Jisoo memperhatikan punggung shannon"aku sangat yakin mereka membicarakan aku "ucap jisoo dalam hati
"ada apa dengan mereka
"mereka gosipin aku tentang apa "ucap jisoo lagi dalam hati
"ah sudahlah, lebih baik aku tidur siang "ucap jisoo kemudian melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 4 sore
"ini bukan siang tapi sore "ucap jisoo kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya.
---
Malam hari, jisoo berlari ditengah hitan, dia terlihat ketakutan sekali. dia berlari sekuat tenaga.
"aku harus lari lebih kencang, dia terus mengejarku "ucap jisoo yang sudah lelah berlari.
Tiba – tiba dia menabrak seseorang yang memakai jubah hitam, dia pun terjatuh, jisoo terlihat takut sekali.
"tidak .. tidak ..
"jangan bunuh aku, aku tidak tau apa – apa .."ucap jisoo ketakutan
Tiba – tiba tubuhnya terangkat keatas dan dia seperti merasa ada yang mencekik lehernya "tidak .. lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas "ucap jisoo
"aku tidak tau, tolong lepaskan aku ..."ucap jisoo
Jisoo membuka matanya dan terbangun. Jisoo mengatur nafasnya yang ngos – ngosan.
"mimpi buruk lagi "ucap jisoo
"apa dari mimpi buruk ini .."ucap jisoo
"apa mimpi ini akan menjadi kenyataan "ucap jisoo memegangi lehernya
"pasti karena aku tidak berdoa sebelum tidur aku jadi bermimpi buruk lagi "ucap jisoo
"aku adalah seorang mutant, kenapa dalam mimpi ku saat aku mengalami masalah dicekik seperti itu aku tidak bisa menggunakan kekuatanku "ucap jisoo
"apa yang terjadi dengan mimpi itu
"pasti mimpi itu memiliki arti penting
"pasti ada sesuatu yang akan terjadi "ucap jisoo
"semoga saja tidak ada masalah "ucap jisoo
Jisoo melihat jam wekernya
"masih jam 3 pagi
"dan sekarang aku tidak bisa tidur lagi
"dan besok pagi aku harus sekolah "ucap jisoo mengeluh
"besok pagi jam pertama adalah pelajaran guru yang sangat galak
"kalau terlambat datang aku bisa kena hukuman "ucap jisoo
Jisoo menggaruk pipinya pelan "kepalaku juga pusing "ucap jisoo mengambil gelas
"airnya habis, dan aku malas turun kebawah
"tapi aku haus .."ucap jisoo
Jisoo pun terpaksa keluar dari kamar dan berjalan ke dapur.
Dia membuka kulkas dan mengeluarkan botol berisi air dingin.
Jisoo seperti mendengar suara berisik – berisik "suara apa itu "ucapnya pelan dan mencoba mendengarkannya lagi
Dan suara itu tidak lama menghilang, dia menuangkan air dingin kegelas, dan dan meminumnya, dia menengok ke arah kiri dan dia melihat sesosok hitam berdiri, dia kaget dan menjatuhkan gelas itu.
Gelas itu pun pecah, dan dia berteriak, sosok hitam yang dia lihat mendekat ke arahnya "jangan mendekat atau kau ku bakar "ucap jisoo mengeluarkan api dari telapak tangannya.
"kim jisoo ... ini aku lucky blue smith "ucap lucky kemudian menyalakan lampu dan benar saja itu adalah lucky
Jisoo menghembuskan nafas lega "kufikir kau hantu, pecuri , atau malaikat pencabut nyawa
"ternyata kau adalah si curut rese "ucap gerutu jisoo
"enak saja kau mengatai aku "ucap lucky
"lagian kau ada – ada saja
"membuatku kaget saja
"untung kau tidak aku bakar "ucap jisoo
"lagian apa yang kau lakukan malam – malam begini di dapur ?"tanya lucky memperhatikan jisoo
"kau sendiri sedang apa malam – malam ke dapur ?"tanya balik jisoo
"aku mau minum "jawab lucky
"ya sama , aku juga mau minum "ucap jisoo
Shannon menghampiri kedapur "ada apa sih kalian berisik sepagi ini "gerutu shannon
Shannon menengok ke lantai "gelasnya pecah
"ada apa jisoo ?"tanya shannon
"tadi aku sedang minum
"dan tiba – tiba lucky muncul dan mengagetkanku "ucap jisoo
"biar nanti aku bereskan "ujar jisoo
"hey ..
"aku tidak mengagetkanmu .."ucap lucky
"lalu apa namanya tiba – tiba muncul tanpa berkata apa – apa ?"tanya jisoo kesal
"kalau aku tiba – tiba mengagetkan bersuara yang ada kau nanti lebih terkejut dan bisa langsung membakar aku "ucap lucky
"makanya tadi aku mau menyalakan lampu dulu "sambung lucky
"ya setidaknya kau panggil namaku dan bilang kau adalah lucky
"bukan sudah muncul tiba – tiba mengagetkan
"dan berjalan mendekat, itu semua salahmu
"untung tidak aku bakar"ucap jisoo
"sudah .. sudah ..
"jangan bertengkar lagi ...
"sudah jisoo bereskan saja dulu pecahan gelasnya, kemudian kembali tidur "ucap shannon kemudian berjalan keluar dari dapur
"cepat kau mau ambil apa , aku mau menyapunya "ucap jisoo
Lucky mengambil botol berisi air dingin dari atas meja dan langsung meminumnya.
Jisoo memukul lucky dengan sapu "kau jorok sekali "omel jisoo
"kenapa tidak kau tuang dulu airnya kegelas
"ini malah langsung kau minum
"dasar jorok "gerutu jisoo
"aku malas mengambil gelas
"dan malah nanti aku memecahkan gelasnya "ucap lucky
"jadi kau meledekku ?"tanya jisoo
"aku tidak meledekmu
"kau saja yang sensitif "ucap lucky menaruh botol diatas meja lagi
"taruh di dalam kulkas "ucap jisoo dengan nada bicara sedikit membentak
"kau bawel sekali "ucap lucky menggurut dan memasang eksperesi masem.
Lucky menuruti apa yang jisoo suruh "sudah ku taruh, jangan bawel dan marah – marah tidak jelas "ucap lucky
"nanti kau bertambah tua dan wajahmu penuh keriput "ucap lucky
"terserah apa katamu "ucap ketus jisoo
"sudah sana kau pergi ke kamarmu . ku sebal melihat wajahmu sepagi ini "ucap jisoo mengomel
"kau jangan marah – marah padaku, nanti kau suka lagi denganku "ucap ledek lucky kemudian tertawa
Jisoo hanya menatap sinis "segera pergi dari sini atau aku akan melemparmu dengan sandal "ucapjisoo melepas sandalnya dan siap siap akan melempar ke arah lucky
"kau lempar ke arahku, akan aku bekukan sandalmu itu "ucap lucky
Jisoo melempar sandal ke arah lucky , lucky mengangkat tangannya dan sandal yang melayang ke arahnya tiba – tiba membeku jadi es.
"lucky ...."teriak kesal jisoo
Lucky menangkap sandal jisoo yang membeku menjadi es dan dia menaruhnya dilantai.
Jisoo keluar dari dapur dan mengambil sandalnya yang membeku.
"lucky .. tidak bisa apa kau menggunakan kekuatanmu untuk hal yang lebih penting dan bermutu
"awas saja , ku bakar rambutmu "ucap jennie kesal , sementara lucky sudah masuk kedalam kamarnya.
-To Be Continue-