home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Family

My Family

Share:
Author : Mella_grace
Published : 10 Nov 2016, Updated : 30 Dec 2016
Cast : Lee Jongsuk, Bae Suzy, Mark Tuan GOT7, Cha Eunwoo ASTRO, Bambam GOT7, Munbin ASTRO, Minhwa (OC), Chi
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |20917 Views |2 Loves
My Family
CHAPTER 3 : My Family - 2.1

*Minhwa POV

 

“Eomma, palli~~” kataku dengan sedikit panik karena jam sudah menunjukkan waktu 15 menit sebelum waktu yang sudah di tentukan.

 

Yang membuat eomma lama adalah berdandan.

 

Bagian terpenting “semua” wanita.

 

Tapi menurutku itu sedikit berlebihan dan lama

 

“Geurae, kajja” kata eomma.

 

Lalu kami pergi menggunakan taxi.

 

Di perjalanan, ternyata jalanan macet karena ini adalah jam makan siang.

 

Meskipun ini weekend, tapi tetap saja jalanan ramai.

 

Entah kenapa, jalanan Seoul tidak pernah sepi layaknya di drama-drama, karena kenyataannya adalah ramai dan sering macet seperti sekarang.

 

“Eomma, apa tak apa jika kita terlambat?” tanyaku pada eomma.

 

“Tadi eomma sudah bilang pada Jongsuk ajussi kalau kita akan terlambat, katanya tidak apa” kata eomma.

 

“Baiklah” kataku mengangguk dan menatap jalanan yang penuh dengan mobil dan motor.

 

“Katanya dia membawa putrinya” kata eomma, aku langsung menoleh ke arah eomma.

 

“Jinjja?” tanyaku, senyumku secara otomatis mengembang.

 

Mungkin karena aku sangat menginginkan saudara perampuan.

 

Eomma mengangguk sambil tersenyum yang membuat wajahnya yang sudah cantik jadi makin cantik.

 

“Pasti anaknya cantik, karena dia memiliki appa yang super ganteng.” batinku.

 

“Kau harus baik padanya, aratji?” kata eomma.

 

“Ne eomma. Kau tau perlu khawatir” kataku tersenyum.

 

Tak lama akhirnya kami sampai di restoran tempat biasa eomma dan calon appa-ku pergi berkencan.

 

Dan seperti biasa, mereka memesan tempat VIP.

 

Eomma membuka pintu perlahan.

 

"Maaf, kami terlambat.." kata eomma, aku langsung melongok dan melihat Jongsuk ajussi berdiri dan menghampiri eomma.

 

Sedangkan aku berdiri di belakang eomma dan mengekor.

 

Hoodie berwarna biru cobalt yang agak kebesaran, celana pendek jeans dan tas ransel kecil.

 

Begitulah style seorang yeoja yang sedang duduk dan memperhatikan appa-nya.

 

Sedangkan aku memakai kaos putih, rompi ber-hoodie warna merah, celana hot pants biru muda, sepatu putih dan tas selempang kecil berwarna biru muda.

 

“Saudara tiriku punya style yang sama denganku, bagus lah kalau begitu” batinku memperhatikan yeoja yang katanya seumuran denganku yang duduk manis sambil menatap appa-nya dengan menunjukan ekspresi datar.

"Tak apa, kami tidak menunggu lama kok.." kata Jongsuk ajussi sambil mengantar eomma duduk, lalu aku ikut duduk di samping eomma.

"Lam-hhm hhmm!", Jongsuk ajussi langsung membekap mulut putrinya saat ia ingin bicara sesuatu, putrinya menatapnya dengan mengerutkan dahi, mereka seperti sedang melakukan telepati.

 

Tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan membawa menu.

 

Aku melihat menu dan langsung menemukan menu yang ingin kupesan, lalu aku memperhatikan calon saudara tiriku dan calon appa-ku.

 

"Appa terserah appa saja, appa tau kan aku gak bisa milih makanan" kata yeoja itu.

 

"Akan appa pilihkan untukmu" kata Jongsuk ajussi menatap putrinya sebentar lalu melihat menu.

 

Lalu Jongsuk ajussi memesan sesuatu yang memiliki nama yang sulit untuk diingat, intinya itu adalah makanan barat yang tidak terlalu populer di Korea.

 

"Appa minum nya.."

 

"Ice cappucino!" Kata yeoja dan calon appa-ku bersamaan lalu mereka tertawa.

 

“Telepati nya kuat banget, ya” batinku yang ikutan tersenyum.

 

"Wah~ kau dan anakmu selalu kompak ya" kata eomma, aku menoleh ke eomma sejenak.

 

"Hehe.." tawa putrinya Jongsuk ajussi dengan renyah.

 

"Apa kau sudah memesan sesuatu??" Kata Jongsuk ajussi sambil tersenyum pada eomma.

 

Senyumannya tiada duanya.

 

Siapa yang menyangka kalau Jongsuk ajussi yang memiliki wajah seperti anak-anak ini, ternyata sudah memiliki 1 putri yang seumuran denganku, dan umur Jongsuk ajussi hanya 5 tahun diatas eomma.

 

"Sudah. Minhwa, kau mau pesan apa??" Kata eomma sedikit mengejutkanku.

 

"Aku mau.. steak!" Kataku dengan semangat, karena saat ini aku benar-benar ingin makan steak.

 
 

"Oh ya. Chika, ini calon eomma-mu.." kata Jongsuk ajussi sambil tersenyum ke arah yeoja yang berada di samping Jongsuk ajussi yang ternyata bernama Chika, sebentar lalu menatap eomma.

"Annyeonghasaeyo.. jeoneun Chika imnida.." kata Chika sedikit membungkuk.

"Annyeong Chika.. na-neun Suzy-yeyo.." kata eomma-ku.

"Eonnie, apa eonnie benar-benar akan menikah dengan appa-ku??" tanya Chika.

“apa dia benar-benar tidak mengetahuinya?” batinku menatapnya bingung.

"Ehh.. itu.." kata eomma melirik Jongsuk ajussi.

"Begitulah.." kata Jongsuk ajussi tersenyum menatap Chika, aku hanya menggelengkan kepala.

"Wahh, eomma! Menikah saja dengan oppa ganteng ini!" kataku tiba-tiba dan menunjukkan tersenyumku.

"Appa~~" kataku memanggil Jongsuk ajussi sambil ber-aegyo.

"Minhwa! Jangan begitu." kata eomma menatapku, aku hanya menunduk.

"Maaf ya oppa.. dia memang agak sedikit bersemangat.." kata eomma, lalu aku menoleh ke eomma kemudian melirik ke Jongsuk ajussi, karena aku ingin tau bagaimana reaksinya.

"Anak-anak memang seperti itu kok.. iyakan, Chika??" kata Jongsuk ajussi pada Chika dengan senyum manisnya yang sangat menawan.

"Aku gak begitu kok, appa.." kata Chika.

"Oh iya, Minhwa dan Chika belum kenalan ya.. Min-"

"Haii Chika, aku Minhwa.. semoga kita bisa jadi saudara yang akrab.." kataku memotong perkataan eomma.

"Ah? iya.. hehe.." kata Chika sambil tersenyum canggung.

Tiba-tiba Chika membisikkan sesuatu pada Jongsuk ajussi sampai wajahnya sedikit merona.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Aku kepo.." kataku menatap mereka.

"Bukan apa-apa kok hehe.." kata Chika tertawa canggung.

"Ahh.. aku kepo, Chika. Ayolah beritahu aku.." kataku memaksanya bicara agar dia tidak diam saja, tapi dia malah menatap Jongsuk ajussi.

"Chika bilang kalau eomma mu ini sangat cantik.." kata Jongsuk ajussi sambil tersenyum.

"Wah.. terimakasih atas pujianmu, Chika.." kata eomma tersenyum cantik dan Chika juga tersenyum dengan canggung.

"Eomma, aku akan sangat bahagia jika eomma menikah dengan Jongsuk appa.." kataku tersenyum lebar menatap eomma, sedangkan eomma hanya tertawa kecil.

***

“oppa, ayo ke taman bermain” kataku di telfon saat kami baru selesai makan. Aku menelfon Eunwoo oppa, karena dia yang bisa menggerakan semua oppa-ku.

“kapan?” tanya Eunwoo oppa.

“jigeum. Palli-wa” kataku.

“baiklah” kata Eunwoo oppa tanpa penolakan.

“ajak Mark oppa, Bambam oppa sama Bin-ie juga ya.. hehehe” kataku tersenyum padahal Eunwoo oppa tidak akan bisa melihatku tersenyum karena kami tidak melakukan video call.

“ya udah. Sekarang kalian sudah di taman bermain kah??” tanya Eunwoo oppa.

“ini baru mau jalan. Kita ketemu di sana aja ya..” kataku

“hmm.. annyeong” kata Eunwoo oppa, lalu telfon di tutup.

Lalu kami berempat pergi ke taman bermain menggunakan mobil Jongsuk ajussi, dan Chika duduk di sampingku di kursi penumpang belakang

"Chika, nanti disana aku akan memperkenalkan semua oppa-ku.." kataku sambil tersenyum.

"Baiklah hehe.." kata Chika tersenyum, lalu suasana hening hanya terdengar alunan lagu yang membuatku sangat mengantuk.

Sekitar 30 menitan, kami sudah sampai di taman bermain.

Kami membeli tiket lalu masuk.

"Oppa-mu sudah dimana?" kata eomma.

"Seharusnya mereka sudah disini.." kataku sambil melihat hp tapi sama sekali tidak ada peaan apapun.

"EOMMA! MINHWA!" teriak seseorang yang tak jauh di depan kami sambil melambai-lambaikan tangannya, dan itu Bambam oppa. Manusia paling imut di antara semua oppa-ku.

“aduh! Ini Bambam oppa kenapa tiba-tiba jadi begini sih?? Sifat jaim-nya menghilang” batinku sambil menepuk jidatku, lalu aku melirik ke Chika dan Chika hanya diam terpesona melihat semua oppa-ku.

"Chika? hey! chika!" kataku mengguncangkan badan Chika.

"Ah?? iya?" kata Chika yang baru tersadar dari lamunannya.

"Aku tau semua oppa-ku memang ganteng tapi kau tak perlu terpesona begitu hahaha.." kataku sambil tertawa melihat wajah polosnya.

"Ehh? apa? tidak, bukan begitu.." kata Chika panik.

"Sudahlah ayo kita kesana.. oh ya eomma, lebih baik eomma berkencan saja.. kami ber enam akan bermain bersama.." kataku dan menarik tangan Chika untuk menghampiri oppa-oppa-ku.

"Ehh? appa?" kata Chika sambil menoleh ke belakang, dan membuat kami berhenti.

"Bersenang-senanglah Chika.." kata Jongsuk sambil tersenyum.

“kajja” kataku menggandeng tangan Chika dan berjalan menghampiri semua oppa-ku.

“kenapa kau menyuruh kami ke mari? Aku kan masih mau main di rumah” protes Munbin.

“biar kau gak lumutan di kamar, Bin-ie” kataku.

“ish!!” gerutu Munbin.

“oh iya, ini Chika. Calon maknae kita” kataku sambil merangkul Chika dan memperkenalkannya pada keempat oppa-ku.

Mark oppa sibuk dengan hpnya dan musik yang sedang dia dengarkan dari earphone, Eunwoo oppa hanya diam pura-pura memperhatikan wahana yang ada, sedangkan Munbin dan Bambam oppa sibuk dengan hpnya masing-masing.

“Ya!! Hargain dikit dong!!” protesku menghentakkan kaki, yang menoleh semua oppa-ku kecuali Mark oppa.

“Oppa~!!” kataku mendorongnya sedikit, dia mencabut salah satu earphone dari telinganya dan menatapku datar.

“Dengerin apa sih?” tanyaku sambil memasang earphone itu di telingaku, tapi aku tidak mendengarkan apapun.

“Kau sengaja gak mau mendengarkanku?” tanyaku pada Mark oppa, dia diam menatapku lalu tiba-tiba merangkulku sambil tersenyum.

“Kau terlalu bersemangat, Minhwa-ya” kata Mark oppa.

“Kenalan sana sama Chika” kataku.

“Untuk apa? Kau sudah memperkenalkan kami, kan?” tanya Bambam oppa tiba-tiba, aku menoleh dan menatapnya tajam.

“Belom lah! Makanya aku menyuruh kalian kenalan!!” teriakku kesal, tapi keempat oppa-ku sama sekali tidak ada respon lain selain menatapku.

“Au ah! Ayo Chika, kita jalan sendiri aja. Aku lelah sama mereka” kataku menarik tangan Chika.

“Ih, malah ngambek” kata Munbin dari arah belakangku.

“Yang barusan ngomong, itu Munbin, oppa kembarku” bisikku pada Chika, Chika menoleh perlahan dengan tetap berjalan bersamaku.

Tiba-tiba ada yang merangkulku.

“Jangan ngambek dong, ayo kita beli ice cream” kata Eunwoo oppa, ternyata dia yang merangkulku.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK