home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

Share:
Author : lugvrls
Published : 20 Nov 2013, Updated : 22 Aug 2016
Cast : kaistal - others
Tags :
Status : Ongoing
7 Subscribes |565838 Views |27 Loves
SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH
CHAPTER 2 : ARE WE SAME ?

Sepertinya hidung ku memang sedang tidak baik karena terbentur pintu kemarin. Heol~ . Lagipula species seperti ku kan tidak banyak. Mana mungkin namja ini sama seperti ku. Tapi ,bagaimana kalau memang benar ? dia pasti mencari kalung itu juga. Sial ! .

Jongin berdecak.

Kris pun bergabung dengan Luhan , Jongin , dan juga Soo Jung. Soo Jung yang awalnya biasa saja. Tiba-tiba bersikap aneh. Ia menggeser posisinya dan berada di belakang Luhan.

"aku sedang mengantar teman baru ku berkeliling" Luhan menoleh ke arah Jongin.

"annyeonghaseyo sunbaenim" Jongin sedikit membungkuk. Kris tersenyum. Bukan senyuman sesungguhnya.

"dia pindah dari jepang" Luhan melanjutkan.

"mwo ? jepang ? " Soo Jung tiba-tiba membuka mulutnya. Terkejut.

"eoh" jawab jongin singkat.

"korea cukup keras. kau harus bisa bersaing. aku pulang dulu,kalian kembalilah ke kelas"

"ne , sunbaenim"

Kris pun meninggalkan arena basket dan juga meninggalkan kesan yang cukup membuat Jongin penasaran akan kapten basket ini. Terlebih kata-kata terakhirnya tadi. Seperti mengisyaratkan sebuah pesan tersembunyi.

***

Entah perasaan ku saja atau apa. tapi akhir-akhir ini aku merasa sering melihat kris sunbaenim. Padahal awalnya aku jarang sekali melihatnya. maklum saja dia sunbae ku. Dan kelas nya berada di lantai empat. Terlebih sekolah kami sangat luas. Biasanya aku melihatnya saat ada pertandingan saja. Aneh sekali. 

Soo Jung terlihat menyipitkan matanya. Sepertinya ia memikirkan sesuatu. Ia bahkan tidak terlalu memperhatikan guru bimbelnya yang sedang menerangkan.

Terakhir kali aku melihatnya kemarin,di parkiran. Dia memarkir mobilnya tepat disamping mobil ku. Dia juga menyapa ku.Dan hari ini ,aku melihatnya lagi. Wajar saja. Karena ini lapangan basket.

Ah sudah lah ! . ia mengacak poninya sendiri.

Tapi ngomong-ngomong aku cukup terkejut saat Luhan bilang kalau Jongin dari Jepang. Apa dia keturunan Jepang ? atau hanya sekedar tinggal?

aishh , kenapa aku ingin tau?

Dia kelihatan dingin di perpustakaan tadi. aku masih kesal padanya. Apa-apaan dia.

Soo Jung menjatuhkan kepalanya keatas meja.

“awww” ia memegangi dahinya yang terbentur agak keras. Beberapa temanya yang menyadari hal itu tertawa kearahnya.

"Soo Jung-a , kau di jemput ?" Tanya Luhan,tepat beberapa saat setelah guru nya meninggalkan kelas.

"eoh , kau pulang lah lebih dulu" Luhan menawarkan tumpanganya pada Soo Jung. Dia memang sangat baik. Soo Jung beruntung memiliki teman sepertinya. Dia bahkan sering sekali mentraktir Soo Jung.

"geurae , aku pulang. Jongin-a , kau dijemput atau... ?"

"aku dijemput" 

"ah , baiklah" Luhan pun meninggalkan mereka. Soo Jung dan Jongin. Hanya mereka berdua yang tersisa.

Diam. Soo Jung tak tau harus bicara atau tidak. Terlalu sunyi dan juga agak canggung. Jongin tiba-tiba bangun dari duduknya. Dan berjalan menuju pintu.

Ya ! mau kemana dia? aishh , supir ku belum tiba. Gerutu Soo Jung kesal.

"kau mau menunggu di luar?" 

Soo Jung terkejut. Jongin menghentikan langkahnya sebelum benar-benar keluar. dan menoleh ke arah Soo Jung. entah ini sihir atau apa , tapi Soo Jung merasa tadi itu Jongin sangat tampan. Ia bahkan hampir tak bisa berkedip.

tunggu ... tunggu , ada apa dengan ku? Aishh. Ia memukul kepalanya sendiri. Jongin yang melihatnya hanya terheran-heran karena Soo Jung memukul kepalanya sendiri.

"ah n.. n..ne" jawab Soo Jung agak sedikit gugup.

Ia  pun bangun dan menikuti langkah Jongin. Ia berjalan lebih cepat karena langkah Jongin cukup besar. Dan cepat.

"Jongin-a , pelankan langkah mu" kata Soo Jung dengan terengah-engah. Mereka sedang menuruni tangga. Jongin menoleh ke arah Soo Jung  dan memperlambat langkanya. Tak ada jawaban.

kenapa dia selalu seperti ini? benar-benar tak punya sopan santun.

"hyung ku akan segera tiba , bagaimana dengan supir mu?" tanya Jongin. Mereka sekarang sudah berada didepan gerbang sekolah.

"ini musim dingin , dan jalanan sangat padat. entahlah"

"dimana rumah mu?"

"apgeujong"

"ah , pantas saja" 

Soo Jung menggosok-gosokan tangannya. Dingin. Ia tak membawa sarung tangan. Dilihatnya jongin berdiri dengan tangan di masukan kedalam saku celana.

aishh , kenapa keren sekali. Ia sedikit tersenyum

"pakai ini" tiba-tiba Jongin memberikan sarung tanganya pada Soo Jung.

Apa pipi ku memerah ? ku harap tidak.

"gwenchana," Ujar Soo Jung , berusaha menolak. Hanya saja Soo Jung merasa kurang nyaman. Mungkin karena baru mengenalnya.

"terserah kau saja" ia kembali memakai sarung tanganya.

Apa ini? ku pikir dia akan memaksa ku untuk tetap menerima bantuanya. ah , aku terlalu berharap.  Soo Jung tertawa dalam hati.

Kegaduhan tiba-tiba muncul dari sebrang jalan. Tepatnya sebuah tong sampah. Tak jauh dari tempat Jongin dan Soo Jung berdiri. Se ekor kucing muncul dari dalam tong sampah. Kucing itu tampak menyedihkan.

"omo ! kasian sekali. dia pasti kedinginan" Ujar Soo Jung menatapnya iba.

Sementara itu,Jongin tampak mengubah posisinya. Ia menjauh dari Soo Jung dan membelakanginya. Ia juga terus menunduk dan tubuhnya terlihat bergetar. Soo Jung yang menyadari hal itu segera menghampiri Jongin.

"Jongin-a " panggil Soo Jung pelan. Jongin tak menjawab.

"Kim Jongin" 

panggil Soo Jung lagi. Jongin tetap diam. Menunduk dan membelakangi Soo Jung. Karena masih penasaran, Soo Jung pun mencoba melihat wajah Jongin. Dan ..

"omo!!" 

 

TO BE CONTINUE...

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK