Genre : Romantic, Family, Sad, School Life
Main Cast :
-Byun Baekhyun
-Byun Hana/ Lee Hana
-Xi Luhan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Preview
Aku menarik selimut Baekhyun hingga menutupi lehernya. Baekhyun oppa terlihat sangat innocent saat tertidur. Aku berjongkok di depan wajah Baekhyun. Memperhatikan setiap sudut wajah Baekhyun
"Oppa, mengapa kau begitu membenciku ?" Tanyaku pada Baekhyun yang masih tertidur. Sedih rasanya saat mengingat prilaku kasar Baekhyun padaku
"Apa yang kau lakukan dikamarku ?"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baekhyun POV
Setelah pulang sekolah, aku tak punya nafsu makan jadi aku langsung ke kamarku untuk mandi, setelah itu aku naik ke ranjangku hendak tidur siang. Setidaknya aku tidak perlu memikirkan masalahku untuk sementara. Aku menyalakan AC diruanganku hingga suhu yang paling tinggi karena hari ini matahari sedang tidak bersahabat sama sekali.
Aku pun memutuskan untuk tidur siang beberapa saat, sampai tak lama aku mendengar teriakan dari lantai bawah. 'Anak itu sudah pulang rupanya. Siapa yang mengantarkannya pulang?' tanya ku dalam batin. Aku pun mengangkat bahuku tak peduli. Aku menarik selimut hingga kebagian dadaku, karena suhu di ruanganku sudah mulai dingin. Hingga menit-menit berikutnya lagi-lagi aku diganggu oleh panggilan anak itu
"Oppa"
Anak itu mengetuk pintu kamarku beberapa kali tapi tak kuhiraukan sama sekali
"Oppa"
Lagi-lagi dia memanggilku, tapi aku tak berniat menjawab panggilannya. Beberapa saat kemudian sudah tidak terdengar lagi suaranya tapi yang terdengar malah langkah kaki yang semakin lama semakin dekat ke arahku. 'Apa anak itu masuk ke kamarku ?'
Beberapa detik kemudian, aku merasakan selimutku naik hingga menutupi leherku.
"Oppa, mengapa kau begitu membenciku?"
'Suara anak itu lagi, untuk apa dia masuk ke kamarku?' Tanya dalam batin dengan keadaan mata yang masih tertutup. Aku tak bisa tidur dengan tenang karena aku masih merasakan keberadaan anak itu dikamarku.
"Apa yang kau lakukan dikamarku" Aku bertanya dalam keadaan mata yang masih tertutup
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hana POV
"Ne ?" Aku terkejut ketika tiba-tiba Baekhyun membuka suara
'Sejak kapan oppa bangun ? Jadi oppa tidak tidur dari tadi? Omo, apa oppa mendengar perkataanku tadi ? Mati aku !' aku mengutuk diriku sendiri yang bisa dengan mudah mengeluarkan kata-kata seperti tadi
Tiba-tiba Baekhyun membuka matanya dan memberikan tatapan tajam seperti biasanya
"Aku... aku... " Aku tak bisa berkata apa-apa, rasanya lidahku kelu sekali
Baekhyun mengubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk diatas ranjang \
"Apa yang kau lakukan dikamarku? Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini ?" Kali ini nada bicaranya lebih ketus dari yang tadi
"Aku.. Aku.. ehhh"
"Mwo ?" Dan yang kali ini penuh nada intimidasi
"Aku.. hanya.. hanya.. ingin melihat keadaanmu, kata Shin ajhumma oppa belum makan dari pulang sekolah tadi" ucapku sambil terbata-bata dan menghindari kontak mata dengan Baekhyun oppa
"Keluar"
"Ne?"
"Keluar dari kamarku dan jangan pernah masuk ke kamarku tanpa seizinku"
"Tapi..."
"Keluar!" Baekhyun meninggikan nada suaranya
"Ne"
Aku pun keluar dari kamar Baekhyun dengan wajah murung. Aku tak mengira Baekhyun akan begitu marah padaku jika aku memasuki kamarnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Oppa?" Hana mengetuk pintu kamar Baekhyun tepat jam 18.00 sore. Karena sedari pulang sekolah, Baekhyun belum keluar dari kamarnya. Ia bermaksud ingin mengajak Baekhyun makan malam bersama Appa dan Eommanya. Padahal Appanya sudah bilang agar tidak usah mengajak Baekhyun, tapi Hana tetap ingin mengajak oppanya itu.
"Oppa, ayo makan malam bersama"
Tak ada sahutan sama sekali. Hana menghembuskan nafas beratnya. Ini sudah kesekian kalinya Baekhyun tak membalas panggilannya.
"Oppa, eomma dan appa sudah menunggu di bawah. Ayo keluar" ajak Hana sekali lagi tak menyerah
Pintu kamar Baekhyun terbuka, menunjuk Baekhyun yang berdiri dengan rambut yang berantakan dan mata yang masih belum terbuka sempurna menandakan dia baru bangun dari tidur nyenyaknya
"Wae?" Tanya Baekhyun malas begitu melihat siapa yang mengganggu tidurnya
"Oppa, ayo makan malam bersama. Eomma dan Appa sudah menunggu dibawah"
"Shirreo, kalian makanlah lebih dulu"
"Tapi, oppa dari tadi siang belum makan"
"Lalu ? Apa itu urusanmu ?" tanya Baekhyun ketus pada Hana
"Oppa, jangan begitu"
"Pergilah, jangan pernah mengaturku sesukamu" kata Baekhyun ketus kemudian menutup pintu kamarnya dengan kasar. Membuat Hana yang berdiri disana bergidik ngeri
Hana turun menuju ruang makan dan memutuskan untuk makan malam bersama Appa dan Eommanya saja. Tuan dan Nyonya Byun sudah tahu pasti Baekhyun akan menolak jika diajak makan malam bersama seperti ini, itu sebabnya mengapa mereka tak mempermasalahkannya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang Namja tengah berdiri di balkon rumahnya. Memperhatikan kota Seoul pada saat malam hari. Tak ada yang istimewa memang karena Namja ini sudah sering melakukannya. Angin malam yang dingin menerpa wajah tampannya.
"Eomma" kalimat itu lah yang keluar dari mulut Namja itu disaat dia sendirian seperti ini. Namja ini merindukan ibunya
**********Flashback**********
"Baekkie" panggil seorang wanita paruh baya pada seorang anak namja yang berumur sekitar 5 tahun
"Eomma" teriak anak namja itu penuh semangat dan segera menghampiri wanita paruh baya yang dipanggil Eomma itu
"Eomma, aku merindukan eomma" lanjut anak namja
"Aigoo, anak eomma yang satu ini. Ditinggal beberapa hari saja sudah merindukan eomma? hah?" balas wanita paruh baya itu sambil mencubit pelan pipi anak namja itu
"Eomma, aku ingin jalan-jalan"
"Anak eomma yang tampan ini ingin jalan-jalan ya ?"
"hehehe.. Eomma aku sudah lama tidak jalan-jalan dengan eomma, eomma selalu sibuk dengan pekerjaan eomma" kali ini, anak namja itu mempautkan bibirnya
"Arraseo, anak eomma ini mau jalan-jalan kemana?"
"Kemana saja, asal eomma menemaniku"
"Arra, ayo ke taman. Kita beli es krim. Ok?"
"Ne!" seru anak namja itu penuh semangat
**********FlashbackEnd*********
Tak terasa mata Namja itu sudah mulai berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah bisa berhasil membuat bulir air bening itu jatuh membasahi pipi halusnya. Air bening itu terus mengalir tanpa henti
"Baekhyun-a" panggil seseorang kepada Namja itu. Baekhyun.
Mendengar seseorang memanggilnya, Baekhyun dengan cepat menghapus air matanya. Takut jika orang yang memanggilnya yang tak lain adalah Nyonya Byun melihat air bening itu
"Baekhyun-a" kali ini Nyonya Byun menepuk pelan bahu Baekhyun
"..........." Baekhyun tak berniat menjawab panggilan Nyonya Byun
"Baekhyun-a, mangapa kau belum tidur ? Inikan sudah malam, angin malam juga tidak baik untuk kesehatanmu" kata Nyonya Byun lembut
Baekhyun menepis tangan Nyonya Byun yang sedari tadi berada dibahunya. Sedangkan Nyonya Byun hanya menghela nafas melihat kelakuan Baekhyun yang masih tidak bisa menerimanya
"Baekhyun-a, sebaiknya kau cepat tidur. Eomma tidak ingin kau sakit nanti"
"Eomma? apa kau memanggil dirimu dengan 'eomma' ?" Tanya Baekhyun dengan nada merendahkan
"Eomma memang bukan eomma kandung mu, tapi eomma ingin kau memanggilku dengan sebutan eomma seperti anak yang lain. Eomma ingin kita menjadi keluarga yang bahagia Baekhyun-a"
"Kau bukan Eommaku, dan aku tak akan pernah memanggilmu dengan sebutan eomma. Eommaku hanya satu, dan dia sudah tidak ada. Itu semua karena kehadiranmu dan Hana" kali nadanya bicara Baekhyun mulai meninggi karena emosi
"Mianhae Baekhyun-a. Jeongmal Mianhae"
"Kata maaf tak akan bisa mengembalikan eommaku lagi"
"Eomma mengerti perasaanmu Baekhyun-a, tapi Eomma benar-benar tidak bermaksud seperti itu, Eomma tak pernah bermaksud menghancurkan keluargamu. Sungguh Baekhyun-a"
Tak terasa air bening itu lagi-lagi hendak mengalir keluar dari mata Baekhyun. Baekhyun dengan sekuat tenaga menahan air itu agar tidak mengalir keluar tapi sia-sia. Air bening itu sudah membasahi pipinya. Ia tak sanggup lagi menahan segala penderitaannya
"Baekhyun-a, Eomma menyayangimu seperti anak eomma sendiri. Tak bisakah kau mencoba belajar untuk menerima Eomma sebagai Eommamu ?"
TBC