home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Heart, My Lungs And My Love

My Heart, My Lungs And My Love

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 11 Nov 2013, Updated : 26 Apr 2017
Cast : Kris EXO, Choi Seung Hyun a.k.a TOP BigBang, Choi Luna (OC) , Luhan EXO
Tags :
Status : Complete
3 Subscribes |268014 Views |28 Loves
My Heart, My Lungs And My Love
CHAPTER 20 : Yeoboseyo Eommanim.....

Luhan mengeluarkan handphone dan dompetnya yang berada di saku belakang celana panjangnya, dan menaruhnya di meja. Kemudian ia menyalakan televisi dengan remote yang ada didekatnya.

Luna memperhatikan dompet Luhan yang berwarna cokelat itu dan mengambilnya.

“Aku lihat ya”Kata Luna.

“Jangan melihat uangnya ya, aku malu hehehe”Jawab Luhan.

“Tidak akan”Balas Luna dan mulai membuka dompetnya.

Didalam terdapat foto keluarga Luhan yang berukuran kecil.

“Mianhae, aku belum menaruh fotomu disini. Karena aku bingung memilih, karena semuanya sama. Sama-sama cantik”Kata Luhan.

“Aigooo…  berhentilah berkata seperti itu”Jawab Luna.

“Ini orang tuamu?”Tanya Luna sambil menunjuk ke foto itu.

“Ne”Jawab Luhan.

“Apa kau anak tunggal?”Tanya Luna.

“Nde, wae?”Kata Luhan.

“Kau ini, bisa-bisanya hidup berjauhan dengan orang tuamu. Kau tidak mengkhawatirkan mereka yang hanya memilikimu?”Omel Luna.

“Bukan begitu. Aku hanya ingin hidup mandiri. Mereka selalu memanjaku, aku tidak ingin seperti itu”Jawab Luhan.

Luna mendengarkan Luhan.

“Awalnya mereka tidak mengizinkanku untuk tinggal disini. Tapi aku berjanji untuk menelpon mereka setiap hari. Setidaknya untuk bertanya keadaan mereka dan tidak membuatnya khawatir”Lanjut Luhan.

“Kau anak baik”Jawab Luna sambil memegang pipi Luhan.

Luhan meraih tangan Luna yang berada di pipinya dan mengenggamnya.

“Jadi kau menelpon mereka setiap hari?”Tanya Luna.

“Ne, dua kali dalam sehari. Setiap pagi dan malam”Jawab Luhan.

“Lalu, kau sudah menelpon ibumu hari ini?”Tanya Luna.

“Ani”Jawab Luhan.

“Luna,apa kau ingin menelpon ibuku. Pasti Ibuku sangat senang”Lanjut Luhan.

“Mwo? A..aku tidak bisa bahasa Mandarin”Jawab Luna.

“Tenang, Ibuku bisa Bahasa Korea, karena Ibuku tinggal disini saat di Universitas”Balas Luhan.

“Oooh, baiklah”Jawab Luna.

“Apa kau tahu? Saat aku mengirimkan fotomu padanya, dia bilang, apa aku menemukan seorang bidadari”Balas Luhan.

“Ya! Kau sudah memberi tahu tentang aku? Kau cerita apa saja?”Tanya Luna.

Luhan tak menjawab, hanya tersenyum sambil mencari nomer telepon Ibunya di Handphonenya.

Tuuuut… tuuuuuut…. Suara di loadspeaker.

“Ni hao”Sapa Ibu Luhan di seberang telepon.

“Ni hao”Jawab Luhan.

“Ni hao ma?”Tanya Ibu Luhan.

“Wo hen hao. Ni hao ma mama?Balas Luhan.

“Wo hen hao. Xie xie”Jawab Ibu Luhan.

“Ya! Apa yang kau katakan? Aku tak mengerti”Bisik Luna.

“Mama, ada Luna disampingku. Dia ingin bicara padamu”Kata Luhan.

“Choi Luna? Senang sekali bisa berbicara denganmu”Sapa Ibu Luhan.

“Iya Bibi, maaf aku tidak bisa bahasa Mandarin. Perkenalkan aku Choi Luna”Jawab Luna.

“Tidak apa-apa. Omooo, jangan panggil aku Bibi. Panggil saja Eommanim”Balas Ibu Luhan.

Luna memandang Luhan, Luhan tersenyum.

“Mama, kenapa memanggil seperti itu? Dia belum menjadi istriku”Jawab Luhan.

Luna tertawa.

“Tapi akan menjadi istrimu kan Luhan?”Tanya Eommanim.

“Tidak apa-apa kan kau memanggilku Eommanim Luna?”Tanyanya lagi.

“Aku tidak keberatan Eommanim. Aku senang ada yang bisa kupanggil Eomma”Jawab Luna.

“Aku ingin melihatmu secara langsung Luna. Aku tahu kau sangat istimewa, sampai Luhan bisa sangat terpesona padamu”Balas Eommanim.

“Apa Luhan selalu bercerita tentangku Eommanim?”Tanya Luna.

“Saat dia menghubungiku pasti dia menceritakanmu. Kau itu orang pertama yang bisa membuatnya seperti itu”Jawab Eommanim.

“Jeongmal?”Tanya Luna tak percaya.

“Ne, kau tidak tahu kalau kau adalah cinta pertamanya?. Sejak dulu, banyak sekali gadis yang mendekatinya, bahkan datang ke rumah untuk bertemu Luhan. Namun tak ada satu pun yang Luhan bersedia”Jawab Eommanim.

Luna menutup mulutnya menahan tawa, tangan satunya menggoyangkan tangan Luhan untuk menggodanya.

“Mama, jangan begitu, aku malu”Balas Luhan.

“Waktu dia mulai menceritakan soal dirimu, Eommanim yakin kau sangat istimewa sampai membuatnya bercerita dengan semangat seperti itu”Lanjut Eommanim tanpa memperdulikan Luhan.

“Mamaaaa”Pinta Luhan.

“Jadi seperti itu Eommanim”Jawab Luna sambil terus menggoda Luhan yang sangat malu.

“Eommanim, apa kau sudah makan?”Tanya Luna.

“Sudah, bagaimana dengan kalian?”Tanya Eommanim.

“Sudah Mama, tadi Luna yang memasak untukku”Jawab Luhan.

“Kau bisa memasak Luna?”Tanya Eommanim.

“Sedikit Eommanim…”

“Ani, masakannya sangat enak Mama”Potong Luhan.

“Wah, kalau begitu kau harus menjaganya dengan baik Luhan. Luna benar-benar seorang menantu idaman”Jawab Eommanim.

Luna tersenyum.

“Mama, jangan bicara soal menantu dulu. Aku masih 23 tahun, Luna juga baru 19 tahun”Balas Luhan.

“Ani, sebentar lagi 20”Sela Luna.

“Tidak masalah. Kau kan juga mencintainya. Apa kau tidak ingin Luna menjadi istrimu nanti?”Tanya Eommanim.
“Aku sangat ingin Mama”Jawab Luhan sambil meraih tangan Luna dan mengenggamnya.

Luna terpaku.

“Makanya kau harus menjaganya. Jangan sampai dia direbut orang, karena pasti banyak yang menyukainya”Jawab Eommanim.

“Luna”Panggil Eommanim.

“Ne Eommanim?”Jawab Luna.

“Kau mau kan ada bersamanya? Eommanim menitipkannya padamu”Tanya Eommanim.

“Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk selalu ada bersamanya Eommanim”Jawab Luna.

Luhan menatap Luna.

“Jika dia jahil dan macam-macam denganmu, pukul saja Luhan”Balas Eommanim.

“Seperti ini Eommanim?”Tanya Luna sambil mempraktekan sebuah pukulan pelan untuk Luhan.

“Ya! Ini terlalu sakit”Balas Luhan.

“Kau berlebihan hahaha”Jawab Luna.

“Luna, Eommanim sangat ingin bertemu denganmu. Jika nanti Luhan berkunjung ke sini, mau kah kau ikut dengannya?”Tanya Eommanim.

“Aku juga sangat ingin mengunjungimu Eommanim. Aku akan kesana jika diizinkan kakakku”Jawab Luna.

“Nanti Eommanim yang akan meminta izin pada kedua kakakmu”Balas Eommanim.

“Baiklah Eommanim”Jawab Luna.

“Yasudah, tutup teleponnya. Kau temani Luhan saja”Balas Eommanim.

“Eommanim tidak mau mengganggu kalian”Lanjut Eommanim.

“Ne Eommanim”Jawab Luna.

“Nanti malam ku telepon lagi Mama, xie xie”Kata Luhan.

“Wo ai ni Eommanim”Lanjut Luna.

Telepon terputus. Luhan menatap Luna. Luna yang menyadari, mengarahkan pandangannya pada Luhan. Wajah Luhan mendekat. Ia mendaratkan satu kecupan di kening Luna.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK