*Kim Minhwa
Kami bersembunyi sejenak di gang kecil karena terlalu banyak zombie dan tidak memungkinkan untuk pergi dengan mobil van itu lagi.
Eunwoo oppa melihat keadaan di luar gang kemudian mengisyaratkan untuk berjalan mengikutinya.
Aku berjalan tepat di belakang Eunwoo oppa, dan Jinjin oppa ada di belakangku, lalu Rocky, Chika, Munbin dan Sanha yang berjalan di paling terakhir.
Saat kami sudah dekat dengan tank besar, tiba-tiba sebuah lagu terdengar, lagu itu adalah ringtone hp. Kami semua langsung menoleh ke arah sumber suara dan melihat Chika sedikit panik dan mematikan hpnya.
"Sial" umpat Jinjin oppa dengan suara agak pelan, aku langsung menatap ke arah yang ditatap Jinjin oppa, dan ada puluhan zombie yang berjalan ke arah kami.
"Hyung, kalian lari saja! Kita bertemu di fantagio." teriak Moonbin pada Eunwoo hyung sebentar lalu berlari.
"Sebaiknya kita juga lari, hyung. Mereka di belakang" kata Rocky menunjuk belakangnya
"Ayo ke sana" kata Eunwoo oppa menunjuk ke arah samping kiri tank besar ini.
Kami dan tank ini berada di perempatan jalan dengan tank ini menutupi tepat di tengah perempatan dengan posisi ujung laras snipper tank itu beserta rodanya menghadap ke timur.
Eunwoo oppa, aku, Jinjin oppa dan Rocky berada di sisi kanan tank, sedangkan Munbin, Chika dan Sanha berlari ke arah timur.
Kami berempat langsung berlari ke arah utara, karena jalan itu tidak ada zombie.
Kami terus berlari, sampai kami menemukan sebuah pertigaan yang terdapat banyak zombie.
"Zo-zombie~" pekikku saat melihat zombie-zombie itu dari kejauhan, kami berempat langsung berhenti berlari.
"Ayo masuk sana" kata Jinjin oppa menunjuk suatu tempat karaoke yang berada tepat di kanan kami.
"Lho~ ini kalo gak salah kan ada jalan tembus ke cabangnya yang di deket kantor Bighit" kataku.
"Ya udah, ayo" kata Rocky yang tiba-tiba menarik tanganku, sedangkan Eunwoo oppa dan Jinjin oppa mengikuti dari belakang.
Saat masuk tempat karaoke itu, kasirnya kosong, tapi ada beberapa ruang karaoke yang masih terisi orang. Saat kami mengintip di beberapa ruang karaoke, ternyata itu isinya para zombie.
"Sstt.. kemarilah, aku tau jalan tembusnya" kataku sedikit berbisik pada Eunwoo oppa, Jinjin oppa dan Rocky.
"Tunggu dulu, kita harus cari senjata" kata Jinjin oppa. Di bawah meja kasir, aku menemukan sebuah palu lalu aku mengambil palu itu.
Jinjin oppa dan Eunwoo oppa pergi ke ruang janitor. Dan keluar sambil membawa sapu, pel dan ember.
"Hyung, kenapa bawa ember segala? Emang mau ngepel?" tanya Rocky, aku hanya menahan tawa melihat Eunwoo oppa membawa ember dan pel-pel an.
"Buat jaga-jaga" kata Eunwoo oppa.
"Kau bawa apa?" tanya Jinjin oppa pada Rocky.
"Eng~ ini aja deh. Lebih keliatan keren dari pada bawa ember dan pel-pel an" kata Rocky menyindir Eunwoo oppa sambil mengambil emergency hydrant yang tertempel di dinding.
"Geurae. Kaja" kataku.
Lalu kami masuk ke ruangan karyawan, dan melihat ada beberapa zombie karyawan di sana.
"Jangan buat suara apapun" bisikku, lalu aku memimpin jalan mereka.
Saat kami sudah setengah jalan, tiba-tiba terdengar bunyi 'DUK'.
Aku langsung menoleh ke arah belakang. Ternyata gagang sapu yang di bawa Jinjin oppa berbenturan dengan salah satu lemari yang kami lewati. Otomatis membuat semua zombie yang ada di ruangan itu berjalan mendekat.
Reflek aku langsung bersembunyi di belakang Eunwoo oppa sambil mengangkat palu, supaya dalam keadaan yang mendesak, aku bisa memukul kepala zombie itu dengan gerakan reflek.
Zombie di sini ada sekitar 5 zombie, dan mereka semua mengerikan. Aku menyembunyikan wajahku di belakang punggung Eunwoo oppa, tiba-tiba Eunwoo oppa berbalik dan memasangkan ember yang dia bawa ke kepalaku, jadi aku tidak bisa melihat apapun.
"Diem di sini, kalau kau takut, jangan lepaskan ember ini, arasseo?" tanya Eunwoo oppa, aku mengangguk. Lalu aku melihat kaki Eunwoo oppa menjauh, aku menoleh ke kiri bawah dan melihat sepatu Rocky, aku langsung memegang ujung bajunya.
"Nuna kenapa pake ember itu?" tanya Rocky, aku tidak menjawabnya.
"Kalau nuna takut, berlindunglah padaku, aku akan melindungimu dari zombie-zombie sialan ini" kata Rocky, aku hanya mengangguk.
Aku benci film horor, terutama zombie atau monster-monster yang seram. Tapi ini aku harus berhadapan langsung dengan para zombie. Dan yang kulakukan hanyalah berlindung dan berharap mereka tidak menyentuhku sama sekali.
Tak berapa lama suasana menjadi hening, dan perlahan aku melepaskan ember yang menutupi kepalaku. Tapi saat kubuka, hal pertama yang kulihat adalah zombie yang berdiri di hadapanku.
"Ahh!!" pekikku. Aku langsung terjatuh dan berusaha menjauh dari zombie itu, tapi tiba-tiba zombie itu terjatuh ke arahku dan aku dengan cepat langsung merangkak mundur.
"Hey, hey ini sudah mati" kata Eunwoo oppa menghampiriku, aku menatap zombie itu kemudian menatap Eunwoo oppa perlahan.
"Untung saja tepat waktu" kata Jinjin oppa berdiri di tempat zombie itu berdiri tadi.
"Kaja. perjalanan kita masih panjang" kata Rocky yang berdiri di dekat pintu belakang.
"Kau bisa berdiri?" tanya Eunwoo oppa, aku mengangguk pelan lalu berdiri dan di bantu Eunwoo oppa.
"A-aku bisa kok, gomawoyo" kataku pada Eunwoo oppa. Lalu berjalan ke arah Rocky, lebih tepatnya ke dekat pintu belakang.
"Pintu jalan pintasnya ada di sini" kataku.
"Pintu ini?" tanya Rocky menunjuk di sampingnya.
"Bukan. Tapi di sini" kataku menunjuk lantai yang di injak Rocky. Lantai itu sebenarnya memiliki tangga, tapi untuk membuka lantai itu alias pintu rahasia itu, kita harus membuka sedikit pintu belakang itu.
"Di sini?" tanya Jinjin oppa bingung, aku mengangguk.
"Permisi. Aku akan membukanya" kataku pada Rocky agar Rocky berpindah tempat, Rocky hanya menurut
Lalu aku membuka pintu belakang itu, mengecek apakah ada zombie, lalu memencet tombol yang ada di engsel pintu tapi tidak menutup pintu itu, karena jika ditutup, pintu rahasia itu tidak akan terbuka
Kemudian pintu rahasia itu terbuka dan memperlihatkan tangga dan lorong bawah tanah yang hanya diterangi lampu yang remang-remang. Lalu kami semua turun dan aku langsung menutup pintu rahasia itu dengan memencet tombol di samping tangga
"Bagaimana kau mengetahui ini semua?" tanya Eunwoo oppa menatapku bingung, Rocky dan Jinjin oppa juga menatapku dengan rasa ingin taunya
"Pacarku yang memberitaunya. Dan dia diberitau oleh temannya" kataku
"Apa pacarmu intel? Atau mafia? Sampai bisa tau jalur ini?" tanya Jinjin oppa
"Ani. pacarku artis juga, sama seperti kalian. Dan dia adalah seonbae kalian" kataku
"Jinjja? Tunggu. Bagaimana kau bisa kenal dan bisa berpacaran dengan seorang artis?" tanya Rocky kepo
"Ya! Kenapa kau bertanya seperti itu? Itu privacy, tau!" kata Jinjin oppa memukul kepala Rocky
"Aku temannya sejak kecil. Teman baiknya sampai sekarang" kataku
"Sudah berapa lama kau berpacaran?" tanya Jinjin oppa
"Tadi kau menegurku, tapi sekarang kau yang bertanya. Gimana sih hyung?" protes Rocky. Aku dan Eunwoo oppa hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua
"6 bulan lalu dia menyatakan perasaannya padaku saat dia mengajakku pergi. Jadi itu kencan pertamaku dengannya" kataku sambil tersenyum. Setelah jawaban itu, mereka bertiga tidak bertanya apa-apa lagi tentang pacarku, jadi kami terus berjalan hingga 30 menit.
Ada sebuah tangga yang sama persis seperti tangga yang tadi kami turuni, tapi sekarang kami akan naik. Aku menekan tombol untuk membuka pintu rahasia, lalu kami berempat keluar dari lorong itu. Kemudian aku menutup pintu rahasia itu sama seperti aku membuka pintu rahasia dari tempat karaoke sebelumnya
"Kita di tempat karaoke yang sama?" tanya Eunwoo oppa memperhatikan sekitar
"Ani, yang disana adalah cabangnya. Dan tepat di samping tempat karaoke ini adalah gedung Bighit" kataku
"Eh? Bighit?" tanya Rocky, aku mengangguk
"Tunggu di sini. Aku akan memeriksa keluar" kata Jinjin oppa, lalu Jinjin oppa dan Eunwoo oppa keluar dan memeriksa keadaan di lobby tempat karaoke ini.
"Ayo kita susul" kataku pada Rocky sambil berjalan lebih dulu
"Tunggu, aku mendengar sesuatu" kata Rocky, aku berbalik dan melihat ada zombie yang tepat berada di belakang Rocky
"Merunduk!" pekikku. Tanpa banyak bertanya, Rocky langsung merunduk, tanganku langsung mengayunkan palu yang ada di tanganku dan paluku langsung mengenai kepala zombie itu. Seketika itu juga zombie itu terpelanting ke samping
Aku dan Rocky melongo melihat kejadian barusan
"Ba-bagaimana bisa?" gumamku menatap zombie itu
"Wah!! Nuna hebat!! Kau bisa memukul zombie dengan sekali pukulan!" pekik Rocky, sedangkan aku masih shock
"Ada apa? Ayo kita keluar. Di luar gak ada zombie" kata Eunwoo oppa, aku tersadar dari keadaan shock dan menatap Eunwoo oppa
"Hyung! Minhwa nuna barusan menyelamatkanku! Dia memukul zombie itu dengan sekali pukulan" kata Rocky menghampiri Eunwoo oppa sambil menunjuk ke zombie yang tergeletak di lantai, sedangkan aku berjalan di belakang Rocky
"Wah~~ daebak!" gumam Eunwoo oppa
"Palli kaja" kata Jinjin dari luar. Kemudian kami keluar dari tempat karaoke itu dan langsung berlari ke gedung yang ada di sebelah tempat keraoke itu. Itu adalah gedung Bighit Entertainment
Saat kami berlari dari tempat karaoke itu, terdapat banyak sekali zombie di jalan itu, tapi untungnya di depan tempat karaoke itu dan di depan gedung Bighit tidak ada zombie
Saat masuk di lobby gedung Bighit, aku langsung berlari ke ruang basement, tempat ruang latihan para artis, lebih tempatnya ruang latihan Bangtan Boys alias BTS
Tempat itu sangat sepi, tidak ada suara apapun hanya ada suara hentakan kakiku, Eunwoo oppa, Jinjin oppa dan Rocky. Kami terus berlari menuju 1 ruang latihan yang lampunya menyala
"Itu ada orang. Sepertinya dia bukan zombie" kata Eunwoo oppa setelah mengintip di pintu yang tidak ditutupi oleh stiker. Aku membuka perlahan pintu itu, dan melihat sesosok namja tinggi yang memkai hoodie abu-abu kebesaran dan celana panjang, dia sedang berdiri di dekat audio system di ruangan itu
"Eoh! Oppa!!" pekikku setelah mengenali siapa namja itu, namja itu langsung berbalik dan menatapku kaget, dia juga menatap Eunwoo oppa, Jinjin oppa dan Rocky
"Ji-Jimin seonbaenim?" gumam Eunwoo oppa, aku tidak menghiraukan mereka, aku langsung berari ke Jimin oppa
"Ba-bagaimana kau bisa kemari? Kukira kau di bandara" kata Jimin oppa saat aku sudah berada di depannya
"Kami terpisah dari Chika. Nah aku ketemu mereka di bandara. Munbin dan Sanha bareng Chika ke Fantagio. Sedangkan Dojun oppa.. Dia udah terpisah dari kami sejak keluar bandara" kataku panjang lebar, tiba-tiba Jimin oppa memelukku
"Aku senang kau selamat" kata Jimin oppa, aku memeluknya juga
"Member yang lain?" tanya Jinjin oppa tiba-tiba
"Yang tersisa hanya aku dan Suga hyung, sisanya tidak ada yang bisa dihubungi" kata Jimin oppa melepas pelukannya
"Terus Yoongi oppa kemana?" tanyaku menatap Jimin oppa
"Aku di sini" kata seseorang dari arah pintu, kami semua menoleh ke arah pintu, itu adalah Yoongi oppa
"Aku tadi pergi ke atas, dan memeriksa keadaan di atas" kata Yoongi oppa
"Lalu?" tanya Rocky
"Semuanya sudah menjadi zombie. Tak terkecuali member Bangtan yang lain" kata Yoongi oppa sambil menundukkan kepala
"Oh iya, kita harus menelfon Chika" kataku tiba-tiba
"Telfon pake hpku saja" kata Eunwoo oppa mengeluarkan hpnya, lalu menelfon seseorang dan memencet loud speaker
"Yeoboseyo hyung?" kata seseorang setelah mengangkat telpon, dan itu terdengar seperti suara Sanha
"Ya ya! Speaker mode." teriak Moonbin.
"Hyung, kalian dimana?" tanya Sanha.
"Kami sedang di salah satu entertaiment, diluar sana terlalu banyak zombie kami tak bisa keluar dari sini." kata Eunwoo oppa.
"Chikaaaa." teriakku, lalu Eunwoo oppa memberikan hpnya padaku.
"Eoh Minhwa-yaa." kata Chika.
"Kalian hati-hati disana, jika kami bisa keluar dari sini, kami akan segera kesana." kataku.
"Kami akan kesana sekarang." kata Moonbin tiba-tiba.
"Jangan kesini! Kalian bisa mati jika kalian kesini." kata Jinjin oppa.
"Tap-" "Kami pasti akan selamat, percayalah." kata Rocky memotong perkataan Moonbin.
"Baiklah, kalau begitu kalian harus selamat apapun yang terjadi." kata Moonbin. Tiba-tiba telfon terputus
"Kau gak tanya mereka dimana?" tanya Jinjin oppa
"Udah mati duluan" kataku menatapnya dengan polos, lalu keadaan hening
"Jadi.. seonbae adalah pacarnya Minhwa?" tanya Jinjin oppa tiba-tiba pada Jimin oppa, kami semua menatap Jinjin oppa
"Kenapa kau kaget seperti itu?" tanya Yoongi oppa pada Jinjin oppa
"A-ani. Karena yang kudengar kalian tidak boleh berpacaran" kata Jinjin oppa
"Memang tidak boleh" kata Jimin oppa dengan santai
"Lalu?" tanya Rocky penasaran
"Jimin mengakuinya sebagai sahabatnya, tapi sama sekali tidak ketauan" kata Yoongi oppa
"Aku memang sahabatnya dari dulu" kataku pada Yoongi oppa
"Tapi kan kau ganti status sejak 6bulan lalu" kata Yoongi oppa
"Sudah-sudah. Lebih baik kita pikirkan gimana caranya kita ke Fantagio?" tanya Eunwoo oppa.
TBC