Beberapa hari kemudian.
Jisoo berjalan pulang sekolah sendirian, dia berjalan di tempat yang cukup ramai, dan saat sedang berjalan dia melihat orang yang sedang kecopetan.
Dan yang dicopet adalah seorang wanita, pencopet itu berlari, dan wanita itu mengejarnya.
Anehnya tidak ada yang membantu wanita itu, semua orang bersikap cuek saja, dan beberapa diantara mereka tidak ada yang berani menolongnya.
Jisoo yang melihat kejadian itu segera menyebrang jalan dan mengejar pencopet itu.
Sampailah di gang , pencopet dan wanita itu masuk kedalam gang itu.
"pergi sana
"atau kau aku tembak "ucap pencopet itu menodongkan pistol ke arah wanita itu.
Wanita itu pun berhenti melangkah "sana kau pergi , ikhlaskan saja dompetmu itu "ucap pencopet itu.
Tiba – tiba saja pistol itu terbakar, wanita dan si pencopet itu pun terkejut melihatnya.
"ternyata pistol itu terbuat dari plastik, bukan pistol asli
"coba kalau pistol asli mungkin tanganmu sudah terbakar "ucap jisoo yang berjalan mendekat
Wanita dan pencopet itu menengok ke belakang, jisooberdiri bersampingan dengan wanita itu.
"siapa kau ?"tanya pencopet itu
"kembalikan tas wanita ini "ujar jisoo
"tidak mau, memangnya kau siapa
"berani menyuruh – nyuruhku "ucap pencopet itu
"kembalikan tasnya atau kau akan menyesal "ucap jisoo berjalan mendekat ke arah pencopet itu
"kau akan menyesal "ucap si pencopet kemudian menodongkan pisau
"apa yang akan kau lakukan ? kau ingin menodong pisau itu ?
"apa itu pisau asli ? jangan – jangan itu pisau plastik "ucap jisoo dengan gaya santai
Pencopet itu menggerakkan pisau itu ke kiri dan kanan "cepat kembalikan tas itu, atau kau akan menyesal telah mengancamku "ucap jisoo
"kubunuh kau "ucap pencopet itu
Jisoo meluruskan tangannya kedepan, dan api keluar dari telapak tangannya.
Pencopet itu pun kaget , si wanita dibelakang itu juga terkejut dengan apa yang dialihat.
"a-api
"api keluar dari telapak tanganmu "ucap kaget pencopet itu
"bagaimana bisa "ucapnya lagi
Pisau yang dipegang pria itu terbakar "kau ..k-kau ini sebeneranya apa ?"tanya pencopet itu
"kau tidak perlu tau aku siapa, yang jelas kembalikan tas itu sekarang "ucap jisoo
Jisoo menengok ke samping kirinya dan dia melihat kedatangan shannon.
"dasar bodoh .."ucap shannon pelan
"k-kau siapa lagi "ucap pencopet itu takut
Jisoo menengok kebelakang dan mendapati wanita yang kecopetan itu hanya diam melongo saja.
"tatap mataku "ucap shannon
Si pencopet itu menatap mata shannon, shannon menempelkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan ke pelipis pria pencopet itu.
"kau tidak melihat apa – apa
"kau tidak melihat adanya wanita yang bisa mengeluarkan api dari telapak tangannya
"apa yang kau lihat itu semuanya akan hilang dari ingatanmu.
"sekarang kau dan wanita yang kau copet itu akan menuju kantor polisi
"dan kau akan mengakui seluruh kesalahanmu di kantor polisi, dan kau akan menebus semua perbuatan jahatmu itu "ucap shannon
"kau mengerti apa yang aku katakan ?"tanya shannon
Si pencopet itu menganggukkan kepalanya,shannon menjauhkan jarinya dari pelipis pria itu.
"kau boleh pergi sekarang dengan wanita yang kau copet itu "ucap shannon
Si pencopet itu pun berjalan pergi dan mengikuti gadis yang dia copet.
Sementara jisoohanya terdiam , karena dia tau apa yang dia perbuat barusan itu salah.
"maaf "ucap jisoo
"ayo pulang, kita dibicarakan dirumah "ucap shannon kemudian berjalan terlebih dahulu kemudian disusul jisoo.
[ di rumah ]
Jisoo dan shannon masuk kedalam rummah.
"shannon maafkan aku, a-aku
"aku tidak tega melihat wanita itu kecopetan "ucap jisoo
Shannon berhenti melangkah dan membalikkan badannya.
"kau ingin pamer sebagai seorang mutant ? dan membantu orang lain ?"tanya shannon
"tidak, bukan itu maksudku "jawab jisoo
"lalu ? apa lagi ?"tanya shannon
"aku hanya ingin membantunya saja "jawab jisoo
"apa kau tau berapa isi uang di dalam tas wanita itu ?
"tidak seberapa dibandingkan dengan jati diri kita "ucap shannon
"dari ucapan kedua orang itu bisa membahayakan keberadaan kita sebagai mutant "ucap shannon
"bagaimana kalau sampai semua orang tau bahwa mutant itu masih ada ?
"kau tau ? bagi para manusia biasa keberadaan mutant akan mengancam kehidupan mereka "ucap shannon
"iya aku tau, aku menyesal menggunakan kekuatanku di depan umum "ucap jisoo
"selalu begitu, selalu menyesal dan minta maaf tapi selalu diulangi bukan "ucap shannon
"iya kali ini aku benar – benar menyesal "ucap jisoo
"aku sudah sering mengatakan pada kau dan lucky untuk tidak sembarangan menggunakan kekuatan "ucap shannon
Jisoo menundukkan kepalanya bersalah "untung saja tadi ada aku disana, aku jadi bisa mempengaruhi pikiran mereka, dan menghilangkan ingatan mereka atas kejadian kau menggunakan kekuatan apimu itu "ucap jisoo
"iya aku tau, kau memang selalu membantuku
"sudah beberapa kali "ucap jisoo
"bukan beberapa kali, tapi sering "ucap shannon
"kau ingat waktu kau hampir membakar asramamu itu ?"tanya shannon
"eit ,, yang waktu itu adalah kesalahan orang – orang itu "jawab jisoo
*Flashback*
Jisoo yang kira – kira berusia 13 tahun berada di dalam kamar dengan 3 orang murid perempuan.
"jadi benar bukan apa kataku ..
"kau adalah anak yang tidak memiliki orang tua "ucap wanita yang rambutnya berwarna blonde
"kasihan sekali, mungkin saja orang tuanya sengaja membuangnya di asrama "ucap anak perempuan yang rambutnya diikat
"cukup anna , patricia, vianneta
"kalian tidak usah menghinaku lagi,selama ini aku sabar kalian terus meledek dan membullyku "ucap jisooyang mulai marah
"atau jangan – jangan kau adalah anak haram ?"tanya patricia
Jisoo menggelengkan kepalanya "bukan .. aku bukan anak haram "ucap jisoo kesal
Jisoo yang kesal mengangkat tangannya lurus kedepan dan tiba – tiba tempat tidur itu terbakar, ketiga murid perempuan itu kaget dan berteriak.
"k-kau .. k-kau mengeluarkan api dari telapak tanganmu
"bagaimana bisa .. siapa kau sebenarnya "ucap patricia
"kau adalah seorang monster "ucap anna
"aku bukan monster
"dan kalian berhentilah menghinaku
"sekali lagi kalian menghinaku aku akan membakar kalian "ucap kesal jisoo
Pintu ruangan itu terbuka dan masuklah shannon.
"kau siapa ?"tanya vianneta
Shannon masuk dan menutup pintu kamar "mau apa kau masuk kesini ?"tanya anna
"kalian bertiga tatap mataku "ucap shannon
"aku akan masuk kedalam pikiran kalian
"aku mau sekarang kalian melupakan kejadian ini, melupakan bagaimana jisoo bisa mengeluarkan api itu dari telapak tangannya
"katakan pada pengurus asrama kalau tempat tidur itu terbakar karena ada lilin yang menyala dan jatuh ketempat tidur itu "ucap shannon
"kalian mengerti ?"tanya shannon, ketiga wanita itu menganggukkan kepalanya
"bagus kalau kalian mengerti
"keluarlah dan beritau pengurus asrama "ucap shannon
ketiga gadis itu keluar dari kamar itu, shannon menghampiri jisoo , jisooyang menangis menatap shannon "sudah jangan menangis, ayo kita pergi dari tempat ini "ucap shannon
*Flashback End*
"lagi pula waktu itu aku baru berusia 13 tahun
"aku belum bisa mengendalikan kekuatan apiku itu "ucap jisoo
"lalu yang lain ?
"yang membuat kita harus pindah – pindah negara ?"tanya shannon yang membuat jisoo terdiam.
-To Be Continue-