home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

Share:
Author : lugvrls
Published : 20 Nov 2013, Updated : 22 Aug 2016
Cast : kaistal - others
Tags :
Status : Ongoing
7 Subscribes |565842 Views |27 Loves
SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH
CHAPTER 12 : PINK MAGENTA

Jongin masih tak memandang Soo Jung. Tapi entah kenapa detak jantung Soo Jung malah tak beraturan. Ia bahkan terlihat kikuk menyantap ramyun nya. Tak ada yang bicara setelah itu. Jongin sendiri sepertinya sedikit malu karena pernyataanya tadi. Ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ia mengatakan hal itu. Padahal ia sama sekali tidak merencanakanya. Entah kenapa semuanya terasa aneh bagi Jongin. Ia merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sesuatu telah terjadi pada Jongin. tapi ia tak tau apa itu.

“gomawo” ujar Soo Jung sebelum ia benar-benar keluar dari mobil Jongin.

Jongin membalasnya dengan sebuah anggukan.

Soo Jung pun keluar dari mobil Jongin dan berjalan memasuki gerbang rumahnya.Ia menoleh dan mendapati mobil Jongin masih disana.

kenapa dia belum pergi?. Batin Soo Jung.

Ia pun membalikan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya.

“Soo Jung-a !”

Sebuah suara membuat Soo Jung kembali membalikan tubuhnya.

“Kau..” Ia menatap heran kearah Jongin. Jongin melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan Soo Jung.

Selangkah.

Dua langkah.

Ia memandangi gadis itu sambil tersenyum. Jarak mereka hanya sekitar 30cm. Keduanya nampak mengatur napas mereka masing-masing. Sepertinya gugup. Mereka tak pernah sedekat ini sebelumnya.

“Jung Soo Jung ,jadilah pacar ku”

Serasa disambar petir. Soo Jung bersumpah, Rasanya ia ingin melompat dari namsan tower. Jongin sendiri tampak salah tingkah setelah mengatakanya. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“kau tidak perlu menjawabnya sekarang,aku pulang dulu”

Jongin berbalik dan berlari secepat kilat meninggalkan Soo Jung yang masih mematung. Gadis itu terlihat diam beberapa saat ,tapi tak lama kemudian ia tertawa kecil mengingat apa yang baru saja Jongin katakan.

 

***

 

Jongin berlari terengah-engah menaiki tangga rumahnya. Ia menyeka keringatnya yang bercucuran.  Wajahnya benar-benar pucat. Napasnya tersenggal-senggal.

“kau kenapa?” Chanyeol yang tak sengaja melihat Jongin,terlihat khawatir. Ia pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar.

Jongin berhasil menaiki tangga dan sekarang ia sedang bersandar didinding yang tak jauh dari tangga yang baru saja ia naiki.

“hyung ,ada apa dengan ku hyung?” Jongin tampak benar-benar kesakitan.

Chanyeol segera berlari dan menyangga tubuh Jongin sebelum akhirnya benar-benar terjatuh. Ia menggoyangkan tubuh Jongin yang sudah terkulai lemas.

“hey ! sadarlah” teriak Chanyeol.

Karena cemas ,ia pun membawa Jongin ke kamar. Direbahkannya tubuh Jongin dan lalu ia menutupinya dengan selimut. Ia juga segera meminta pelayanya agar membawakan Jongin segelas air putih.

“apa yang kau lakukan sampai seperti ini?” tanya Chanyeol lagi. Ia benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi pada Jongin sampai-sampai Jongin pulang dengan keadaan seperti ini. Ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya.

Bukankah ia tadi mengantar teman nya pulang?. Chanyeol mencoba mengingat-ingat apa yang dilakukan Jongin.

“apa ini berhubungan dengan gadis itu?”

“entahlah,ku rasa begitu” jawab Jongin yang masih terkulai lemas ditempat tidurnya.

Sungguh menyedihkan.

 

***

 

Suasana dirumah Luhan terlihat tidak terlalu lengang. Ibunya telah kembali dari New York beberapa hari yang lalu dan ditambah lagi beberapa kerabat tampak mengunjungi rumah Luhan untuk menemui ibunya. Nenek dan kakeknya yang tinggal di Ilsan juga bergegas ke Apgeujong begitu mengetahui anak mereka telah kembali untuk perjalanan bisnisnya.

Luhan sendiri tidak terlalu tertarik untuk bergabung dengan keluarganya dibawah. Karena sejak semalam ia telah menghabiskan waktunya untuk berbincang-bincang bersama keluarganya. Ia pun memilih memainkan gitarnya dikamar bersama Oh Sehun. Ya, anak itu mampir ke rumah Luhan karena sudah lama tak berkunjung. Dulu ,ia sangat sering datang ke rumah Luhan saat SMP.

“Sehun-a , kau benar-benar tak mengenal Park Chanyeol?”

Tanya Luhan sambil memetik gitarnya dengan lembut. Ia tampak sedang menghapalkan sebuah lagu. Sehun berdecak dan lalu bangun dari posisi tidurnya.

“kau sudah menanyakan hal ini sejak diperjalanan. Dan jawaban ku sama,tidak” jawab Sehun sambil merapikan rambutnya didepan cermin.

Luhan menghela napasnya. Ia merasa ia mengenal Park Chanyeol. Sepertinya ia adalah anak dari salah satu relasi ibunya yang cukup dekat dengan keluarganya. Dan Luhan ingat betul bahwa Chanyeol tak memiliki adik atau pun kakak.

Lalu ,siapa Kim Jongin?. Pikirnya.

“tidak kah kau merasa aneh? Park dan Kim ,bukan kah mereka memiliki marga yang berbeda?” Luhan menghentikan jari-jarinya yang sedari tadi memetik lagu sendu dari gitarnya. Ia menatap Sehun serius.

“mungkin saja ibu Park Chanyeol bermarga Kim. Bisa saja Jongin itu saudara jauh dari ibu nya” jawab Sehun santai. Ia tidak terlalu perduli dengan apa yang dipikirkan Luhan. Lagi pula menurutnya hal itu tak terlalu penting. Sementara Luhan sangat yakin ada sesuatu dibalik semua ini. Meskipun ia belum yakin apa itu.

 

***

 

Soo Jung meluruskan kakiknya diatas sofa. Ia tampak menikmati sandwich yang disiapkan oleh pelayannya. Ia menonton sebuah drama dari TV yang ada diruang tengah rumahnya. Ia hidup seperti gadis seusianya pada umumnya. Menonton drama,shopping,ke salon dan banyak lagi. tapi tidak untuk persoalan cinta. Kehidupan cinta nya memang tak semulus teman-temanya.

Rumahnya tampak lengang karena kedua orang tuanya menghadiri acara pernikahan kerabat mereka. Soo Jung sendiri terlalu malas untuk menghadirinya. Ia pun beralasan tidak enak badan agar orang tuanya tidak memaksanya untuk ikut.

“nona , ada kiriman surat” seorang pelayan yang ada dirumahnya datang dengan sebuah amplop  berukuran sedang berwarna pink magenta. Soo Jung tampak tercengang beberapa saat. Pasalnya ini bahkan bukan hari ulang tahunya atau pun hari valentine. Ditambah lagi tidak ada nama pengirimnya. Soo Jung sedikit curiga dengan amplop ini.

Apa mungkin aku punya penggemar rahasia?. ia sedikit terkekeh memikirkanya.

Karena penasaran ia pun membuka amplop berwarna pink magenta itu. Ia mendapati sebuah kertas yang sudah bisa dipastikan bahwa itu adalah sebuah surat. Ia mulai membuka lipatan kertas tersebut dan membaca tiap kalimat yang tertera dengan seksama. Sebenarnya tidak banyak kalimat yang tertera dalam surat tersebut. Hanya sekitar satu paragraf. Tapi sepertinya Soo Jung kembali membaca surat tersebut.

Apa kau terkejut dengan warna amplop nya? ku rasa begitu.

Kau masih ingat dengan ku? Jika ingatan mu bagus ,harusnya kau ingat bukan?

Ini bukan apa-apa Jung Soo Jung. Hanya sebuah permulaan.

Dan juga peringatan pertama untuk mu.

Ku harap kita bisa bertemu lain kali.

Soo Jung terenyah beberapa saat. Ia menghempaskan tubuhnya ke sofa. Mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah akibat cukup takut membaca surat tersebut. Ia berlari menuju kamarnya dan mengambil mantelnya. Ia bergegas turun dan mengambil kunci mobilnya didekat vas bunga.

“nona,anda mau kemana?” seorang pelayan yang melihat tingkah Soo Jung yang terburu-buru terlihat khawatir. Soo Jung tidak terlalu memperhatikanya dan langsung berjalan menuju garasi rumahnya. Ia merogoh saku mantelnya dan mengambil ponselnya. Mencari sebuah nomor untuk ia hubungi.

“kau dimana? Ayo bertemu ditaman dekat rumah mu”

 

TO BE CONTINUE...

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK