Genre : Romantic, Family, Sad, School Life
Main Cast :
-Byun Baekhyun
-Byun Hana/ Lee Hana
-Xi Luhan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@Byun's Family House
"Baekhyun-a" Teriak seorang lelaki tua pada pemuda yang baru saja keluar dari kediaman keluarga Byun dan pergi mengendarai mobil sport merahnya
"Appa, sudah" kata seorang gadis berambut panjang yang sedang berdiri di samping lelaki tua yang dipanggil ayah itu
"Yeobo, sudahlah" lanjut wanita tua yang juga ikut berdiri di samping lelaki tua itu
"Tapi anak itu sudah keterlaluan!"
"Appa, nanti aku akan berbicara pada oppa di sekolah"
Beginilah kehidupan keluarga Byun, setiap hari hanya dijalani dengan keributan. Keluarga Byun adalah keluarga yang kaya, tapi kehidupan mereka tidaklah seperti keluarga lain yang bahagia. Tuan Byun memiliki seorang istri dan dua orang anak. Satu laki-laki bernama Byun Baekhyun dan satu lagi bernama Byun Hana/Lee Hana
Baekhyun sangat tidak menyukai Nyonya Byun dan Hana, karena mereka hanyalah ibu dan adik tirinya. Saat Baekhyun masih kecil terjadi suatu kejadian yang menyebabkan dia begitu membenci mereka. Baginya mereka tak lebih dari pengacau. Nyonya Byun sangat menyayangi Baekhyun tapi tidak dengan Baekhyun. Bahkan memanggil Nyonya Byun dengan sebutan 'eomma' saja tidak pernah. begitu juga dengan Hana, Baekhyun tak pernah menganggap Hana sebagai adiknya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
@Seoul High School
"Oppa" panggil seorang gadis berambut panjang coklat pada seorang pria yang sedang berjalan dengan cepat di depannya.
"Oppa!" panggilnya lagi dengan nada yang lebih tinggi
"Oppa" gadis itu berhasil menggapai lengan pria yang dipanggilnya. Sedangkan pria yang dipanggil hanya berbalik dan memberikan tatapan tajam pada gadis itu
"Oppa, mengapa oppa begitu pada appa tadi ? aku tahu oppa membenci aku dan eomma. Tapi oppa tidak boleh sampai membentak appa"
"............."
Merasa tak dihiraukan gadis itu kembali membuka suara
"Oppa, appa hanya meminta oppa untuk sarapan bersama. Oppa tak perlu sampai membentak appa seperti itu tadi kan ?"
"Lalu ? Apa yang kau inginkan ?"
"Oppa, pulang nanti oppa harus minta maaf pada appa, Ne ?"
"Memangnya kau siapa, berani menyuruhku seperti itu?"
"Ani, oppa.."
"Kau, Aku melakukan itu karena dirimu. Karena kau dan ibumu, jika kalian tidak pernah masuk ke kehidupanku dan appa, aku pasti tidak akan seperti ini, Dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan 'oppa' karena kau bukan adikku. Dan satu lagi, tidak perlu terlalu peduli padaku. Mengerti!"
"Oppa..."
Baekhyun pergi meninggalkan Hana. Tak peduli orang-orang yang melihat pertengkaran mereka sedari tadi, karena saat ini hanya emosilah yang ada di batin seorang Byun Baekhyun. Sedangkan Hana, gadis itu hanya terdiam di tempat nya dan terus memikirkan perkataan Baekhyun tadi. Tak terasa buliran air bening itu jatuh membasahi pipinya. Baekhyun memang tidak pernah peduli padanya, tapi Hana terus berusaha agar suatu saat nanti Baekhyun bisa berubah dan menerimanya sebagai adiknya . Tapi pada kenyataannya Baekhyun malah semakin membencinya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di lapangan basket, yeoja-yeoja berkumpul dan berteriak untuk menyemangati namja-namja yang sedang bermain basket itu. Terutama Byun Baekhyun, pria tampan, kaya, pintar, berkarisma tapi dingin. Hampir seluruh Yeoja di Seoul High School ini menyukainya, dari Hoobae bahkan guru-guru pun ada yang terpesona dengan ketampanan yang dimilikinya. Bahkan ada pula beberapa Hoobae yang dengan beraninya mengungkapkan perasaan mereka. Tapi, tentu saja mereka ditolak mentah-mentah oleh Baekhyun.
Hana POV
Aku berjalan menuju lapangan basket, aku ingin melihat Baekhyun bermain basket hari ini. karena kebetulan aku tidak sibuk, dan aku juga ingin meminta maaf pada Baekhyun soal kejadian tadi pagi.
Aku sudah duduk di kursi penonton, dan beberapa detik kemudian aku sudah bisa menemukan Baekhyun memakai baju basket nya dengan tubuh yang penuh dengan keringat. Baekhyun terlihat gesit dalam bermain basket. Tak heran jika dari tadi yeoja-yeoja disini lebih banyak meneriaki namanya
20 menit telah berlalu, permainan telah berakhir 5 menit yang lalu. Aku menunggu Baekhyun keluar dari ruang ganti, aku menunggunya di kursi penonton. Tiba-tiba aku melihat seorang namja sedang mengambil botol air minumnya dan juga tasnya, dan pria itu tak lain dan tak bukan adalah Byun Baekhyun. Aku segera berlari kearahnya
"Opa" panggilku lirih. Baekhyun hanya berbalik melihatku kemudian hendak pergi begitu saja
"Oppa kau masih marah padaku?" Tanyaku langsung pada inti pembicaraan saat Baekhyun baru saja ingin melangkah pergi
".........." Diam, tak ada jawaban
"Oppa, mianhae. Aku tak bermaksud mengaturmu. Aku tahu oppa tidak menyukaiku, aku hanya ingin.."
Kalimat ku terpotong
"Bisakah kau tidak menggangguku saat di sekolah? aku sudah merasa terganggu dengan kehadiranmu dirumah. Jika kau ingin membicarakan masalah seperti ini, kita bicarakan dirumah saja" Baekhyun kemudian pergi meninggalkan ku sendirian di lapangan basket ini
"Mungkin benar, lebih baik aku berbicara Oppa dirumah" kataku pada diriku sendiri, aku berusaha mengambil sisi positif dari perkataan Baekhyun tadi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kringg
Bel tanda pelajaran telah selesai berbunyi. Semua murid-murid membereskan barang-barang mereka kemudian berhamburan keluar kelas tak terkecuali Byun Baekhyun. Namja tampan itu berjalan dengan teman-temannya. Mereka berjalan menuju tempat parkir, langkah Baekhyun terhenti saat melihat seorang yeoja sedang berdiri di depan mobil sport merahnya, dan orang itu tentu saja adalah Byun Hana. Adiknya
"Oppa!" Hana melambaikan tangannya ke arah Baekhyun dan teman-temannya
"Baekhyun-a, kami pergi dulu. Sepertinya adikmu sudah menunggu mu sedari tadi"
"Ne, Anyeongg Baek-a" Pamit teman-teman Baekhyun
Baekhyun berjalan menuju mobilnya tanpa memperhatikan Hana sama sekali
"Oppa, pulang bersama Ne?"
"Shirreo!"
"Oppa, kalau tidak pulang bersama oppa, lalu aku pulang dengan siapa? Kim ajhussi sedang cuti hari ini jadi tidak bisa mengantarkanku" Jelas Hana panjang lebar
"Itu bukan urusanku"
"Oppa"
"Menyingkirlah jika kau tidak ingin kutabrak" Sahut Baekhyun ketika hendak masuk ke mobilnya
Hana hanya menyingkir mengikuti kata Baekhyun. Dan terus memperhatikan mobil sport merah milik Baekhyun itu melaju dengan kencang hingga mobil Baekhyun menghilang dibalik tikungan
"Lalu aku pulang dengan siapa?" gerutu Hana pada dirinya sendiri
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hana POV
"Aku pulang!" teriak ku dari lantai bawah. Tak ada yang menjawabku
Seperti yang kalian tahu tadi, Baekhyun tidak mau mengantarkanku pulang sehingga aku harus pulang dengan taksi
'Apa oppa sudah pulang?' Tanya kudalam hati
'Pasti sudah, aku melihat mobil sportnya di halaman' aku menjawab pertanyaanku sendiri
"Ajhumma, apa oppa sudah makan?" kali ini aku bertanya pada Shin Ajhumma, orang kepercayaan appa dan eomma untuk menguru aku dan Baekhyun ketika mereka tidak ada dirumah
"Belum, setelah pulang sekolah tuan muda langsung menuju ke kamarnya. Dan belum keluar sampai sekarang" jelas Shin Ajhumma
"Jinjja? Wae?"
"Ajhumma jug atidak tahu"
"Ehmm, Arraseo. Aku ke kamar dulu Ne"
Aku berjalan menaiki tangga menuju ke kamarku di lantai atas. Langkahku terhenti saat hendak memasuki kamarku, aku melirik kamar disebelah kamarku yang sudah pasti adalah kamar Baekhyun. Tak ada suara, Hening.
'Apa oppa tidur?' aku mengangkat bahuku tak peduli lalu masuk ke kamarku. Tentu saja setelah masuk ke kamarku aku pasti melakukan ritualku(?) seperti biasanya. Mandi dan sebagainya.Setelah selesai melakukan ritualku, aku pun berjalan keluar kamar menuju ruang makan. Tidak ada Baekhyun disini. Aku pun memutuskan untuk menuju ke kamarnya
"Oppa?" aku memanggil Baekhyun sambil mengetuk kamarnya beberapa kali
".........." Hening. Tak ada jawaban
"Oppa? ayo makan bersama"
"........." Masih Hening
Karena pertanyaanku terus tak dijawab aku memutuskan untuk masuk ke kamarnya langsung, CLEKK, ternyata pintunya tidak dikunci
Gelap dan Hening, Itulah suasana kamar Baekhyun saat ini. Aku masuk dan menutup pintu kamar Baekhyun dengan pelan tanpa mengeluarkan suara sekecil apapun. Saat aku sudah berdiri di dalam kamarnya, aku melihat gundukan besar di atas kasur King Size Baekhyun. Aku berjalan mendekat menuju gundukan itu, dan menemukan seseorang sedang tidur di kasur itu
'Oppa tidur?' Tanyaku saat melihat orang yang tidur di atas kasur itu adalah Baekhyun. Baekhyun tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya dan mata tertutup. AC dikamar Baekhyun sangat dingin 'apa oppa tidak kedinginan?' Aku menarik selimut Baekhyun hingga menutupi lehernya, Baekhyun terlihat sangat damai saat tertidur seperti ini. Aku berjongkok mensejajarkan wajahku dengan wajah Baekhyun.
"Oppa, mengapa kau begitu membenciku?" Tanyaku pada Baekhyun yang masih tertidur. Sedih rasanya saat mengingat prilaku Baekhyun selama ini padaku
"Apa yang kau lakukan di kamarku ?"
TBC