Beberapa hari kemudian, jam menunjukkan pukul 8 malam waktu setempat, jisoo sedang duduk sendirian di bangku taman.
"sudah hampir 3 kali aku bermimpi yang sama
"bermimpi ada yang mencekik leherku dan banyak darah dimana – mana
"apa itu sebuah pertanda yang akan terjadi di masa depan .."ucap jisoo
"tapi menyeramkan sekali .."ucap jisoo
"haish .. aku menjadi pusing sekarang "ujar jisoo lagi
Jisoo menggerak – gerakkan tangannya perlahan, dan ada api yang menyala, dia menggerakkan tangannya dan api itu ikut bergerak mengikuti gerakkan tangannya.
Dia semakin cepat menggerakkan tangan , dan api yang ada di tangannya itu semakin membesar.
Dia terus melamun dan sambil menggerakkan tangannya itu. Dia pun tidak sadar api itu semakin membesar.
Tiba – tiba api yang dia kendalikan dengan tangannya itu padam, jisoo pun terkejut, dia menengok ke sisi kanannya. Dan ternyata ada lucky.
Lucky berjalan menghampirinya "kau ceroboh sekali menggunakan kekuatan di tempat umum "ucap lucky sedikit dengan nada bicara yang mengomel
"bagaimana kalau ada yang melihat ?"tanya lucky
"kau membuatku kaget "ucap jisoo kemudian terdiam
Lucky duduk disamping jennie "nanti tinggal shannon akan menggunakan kekuatannya menghapus ingatan orang yang melihat aku mengeluarkan api dr telapak tangan "ucap jisoo santai
"haish, kau ini entah keras kepala atau apa .."ucap lucky
"aku tidak ingin berkelahi denganmu
"jadi sudah jangan berisik atau mencari masalah denganku "ujar jisoo
"atau aku bakar rambutmu "keluh jisoo
Lucky menatap jisoo "apa kau sedang ada masalah ?
Jisoo menengok ke arah lucky "ya aku sedang banyak masalah
"sejak aku lahir mungkin aku sudah punya banyak masalah
"dan selalu menimbulkan masalah "keluh jisoo yang langsung mendapatkan jitakkan dari lucky
"bicara apa kau barusan
"sudah jangan bicara yang aneh – aneh
"walaupun aku sering jail dan kita sering bertengkar , percayalah aku akan menjadi teman yang baik untukmu "ucap lucky
Jisoo tersenyum tipis "terima kasih "ucap jisoo
"kau dan shannon adalah teman terbaik "ucap jisoo
"apa menurutmu aku bisa bertemu dengan orang tua kandungku ?"tanya jisoo
Lucky menganggukkan kepalanya "ya kau pasti bisa ... "jawab lucky
"kira – kira dimana orang tuaku "ucap jisoo kemudian menatap langit malam yang dipenuhi bintang
"mungkin orang tuamu tidak ada di benua amerika atau di benua eropa "ucap lucky
Jisoo menengok ke arah lucky "lalu menurutmu orang tuaku ada dimana ?"tanya jisoo
"mungkin dia ada di benua afrika "jawab canda lucky yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari jisoo
"aku sedang serius
"kau malah bercanda
"dan rasis seperti itu lagi "ujar jisoo
"haish, sensitif sekali
"iya iya , maaf "ucap lucky
"ya sudah ayo kita kembali kerumah saja "ucap lucky
"ayo "ucap jisoo kemudian berdiri
"tapi benar kau tidak ada masalah ?
"cerita saja padaku "ujar lucky
Jisoo menggelengkan kepalanya "tidak ada masalah yang terlalu besar "ujar jisoo
"ayo kita pulang "ucap jisoo kemudian berjalan pergi
Lucky masih berdiri dan memperhatikan punggung jisoo "aku sangat yakin dia sedang ada masalah yang sangat rumit "ucap lucky dalam hati
"sepertinya aku akan berbicara dengan shannon mengenai jisoo "ujar lucky dalam hati lagi
Jisoo menengok kebelakang dan mendapati lucky yang masih terdiam berdiri "hey ?
"kenapa kau diam saja ?
"apa yang kau perhatikan ?"tanya jisoo
"ah tidak ada "jawab lucky kemudian berlari kecil menghampiri jisoo.
---
Keesokkan harinya.
Jam menunjukkan pukul 11 siang waktu setempat, rumah yang ditempati jisoo , shannon dan lucky tidak terlalu besar dan tidak mewah.
Sienna sedang duduk santai di sofa ruang tamu dan sambil membaca majalah, lucky datang dan duduk disebelahnya.
"ada sesuatu yang ingin aku bicarakan "ucap lucky
"bicaralah "ucap shannon yang matanya masih terfokus membaca majalah
"ini masalah jisoo
"mumpung dia sedang sekolah, jadi aku berani bicara ini "ucap lucky
Shannon menutup majalahny yang sedang dia baca "bicaralah, apa yang ingin kau katakan "ucap shannon menatap serius lucky
"jadi semalam aku melihatnya sedang ada di taman duduk sendirian
"dia terdiam dan melamun, dan dia mengeluarkan kekuatan apinya itu "
"lalu ? apa ada yang melihat ?"tanya shannon memotong pembicaraan lucky
"tidak ada yang melihat
"tapi masalahnya bukan itu "ujar lucky terlihat serius
"lalu ?
"dari raut wajahmu sepertinya masalah ini sangat serius sekali "ucap shannon
"iya sepertinya dia sedang ada masalah yang sangat rumit
"terlihat dari ekspresi dan sikapnya "ucap lucky
"iya sih aku juga lihat dia terlihat murung. "ucap shannon
"mungkinkah ini ada hubungannya sama keberadaan orang tua kandungnya ?"tanya shannon menatap lucky, dan lucky juga menengok ke arah shannon
"bisa jadi sih .."ucap shannon
"tapi bagaimana caranya kita membantu dia ?"tanya shannon
"aku juga tidak tau "jawab lucky
"apa mungkin orang tuanya berasal dari benua asia ?"tanya lucky menaikkan satu alisnya
"lihat saja dari wajah dan tinggi badan, bukan orang amerika / eropa "ujar lucky
"tapi bagaimana dia bisa tinggal di new zealand ??"tanya shannon
"bagaimana caranya bisa dia sampai ke new zealand ?"tanya shannon lagi
"entahlah, itu juga yang membuatku bingung "jawab lucky
"apa orang tuanya juga seorang mutant ?"ucap shannon seraya berfikir
"ya sudah yang penting sekarang kita jangan membuatnya murung
"setidaknya kita menghibur dia .."ucap shannon
"terutama kau
"jangan mengajaknya berantem terus
"jangan jail dengannya "ucap shannon
"kalau sampai kau berani berbuat itu, ku buat kau lupa ingatan dan ku tinggal kau di pinggir jalan "ucap shannon mengancam
"astaga , kau jahat sekali denganku "ujar lucky mengeluh
"kalau tidak diancam seperti itu, kau akan rese "ujar shannon
"astaga , untung aku sabar "ucap lucky
"sudah jangan membahas apa – apa lagi
"sebentar lagi dia pulang "
"siapa pulang ? dia siapa ?"tanya sebuah suara terdengar yang suaranya tidak asing, ya jisoo yang berbicara
Jisoo masuk kedalam rumah
"tuhkan bener apa yang aku katakan barusan "bisik shannon
Jisoo berdiri dihadapan sienna dan lucky, jisoo memperhatikan mereka berdua sangat serius.
"dia siapa yang kalian maksud ?
"apa aku ?"tanya jisoo
"aaa
"kalian sedang membicarakan aku kan "ucap jisoo seraya menatap kedua sahabatnya secara bergantian
"kami tidak membicarakan mu
"percaya diri sekali kau "ucap lucky
"kalau bukan aku siapa ?
"tadi shannon bilang dia pulang, dia siapa ?"tanya jennie
"itu kucing tetangga dia sudah berpulang ke sisiNYA "jawab lucky
"apa kau gila ?"tanya jisoo
"kau menyumpahi aku ?"tanya jisoo lagi
"sudah sudah aku tidak mau berdebat lagi denganmu "ucap lucky kemudian beranjak berdiri dan berjalan pergi ke kamarnya.
"apa yang kalian bicarakan ?
"apa kalian membicarakan aku ?"tanya jisoo
Shannon menggelengkan kepalanya "kami tidak membicarakanmu
"ya sudah kau ganti pakaian dan makan , pasti kau lapar kan "ucap shannon beranjak berdiri dan berjalan pergi.
-To Be Continue-