DEG !
Soo Jung terkejut. Tak menyangka bahwa ajakan seperti itu akan keluar begitu aja dari mulut seorang Kim Jong In. Orang yang sedang ia sukai,kurang lebih. Ia tak peduli apakah pipinya memerah atau tidak sekarang.
“Jung Soo Jung” Jongin melambaikan tangan dihadapan wajah Soo Jung.
“eo.. eoh” Soo Jung tersadar dari lamunanya.
“aku bercanda,kenapa kau begitu serius haha” Jongin tertawa lepas.
“ke..keurom,siapa yang menganggap serius” Soo Jung mencoba bersikap senetral mungkin agar tidak terlalu mencolok. Meskipun pada akhirnya ia tetap terlihat gugup didepan Jongin.
Sial !. Pekiknya.
***
Jongin berhenti sejenak. Ia mencoba mengatur napasnya dan lalu mengelap keringatnya yang bercucuran. Ia terlihat sedikit pucat.
“hyung , berhentilah sebentar” Jongin setengah berteriak. Memanggil Chanyeol yang berlari mendahuluinya. Ini pukul 08:00 malam. Dan dua orang itu sedang berlari disekitar sungai han. Chanyeol terkekeh dan lalu berhenti. Menunggu Jongin menyusulnya.
“kau bahkan lebih lemah dari manusia” Chanyeol memberikan sebotol air mineral pada Jongin.
“ayolah,kau sudah lama mengenal ku dan tau seperti apa diri ku” Jongin membuka air mineral miliknya dan langsung meneguknya sampai habis. Ia terlalu lelah.
“apa menggoda seorang gadis juga berpengaruh?”
“lihatlah aku. Ini karena hari ini aku menggoda Soo Jung”
Chanyeol memperhatikan Jongin yang terlihat sangat kelelahan. Wajahnya sedikit pucat. Ia sedikit khawatir. Takut jika sesuatu yang serius pada Jongin.
“merepotkan sekali” Chanyeol berdecak.
Ia tak ingin melihat Jongin tersiksa seperti ini. Jongin bahkan hanya –pura-pura – menggodanya. Tapi kenapa Jongin terlihat sangat lemah? Bukankah kelemahan manusia serigala seperti Jongin adalah cinta?
“Kim Jongin,menurut mu ini hanya dugaan ku saja atau memang benar?” Jongin menoleh kearah Chanyeol yang terlihat sedang berpikir.
“maksud mu?” tanya Jongin heran.
“ku rasa kau jatuh cinta padanya”
“MWO??!!” Jongin melotot. Terkejut. Dan bahkan tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Chanyeol.
“jatuh cinta apanya hyung? Kau bercanda” Jongin berdecak. Agak sedikit kesal.
“bodoh ! kalau kau hanya pura-pura menggodanya kenapa kau bisa sampai seperti ini eoh?”
Jongin terdiam. Mencoba mencerna apa yang baru saja keluar dari mulut Chanyeol.
“bukankah kau bilang kelemahan mu adalah cinta?” Jongin masih diam. Ia masih bingung. Bagaimana kalau benar?
“hyung ..aku takut.. mati”
***
Lapangan basket Kangnam High School terlihat cukup ramai. Padahal ini bukan hari rabu. Biasanya lapangan ini akan dipenuhi pria-pria tinggi di hari rabu. Namun ini hari senin. Ada perubahan jadwal latihan mendadak.
“kau sudah menghubungi Jongin?” Kris bicara disela-sela aktivitasnya mendrible bola.
“sudah,dia sedang dalam perjalanan” jawab Sehun.
“YEAAAAAYYY !!!”
“Sehun-a !! keren sekali”
“oppa jjang !!”
Beberapa gadis meneriaki Sehun yang baru saja berhasil memasukan bola kedalam ring.
Namja itu memberikan wink kearah para gadis dan membuat beberapa dari mereka histeris.
“ya ! Oh Sehun , hentikan”
Kris melemparnya dengan sedotan.
“hyung ! kau ini kebiasaan sekali” Ia melempar balik sedotan itu ke arah sang kapten,Kris.
“kekanakan sekali” Tao berdecak. Dia juga anggota tim basket Kangnam High School. Satu kelas dengan Kris. Ia memang cukup dekat dengan Kris.
“itu dia !” Sehun menunjuk kearah seseorang yang sedang berlari menuju lapangan. Kim Jongin.
“yehet ! kau datang juga” Sehun memberikan high five nya ke arah Jongin. Jongin duduk di tengah-tengah lapangan. Bergabung dengan yang lain.
“itu anggota barunya”
“aku sudah melihat latihan perdananya minggu lalu”
“dia keren sekali”
“ku dengar namanya Jongin”
“dia satu kelas dengan Luhan”
“ah jebal~~”
Beberapa gadis –kebanyakan kelas 12 dan beberapa kelas 11 dan 10- terlihat membicarakan Jongin.
Merek berbisik satu sama lain. Namun tentu saja Jongin dan Sehun –yang berada tak jauh dari mereka- dapat mendengarnya.
“lihatlah,kau sudah memiliki banyak fans ,bahkan dari kalangaan kelas 12” Sehun setengah berbisik ke arah Jongin.
“mwoya” jongin tertawa kecil.
“kalian sudah selesai?”
Kedua namja itu – Jongin dan Sehun – yang notabene nya adalah magnae di tim basket Kangnam, Berhenti mengobrol begitu Kris mulai bicara. Jongin berdecak dalam hati. Kesal. Sungguh jika bukan karena kalung itu, Ia tak berminat sama sekali untuk menyelidiki Kris. Namun ia sudah sejauh ini. Ia tak boleh berhenti ditengah jalan. Semuanya sudah terbukti bahwa Kris sebangsa denganya. Yang harus ia lakukan sekarang adalah memantaunya. Memastikan kapten basket itu tidak mendahului langkahnya. Kurang lebih begitu.
“Kim Jongin,mulai sekarang jadwal latihan dirubah menjadi hari senin” Kris memulai pembicaraanya dengan Jongin. Semua anggota tim sudah tau soal ini kecuali Jongin.
“wae?”
“ada yang harus ku lakukan dihari rabu”
“ah,geurae” jawab Jongin seraya bangun dari duduknya. Menyusul anggota tim yang lain yang mulai bergerak menuju lapangan. Memulai latihan. Jongin bisa merasakan itu. Aroma kebencian dari diri Kris yang jelas-jelas untuk dirinya.
***
Jongin menuju parkiran. Semua anggota tim lain sudah pulang dan tinggal ia seorang. Dan juga Kris.
Lebih tepatnya, Mereka berdua menuju parkiran bersama. Tak ada yang saling bicara. Hening.
“berhentilah berpura-pura” Kris tiba-tiba mengehntikan langkahnya. Jongin terkejut. Ia membalikan tubuhnya dan mendapati Kris dibelakangnya. Bukan sebagai kapten basket. Tapi sebagai dirinya yang sebenarnya. Matanya berubah menjadi merah. Aura kebencianya benar-benar keluar. Sepertinya ia tak bisa menahanya.
“aku sudah tau siapa diri mu Kim Jongin” Kris mendekat.
Mencoba menyerang Jongin. Namun gagal. Jongin ternyata terlalu kuat untuknya.
“jadi sekarang kau ingin main buka-bukaan dengan ku eoh? baiklah” Dan kedua namja itu bukan lagi siswa Kangnam High School sekarang. Melainkan dua orang manusia srigala yang sedang berkelahi.
***
Sementara itu Luhan tampak keluar dari mobilnya. Ia berada diparkiran sekarang. Beberapa saat yang lalu petugas kebersihan menghubungi Luhan bahwa buku tugas miliknya tertinggal dikelas. Beruntunglah petugas itu mengenal Luhan dengan baik.
“Ah ,menyebalkan sekali.”gumam Luhan.
Ia lalu mengedarkan pandanganya keskitar parkiran. Ia dapat melihat bahwa banyak mobil terparkir disana. Dan Luhan dapat mengenali beberapa mobil yang diparkir disitu.
“sepertinya itu milik Sehun dan Jongin. apa tim basket ada latihan mendadak?” Luhan berbicara pada dirinya sendiri. Namun lamunanya segera terhenti saat ia mendengar sebuah kebisingan tak jauh dari tempatnya berdiri. Karena penasaran Luhan pun mencoba mencari asal suara itu.
Dan betapa terkejutnya Luhan begitu mengetahui sumber suar itu. Ia melihat dengan jelas bahwa Jongin dan Kris sedang berkelahi. Ia benar-benar tak haibis pikir. Luhan mengendap-endap dan bersembunyi di balik mobil lain.
“kenapa mereka berkelahi?"
TO BE CONTINUE...