris memasuki ruang Sajangnim terlihat Luhan yang tersenyum mendapati wajah tegang Ji Yeon di depan ruang Sajangnim.
Luhan berjalan menghampiri Ji Yeon.
“Ji Yeon.”
Ji Yeon menoleh dan mendapati Luhan yang sudah berdiri tidak jauh dari posisinya.
“Luhan..”
“Kau tenang saja. Artikel bodoh itu hanya sampah. Kau tidak usah percaya dengan artikel bodoh itu. Kris tidak mungkin melakukan itu dengan perempuan lain.” kata Luhan dan membuat Ji Yeon terkejut juga tidak percaya dengan apa yang sudah dikatakan Luhan. Biasanya Luhan hanya akan meminta Ji Yeon kembali dan meninggalkan Kris untuknya. Tapi, kali ini? Luhan dengan sikap tenangnya tampak membela Kris.
Tiba-tiba ponsel Luhan berdering tetapi begitu melihat siapa nama penelepon di layar ponselnya, ia kembali mematikannya begitu saja.
“Luna sudah ada di lobby. Sampai jumpa lagi, Ji Yeon.” Luhan tersenyum hangat, lalu berbalik meninggalkan Ji Yeon seorang diri yang tanpa sadar mengukir senyum di wajahnya. Raut tegang yang semula menghiasi wajah cantik Ji Yeon mendadak pudar setelah mendengar ucapan Luhan tentang scandal yang menimpa Kris.
“Ah iya..” Luhan kembali berbalik menghadap Ji Yeon saat mengingat sesuatu. “Kemarin malam aku dan T-Ara bertemu di acara musik. Aku sempat berbicara tentang scandal bodoh ini pada Hyomin. Dia bilang kalau dia juga sama sekali tidak tahu kenapa bisa ada scandal bodohnya bersama Kris. Ia merasa tidak berhubungan dekat dengan Kris bahkan dia belum pernah sekali pun bertatap muka langsung dengan Kris.” Luhan tersenyum begitu lembut. Senyum yang pernah membuat Ji Yeon jatuh cinta padanya. “Percayalah pada Kris. Berbahagialah.” Pesannya dan benar-benar berlalu meninggalkan Ji Yeon.