home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Heart, My Lungs And My Love

My Heart, My Lungs And My Love

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 11 Nov 2013, Updated : 26 Apr 2017
Cast : Kris EXO, Choi Seung Hyun a.k.a TOP BigBang, Choi Luna (OC) , Luhan EXO
Tags :
Status : Complete
3 Subscribes |268014 Views |28 Loves
My Heart, My Lungs And My Love
CHAPTER 14 : Get Well Soon My Moon

Lalu, terdengar pintu di ketuk.

“Silahkan masuk”Kata Seung Hyun.

Rupanya Luhan yang datang.

“Manager Xi, ayo kita makan siang bersama”Kata Kris.

“Nde? Aku tidak enak menganggu kalian”Jawab Luhan.

“Tidak mengganggu, apa kau tidak mau makan yang sudah Luna buat?”Tanya Seung Hyun dengan nada marah namun bercanda.

“Aniyo, Presdir. Aku takut makannya tidak cukup nanti”Jawab Luhan.

“Luna sudah membuatkan satu untukmu Manager Xi, tenang saja”Balas Kris.

Luna yang diam dari tadi, sedikit tersenyum.

“Jinjja?”Tanya Luhan.

“Dia dengan senang hati akan membuatkannya untukmu”Kata Seung Hyun.

“Oppaaaa”Kata Luna.

“Yasudah, ayo kita makan siang sekarang”Kata Kris.

Mereka pun makan bersama. Di sela-sela makan, Luhan menatap Luna, dia juga menyadari wajah Luna yang pucat.

“Nona Choi, wajahmu terlihat pucat. Apa kau sakit?”Tanya Luhan.

“Ya, benar kan kau pucat? Bukan aku saja yang menyadarinya.”Jawab Kris.

Seung Hyun yang mendengar juga mengamati Luna.

“Aniyo, kalian ini berlebihan”Jawab Luna.

“Sudahlah, habiskan makanannya saja dulu”Lanjut Luna.

Namun, sepertinya kepala Luna terasa semakin berat dan seperti terus berputar. Luna mengerutkan keningnya, mengedipkan matanya untuk menahannya. Tetapi ia kalah, mangkuk yang ia pegang jatuh. Begitu juga Luna yang tak mampu menopang tubuhnya, Luna pingsan.

Seung Hyun, Kris dan Luhan seketika terkejut dan langsung mencoba menyadarkan Luna.

“Luna, Ya, Choi Luna”Panggil Seung Hyun.

“Luna”Kata Kris sambil menepuk-nepuk pipi Luna.

“Nona Choi, nona Choi”Panggil Luhan juga.

Kris memegang kening Luna.

“Dia demam tinggi”Kata Luna.

“Bagaimana ini? Aku takut Luna kenapa-kenapa”Kata Seung Hyun panik.

“Sebaiknya aku menelpon Shin Uisanim”Kata Luhan.

Luhan menghubungi Shin Uisanim, dia adalah Dokter keluarga Choi. Luhan memintanya datang ke Hotel untuk memeriksa Luna.

Lima belas menit kemudian,

Luna masih terpejam. Seung Hyun berjalan bolak-balik, ia menunggu Shin Uisanim dengan cemas sambil sesekali melihat Luna, untuk mengecek apa ia sudah membuka matanya. Kris menjaga Luna yang ia rebahkan di sofa, Kris duduk di sisi sofa sambil terus mengecek suhu badan Luna. Sementara Luhan, menatap orang yang ia sukai itu dengan cemas sambil berdiri dan sesekali melihat jam menunggu kedatangan Shin Uisanim.

 Sekitar lima menit kemudian, Shin Uisanim tiba di ruangan Seung Hyun diantar seorang pegawai.

“Presdir, Shin Uisanim sudah tiba”Kata pegawai itu.

“Paman Shin, mengapa kau lama sekali?”Tanya Seung Hyun.

“Maaf, tadi saya dari rumah sakit yang letaknya agak jauh dari sini”Jawab Shin Uisanim.

“Paman Shin, tolong periksa Luna. Tadi dia pingsan. Aku takut sekali”Pinta Seung Hyun.

“Arraseo, dia akan baik-baik saja”Kata Shin Uisanim menenangkan Seung Hyun.

                “Permisi Presdir”Kata pegawai itu lalu membungkuk.

“Kamsahamnida”Jawab Seung Hyun.

Kemudian, Shin Uisanim pun memeriksa Luna. Dia memeriksa dengan konsentrasi. Seung Hyun, Kris dan Luhan mempehatikannya dengan penuh harap.

“Bagaimana keadaannya?”Tanya Kris.
“Dia hanya demam biasa. Apa banyak yang ia pikirkan akhir-akhir ini?”Tanya Shin Uisanim.

“Sepertinya Paman”Jawab Seung Hyun merasa bersalah.

Karena Luna memikirkan masalah yang sudah terselesaikan itu, mianhae Luna, gumam Seung Hyun dalam hati.

“Tapi, tidak perlu khawatir. Dia baik-baik saja. Ini resep obat, nanti tebus di apotikku”Lanjut Shin Uisanim.

Luna mulai menggerakkan matanya,

“Lihat, Luna mulai sadar”Kata Luhan yang sedari tadi hanya menatap Luna.

“Luna, Ya, apa kau baik-baik saja?”Tanya Kris khawatir.

“Oppaaaaa”Kata Luna sambil mengembalikan pandangan kaburnya dan tersadar.

Luna melihat kesekelilingnya. Terlihat Seung Hyun, Kris, Luhan dan Shin Uisanim yang berdiri mengelilinginya.

“Anyeonghaseyo Nona Choi”Sapa Shin Uisanim.

“Uisanim Ahjussi, ada kau”Kata Luna.

“Nde, tadi Manager Xi menghubungiku untuk memeriksamu”Jawab Shin Uisanim.

“Apa aku pingsan?”Tanya Luna yang masih bingung.

“Nde Nona. Aku tak menyangka, kembali bertemu denganmu untuk memeriksamu”Jawab Shin Uisanim.

Luna tersenyum.

“Mianhae bertemu denganmu seperti ini. Long time no see Uisanim Ahjussi”Kata Luna.

“Baiklah, aku harus ke tempat lain lagi. Kau harus makan yang banyak Nona, kalau bisa makan bubur dulu”Kata Shin Uisanim.

“Jangan lupa minum obat”Lanjutnya.

“Arasseo”Jawab Luna.

“Kamsahamnida Shin Uisanim”Kata Kris lalu membungkuk, diikuti Luhan.

Seung Hyun mengantar Shin Uisanim ke luar Hotel. Sementara yang lain masih di ruangan Seung Hyun.

“Ya, harusnya kau bilang kalau sedang sakit. Jangan membuat khawatir”Kata Kris.

“Mianhae, ku kira hanya kelelahan”Jawab Luna.

“Apa kau lelah karena sebelumnya pergi denganku?”Tanya Luhan.

“Aniyo”Jawab Luna.

Sepertinya bukan karena itu, karena kau membuatku gembira sepanjang hari. Tak mungkin aku sakit karenamu, kata Luna dalam hati.

“Jangan merasa bersalah Manager Xi, tadi Shin Uisanim bilang bukan karena kelelahan kan”Kata Kris.

Luhan mengangguk, lalu Seung Hyun masuk.

“Sebaiknya kita bawa Luna pulang sekarang”Kata Seung Hyun.

“Nde, ayo”Jawab Kris, lalu membantu Luna berdiri.

“Manager Xi, tolong kau handle semua ya, aku harus pulang sekarang”Kata Seung Hyun.

“Baik Presdir”Jawab Luhan.

“Cepat sembuh Nona Choi”Kata Luhan.

“Gomawo Manager Xi”Jawab Luna sambil tersenyum.

Wajah pucatnya, tidak bisa mengalahkan wajahnya yang cantik. Meski sedang sakit, bola matanya yang indah bagai bulan purnama itu, tetap bersinar terang. Tetap membuatku terpesona dan ingin selalu menatapnya. Aku sangat khawatir, namun senyumnya membuatku sedikit lebih tenang. Cepat sembuh dan kembali tersenyum manis, Saranghae, gumam Luhan dalam hati.

Senyumnya yang selalu membuatku lebih baik, aku baik-baik saja. Untuk senyumnya yang seperti bulan sabit, kata Luna dalam hati.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK