"kau berteman dekat dengan salah satu dari mereka. aku lupa siapa namanya. sudah lama aku juga tak ke yayasan"
bertemana dekat ? jinjja? salah satu dari mereka?
***
akhir pekan ini aku memutuskan untuk mengunjungi yayasan.
kalian tau ? aku sudah bisa mengingat ibu dan oppa. cukup bagus. setidaknya ingatan ku mulai pulih meski hanya soal ibu dan oppa. aku sendiri belum mengingat siapa aku. entah mengapa ini sulit sekali. beberapa bayangan gadis kecil terus muncul . orang-orang memanggil gadis itu "jea"
siapa jea? aku ? hey , i'm jammy. so who is jea? i'm curious about that,
aku sedang dalam perjalanan menuju yayasan. kalian pasti mengira aku bersama eden oppa.
aku pergi bersama baekhyun. semalam dia menelpon ku dan mengajak ku keluar. aku mengatakan bahwa ingin pergi ke yayasan. lebih tepatnya untuk mengecek salah satu pemain sepak bola yang ada disana. dan baekhyun bersedia mengantar ku.
ah aku lupa , kemarin malam aku mimpi aneh. aku melihat baekhyun dalam mimpi ku. aku melihat nya menangis dan terus memanggil ayahnya. aku melihat diriku dengan pakaian serba hitam dan hanya berdiri melihatnya.
kesimpulan ku mengatakan bahwa ayah baekhyun meninggal. entahlah , aku bahkan tak tau soal keluarganya. mengingat ingatan ku belum pulih. aku ingin menanyakanya pada baekhyun. hanya saja aku merasa pertanyaan itu terkesan kurang sopan.
"baekhyun~ah , boleh aku bertanya sesuatu?"
"eoh , katakan saja" dia tersenyum.
"kau mengenal seseorang bernama jea?" baekhyun mengerutkan dahinya.
"yaaa, rupanya kau memang belum sembuh total"
"memang. wae?"
"waktu kau masih kecil kau aku selalu memanggil mu jea"
"jinjja.....??" aku terkejut sangat terkejut. bagaimana tidak? jadi jea adalah aku
"eoh,kau tak ingat? aku juga tak tau mengapa aku memanggil mu seperti itu haha"
"ani ,aku tak ingat"
kami sampai dirumah tunanetra. baekhyun sendiri belum pernah ku ajak kesini. jinjja? seorang baekhyun yang disebut-sebut sebagai tunangan ku belum pernah ku ajak kemari? kenapa? seharusnya aku tau .
kami memasuki ruang kepala yayasan.
"jammy ?" seorang wanita paruh baya terlihat terkejut.
"jadi , benar kata kakek mu kalau kau sudah bangun. syukurlah"
"ne" aku tersenyum. dia memeluk ku.
"keundae,ahjumma, aku amnesia. mianhae tak meningat mu"
"ara , kakek mu juga mengatakanya. semoga ingatan mu segera pulih"
aku lalu mengatakan soal maksud kedatangan ku ke yayasan bahwa aku ingin mencari tau soal orang yang di sebut oppa ku.
"ah , anak itu. kau bahkan tak mengingatnya? kalian teman baik. kalian seumuran. dan selalu bermain bersama jika akhir pekan tiba"
"jinjja? apa dia ada disini? aku ingin bertemu denganya" kata ku bersemangat.
"dia sudah tak disini sejak setahun lalu"
"wae ?" tanya baekhyun
"entahlah. tapi 6 bulan setelah itu dia menghubungi ku bahwa ia sudah di operasi"
"jadi dia bisa melihat?" ah , kupikir dia masih ada disini. baguslah kalau dia sudah sembuh.
"eoh,dia mendapat kan donor kornea"
"keundae,siapa nama anak itu?" aku penasaran. ya aku penasaran dengan anak ini. ani,maksudku namja ini.
"luhan, dia berdarah china korea"
"ne?" aku dan baekhyun sama-sama terkejut. luhan ? mungkinkah luhan ? luhan ,namja di toko roti itu? kapten sekolah kami?
"bisakah kau menunjukan fotonya?" pinta baekhyun. ahjumma itu pun lalu meninggalkan kami. mengambil foto itu.
baekhyun dan aku saling pandang, tapi tatapan baekhyun berbeda. entah apa maksud dari tatapanya.
"bagaimana kalau dia adalah luhan yang kita kenal?" tanya baekhyun tiba-tiba.
"umm.. bagaimana apanya?" aku balik bertanya. tak mengerti ke arah mana baekhyun bertanya. baekhyun diam. ahjumma itu lalu datang membawa foto luhan.
"ini dia" dia memberikan foto itu pda ku. baekhyun pun ikut melihatnya.
dugaan ku benar....\
Jammy POV END
Luhan POV
aku sedang dalam perjalanan menuju rumah tunanetra. aku berencana mwngunjungi bibi. ah , aku rindu suasana disana. aku akan menemui teman-teman. aku penasaran dengan wajah mereka.
tapi sebenarnya aku juga penasaran soal jea. bibi mungkin tau tentangnya. dia tangan kanan kakek jea bukan?
"luhan? omo!! kau luhan?" bibi dan beberapa staff yayasan terkejut melihat kedatangan ku. bibi bahkan tak henti-henti nya memegang wajah ku. ia juga terus memeluk ku.
aku lalu berkeliling yayasan bersama bibi. aku menemui beberapa teman tunanetra ku yang biasa bermain bola dengan ku.
aku bermain bola dengan mereka lagi. sungguh rasanya sangat berbeda. terkadang aku dilema jika mengingat masa-masa sulit itu. tak ku sangka tuahan masih berada di pihak ku. dan mengijinkan ku untuk kembali melihat dunia.
"omo,aku lupa. tadi ada yang mencari mu"
"ne?" aku terkejut dengan perkataan bibi, mencari ku? siapa?
"jammy. aku ingat dia bukan??? dia mencari mu. "
"jea?" tanya ku penasaran. jammy ? tuhan... mungkinkah dugaan ku benar?
"ani , jammy.bukan jea. cucu dari kakek hyung dae. kalian dulu sangat dekat. kau tak ingat??"
"ani. aku ingat" aku ingat. sangat ingat. jadi benar dugaan ku selama ini. hipotesis yang ku buat ternyata benar-benar nyata. jadi benar apa yang dikatakan teman ku? aku masih tak percaya ini.
jea , tunggu aku. aku akan muncul di hadapan mu
TO BE CONTINUE......