Soo Jung berlari memasuki kawasan taman bermain disekitar Apgeujong. Tanganya terlihat membawa sebuah amplop. Ya , ia membawa amplop berisi surat yang bisa dibilang sebuah surat ancaman yang ia terima sore ini. Ia nampak mencari seseorang. Lebih tepatnya seseorang yang ia hubungi sebelum ia kesini.
“Jung Soo Jung”
Soo Jung menoleh saat mendengar sebuah suara memanggilnya. Itu Luhan. Soo Jung berlari kearahnya dan lalu segera menghempaskan dirinya ke kursi taman yang Luhan duduki.
“ini ,lihatlah” Soo Jung memberikan amplop itu sambil berusaha mengatur napasnya. Luhan menerimanya dan tampak kebingungan.
“ige mowya?” tanya Luhan. Ia mulai membuka amplop itu. Dan membacanya dengan seksama.
“Soo Jung-a ..” Luhan melipat kertas tersebut setelah membaca isinya kurang dari satu menit. Ekspresi Luhan terlihat berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat cemas.
“menurut mu itu siapa?” keluh Soo Jung.
Luhan nampak berpikir beberapa saat. Ia yakin orang ini setidaknya mengenal Soo Jung. Dan sudah pasti membenci Soo Jung.
“ku rasa ini orang yang waktu itu menjatuhkan mu ke kolam renang” Luhan baru ingat. Ia yakin ini orang yang sama. Karena seingatnya tak ada orang lain yang memiliki dendam pada Soo Jung.
“kau benar, apa yang sebenarnya dia inginkan? Aku harus bagaimana Luhan-a?”
***
“terimakasih seonsaengnim” semua murid menunduk begitu guru bahasa inggris keluar dari mereka. Hanya selang beberapa detik setelah guru mereka keluar,kelas menjadi super bising. Mereka semua sudah tau jika guru matematika mereka tidak datang hari ini. Banyak dari mereka yang bercanda satu sama lain. Beberapa anak laki-laki nampak meninggalkan kelas. Dan anak-anak perempuan terlihat membicarakan design baru dari kuku-kuku mereka. Ada juga yang membicarakan tentang kencan mereka bersama sang kekasih. Persis seperti yang pernah diceritakan Soo Jung sebelumnya pada Jongin waktu itu.
Soo Jung sendiri terlihat sedang mengobrol bersama teman sebangkunya,Choi Jin Ri. Ia sebenarnya masih bersaudara dengan Luhan. Lebih tepatnya saudara sepupu.
“semalam aku berada dirumah Luhan bersama orang tua ku. Ia terlihat tergesa-gesa semalam. Apa dia menemui mu?” tanya Jin Ri penasaran.
“eoh,aku yang memintanya datang”
“tapi,jika dipikir-pikir ancaman seperti itu rasanya cukup serius”
“aku bahkan pernah didorong seseorang ke kolam renang sekolah kita. Orang itu memakai pakaian serba hitam” jelas Soo Jung. Ia menceritakan kejadian yang pernah menimpanya beberapa waktu lalu pada Jin Ri. Ia baru ingat bahwa ia belum menceritakan hal ini pada Jin Ri. Pasalnya Jin Ri baru kembali dari Hongkong selama dua minggu.
“jinjja? Kau harus hati-hati” Jin Ri tampak khawatir.
Soo Jung mengangguk dan meletakan kepalanya diatas meja. Hal yang selalu ia lakukan jika sedang memiliki mood yang buruk.
“Jongin-a ! Jongin-a !” Sehun memasuki kelas Soo Jung sambil berlari terburu-buru. Soo Jung dan Jin Ri yang melihatnya tampak keheranan. Sementara itu Luhan tak ada dikelas. Sepertinya ia sedang melakukan meeting bersama tim sepakbola nya.
Jongin yang sedari tertidur ditempat duduknya terbangun karena terkejut. Ia pun mencoba meregangkan otot-ototnya. Dan Sehun sekarang telah duduk dihadapan Jongin. namja itu seperti ingin memberitahukan sesuatu yang sangat serius.
“mwoga?” tanya Jongin yang masih mengantuk.
“kau dipanggil kepala sekolah” ujar Sehun. Ia benar-benar terlihat serius kali ini.
Soo Jung dan Jin Ri yang jelas-jelas mendengar hal itu terlihat saling pandang. Sementara itu,jongin mencoba mencerna kata-kata Sehun.
“memangnya ada apa?” tanya Jongin lagi.
“paboya ! kau dipanggil karena kau berkelahi dengan Kris hyung. Dia sekarang sudah berada disana lebih dulu”
Jongin melotot seketika. Rasa kantuknya mungkin langsung hilang karena mendengar perkataan Sehun.
“kau serius?” Soo Jung tiba-tiba ikut menanggapi. Ia juga sama shock nya dengan Jongin.
“menurut mu aku main-main? Cepat kesana !” Sehun menarik lengan Jongin dan berlari keluar kelas. Soo Jung sendiri masih mematung ditempatnya. Otaknya sedang berpikir keras dan bertanya-tanya siapa yang melaporkan hal ini pada kepala sekolah.
***
Jongin kembali ke kelas dengan langkahnya yang gontai. Ia tampak memikirkan banyak hal. Ia kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu diruang kepala sekolah. Ia ingat betul apa yang di ucapkan kepala sekolah pada dirinya dan juga Kris.
“bagaimana mungkin kalian bisa berkelahi tanpa sebab? Kau ini salah satu kebanggan sekolah bagaimana mungkin kau bersikap seperti itu kepada hoobae mu?”
Jongin menghela napas mengingat hal itu. Kepala sekolah menyimpulkan bahwa semua itu kesalahn Kris. Tapi tetap saja Jongin juga terkena imbasnya meskipun ia disini sebagai korban. Kepala sekolah memberikan hukuman skors kepada Kris dan juga Jongin. meskipun hukuman Jongin lebih ringan,tetap saja ia tak menyukainya.
Soo Jung melihat Jongin yang memasuki kelas tanpa gairah. Namja itu kembali ketempat duduknya dan membereskan buku dan alat tulisnya yang berserakan diatas meja. Ia menggendong tas nya dan meninggalkan kelas.
“ku rasa dia diskors” ujar Jin Ri. Sedikit berbisik ke arah Soo Jung.
Tak lama setelah itu Luhan memasuki kelas. Ia sepertinya sama sekali tidak tau menau soal Jongin. ia menatap heran tempat duduknya. Tak ada tas Jongin di tempat duduknya. Ia membalik tubuhnya dan berjalan menuju meja Soo Jung.
“kau li..”
“dia diskors” ujar Jin Ri.
Luhan bahkan belum sempat menyelesaikan kalimatnya,tapi Jin Ri yakin sepupunya pasti akan menanyakan hal itu. Soo Jung sendiri terlihat tidak bersemangat sama sekali. Pasalnya,ia sudah beberapa hari tidak saling bicara dengan Jongin sejak kejadian waktu itu. Soo Jung sendiri terlalu malu untuk menghubungi Jongin lebih dulu. Ditambah lagi posisinya adalah seorang gadis. Akan sangat aneh jika ia menghubungi Jongin lebih dulu.
***
Kangnam High School sudah terlihat lengang. Hampir semua murid telah meninggalkan sekolah. Hanya beberapa kelas yang terlihat mengikuti bimbel. Jadwal bimbel mereka terkadang memang tidak sama. Namun Luhan terlihat masih berada dikelasnya seorang diri. Beberapa menit yang lalu Kris memintanya untuk bertemu. Makadari itu Luhan sedang menunggu kedatangan Kris.
Tak lama kemudian sosok yang ia tunggu datang ke kelasnya. Ia tidak sendiri. Seseorang menunggu didepan pintu. Itu Tao,ia siswa kelas 12 dan juga anggota tim basket Kangnam High School.
“soenbae” sapa Luhan. Seperti biasa.
Kris tak menjawabnya. Ia berjalan mendekat ke arah Luhan. Sedikit tersenyum pahit. Membuat Luhan mengerutkan dahinya.
BUG !
Sebuah pukulan dilayangkan Kris ke pipi kanan Luhan. Tak tanggung-tanggung,ia pun menendang perut kapten sepak bola itu dengan kaki kananya. Hal itu membuat Luhan jatuh tersungkur. Luhan sama sekali tak bisa melawan karena semuanya terjadi begitu saja. Ia bahkan tak tau alasan Kris melakukan ini. Apa lagi mereka berdua cukup dekat.
“kau ini perempuan atau laki-laki?” tanya Kris.
Luhan mencoba menyeka darah yang mulai keluar dari sudut-sudut bibirnya dan juga hidungnya.
“sudah ku katakan untuk tidak mencampuri urusan ku” Kris merapikan seragamnya dan lalu meninggalkan Luhan yang merintih kesakitan. Setidaknya Kris cukup kuat.
“kajja” Kris memberikan kode pada Tao untuk meninggalkan kelas Luhan.
Luhan memandangi kedua orang itu dari jauh dan lalu berpegangan pada sebuah meja untuk membantunya berdiri.
***
Jin Ri membawa dua gelas coklat panas ke kamarnya. Satu untuknya dan satu lagi untuk Soo Jung. Ya ,gadis itu sedang berada dirumah Jin Ri untuk belajar bersama. Lagi pula ia cukup rindu pada teman sebangkunya ini karena sudah dua minggu Jin Ri meninggalkan Seoul. Ia menjenguk kakeknya yang tinggal di Hongkong.
Soo Jung merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Ia tampak memainkan ponselnya. Jin Ri meletakan coklat panas yang ia bawa dimeja dekat tempat tidurnya.
“minumlah,kesukaan mu” tawar Jin Ri.
Soo Jung bangun dari posisinya dan mengambil gelas miliknya.
“gomawo Jin Ri-ya” ia tersenyum simpul.
Sebenarnya ia juga ingin bercerita banyak pada Jin Ri. Terutama soal Jongin. Jin Ri mungkin satu-satunya teman perempuanya yang bisa dibilang sangat dekat denganya. Mereka memang baru sekitar satu tahun lalu saling mengenal sejak duduk dibangku kelas 11,tapi mereka mudah sekali akrab satu sama lain. Ditambah lagi Jin Ri dan Luhan adalah saudara sepupu. Tentu sangat wajar jika Soo Jung dekat dengan Jin Ri.
“dia meminta ku menjadi pacarnya beberapa waktu lalu” ujar Soo Jung memulai pembicaraan. Jin Ri sangat terkejut dan bahkan hampir menjatuhkan ponsel miliknya.
“kau serius? Aku tak menyangka kalian bisa sedekat itu”
“bukan begitu,aku juga tak merasa kami sangat dekat. Tapi ini aneh sekali Jin Ri-ya. Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang dan .. dan aku tidak menyangka dia juga menyukai ku. Aneh bukan?” Soo Jung meneguk coklat panas miliknya.
“aishh,aneh apanya? Bukanya bagus jika dia memiliki perasaan yang sama pada mu?” Jin Ri mengerutkan dahinya. Merasa heran dengan perkataan Soo Jung.
Soo Jung menghela napasnya dan kembali melihat ponselnya. Ia sebenarnya ingin sekali menghubungi Jongin. Tapi walaubagaimanapun ia tidak ingin terlihat terlalu mencolok.
“sudahlah,kirim saja sms padanya sekali” ujar Jin Ri. Mencoba meyakinkan Soo Jung.
Gadis itu kembali menatap ponselnya. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Dan pada akhirnya ia pun mulai menyentuh layar ponselnya menuliskan beberapa kata untuk dikirim pada Jongin.
To : Jongin
Kau baik-baik saja?
TO BE CONTINUE...
annyeonghaseyo para pembaca setia WOLF ATTACK semuanyaaaaaaaa ^^~~ aku author dari ff ini. gita imnida ^^~ ini pertama kalinya aku menyapa kalian semua. terimakasih banyak ya sudah mau meluangkan waktu kalian buat terus ngikutin ff ini. aku mau ngasih tau juga nih kalo ff ini udh aku edit dr chapter 1 - chapter yang ini. jadi buat kalian yang mau baca ulang juga boleh hehehe. semua POV aku ilangin dan lebih banyak lagi penjelasan soal kehidupan Jongin dimasa lalu. pokoknya ff nya jadi lebih padat dan lebih panjang sesuai keinginan para readers yang selalu pengen setiap chapternya dibanyakin haha. jadi aku saranin dibaca ulang lagi biar lebih dapet feelnya haha. sekali lagi thanks banget ya buat para readers. aku harap kalian mau terus ikutin terus ff ini sampe tamat. nah supaya ga bosen nunggu,kalian bisa baca ff aku yang lain disini. ada after 2 years,miracle in december,true love,the blind flower dan 12-B *promosi*. jangan lupa selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya.bye bye ~~~