home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Heart, My Lungs And My Love

My Heart, My Lungs And My Love

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 11 Nov 2013, Updated : 26 Apr 2017
Cast : Kris EXO, Choi Seung Hyun a.k.a TOP BigBang, Choi Luna (OC) , Luhan EXO
Tags :
Status : Complete
3 Subscribes |268014 Views |28 Loves
My Heart, My Lungs And My Love
CHAPTER 28 : Seokchon Lake Park

“Ahjussi, kita ke Seokchon Lake Park”Kata Luna.

Taxi pun melaju ke tempat yang Luna pinta.

Eotthokae? Apa aku harus bertanya padanya langsung siapa wanita itu?Ani, aku harus bertanya pada Seung Hyun Oppa dulu. Kata Luna dalam hati.

Kemudian ia mengeluarkan Handphone dan menelepon Oppanya itu. Tapi sayangnya, Seung Hyun tidak menjawab. Begitupun telepon kedua yang Luna lakukan lagi.

“Apa dia juga rapat bersama Kris Oppa?”Gumam Luna.

30 menit kemudian, Luna sampai di tempat yang ia tuju, Seokchon Lake Park. Luna melangkahkan kakinya. Terlihat banyak sekali pengunjung disana. Karena ini musim panas, banyak keluarga yang sedang berlibur dan berekreasi.

Apa aku harus ke Danau? Ani, nanti aku bertambah kesal padanya. Kata Luna dalam hati.

Luna melihat penjual permen kapas, kemudian menghampiri dan membelinya. Lalu ia duduk di kursi taman terdekat yang ada disana. Luna memakan permen kapasnya, sambil sesekali melihat Hanphonenya yang berada di tangan satunya.

Dia tidak mengirimku pesan bahkan. Luna menggerutu dalam hati.

Lalu ada seorang perempuan mendekat, ia membawa banyak bunga mawar.

“Ini untukmu Nona”Katanya.

Luna bingung,

“Ini adalah hari penuh cinta. Karena itu kami membagikan bunga mawar merah”Katanya lagi.

“Oh, terima kasih”Jawab Luna.

Lalu perempuan dengan puluhan tangkai mawar itu pergi untuk membagikan ke yang lain.

Memang ada hari penuh cinta? Setahuku adanya Valentine’s day. Gumam Luna dalam hati.

Kemudian ia mencium aroma harum setangkai mawar itu. Rupanya ada secarik note yang menempel. Lalu Luna membacanya.

“Satu mawar adalah satu kebahagiaan, jangan dibuang sampai bunga ini layu”Kata Luna.

Luna menaruh setangkai mawar itu disampingnya dan menyila kakinya di kursi taman. Ia mendengarkan sebuah lagu di handphonenya melalui earphone sambil melihat pengunjung yang berlalu lalang di depannya.

Sekitar 30 menit kemudian, Luna beranjak karena mulai bosan dan berjalan lagi, tentunya membawa setangkai mawar itu ikut serta.

Luna mengeluarkan handphonenya,

“Hannie, ayo hubungi aku. Beri tahu aku siapa wanita itu”Gumam Luna.

Setelah itu raut wajahnya kembali cemberut kesal. Tatapan Luna mengarah kakinya yang sedang berjalan, sampai ia berhenti ketika ada kaleng minuman bersoda ada di depan kakinya. Lalu ia menendangnya pelan hingga menggelinding ke arah kiri.

“Permisi Nona, bunga mawar untukmu”Terdengar suara seorang perempuan.

Luna mengadahkan pandangannya pada asal suara. Ternyata seorang perempuan yang membawa kumpulan tangkai mawar, namun berbeda.

“Aku sudah mendapat satu”Jawab Luna sambil menunjukkan setangkai mawar yang ada di tangannya.

“Semakin banyak kau mendapatkan bunga dari anggota kami, akan banyak kebahagiaan yang kau dapatkan dari cinta”Balas perempuan itu.

Luna tampak berpikir,

“Kalau begitu, bolehkah itu semua untukku?”Tanya Luna.

“Ani, kami akan memberinya pada orang yang kami pilih. Jadi tidak bisa jika anda atau orang lain meminta. Karena kebahagiaan tidak bisa diminta, melainkan akan kau dapatkan”Jelasnya.

“Arasseo, kamsahamnida”Jawab Luna lalu memberi hormat dan berjalan lagi.

“Percayalah akan ada suatu kebahagiaan yang bisa membuatmu tersenyum nanti”Luna membaca sebuah note yang tergantung di tangkai mawar itu.

“Semoga saja”Kata Luna.

Luna melihat handphonenya, saat ini sudah pukul 13:00.

Kemudian pandangannya tertuju pada kedai yang menjual Bubble Tea. Luna menghampiri kedai itu.

“Ahjumma, aku pesan satu Bubble Tea”Kata Luna kemudian menyerahkan uang sesuai harga yang tertera.

“Tunggu sebentar”Jawab Ahjumma.

Sekitar 3 menit, Bubble Tea yang ia pesan sudah jadi.

“Kamsahamnida”Kata Luna.

 Lalu ia duduk di kursi di dekat kedai itu sambil meminum Bubble Tea.

“Membosankan pergi ke tempat ramai, tapi aku sendiri. Coba dengan Hannie”Gerutu Luna.

“Ya! Apa kau tahu kenapa aku meminummu? Karena aku merindukannya”Kata Luna berbicara pada cup Bubble Teanya.

Lalu ada pria dengan kumpulan tangkai mawar mendekat.

“Anyeonghaseyo Nona, setangkai mawar untukmu yang cantik”Katanya sambil memberikan setangkai mawar pada Luna.

“Kamsahamnida, Oh, bolehkah kau memberiku yang berwarna peach? Kulihat selain mawar merah, ada banyak warna lain. Namun aku mendapat warna merah terus”Jawab Luna.

“Tidak bisa Nona, kami memberikan sesuai kebahagiaan yang akan kau dapat”Balas pria itu.

“Lalu warna merah artinya apa?”Tanya Luna.

“Cinta, kalau warna peach untuk persahabatan, hijau untuk kesejahteraan, kuning untuk kekeluargaan, merah muda untuk sebuah pujian, dan putih untuk cinta sejati”Jawabnya.

“Baiklah”Balas Luna.

 Setelah membungkuk memberi salam, pria itu menjauh untuk memberikan bunga pada orang lain.

“Cinta? Apa itu dari Hannieku atau Oppa? Tapi mereka kan sedang sibuk”Gerutu Luna.

Luna membaca note yang tertera,

“Jangan bersedih, tetaplah tersenyum seperti bunga ini”Kata Luna.

“Aku tidak sedang sedih, aku sedang kesal”Gerutu Luna.

Handphone Luna berdering, ada sebuah pesan masuk. Dengan semangat ia membuka. Tapi raut wajahnya sedikit kecewa, karena itu dari Kris.

Sedang apa kau? Aku masih rapat dan sangat membosankan.

Luna menghela napas.

Kukira Hannie. Aigoooo…. Kemana dia? Apa masih bersama wanita itu? Gumam Luna dalam hati sambil menunjukkan ekspresi kesal.

Luna menghabiskan Bubble Teanya, kemudian berjalan lagi. Luna berjalan dengan tiga tangkai mawar di tangan kirinya, dan satu tangan memegang Handphone dengan kabel earphone yang menggelayut. Pandangan Luna hanya pada Handphonenya.

“Anyeonghaseyo Nona, setangkai mawar merah untukmu”Kata seseorang.

Luna mengangkat kepalanya.

“Kamsahamnida”Jawab Luna, lalu menerima tangkai mawar itu.

Melangkahkan kakinya lagi,

Berkali-kali Luna melihat handphonenya, menunggu Luhan menghubunginya. Atau setidaknya mengirimkan pesan.

“Aigoo… dia tak kunjung menghubungiku. Sudahlah aku mengirimkannya pesan saja”Gumam Luna lalu mulai mengetik..

Hannie, apa yang sedang kau lakukan? Namun Luna menghapusnya.

Hannie, aku melihatmu tadi bersama wanita. Siapa dia? Luna menghapusnya lagi.

Hannie, ayo temani aku.

“Aniyo, aku tidak boleh mengirimkannya pesan. Aku kan wanita”Kata Luna.

Kemudian ia menghapus text yang sudah ia ketik dan mematikan layar handphonenya. Lalu mengayunkan bersama tangannya seirama dengan langkah kakinya.

Handphone Luna berdering, dengan cepat Luna melihat Handphonenya lagi.

Moonnie, aku baru bisa menghubungimu nanti malam. Mianhae, jangan lupa makan. Saranghae. Sebuah pesan dari Luhan.

“Ya!”Kata Luna dengan suara sedikit keras, yang membuat orang di sekitarnya menoleh padanya.

Luna hanya bisa menundukkan kepala dan malu karena suaranya tadi.

Sudahlah, aku tidak usah mengharapkannya menghubungiku sekarang. Aku tak perduli. Omelnya dalam hati.

Dengan ekspresi kesal, ia berjalan.

“Nona, wajahmu terlihat sedang kesal. Ada mawar untukmu”Kata seorang pria sambil menyodorkan setangkai mawar merah.

“Shiro, aku tak mau menerimanya”Jawab Luna.

“Jika kau menolak, sama saja kau menolak kebahagiaan. Ku lihat kau sudah mendapat beberapa mawar. Tentu kau tau maksud kami memberi mawar”Balas Pria itu.

“Arasseo”Jawab Luna lalu meraih tangkai mawar itu.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK