*Kim Minhwa
"Minhwa-ya, hpmu bunyi." kata Chika saat aku baru keluar dari toilet
Nae pittamnunmul~ nae chagaun chum-eul~ gajyeoga~ ga~
Samar-samar aku juga mendengar ringtone-ku berbunyi
"Oh iya." kataku yang langsung berlari mengambil hpku.
"ne oppa??" jawabku
"kau dimana sekarang?" tanya Jimin oppa
"aku di kantor polisi yang berada di dekat seoul university. Oppa di mana?" tanyaku
"kami di toko baju. Tapi aku gak tau ini di toko baju yang mana" kata Jimin oppa
"eng. Coba kau nyalakan gps lalu beritau lokasimu dimana, oppa" kataku. Tak lama kemudian, Jimin oppa menyebutkan lokasinya dimana dia berada
"lho, itu kan tempatku waktu Chika datang menghampiriku" kataku
"benarkah?" tanya Jimin oppa
"eoh. Oh iya, kenapa kau bisa terjebak di sana? Di sana kan udah banyak zombie" tanyaku bingung
"nah karena itu, kami bertiga terjebak di sini" kata Jimin oppa, aku bingung dan memiringkan kepalaku
"bertiga?" tanyaku
"eoh. Sebelum aku dan Yoongi hyung nyasar di sini, kami bertemu Kookie di pom bensin di ujung jalan" kata Jimin oppa menjelaskan
"eoh? Lah kok Kookie oppa tiba-tiba ada di pom bensin?" tanyaku yang makin bingung
"molla" jawab Jimin oppa dengan singkat
"ya udah. Oppa, aku akan menjemputmu besok. Kau jangan kemana-mana ya.. jangan sampai terluka" kataku
"eoh. Kau juga" kata Jimin oppa
"tenang saja. Aku punya bodyguard kok.. hehe. lagipula 'kembaranmu' juga ada di sini" kataku sambil tersenyum lebar
"kembaranku? Siapa? Ya! Jangan berani-berani kau selingkuh dariku, ya!" kata Jimin oppa yang terdengar sedang cemburu, aku hanya terkekeh pelan
"nanti aja liat sendiri siapa kembaranmu. Ya meskipun hanya secara fisik yang mirip dan kalo diliat tingkahnya lebih mirip Taetae oppa, tapi dia sebaik dan seperhatian kau, kok" kataku sambil tersenyum jahil meskipun aku tidak bisa melihatnya, tapi aku tau pasti nanti malam dia tidak bisa tidur karena penasaran
"ya! Minhwa-ya, kau tidak benar-benar berselingkuh dariku, kan?" tanya Jimin oppa
"eng, gimana ya? Hehe. Ya pokoknya kau jangan kemana-mana sampai aku menemukanmu. Oke oppa? Annyeong, saranghae" kataku dengan cepat dan langsung menutup telfon lalu aku terkekeh
"kenapa kau?" tanya seseorang dari arah belakangku, saat aku berbalik, aku melihat sebuah dada bidang terpampang di hadapan wajahku, kemudian aku mendongak dan melihat wajah imut Inseong oppa dari dekat
"wah~ kenapa bisa ada desert fox yang seimut ini? Artis pula.. dan ada di hadapanku.. wahh~~" batinku sambil mengagumi wajahnya yang imut
"ya! Kenapa kau diam saja?" tanya Inseong oppa memegang kedua bahuku, seketika aku langsung menunduk saat aku merasa wajahku memanas
"eng, anu. Aku besok harus menjemput Jimin oppa. Kurasa mereka sedang ditengah bahaya" kataku, lalu aku kabur dan berlari menuju dapur
"Chika-yaaa!" teriakku sambil menghampiri Chika. Tapi Chika malah berlari ke arahku sebelum aku benar-benar sampai di dapur
"Eoh? Wae wae??" tanya Chika
Bukan hanya Chika yang menatapku, tapi Eunwoo oppa, Dawon oppa, Sanha dan Rocky juga menatapku, Inseong oppa yang ternyata mengikutiku juga menatapku
"Aku akan mencari Jimin oppa dan Suga oppa besok!" kataku dengan pasti
"Lalu mereka sekarang dimana??" tanya Chika bingung
"Mereka sedang tersesat di toko pakaian dimana kau menemukanku." kataku
"Baiklah, katakan itu pada Dojun hyung." kata Chika. Aku dan Chika berjalan ke dapur diikuti yang lainnya
"Ada apa tadi??" tanya Dojun oppa tiba-tiba.
"Aku mau menjemput Suga oppa dan Jimin oppa, lebih tepatnya menyelamatkan mereka." kataku.
"Ng.. Bukankah di toko itu ada segerombolan zombie yang bisa lari??" tanya Cella yang entah muncul dari mana
"Aa!!" teriak Chika
"ah kamjjakiya" pekikku pelan
"Benar!" kata Eunwoo oppa merespon perkataan Cella
"Heol!" kata Sanha sambil menghela napas
"Aku akan membantu Minhwa-ya" kata Dawon oppa, aku langsung menoleh karena suaranya begitu dekat, ternyata dia sudah berdiri tepat di belakangku
"Aku juga!" sambung Inseong oppa yang berjalan dan berhenti tepat di samping Dawon oppa
"Aku juga!" kata Rocky sambil mengacungkan tangannya
"Kalau begitu sebelum kalian istirahat nanti kita akan buat rencana untukmu dan untuk Mark ssi." kata Dojun oppa
"Ehh? Mark hyung kenapa??" tanya Munbin bingung
"Mark oppa mau pergi menjemput member-member Got7 yang lain." kata Sinbi
"Kalau begitu aku ikut. Aku akan membantumu hyung!" kata Munbin tersenyum ke arah Mark oppa
"Kalau begitu kita bertiga." kata Eunwoo oppa sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya
"Berempat hihi~" kata Chika sambil tersenyum polos
"wah~ kayaknya nanti ada drama season 3 nih.. Chika yang direbutkan 3idol, salah. Ultimate bias. Helehh" batinku sambil menggelengkan kepalaku
"Ehhh??!!!" teriak Binnie dan Eunwoo secara bersamaan dan mengagetkanku
"kenapa kau yang terkejut, Minhwa-ya?" tanya Dawon oppa, seketika itu juga mereka semua menatapku, sedangkan aku menatap Dawon oppa dengan tatapan 'pura-pura innocent'
"ngomong-ngomong, aku lapar. Bisa kita makan sekarang?" tanya Momo tiba-tiba
"ya ayo kita makan" kataku yang kabur menghampiri Nayeon eonni
Saat makan, aku memperhatikan mereka semua satu persatu.
"hmm.. waktu itu kalo gak salah kata Dojun oppa, ada Yerin eonni, kan ya? Kok gak ada?" batinku
"kau kenapa? Kau cari siapa?" tanya Munbin yang duduk tepat di depanku sekaligus di samping Chika. Sebelum menjawab, aku melihat Chika yang menatap Munbin sejenak dengan tatapan dingin, lalu melanjutkan makan
"Dojun oppa" panggilku mengabaikan pertanyaan Munbin
"ish. Kalo ada orang nanya, dijawab dulu. Bukannya malah mengabaikan pertanyaanku!" gerutu Munbin, aku langsung menatap Munbin datar
"ya! Bin-ah. Kau nanya kan, aku lagi nyari siapa? Aku nyari Yerin eonni. Dan yang selalu bersama anak Gfriend kan cuma Dojun oppa" jawabku, lalu aku menoleh ke samping untuk bisa menatap Dojun oppa
"seonbae, waktu itu kau bilang bareng Yerin eonni, kan? Kok sekarang gak ada?" tanyaku bingung
"kau bertanya tentang Yerin eonni, Minhwa-ssi?" tanya Eunha eonni tiba-tiba, aku langsung mengangguk dan menatapnya bingung, karena ekspresinya berubah sedih
"Yerin eonni.. dia.. meledak" kata Eunha eonni
"eh? Meledak? Apa maksudmu, eonni?" tanyaku bingung
"meledak? Yerin eonni meledak? Kena bom ato apa? Kok meledak?" gumamku pelan menggunakan bahasa Indonesia
"dia.. meledak bersama mobil yang saat itu kami gunakan" kata Dojun oppa menatapku sedih
"eh? Lho kok? Kok bisa?" tanyaku shock
"ya! Bisa gak sih ngomong pake bahasa korea aja. Aku pusing mendengarmu, tau gak" protes Munbin
"kalo gitu, gak usah didengerinlah. Gitu kok susah" kataku menatapnya datar
"kok bisa? Apa yang terjadi?" tanya Chika pada Dojun oppa
"waktu kita mau ke rumah sakit pake mobil itu, tiba-tiba ada bus tak terkendali dan menabrak mobil kami. Lalu bus itu terbakar dan terdengar ledakan. Lalu Dojun oppa menyuruhku dan Eunha masuk ke mini market dekat situ" kata Yuju eonni
"saat Dojun oppa mengangkat Sinbi, ledakan itu terdengar lagi dan bemper mobil itu terbang menabrak punggung Dojun oppa" kata Eunha eonni
"tapi sebelum aku berdiri, ledakan terakhir terdengar, waktu aku balik badan, mobil itu meledak bersama Yerin di dalamnya" kata Dojun oppa, seketika suasana hening. Sama sekali tidak ada percakapan sama sekali sampai akhirnya Eunha eonni berdiri
"aku mau tidur dulu" kata Eunha eonni, lalu kami semua mulai beranjak
"eng, mungkin aku bisa cuci piring kalian semua" kataku tiba-tiba
"untuk apa kau cuci piring?" tanya Mark oppa
"eng. Kan kita di sini istilahnya numpang makan, apa yang kita pake, kan harusnya dikembalikan. Lagian kan besok kita masih harus sarapan" kataku sambil mengumpulkan piring-piring kotor
"kubantu ya" kata Dawon oppa
"ah, ne. Gomawoyo" jawabku. Lalu aku dan Dawon oppa membawa piring-piring kotor itu ke tempat cuci piring
"wah~ bahkan sabun cucinya masih banyak" gumamku melihat sabun cuci piring di samping wadah untuk spons cuci piring
"mau kubantu apa lagi?" tanya Dawon oppa
"eng. Kayaknya udah deh.. hehe aku bisa sendiri, kok oppa.." kataku
"ya udah aku ke sana dulu ya" kata Dawon oppa sambil tersenyum
"gomawoyo oppa" jawabku sambil tersenyum. Lalu aku mulai mencuci piring
"sini kubilas" kata seseorang yang tiba-tiba datang dan merebut piring yang sedang kubilas, aku menoleh dan menatapnya bingung
"ya! Ngapain ke sini, sih? Aku bisa cuci piring sendiri tanpa bantuanmu" kataku merebut kembali piring itu dari tangan Munbin
"aku kan hanya mau membantu" kata Munbin
"pergilah" usirku
"sireo" jawab Munbin
"eh! Lu tuh bodoh, bego ato emang gak peka sih? Lu bersikap kayak gini tuh nyakitin hati Eunbin, tau? Mending lu pergi dah! Kkojyeo" kataku pada Munbin, dia menatapku bingung, lalu dia pergi
"Mbin aneh. Dasar tsundere gak jelas. Sebentar-sebentar ama gua, trs ntar gangguin Chika lagi, abis itu drama-dramaan sama Eunwoo oppa dan Mark oppa. Helehh maunya apa sih tuh meong-yang-i?" gerutuku sambil membilas piring-piring yang sudah kusabuni
"apa namja tadi itu pacarmu?" tanya seseorang saat aku sudah membilas piring terakhir, aku menoleh sejenak tapi aku masih belum bisa melihat siapa itu, karena dia berdiri tepat di belakangku. Akhirnya aku menaruh piring terakhir itu, membilas tanganku lalu membalikkan badanku
"eoh? Namja tadi yang mana? Mbin?" tanyaku bingung menatap Inseong oppa yang sedang berdiri di hadapanku sambil memasukkan jari-jarinya ke kantong celananya
"ani. Yang tadi menelfonmu" kata Inseong oppa
"oh. Iya, itu pacarku" kataku tersenyum tipis
"siapa?" tanya Inseong oppa menatapku datar, aku menatapnya bingung
"anggota dari role model nya SF9" kataku, Inseong oppa terlihat berpikir
"Jimin BTS" kataku setelah beberapa saat, Inseong oppa langsung menatapku
"oh~ Jimin seonbaenim" kata Inseong oppa berusaha bersikap biasa, aku masih menatapnya bingung
"emang kenapa oppa??" tanyaku
"a-ani. Hanya ingin tau" kata Inseong oppa, aku menatapnya bingung lalu tersenyum
"oh iya, oppa" panggilku sambil tersenyum, kali ini Inseong oppa menatapku bingung
"karena saat kau debut aku gak ikut fanmeet SF9, bisa kau berikan fanservice padaku? Sekali saja" pintaku
"fanservice seperti apa yang kau inginkan?" tanya Inseong oppa, aku berpikir sejenak
"eng, apa ya? Sebenarnya aku juga bingung fanservice apa yang kuinginkan" kataku tersenyum canggung sambil menggaruk-garuk kepala belakangku yang tidak gatal
Tiba-tiba dalam sekejap Inseong oppa mengecup pipiku dan membuatku terdiam seperti disihir menjadi balok es
"aku akan memberikanmu fanservice kapanpun kau mau" kata Inseong oppa sambil mengacak-acak rambutku sebelum pergi meninggalkanku yang masih terpaku ditempat
"eng. Salah gak kalo gua seneng dapet fanservice kayak gitu dari second ultimate bias gua di SF9? Dan kalo Fantasy tau, bisa mati gua" gumamku sambil memegang pipiku yang tadi dicium Inseong oppa, dan aku yakin wajahku sekarang sudah seperti kepiting rebus
Perlahan aku berjalan menuju lobby sambil tersenyum sendiri dan memegang kedua pipiku
"Minhwa-ya, kau kenapa?" tanya Chika yang sudah duduk di samping Mark oppa bersama Cella, Dojun oppa, Nayeon eonni, Dawon oppa dan Munbin
"kau gila, ya?" tanya Munbin
"abis dicium" jawabku yang masih tersenyum
"hah?! Dicium siapa?" tanya Cella kaget
"dikasih fanservice?" tanya Dojun oppa, aku mengangguk dan masih tersenyum
"kau baik-baik saja?" tanya Dawom oppa berdiri dan menghampiriku, aku mengangguk dan menurunkan kedua tanganku dari pipiku
"katakan. Kau dicium siapa?" tanya Chika yang sepertinya sangat penasaran. Aku menatap mereka satu-satu
Mark oppa, Munbin, Dawon oppa dan Nayeon eonni menatapku bingung, sedangkan Dojun oppa, Cella dan Chika menatapku dengan tatapan penasaran
"tadi abis dicipok, ah maksudku dicium desert fox" kataku sambil tersenyum
"siapa tuh?" tanya Cella
"Inseong oppa" jawabku
"apa? Kenapa sama Inseong hyung?" tanya Dawon oppa penasaran
"ah, gak bukan apa-apa" jawabku sambil tersenyum canggung
"jahh. Ya udah, sekarang kita bahas rencana untuk besok, oke?" kata Dojun oppa. Kemudian kami menyusun rencana untuk menyelamatkan Jinyeong oppa dan Jimin oppa.
Keesokkan harinya, aku terbangun karena aku mencium bau makanan. Perlahan aku membuka mataku dan hal pertama yang kulihat adalah pantat piring
Seketika itu juga, aku langsung menyingkirkan piring itu dari atas wajahku dan melihat siapa yang melakukan itu padaku
"akhirnya kau bangun juga, nuna~~" kata Rocky tersenyum polos sambil tetap memegang piring itu
"kenapa kau lakukan itu?" tanyaku pada Rocky sambil bangkit duduk
Badanku rasanya sakit semua, karena kami semua tidur dilantai dengan menggunakan tikar
"abisnya Chika nuna sudah membangunkanmu tapi kau tetap tidak bangun. Lalu Bin hyung mau membangunkanmu tapi aku tau dia pasti akan membangunkanmu dengan cara yang kasar, jadi aku mencegahnya dan menawarkan diri untuk membangunkanmu. Dan ini, sarapanmu" kata Rocky memberikan piring itu di pangkuanku
"gomawo. Apa semuanya udah bangun?" tanyaku
"eoh. Kau adalah orang terakhir yang bangun" kata Rocky yang masih tersenyum
"ah jinjja?" tanyaku dengan nada yang tidak terlalu terkejut. Karena aku sudah biasa bangun paling terakhir
"cepatlah makan, setelah itu mandi lalu kita jalan. Mark hyung dan yang lainnya sudah berangkat. Barusan" kata Rocky
"jinjja? Mereka berangkat duluan? Kukira bakal berangkat barengan" kataku, lalu Rocky berdiri dan pergi meninggalkanku yang mulai menikmati sarapanku.
Setelah mandi, aku, Inseong oppa, Dawon oppa dan Rocky langsung pergi. Kami mengisi mobil dengan banyak senjata dan persediaan makanan yang kira-kira akan cukup sampai nanti kami kembali ke markas
Sedangkan Dojun oppa, Cella, Sanha, Nayeon eonni, Eunha eonni, Yuju eonni, Sinbi, Momo eonni dan Mina eonni tetap di markas.
TBC