home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH

Share:
Author : lugvrls
Published : 20 Nov 2013, Updated : 22 Aug 2016
Cast : kaistal - others
Tags :
Status : Ongoing
7 Subscribes |565842 Views |27 Loves
SEQUEL : WOLF ATTACK - THE DIFFERENT PATH
CHAPTER 11 : I LIKE U

Luhan akhirnya memutuskan untuk berlari dan menghentikan mereka.

“ya !kalian berdua !!” Seketika itu pula Jongin menghentikan seranganya.

Namun tidak dengan Kris. Ia pun melayangkan pukulan keras tepat dipipi kanan Jongin.

“soenbae !!” Luhan berteriak begitu Jongin jatuh tersungkur tepat didepan kakinya. Luhan pun mencoba membantu Jongin bangun, sedangkan Kris masih menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.

“aku tidak tau apa yang terjadi dengan kalian berdua,tapi sadarlah ! kalian bisa dihukum jika pihak sekolah melihatnya”

“uruslah dia” Kris pun masuk kedalam mobilnya. Meninggalkan parkiran dan juga Luhan dan Jongin.

Luhan berdecak. Tak menyangka jika Kris bisa bersikap sebegitu sombongnya. Apalagi Kris adalah kapten dari tim basket Kangnam High School. Salah satu murid yang dibanggakan disekolahnya. Namun apa yang baru saja Luhan lihat bukanlah Kris yang selama ini dibanggakan disekolahnya. Melainkan seorang soenbae yang tak punya tata krama.

“gwenchana?” Luhan membawa Jongin ke dalam mobilnya. ia memberi Jongin sebuah plester yang ia temukan didompetnya.

“gomawo” Jongin mengambilnya dan lalu memakaikanya ke luka yang ada dipipinya. Terlihat sedikit bengkak.

“ada apa sebenarnya? “ tanya Luhan penasaran.

“ada sedikit masalah” jawab Jongin dengan agak meringis,sakit. Luhan menghela napasnya. Jongin mungkin tidak ingin memberitahukan masalahnya kepada Luhan. Mungkin ia belum terlalu nyaman karena belum lama mengenal Luhan.

“aku harus pulang,sekali lagi gomawo” Jongin pun keluar dari mobil Luhan. Ia berjalan sedikit tertatih. Sepertinya tubuhnya nyeri semua. Luhan mentap Jongin dari dalam mobilnya. Ia khawatir karena  Jongin bisa saja terjatuh dengan keadaanya sekarang.

 

***

 

Soo Jung berdiri didepan pintu kelasnya. Ia mengedarkan pandanganya ke koridor sekolahnya. Lagi dan lagi ia melihat jam tanganya. Ini hampir bell masuk namun Jongin belum juga datang. Entah kenapa ia sangat ingin menyapa Jongin pagi ini. Maka dari itu ia sengaja datang lebih awal. Tapi namja yang ia tunggu tak kunjung datang. Soo Jung menunduk dan sedikit menghela napasnya.

“kau menunggu ku?” Sebuah suara tiba-tiba saja membuatnya menaikan kepalanya. Bukan Kim Jongin. Itu Choi Luhan. Namja yang sudah 2 hari tidak bicara denganya. Lebih tepatnya Soo Jung lah yang tidak mau berbicara denganya. Ia masih kesal karena kejadian waktu itu.

“kenapa aku menunggu mu?” Soo Jung membalikan tubuhnya dan melangkan kakinya ke kelas. Ia tidak peduli apa yang Luhan pikirkan tentangnya. Setidaknya Luhan harus meminta maaf padanya bukan? Ia duduk dan lalu merebahkan kepalanya diatas meja. Menatap ke arah pintu,berharap Jongin akan datang.

“kenapa aku menunggu mu,Jongin-a?”

Gumamnya dalam hati.

***

“Jung Soo Jung !”

Sehun muncul begitu saja dihadapan Soo Jung yang sedang menyantap makan siangnya dikantin. Ia membawa piringnya dan duduk dihadapan Soo Jung.

“YA ! kau mengagetkan ku saja” Soo Jung sedikit berteriak. Bagaimanapun ia terkejut. Entah darimana munculnya Sehun.

“kau mau mati eoh?” Soo Jung memukul Sehun dengan sumpitnya.

“aigoo~~ kenapa para gadis begitu sensitif?” Sehun tertawa puas. Soo Jung sendiri tidak terlalu berminat dengan candaan playboy itu. Ia kembali menatap makananya. Mencoba memasukanya kembali kedalam mulutnya. Tetapi gagal. Moodnya memang benar-benar buruk hari ini.

“apa Jongin tidak masuk?” Pertanyaan Sehun tiba-tiba saja membuat Soo Jung menaikan kepalanya.

“eoh,dia tidak masuk” jawab Soo Jung datar. Nyaris seperti robot.

“ah ,ternyata benar yang dikatakan Luhan. Ku rasa lukanya serius”

“maksud mu?” tanya Soo Jung penasaran. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang dikatakan Sehun. Luka? Siapa yang terluka ? Apa Jongin terluka?  Kenapa Luhan bisa tahu? Pikirnya.

“Luhan tidak memberitahu mu? Kris seonbae dan Jongin berkelahi kemarin” Jawab Sehun sedikit berbisik.

“ini rahasia” lanjut Sehun.

 Soo Jung sedikit terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan Sehun. Ia mengedarkan pandanganya ke penjuru kantin dan mendapati Kris di pokok kiri. Ia terlihat bersama teman-teman sekelasnya. Wajahnya memang tampak lebam dan juga terdapat beberapa luka.

“kenapa mereka berkelahi?”

“molla,Luhan juga sepertinya  tidak tau kenapa”

 

***

 

Soo Jung berdiri didepan gerbang sekolahnya. Ia tidak menunggu supirnya. Ia juga tidak menunggu Luhan. Ia akan pulang naik taksi. Ia menunduk dan memainkan salju dengan kakinya. Menghilangkan rasa bosan sambil menunggu taksi.

“ah~ dingin” keluhnya.

Sesungguhnya ia sedang memikirkan kenapa Jongin dan Kris sunbae berkelahi. Aneh sekali bukan? Ia menggelengkan kepalanya.

“bukankah dulu mereka saling tertarik?”

“mereka bukan gay seperti yang aku pikirkan kan?”

“tentu saja tidak mungkin”

Soo Jung berbicara sendiri dan tertawa kecil.

“tapi kenapa mereka berkelahi? Mereka terlihat baik-baik saja”

“Kris seonbae bahkan merekrutnya sebagai tim inti,aneh sekali” Soo Jung menghela napasnya.

Ia melihat ponselnya,dan tak terasa sudah hampir 15 menit ia berdiri disini. Ia mengedarkan pandanganya berharap sebuah taksi muncul dari ujung jalan sana. Tapi hasilnya nihil. Sebuah mobil yang sangat ia kenali berhenti tepat dihadapanya.

“dia pikir aku akan pulang denganya? Tidak akan !” gerutu Soo Jung.

Kaca mobil itu perlahan-lahan terbuka. Dan sosok yang baru saja menemuinya jam istirahat tadi muncul dari sana. Oh Sehun.

Sedangkan Luhan hanya menatap lurus kedepan tanpa menoleh ke arah Soo Jung. Entah ia memang malas menegur Soo Jung,atau hanya sekedar pura-pura. Tapi jika dilihat dari raut wajahnya,itu seperti sungguhan.

“Soo Jung-a ,kau mau ikut menjenguk Jongin?”

DEG !

Jauh didalam lubuk hatinya Soo Jung ingin sekali menjenguknya. Namun,walau bagaimanapun ia sedang marah pada Luhan.

“orang disebelah mu saja tidak mengajak ku,kenapa aku harus ikut?”

Jawab Soo Jung sambil berjalan meninggalkan mobil Luhan.

“YA! JUNG SOO JUNG !” Sehun berteriak dari dalam mobil.

“YA ! Choi Luhan ! kenapa kau diam saja? Cepat hidupkan mobil mu dan kejar dia”

Luhan masih diam dan memandangi punggung Soo Jung yang semakin menjauh dari mobilnya.

“geurae,sepertinya kau ingin aku mengatakan yang sebenarnya pada Soo Jung”

Sehun mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor Soo Jung.

“kau mau mati??!!” Luhan mengambil ponsel Sehun tepat sebelum Sehun benar-benar menemukan nomor Soo Jung.

“aku tau,cara seperti ini selalu berhasil haha”

Sehun tertawa puas.

***

Dan sekarang Soo Jung , Sehun dan Luhan berada didepan rumah Jongin. Luhan berhasil mengajak Soo Jung untuk ikut. Meskipun Soo Jung belum terlalu banyak bicara sejak dimobil. Ketiga siswa Kangnam High School tersebut masih berdiri didepan gerbang rumah Jongin. Mereka bertiga saling pandang. Rumahnya berada 20m dari gerbang tempat mereka berdiri.

“heol ~ dia ini putra konglomerat ya? Rumahnya tak berbeda jauh dengan milik mu Jung Soo Jung”

Ujar Sehun sambil menatap kediaman Jongin dengan takjub.

“tapi bagaimana kalian bisa tau rumahnya?” tanya Soo Jung.

“aku mengikutinya kemarin,aku sedikit khawatir karena dia babak belur” jawab Luhan.

“hey hey hey ! kalian sudah berbaikan ruapanya? Haha” Sehun menyikut Luhan dan Soo Jung yang berada disamping nya. Luhan dan Soo Jung hanya diam. Tak ingin menanggapi ucapan Sehun lebih jauh.

“sepertinya rumah ini tak asing bagi ku” ujar Luhan.

“maksud mu?” tanya Sehun dan Soo Jung serempak.

“sudahlah sebaiknya kita masuk”

***

“M..MWO? teman-teman ku? Maksud mu teman sekolah ?”

Jongin terbelalak begitu pelayanya masuk ke kamarn dan memberitahu kedatangan teman-temanya.

“ck !” ia berdecak,bingung. Bagaimanapun ini bukan rumahnya. Dan ini bahkan pertama kalinya ia mendapat kunjungan dari teman-temanya. Ia tidak pernah suka mengenal orang-orang terlalu jauh.

Ia takut. ia takut jika orang itu akan mengetahui siapa dirinya. Maka dari itu,ia sebenarnya tidak terlalu suka memiliki teman. Semuanya akan sangat merepotkan jika sampai ada yang mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.

“ahjumma,lain kali jika ada yang datang lagi seperti ini katakan aku sedang keluar”

“baik tuan” Pelayan itu meninggalkan kamar Jongin dan Jongin pun bersiap keluar.

Ia memakai sweater nya sebelum meninggalkan kamar.

“kalung itu disini,kalung itu disini” Seketika Jongin menghentikan langkahnya. Ia kembali ketempat tidurnya dan mengambil jam tanganya dibawah bantal.

“ketua ! kau serius?” Tanya Jongin dengan penuh semangat.

“gadis itu memakainya”

***

“aigoo~ pelayan Jongin sangat tau apa yang ku inginkan” Ujar Sehun sembari meneguk susu hangatnya. Soo Jung sendiri terlihat menikmati cookies yang disediakan. Sementara Luhan masih memandangi sudut-sudut rumah Jongin.

“ah,jadi kalian yang datang” Jongin menghampiri ketiga temanya dengan sedikit senyuman. Meskipun begitu,wajahnya masih agak lebam.

“hey hey hey , kau pikir kau punya teman selain kami?” Sehun bangun dari duduknya dan melakukan high five dengan Jongin. Begitupun dengan Luhan. Mereka memang belum satu bulan saling mengenal. Tapi entah kenapa Jongin sendiri merasa sangat nyaman berada dekat dengan mereka. Mungkin ini lah yang dinamakan teman. Jongin tak pernah memiliki mereka sebelumnya. Jongin terlalu takut. Meskipun Jongin merasa nyaman,ia tetap harus berhati-hati.

“kau baik-baik saja?” Soo Jung masih yang masih duduk akhirnya membuka suara.

Jongin menatapnya,dan lalu tersenyum. Sebuah senyuman yang tulus. Sepertinya ia merindukan Soo Jung. Tapi tiba-tiba ia teringat perkataan ketua dikamar. Ia memperhatikan Soo Jung sekali lagi. Dan benar saja Soo Jung memakai sebuah kalung.

“itu kah kalung yang memiliki roh dewa langit itu?” gumam Jongin.

“hey,ada apa dengan mu?” Sehun menepuk punggung Jongin.

Ia menyadari bahwa Jongin hanya menatap Soo Jung tanpa menjawab pertanyaanya.

“eo..eoh,aku baik-baik saja” katanya sedikit terbata.

“katakanlah yang sebenarnya ,aku penasaran” Ujar Sehun pada Jongin. Jongn diam. Ia menatap Soo Jung sesaat. Setelah itu ia menatap Sehun dan Luhan.

aku tak mungkin mengatakan yang sebenarnya  Keluh Jongin dalam hati.

“tidak perlu khawatir dengan Jongin,laki-laki biasa berkelahi bukan?”

Keheningan itu seketika pecah begitu saja saat seseorang memasuki ruang tengah.

Itu Park Chanyeol.

kau datang disaat yang tepat hyung ! seru Jongin dalam hatinya.

Luhan,Sehun dan Soo Jung sontak menoleh ke belakang. Dan mereka mendapati sosok yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Tapi tidak dengan Luhan. Ia mengenal sosok itu.

 

***

 

Soo Jung dan Jongin berhenti disebuah kedai  ramyun. Ya, Jongin menawarkan dirinya untuk mengantar Soo Jung pulang. Ia sepertinya benar-benar akan menggoda gadis itu.

“kau benar tidak apa-apa?” Tanya Soo Jung sembari menatap namja dihadapanya yang sedang sibuk dengan ramyun nya.

“gwenchana,aku hanya ingin mengantar mu saja” Soo Jung tersenyum simpul. Ia tak pernah menerima perlakuan seperti ini. Maksudnya dari orang yang ia sukai.

“gomawo” ujar Soo Jung sedikit malu-malu.

“aku juga melakukanya karena aku menyukai mu”Jawab Jongin tanpa menatap Soo Jung.

“m..mwo..mwoya” Soo Jung gugup.

“aku bilang aku menyukai mu”

 

TO BE CONTINUE...

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK