Yesung pov
Aku tersenyum dengan mata terpejamku, membiarkan gadis cantikku ini mencium bibirku dengan lembut lebih dulu. Di mulai dari mencium bibir bawah ku dan menariknya lembut dan melakukan hal yang sama pada bibir atas ku.
Gadis cantikku ini memang selalu berhasil meningkatkan mood baik dan gairah ku setiap saat. Gadis cantikku ini mulai berani menungkapkan rasa cintanya lewat setiap sentuhan yang ia berikan padaku.
Aku merasakan bibir gadis cantikku ini mulai menghisap dan menarik lembut bibirku, membuatku semakin melayang. Aku bahagia. Sungguh!! Aku sangat bahagia.
Aku sudah tidak tahan untuk tidak membalas ciuman gadis cantikku ini hingga…. argh!! Aku sedikit kecewa ketika gadis cantikku ini melepaskan tautan bibirnya pada bibirku ketika aku hendak membalas ciumannya.
Aku membuka mata ku perlahan dan menemukan Ji Yeon yang tersenyum menggodaku. Sungguh!! Gadis ku ini benar-benar cantik. Aku lebih suka wajah cantik tanpa riasannya seperti ini. Sangat cantik!!!
Cukup lama aku memandang wajah cantik gadisku penuh pesona hingga tatapanku jatuh pada bibirnya yang tengah melengkung indah dan sempurna di mataku. Aku ingin mencium bibirnya. Kali ini aku yang lebih dulu mempersempit jarak kami. Tatapan mataku terfokus pada satu titik, bibirnya.
Aku kembali agak kecewa ketika gadis cantikku menghindari ciuman yang akan ku berikan untuknya. Ia tersenyum seraya tertawa pelan. Dia sedang menggodaku? Lalu membisikan sesuatu di telingaku.
“Terima kasih sudah menyembuhkan luka hatiku.” Bisiknya begitu lembut terdengar di telingaku.
Yesung pov end.
Ji Yeon pov.
“Hei!!” seseorang menepuk pundakku pelan. Dia Hyomin eonnie. “Biar aku yang menggantikanmu menyajikan pesanan mereka.” katanya dengan lembut.
Aku menoleh sekilas pada Hyomin Eonnie yang tengah tersenyum ramah pada pengunjung Coffee’s Shop tempat kami bekerja. Ada beberapa orang yang tengah mengantri untuk mendapatkan pesanan mereka.
“Setelah ini Eonnie.” Jawabku dan tepat setelah aku selesai menyajikan Americano pesanan pembeli di hadapanku. “Satu pesanan Americano. Selamat menikmati.” Ucapku seraya menyerahkan satu cup Americano pada gadis remaja yang berada di antrian pertama.
“Gomawo Eonnie.” Sahut gadis remaja itu tersenyum manis seraya mengambil Americano pesanannya dari tanganku.
“Sekarang temuilah Kim Sajangnim. Dia sedang menunggumu di ruangannya.” Bisik Hyomin Eonnie ketika aku masih melemparkan senyuman terbaikku pada gadis remaja yang sekarang sudah keluar dari barisan antrian para pembeli. Dia tersenyum, menggodaku.
“Arraseo.” Jawabku. Aku tidak sabar bertemu dengannya, padahal kami baru berpisah beberapa jam.
Aku pun melepaskan apron yang melapisi seragam baristaku dan menyerahkannya pada Hyomin Eonnie.
“Selamat datang!!” Aku masih bisa mendengar Hyomin Eonnie yang menyapa pembeli dengan ramah.
Aku berjalan meninggalkan Hyomin Eonnie yang menggantikanku melayani para pembeli yang masih mengantri pesanan mereka.
Senyum merekahku mengiringi setiap langkah cepatku menuju ruangan kekasihku di lantai dua.
Ji Yeon pov end
