Di ruang keluarga, Seung Hyun kembali berbincang dengan Kris di sofa.
“Kris, ada yang ingin kutanyakan padamu”Kata Seung Hyun memulai pembicaraan.
“Apa Hyung?”Tanya Kris.
“Tentang pertanyaan yang belum sempat kutanyakan. Sebuah pertanyaan yang kalah karena emosi waktu itu”Jawab Seung Hyun.
“Iya Hyung”Kata Kris.
“Kenapa dulu kau memiliki perasaan itu pada Luna?”Tanya Seung Hyun.
“Aku hanya ingin mendengar jawabanmu. Ini hanya sebuah pertanyaan”Lanjut Seung Hyun yang tak enak menanyakan hal seperti ini.
“Aku juga tidak tahu Hyung. Mungkin karena aku lebih banyak menghabiskan waktu dengannya, daripada bersama teman perempuanku yang lain. Sehingga tiba-tiba aku merasa sesuatu yang berbeda saat melihatnya tertawa”Jawab Kris.
“Kau tidak boleh berpikir, saat dulu kau memiliki perasaan itu karena mungkin Luna bukan adik kandungmu. Sebaliknya, aku bahkan yakin jika kau anak kandung Ayah, berarti kau adik dan kakak kandung kami”Balas Seung Hyun.
“Arraseo Hyung. Jeongmal Mianhae, aku tidak tahu kau sebegitu mengkhawatirkan aku”Jawab Kris.
“Yasudah, sebaiknya kau tidur. Mulai sekarang hidup kita akan sangat menyenangkan”Balas Seung Hyun.
Kris pun masuk kekamarnya, begitu juga Seung Hyun yang masuk untuk pergi menemui bunga tidurnya. Tapi kebahagiaan saat ini, yang datang pada mereka bukan hanya sekedar bunga tidur.
Gelap berubah menjadi terang, keesokan paginya. Kris membangunkan Luna yang masih tertidur.
“Ya, Luna”Kata Kris sambil mengelus kepala Luna.
“Ndeee? Aku masih ngantuk”Jawab Luna yang masih memejamkan mata dan mengubah posisi tidurnya.
“Kau ini, ayo bangun. Ini sudah jam 6 pagi. Lihat, apa mungkin Manager Xi menyukai perempuan malas seperti ini?”Balas Kris.
Luna membuka matanya perlahan.
“Ya, mengapa kau membawa-bawa manager Xi untuk alasan?”Protes Luna.
“Sudaaaah, ayo bangun. Lalu sarapan, kajja”Ajak Kris.
“Baiklah, nanti aku menyusul”Jawab Luna.
Setelah Kris keluar dari kamarnya, Luna pun bangun dan duduk di tempat tidurnya. Untuk mengembalikan kesadarannya dari mimpi.
“Kepalaku sedikit pusing seperti ini”Kata Luna sambil memegangi kepalanya.
Luna lalu pergi ke kamar mandi sambil memegangi kepalanya yang terasa seperti berputar itu. Setelah mencuci mukanya dan menyikat gigi, Luna pergi ke ruang makan. Disana Seung Hyun sedang menyiapkan sarapan dan Kris yang menata meja.
“Good Morning”Kata Luna.
“Adikku ini baru bangun, ayo duduk kau harus sarapan”Kata Seung Hyun.
“Ya, harusnya kau yang menyiapkan makanan untuk kami”Sahut Kris.
“Ara, araaa…”Jawab Luna lalu duduk di meja makan.
Luna mengambilkan makanan untuk Seung Hyun, Kris dan juga untuk dirinya.
“Kris nanti akan ikut ke Hotel. Dia akan membantuku mulai sekarang. Tadi aku sudah bicara dengannya”Kata Seung Hyun.
“Lalu, kalian akan selalu sibuk dan aku menunggu sendiri dirumah?”Tanya Luna kesal sambil mengolesi rotinya dengan selai.
“Justru karena kami ingin bisa menemanimu secara adil, makanya aku minta Kris untuk membantuku di Hotel”Jawab Seung Hyun.
“Nde?”Luna tak mengerti.
“Kalau Hyung yang sendirian bekerja di Hotel, itu akan menyita waktunya dan tidak bisa menemanimu. Makanya aku akan membantunya, supaya Hyung tidak terlalu sibuk. Dengan begitu kita bisa bersama menghabiskan waktu”Jawab Kris.
Luna mengangguk tanda mengerti.
“Arasseo, aku juga bukan anak kecil lagi yang harus kalian temani sepanjang waktu”Jawab Luna lalu melahap rotinya.
Kris mengamati Luna yang sedang mengunyah roti, dia menyadari ada yang salah.
“Luna, apa kau baik-baik saja?”Tanya Kris.
“ Nde, wae?”Balas Luna.
“Kau seperti sedang sakit”Jawab Kris.
“Ani, mungkin efek baru bangun tidur”Balas Luna.
“Mungkin hanya perasaanku saja”Jawab Kris.
“Nanti, Manager Xi akan mengajari apa yang harus kau kerjakan”Kata Seung Hyun.
“Ya, apa kau mau ikut? Ada Manager Xi”Goda Kris.
“Ya, dia memang bekerja disana, pasti ada setiap hari”Jawab Luna.
“Jadi kau tak mau kesana?”Tanya Seung Hyun.
“Nanti saja, aku akan mengantar makan siang untuk kalian”Jawab Luna lalu minum.
“Kalian itu pasti termasuk Manager Xi, kau perhatian sekali dengannya”Balas Seung Hyun.
“Sudahlah Oppa, jangan meledekku seperti itu”Jawab Luna sambil menutup matanya.
“Araaa… aku hanya bercanda”Balas Seung Hyun sementara Kris tertawa melihat adiknya yang malu seperti itu.
Sepuluh menit kemudian, Seung Hyun dan Kris pun berangkat menuju Hotel. Tinggal Luna sendiri di rumah. Luna merasa suhu badannya saat ini bertambah, tapi ia tidak memperdulikannya.
“Mungkin hanya kelelahan”Gumamnya.
Luna yang sendiri di rumah, mulai merapikan rumahnya. Dari mulai menyedot debu, merapikan bingkai foto dan menganti figura foto yang ia hancurkan.
“Mianhae Oppa, sudah membantingnya seperti itu, sekarang sudah lebih indah kan?”Kata Luna sambil menatap fotonya itu.
Setelah itu, Luna bersandar di sofa sambil menonton televisi. Jam berdetak terus berputar sampai menunjukkan pukul 11:00.
“Aku harus memasak sekarang untuk makan siang mereka”Kata Luna, lalu bergegas ke dapur.
Luna menyiapkan makanan dengan perlahan karena tubuhnya yang sedang sedikit lemah, sampai tiga menu makanan ia masak dan siapkan di kotak bekal.
Setelah mandi dan bersiap, Luna pun berangkat ke Hotel dengan wajah yang bertambah pucat.
“Ahjussi, tolong antar aku ke Hotel C.A Group”Kata Luna.
Di jalan Luna berusaha mengatur ekspresinya dan wajahnya agar tidak kelihatan pucat di dalam taxi.
“ Aku baik-baik saja, ini karena lelah. Aku harus menyembunyikannya”Kata Luna di dalam taxi.
Sesampainya di Hotel, Luna dengan semangat menahan keadaan sebenarnya dengan memasang senyuman di wajahnya. Dia menyapa semua pegawai yang berpapasan dengannya. Sampai tiba di depan ruangan Seung Hyun. Tanpa mengetuk, Luna masuk.
“Choi Luna”Kata Seung Hyun.
“Sedang apa kau? Kris dimana?”Tanya Luna lalu menaruh kotak bekal di meja tamu.
“Dia sedang bersama Manager Xi, sebentar aku member tahu mereka dulu”Kata Seung Hyun.
Luna duduk di sofa tamu, sedangkan Seung Hyun menghubungi Kris agar segera ke ruangannya.
“Kau naik taxi?”Tanya Seung Hyun lalu juga duduk di sofa.
“Nde”Jawab Luna.
“Harusnya aku memberimu supir”Kata Seung Hyun.
“Aniyo, tidak perlu Oppa”Jawab Luna.
Tak lama, Kris pun masuk ke ruangan Seung Hyun.
“Kau dari mana?”Tanya Luna pada Kris yang baru datang.
“Aku berkeliling untuk memahami Hotel ini. Kau sudah lama?”Tanya Kris.
“Ani”Jawab Luna.
“Mana Manager Xi? Kau tak mengajaknya kesini?”Tanya Seung Hyun.
“Dia pergi ke toilet sebentar. Mungkin sedang menyiapkan diri untuk bertemu dengan Luna”Jawab Kris.
“Ya, kau ini, terus saja”Protes Luna sambil sedikit mengerutkan keningnya menahan rasa pusing.
“Apa kau sakit? Wajahmu sedikit pucat”Kata Kris lalu hendak memegang kening Luna.
“Aniyo, aku baik-baik saja”Jawab Luna sambil meraih tangan Kris yang hampir menyentuh keningnya itu.
Luna memandangi kedua Oppanya itu yang sedang bersenda gurau. Melihat mereka seperti itu, seperti obat kerinduannya selama ini. Benar, sakitnya kali ini akibat menahan kerinduan yang amat panjang. Tapi bagaimana pun juga, semua kerinduan itu akan mulai terbayar. Karena mereka, Jantung dan paru-paru Luna, sudah kembali bersamanya.