Kris membantu Luna berjalan menuju mobil, begitu juga Seung Hyun yang berjalan disamping Luna sambil membawa tasnya.
“Hyung, aku duduk dibelakang menemani Luna”Kata Kris sesampainya di mobil.
“Baiklah”Jawab Seung Hyun dengan wajah sedih.
Seung Hyun merasa bersalah karena secara tidak langsung membuat Luna jatuh sakit. Tidak begitu dengan Luna yang terlihat senang ada kedua oppanya disaat dia sakit.
“Gomawo Oppa, sudah ada disaat aku sakit”Kata Luna.
“Tapi aku yang membuatmu sakit. Kata Shin Ahjussi kau sakit karena banyak yang kau pikirkan. Pasti karena masalah itu”Kata Seung Hyun sambil menyetir.
“Itu kan sudah berakhir Hyung, sudahlah”Balas Kris yang sedari tadi membelai kepala Luna yang tersandar di pundaknya.
“Aniyo Oppa, aku merasa lebih baik karena kalian ada disini”Jawab Luna.
“Dulu, jika aku sakit, Ibu yang merawatku. Setelah Ibu tak ada, hanya Kris yang merawtku. Setelah aku di London, Bibi Choi. Saat ini, aku ingin kalian berdua yang merawatku”Kata Luna.
“Itu akan kulakukan untukmu”Jawab Seung Hyun.
Aku janji untukmu, adik kecilku. Aku akan menebus semuanya, untuk waktu yang tidak pernah ku berikan untukmu. Untuk senyuman yang nyaris tidak pernah kulihat. Hanya kebahagiaan yang akan datang padamu, jangan khawatir. Aku akan selalu menjagamu. Kata Seung Hyun dalam hati.
Mereka berhenti di Apotik untuk menebus obat untuk Luna. Setelah selesai, Kris kembali ke mobil.
“Ini, sebaiknya kau minum dulu obatnya”Kata Kris.
Luna menangguk, lalu mengambil botol minum di tasnya, untuk meminum obatnya. Mereka pun melanjutkan perjalanan ke rumah.
Setibanya di rumah, Luna tertidur. Seung Hyun menggendongnya ke kamar dengan hati-hati.
“Dia masih demam”Kata Seung Hyun khawatir.
“Aku akan mengambil air es untuk mengompresnya, sebentar”Jawab Kris dan berlalu.
Kris kembali ke kamar Luna dengan membawa wadah berisi air es dan handuk kecil.
“Ini bisa menurunkan demamnya dengan cepat. Kau sebaiknya mandi dan ganti baju dulu Hyung, biar aku yang menjaganya dulu”Kata Kris.
“Baiklah”Jawab Seung Hyun.
Kris memandangi adiknya yang tertidur itu. Setiap handuknya tidak terasa dingin, ia menyelupkan kembali ke air es dan kembali menaruhnya di atas kening Luna. Lalu menarik selimut Luna sampai menutupi lehernya.
Sekitar lima belis menit, Seung Hyun kembali ke kamar Luna.
“Kau mandi dulu Kris, biar aku yang menjaganya sekarang”Kata Seung Hyun.
Kris pun bergegas mandi. Seung Hyun mengambil alih untuk menjaga Luna. Seung Hyun juga melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Kris pada Luna.
“Kau ini benar-benar anak manis. Aku beruntung menjadi orang yang harus menjagamu”Guman Seung Hyun.
Kemudian Seung Hyun pun mengecup pipi Luna.
Memandanginya sama seperti mengamati bintang melalui teropong. Sebuah bintang kecil, yang jika dilihat lebih dekat akan berkelip. Namamu yang berarti bulan, dapat menerangi setiap malam yang datang ke bumi. Kata Seung Hyun dalam hati.
Seung Hyun dan Kris bergantian untuk menjaga Luna, begitu seterusnya. Sampai pukul 18:00 demam Luna turun.
“Hyung, apa demamnya sudah turun?”Tanya Kris.
“Sudah, dia sudah lebih baik sepertinya”Jawab Seung Hyun sambil memegang kening Luna.
“Syukurlah”Balas Kris.
“Hyung, sebaiknya kita keluar. Biarkan dia tidur dengan nyenyak”Lanjut Kris.
“Benar, aku takut membuatnya terbangun jika disini terus”Balas Seung Hyun.
Mereka berdua pun keluar dari kamar Luna.
Sekitar pukul 19:00 Luna terbangun. Luna memegangi keningnya yang sudah tidak demam. Lalu melihat kesamping tempat tidurnya, masih ada wadah berisi air es dan handuk kecilnya disana.
“Apa mereka mengompres kepalaku?”Kata Luna.
Tiba terdengar suara.
“Gooool”
“Apa itu? Kenapa berisik sekali”Kata Luna, dia pun bangun dan keluar kamar, menuju asal suara.
Ternyata Seung Hyun dan Kris yang sedang bermain game di ruang keluarga.
“Oppa”Panggil Luna.
“Ya, kau sudah bangun? Apa kau sudah lebih baik?”Tanya Seung Hyun dengan tatapan melihat ke Luna sambil sesekali melihat layar TV.
“Sudah lebih baik, tidak pusing lagi”Jawab Luna.
“Apa kau mau ku buatkan Hot Chocolate kesukaanmu?”Tanya Kris sambil terus bermain game.
“Nde” Jawab Luna lalu duduk disofa.
Kris menekan tombol pause dan berlari ke dapur.
“Ya! Kenapa kau menekan Pause? Kau selalu begitu saat kau mau kalah”Omel Seung Hyun.
“Ya! Kalian keterlaluan. Bukannya menemaniku, malah bermain game”Protes Luna yang bersamdar di sofa.
“Kami tadi menemanimu, tapi setelah demammu turun, Kris mengajak bermain game”Jawab Seung Hyun.
“Aku hanya ingin Hyung tidak terlalu khawatir”Teriak Kris dari dapur.
Lalu Kris kembali dengan membawa secangkir Hot Chocolate.
“Gomawo”Kata Luna sambil menerima cangkir.
“Kau ini, aku sudah mau mengalahkanmu tahu”Omel Seung Hyun.
“Aku tidak akan kalah Hyung”Jawab Kris.
“Ya, bukankah kau selalu kalah dalam bermain game?”Ledek Luna.
“Kau ini, jinjja….”
Bel rumah berbunyi, membuat semuanya mengarahkan pandangan ke arah pintu.
“Biar aku yang melihat siapa yang datang”Kata Kris.
Luna meneguk Hot Chocolate yang ada di tangannya.
“Manager Xi, silahkan masuk”Suara Kris terdengar.
Mendengar siapa yang datang, mata Luna membelalak kaget. Luna yang gugup lalu menaruh cangkirnya ke meja.
“Manager Xi”Kata Seung Hyun.
Luna yang tiba-tiba gugup tidak mengalihkan pandangannya dari layar TV.
“Manager Xi datang untuk menjengukmu Luna”Kata Kris.
“Nde?”Luna terkejut.
Tapi ia mengaturnya sedemikian rupa agar terlihat biasa saja.
“Terima kasih Manager Xi”Kata Luna.
“Ini untukmu, kata Shin Uisanim, sebaiknya kau makan bubur dulu kan? Jadi kubelikan ini”Balas Luhan.
“Tidak perlu repot-repot Manager Xi”Jawab Luna.
“Terima kasih Manager Xi, Luna pasti senang kau membelikan ini”Kata Kris.
“Ya!”Kata Luna.
“Sebaiknya langsung dimakan sekarang, masih hangat”Usul Luhan.
“Nde? Nanti saja Manager Xi”Jawab Luna.
“Kau kan belum makan sejak tadi siang. Kau kan tidur terus dari tadi”Balas Seung Hyun.
“Silahkan duduk Manager Xi”Lanjut Seung Hyun.
“Aaahh.. Arasseo, Luna kan harus disuapi kalau sakit. Mungkin dia ingin kau menyuapinya Manager Xi”Ledek Kris.
“Ya! Issshhh”Bantah Luna yang malu, lalu melemparkan bantal sofa pada Oppanya itu.
Sementara yang dilempar hanya tertawa.
“Presdir dan Kris belum makan? Harusnya aku tadi membawa untuk kalian juga”Kata Luhan yang juga terlihat malu.
“Tidak usah,yang kau jenguk kan Luna. Aku dan Kris bisa membeli sendiri di luar”Jawab Seung Hyun.
“Kau benar Hyung, Kajja, kita cari makan. Aku tiba-tiba lapar”Ajak Kris.
“Kalian mau pergi? Lalu aku bagaimana?”Tanya Luna.
“Kau kan ada Manager Xi”Jawab Kris sambil mengarahkan matanya ke Luhan.
Luna menyipitkan matanya dan menatap tajam pada Kris. Luhan menunduk sembari tersenyum. Luna juga sebenarnya sangat senang, namun dia tetap perempuan yang menjaga imagenya.
Bintang kecil yang lebih terang dari bulan itu, dia sedang berkelip malam ini. Bintang yang sepertinya telah menemukan galaksinya. Galaksi yang akan melingkarinya dengan penuh warna. Bintang yang telah membuat Galaksi hanya mengizinkannya berada di lingkarannya, tanpa ada yang lain. Bintang itu sedang jatuh cinta.
Setelah Seung Hyun dan Kris pergi membeli makan di luar, kini tinggalah mereka berdua.