home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Z Apocalypse

Z Apocalypse

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 08 Apr 2017, Updated : 16 Aug 2017
Cast : ASTRO GOT7 BTS SF9 TWICE GFRIEND
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |882 Views |1 Loves
Z Apocalypse
CHAPTER 3 : Chapter 3

*Kim Minhwa

Aku mendengar suara ribut di salah satu counter di foodcourt.

“mungkin mereka ada di sana” kataku menunjuk ke counter yang ada sumber suara itu.

“ayo” kata Munbin yang tiba-tiba berlari.

“ya! Gatchi ga!!!” teriakku mengejar Munbin.

Doorr!!!

Suara tembakan terdengar menggema di seluruh food court .

“apa tuh?” pekikku reflek, lalu aku dan Munbin langsung masuk ke counter itu.

Aku langsung terpaku saat melihat pistol di tangan Eunwoo oppa dan MJ oppa yang tergeletak di lantai.

“apa yang terjadi??” Tanyaku.

Aku menatap Munbin dari belakang dan semua orang yang terdiam dengan wajah shock.

“seolma” gumamku pelan.

“MJ HYUUUNG!!!!!!” teriak Munbin tiba-tiba lari dan menghampiri MJ oppa yang tergeletak, aku perlahan menghampiri Dojun oppa yang berdiri tidak jauh dariku.

“apa MJ oppa-” kataku pada Dojun oppa menggantung dengan penuh isyarat, Donjun oppa hanya mengangguk lalu menunduk dan menghela napas.

“Hyung, apa yang telah kau lakukan?!” kata Munbin penuh amarah menatap Eunwoo oppa.

“Maafkan aku..” Eunwoo oppa tertunduk.

“Kau tega melakukan hal ini pada MJ hyung.” kata Munbin yang langsung menonjok pipi kiri Eunwoo oppa.

“Aku hanya mencoba menyelamatkan Jinjin hyung!” Eunwoo membalas pukulan Munbin.

“bukannya berenti, malah tonjok-tonjokan. Heol!” batinku.

“Hentikan. Kalian jangan berkelahi.” kata Chika berusaha melerai 2 manusia yang terkenal dengan sebutan ‘Binu / Soap couple’.

“Bukan urusanmu. Minggir!” kata Munbin menatap Chika dengan sangat tajam.

“museowo” gumamku.

“mian. Ini semua salahku” kata seseorang dari kananku, dia berdiri tidak jauh dariku, aku menoleh dan itu adalah Rocky, aku berjalan menghampiri Rocky.

“gwaenchanayo?” tanyaku menatapnya, aku sedikit mendongak, Rocky melirik ke arahku lalu menunduk.

“na ttaemune” gumam Rocky, reflek aku menepuk bahu kirinya mencoba menenangkannya.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah Munbin dan Eunwoo oppa, Munbin mau menonjok Eunwoo tapi Chika tiba-tiba menahan tangan Munbin.

“Ya! Apa yang kau lakukan?” kata Munbin menatap Chika sambil mengerutkan dahinya.

“Dengarkan aku, Munbin!” kata Chika menatap Munbin dengan tatapan tajamnya.

“Sudah kubilang ini bukan urusanmu!” kata Munbin sambil menghempaskan tangan Chika sampai Chika terlempar dan kepalanya terbentur rak besi.

“Saeng!”, “Chika-ya!” teriakku dan Dojun oppa yang langsung berlari ke arah Chika.

Ujung dahi Chika berdarah dan sekarang dia tidak sadarkan diri.

“Ya! Ireona. Chika!” panggilku sambil menepuk-nepuk pipi Chika, tapi Chika tetap tidak bangun.

“P3K mana?” kata Dojun oppa berdiri lalu keluar dari ruangan penyimpanan.

“Ya!! Neo minchyeotnya?!!” teriakku pada Munbin dan memberinya tatapan yang sangat sinis.

“Kan sudah kubilang. Ini bukan urusannya!” bentak Munbin.

“Sudah-sudah. Munbin, ikut aku” kata Jinjin oppa menarik tangan Munbin.

“sireo! Aku masih ada urusan sama Eunwoo hyung” kata Munbin menghempaskan tangan Jinjin.

“Ya!! Iriwa hyung!” kata Munbin berjalan beberapa langkah ke arah Eunwoo oppa.

“Ya! Sopanmu kemana, hah?!” kata Jinjin oppa menyusul Munbin lalu memukul kepalanya.

“Kau mau mati?” tanya Eunwoo oppa, aku menatap Eunwoo oppa yang mulai emosi.

“Oppa, hajima” kataku memegang lengannya, Eunwoo oppa menoleh padaku.

“Ttarawa” kata Jinjin oppa menarik tangan Munbin dan keluar dari ruangan penyimpanan itu.

Tak lama kemudian, Dojun oppa masuk ke ruang penyimpanan membawa kotak P3K.

“Munbin keterlaluan” gumamku sambil memperhatikan Chika.

“Dia masih belum tau dan dia salah paham” kata Dojun oppa mengobati Chika.

“Tapi ya gak usah begini juga. Sampe Chika jadi korban, kan itu keterlaluan” kataku sedikit emosi.

“Sudahlah, lebih baik kita menunggu sampai Chika sadar” kata Eunwoo oppa, aku menoleh lalu mengangguk.

Sekitar 20menit, akhirnya Chika tersadar lalu keluar. Tepat saat Chika keluar, hpku berbunyi.

“Ne oppa?” kataku mengangkat telfon dari Minwoo oppa, aku langsung keluar dari ruang penyimpanan dan pergi ke dapur.

“Neo gwaenchana? Jigeum eodiya?” tanya Minwoo oppa.

“Eoh. Na gwaenchana. Aku masih terjebak di foodcourt bandara” kataku.

“Bagus lah kau tak apa. Chika dan Dojun bagaimana?” tanya Minwoo oppa.

“Mereka juga baik-baik saja.. sekarang kami bersama member Astro kecuali MJ oppa” kataku.

“Eoh? Bagaimana bisa?” tanya Minwoo oppa.

“Ya gitulah pokoknya. Oh iya kau tak apa, kan oppa?” tanyaku.

“Eoh. Virus itu belum sampai ke Jepang kok, tenang saja” kata Minwoo oppa, aku menghela napas lega.

“Baguslah” kataku.

“Oh iya, kau sudah menelfon Minhyuk?? Karena aku dari tadi gak bisa menghubunginya dan eomma” kata Minwoo oppa.
“Belom. Ini aja lagi ribet. Ya udah, nanti kutelfon lagi kalo udah aman” kataku.
“Ya udah. Hati-hati ya” kata Minwoo oppa.
“Ne oppa” kataku, lalu telfon terputus dan aku keluar dari dapur dan kembali ke ruang penyimpanan.

Saat aku masuk ke ruang penyimpanan, Jinjin oppa sedang bercerita bagaimana MJ oppa bisa tergigit.

“Oh~ jadi MJ oppa digigit manager-nim karena menyelamatkan Rocky? Mat-hyung yang sangat keren” batinku.

“Hyuuuung!!!!” teriak Sanha panik yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang penyimpanan dan langsung mencari sesuatu.

“Sanha-ya, kau kenapa?” kata Jinjin oppa bingung.

“Jinjin hyung! bantu aku memindahkan rak ini ke situ” kata Sanha panik.

“Tapi kenapa tiba-tiba, memangnya ada apa?” kata Jinjin oppa bingung.

Aku juga menatap Sanha dengan bingung.

“Hyu-hyung..” kata Chika sambil terus menatap jendela kecil di pintu ruang penyimpanan.

“Wae?” tanya Dojun oppa menatap Chika bingung sedangkan Sanha dan Eunwoo oppa berusaha menghalangi pintu dengan rak besi.

“I-itu diluar sana. Mereka.. b-banyak..” kata Chika terbata-bata sambil menunjuk ke arah pintu.

“Apa yang coba kau katakan?” kata Dojun oppa lalu menoleh ke arah pintu ruang penyimpanan.

Aku juga mengikuti arah yang ditunjuk Chika dan melihat begitu banyak zombie di luar sana yang mulai berdatangan.

“Ya! Kenapa kalian diam saja?” kata Jinjin oppa padaku, Munbin dan Chika, kami menoleh dan melihat Jinjin oppa, Sanha, Rocky, Eunwoo oppa dan Dojun oppa sudah siap dengan senjata masing-masing.

“Ini. Pegang” kata Eunwoo oppa sambil memberikan Munbin sebuah linggis, Munbin menatap Eunwoo sejenak lalu mengambil linggis itu dan berdiri.

“Nuna” panggil seseorang dari sebelah kananku, aku menoleh ke kanan dan melihat Rocky.

“Pakailah ini” kata Rocky memberikan pisau daging padaku.

“Bagaimana kau tau kalau aku nuna?” tanyaku dengan bodohnya, sedetik kemudian aku merutukinya dalan hatiku karena telah menanyakan pertanyaan itu.

“Dari Dojun hyung” kata Rocky, aku hanya mengangguk sambil menerima pisau itu.

“Gomawo” kataku tersenyum.

“Aku akan berusaha melindungi kalian untuk menebus kesalahanku pada MJ hyung” kata Rocky.

“Kita semua akan saling melindungi di saat seperti ini, Rocky” kataku dengan nada yang sama seperti aku menenangkan Minhyuk, adikku ataupun saat Minwoo oppa menenangkanku.

“Siap?” tanya Dojun oppa tiba-tiba sambil menatap kami semua, serempak kami mengangguk.

“ayo kita bunuh mereka semua dan keluar dari sini” kata Sanha.

TBC

 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK