“Ayo Moonnie, kita harus pergi. Tak ada waktu lagi”Kata Luhan tergesa-gesa.
“Mau kemana?”Tanya Luna yang juga ikutan panik.
“Cepat ambil tasmu”Jawab Luhan.
Luna langsung berlari ke kamar dan mengambil tasnya dan kembali ke luar.
“Ayo Moonnie… cepat”Teriak Luhan dari dalam mobil.
Luna mengangguk dan berlari lalu masuk ke mobil. Luhan lalu menginjak gas mobil. Luna mengatur napasnya yang tersengal itu.
“Memang mau kemana?”Tanya Luna.
“Kita harus ke pesta. Seharusnya yang datang Seung Hyun Hyungnim. Tapi dia lupa dan menyuruhku untuk pergi kesana denganmu sebagai perwakilannya”Jawab Luhan.
“Mwoooo? Bagaimana ke pesta? Aku tak memakai gaun”Balas Luna sambil melihat pakaian yang ia kenakan.
“Ara… kita pergi ke boutique dan salon sebelum kesana. Pegangan, aku ingin ngebut”Jawab Luhan.
“Ne”Jawab Luna.
Mobil meluncur ke sebuah Boutique di daerah Cheongdam-dong. Luna memakai satu persatu gaun yang dipilih Luhan, sampai akhirnya terpilih gaun berwarna soft pink yang sangat menyatu dengan kulit halus Luna, tak lupa juga Luhan membelikan Luna sebuah tas tangan hitam dan sebuah heels hitam. Selanjutnya mereka pergi ke salon. Sementara Luna bermake-up ria dengan pegawai salon, Luhan menunggunya di ruang tamu.
30 menit kemudian, Luna menghampiri Luhan yang menunggunya dengan sibuk melihat Handphone dan jamnya.
“Kajja”Kata Luna.
“Ne”Jawab Luhan lalu berdiri dan berlari menuju mobil.
“Omo.. aku ditinggal”Gumam Luna.
Luna menyusul dan masuk ke dalam mobil.
“Ya! Kenapa kau meninggalkanku? Aku tidak biasa memakai heels”Gerutu Luna.
“Mian…..”Ucapan Luhan terhenti saat ia mengarahkan sorot matanya pada Luna.
Luhan terdiam lebih tepatnya sangat terpesona melihat Luna yang sangat cantik dengan gaun itu dan make upnya yang membuat Luna menjadi nampak sangat cantik dari biasanya.
Luna bingung melihat Luhan yang tak berkedip memandanginya itu. Luna memperhatikan gaunnya, ia takut tidak cocok dan berlebihan.
“Hannie.. Apa aku berlebihan?”Tanya Luna.
Tak ada jawaban, Luna memukul pelan hidung Luhan dengan jari telunjuknya, membuat Luhan berkedip dan tersadar.
“Mwo?”Tanyanya.
“Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ini aneh? Atau berlebihan?”Tanya Luna.
Luhan tak menjawab, melainkan tersenyum. Lalu menginjak gas mobilnya dengan tetap tersenyum, membuat Luna semakin bingung dengan penampilannya.
Aku berpikir gadis yang berada disampingku ini adalah seorang Puteri. Dia tidak cantik, tapi sangat mengagumkan dan mempesona. Dia bagai Puteri yang bahkan tidak ada satu pun pria yang berani menatapnya dengan sembarangan. Mungkin dia juga lebih cocok duduk di belakang atau menaiki kereta kencana. Gumam Luhan dalam hati.
Sesampainya di gedung pesta, Luhan mengambilkan jas cadangannya yang tergantung di kursi belakang. Lalu membukakan pintu untuk Luna. Setelah Luna keluar, Luhan memakaikan jas itu di pundak Luna. Luhan menyerahkan kunci mobilnya ke petugas keamanan. Kemudian mengulurkan tangan kanannya untuk Luna.
Luna mengangguk tersenyum dan meraih tangan Luhan. Mereka pun masuk ke gedung, setelah memperlihatkan undangan, Luna menyerahkan jasnya kepada petugas di depan pintu. Mereka pun masuk ke ruangan pesta.
“Aku nervous”Bisik Luna.
“Aku lebih nervous dibanding dirimu”Balas Luhan sambil berjalan.
“Sebenarnya siapa yang mengadakan pesta ini?”Tanya Luna.
“Yang itu, dia seorang anak dari Presdir Perusahaan Periklanan yang bekerjasama dengan Hotel C.A Group. Namanya Shin Tae San”Jawab Luhan dengan pandangannya menuju ke seorang pria tinggi yang sepertinya lebih tua 2 tahun dari Seung Hyun.
“Oh”Kata Luna sambil mengangguk.
“Kajja, kita hampiri dia”Lanjut Luhan.
Luna mengikuti Luhan dengan tangan kanannya merangkul lengan kiri Luhan.
“Anyeonghaseyo”Sapa Luhan.
“Oh, Manager Xi. Kau datang kesini?”Tanyanya.
“Ne, Presdir Shin”Jawab Luhan.
“Ya! Jangan panggil aku seperti itu. Aku belum menjadi Presdir. Panggil Hyung saja”Balasnya.
“Nde, Hyung. Aku datang sebagai perwakilan Presdir Choi, karena beliau sedang ada urusan di Gwangju”Jawab Luhan.
Lalu pandangan Tae San manuju ke Luna.
“Hyung, perkenalkan, ia adik Presdir Choi”Kata Luhan.
“Anyeonghaseyo, joneun Choi Luna imnida. Seung Hyun Oppa minta maaf karena tidak bisa datang”Kata Luna sambil menjabat tangan Tae San.
“Wow, kau sangat cantik Luna-ssi. Pantas saja Oppamu selalu membanggakan dirimu. Arasseo.. aku tahu dia sangat sibuk”Jawab Tae San.
“Joengmal?”Luna terkejut.
“Ne, dia bilang adiknya sangat cantik. Bukankah kau berada di London?”Tanyanya.
“Ne, aku sudah kembai. Terlalu bosan disana”Jawab Luna.
Lalu Tae San memperhatikan Luhan dan Luna yang tampak sangat serasi dan dekat.
“Apa kalian berkencan?”Tanyanya.
Luna tersenyum, Luhan mengangguk dengan senyuman manisnya.
“Aigoo… tadinya kupikir bisa berkencan dengannya hahaha”Balas Tae San.
Semuanya tertawa bersama.
“Silahkan menikmati pestanya. Aku kesana dulu untuk bertemu dengan tamu lainnya. Kamsahamnida”Katanya.
“Ne, sama-sama”Jawab Luna.
Luhan dan Luna menikmati hidangan di pesta itu. Lalu terdengarlah alunan musik dansa, dan satu persatu tamu pun turun untuk berdansa dengan pasangannya.
Luna merasa senang melihatnya.
“Excuse me, Princess. Maukah kau berdansa denganku?”Tanya Luhan sambil mengulurkan telapak tangan kanannya.
Luna tersipu lalu meraih tangan Luhan. Mereka pun mulai berdansa seirama alunan musik klasik yang terdengar.
“Kau sungguh sangat mengagumkan Moonnie”Bisik Luhan.
“Mwo?”Balas Luna.
“Kau seperti Puteri. Aku bahkan merasa lancang”Jawab Luhan.
“Ne?”Luna tak mengerti.
“Karena seharusnya hanya pangeran tertentu yang bisa berdansa denganmu”Jawab Luhan.
Luna tersipu.
“Kau benar, hanya pangeran tertentu. Seng Hyun Oppa, Kris Oppa, dan…. Kau”Balas Luna.
Luhan tersenyum menatap Luna.
Mereka menikmati setiap detik alunan musik, mungkin ada beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan tatapan kagum karena sangat tampak serasi.
Sampai pukul 11 malam, mereka kembali kerumah. Luhan mengantar masuk Luna yang sudah menguap dari tadi. Dirumah rupanya sudah ada Seung Hyun dan Kris.
“Bagaimana pestanya? Kalian bertemu Tae San Hyung?”Tanya Seung Hyun.
“Ya! Kau berbeda sekali Luna”Sambung Kris yang juga kagum dengan adiknya.
Mata Luna yang sudah ingin cepat-cepat terpejam pun hanya bilang,
“Aku ke kamar dulu Oppa”Lalu masuk ke kamarnya.
“Aisshhh gadis itu”Kata Kris.
“Luna sudah sangat mengantuk dan lelah Hyungnim. Tadi aku bertemu dengan Tae San Hyung dan menyampaikan permintaan maafmu”Jawab Luhan.
“Ne, Gomawo sudah menggantikanku”Balas Seung Hyun.
Luhan mengangguk.
“Kau bawa kemana dia sampai cantik seperti itu?”Tanya Kris.
“Luna sudah cantik tanpa seperti itu Hyungnim”Jawab Luhan.
“Araseo… Arasseo… maksudku kenapa dia bisa seperti itu?”Tanya Kris.
“Aku membawanya ke salon”Jawab Luhan.
“Biasanya bahkan dia tidak mau ke salon”Gumam Seung Hyun.
“Kau menginap saja”Lanjutnya.
“Ah, aniyo. Sebaiknya aku pulang, kalian juga pasti lelah”Jawab Luhan.
Lalu ia membungkuk dan pulang ke Apartementnya.
Adikku benar-benar sudah terhipnotis olehmu Luhan, dia melakukan hal yang sebelumnya ia tak pernah lakukan. Karenamu dia tersenyum. Kuharap kalian akan selalu seperti ini. Aku sangat percaya denganmu. Jaga dia, jangan biarkan dia menangis. Gumam Kris dalam hati.