home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Haru-Haru

Haru-Haru

Share:
Author : khaiicheen
Published : 27 Oct 2016, Updated : 22 Aug 2017
Cast : Seventeen Wonwoo - Yoon Jaekyung (OC)
Tags :
Status : Ongoing
3 Subscribes |4885 Views |3 Loves
Haru-Haru
CHAPTER 6 : Special Day

Haru-Haru

Part – 6

Author : khaiicheen

*****

Wonwoo tengah berada di sebuah cafee menunggu 2 orang gadis yang memiliki janji dengannya. Beberapa hari yang lalu, namja itu menghubungi salah satu gadis yang akan datang menemuinya. Meminta untuk mengajak sahabatnya dan bertemu.

“Annyeonghasseyo.” Sapa Wonwoo pada salah satu dari gadis yang dimaksud.

“Ah, annyeong.” Balas gadis dengan tampilan casual.

“Lama tidak bertemu.” Sapa gadis lainnya.

“Nde, bagaimana dengan kabar kalian noona?” Tanya Wonwoo.

Kedua gadis yang dinanti kedatanagnnya oleh Wonwoo adalah 2 sahabat dekat Jaekyung. Daehee dan Haerin.

“Seperti yang kau lihat. Kami baik.” balas Daehee.

“Nde. Bagaimana denganmu?” Tanya Haerin.

“Baik-baik saja.” Balas Wonwoo.

Banyak hal yang sudah Wonwoo lalui dengan Jaekyung beberapa waktu belakangan ini. Hasrat cintanya kembali bergemuruh setelah 4 tahun ditahannya tanpa kabar. Tujuannya adalah bisa memulai semua seperti dahulu.

Tanpa sungkan, Wonwoo menyampaikan apa yan ingin ditanyakannya pada kedua sahabat dekat Jaekyung, Daehee dan Haerin.

“Geundae, apa yang ingin kau tanyakan tentang Jaekyung pada kami?” Tanya Haerin.

“Eoh..”

“Ada apa? Sampaikan saja. Kami tahu kau mengajak bertemu untuk membahas tentang Jaekyung.” Tambah Daehee.

“Kau masih meyukainya?” Tanya Haerin lagi.

Wonwoo mengangguk.

“Bahgialah kau saat ini bisa bertemu kembali.” Ujar Daehee.

“Noona, apa bayak perubahan yang terjadi dengan Jae noona selama 4 tahun ini?” Tanya Wonwoo.

“Eoh..” Haerin terlihat bingung.

“Oppso. Jaekyung masih sama seperti dulu. Cantik dan pintar.” Ujar Daehee.

“Benarkah?”

“Nde.” Balas Haerin. “Kau bisa menilainya dengan apa yang kau lihat.”

“Bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengannya lagi?” Tanya Haerin.

“Tentunya bahagia dan aku tidak menyangkanya jika kami akan bertemu kembali. Seperti sebuah takdir.”

“Apa kau ingin kembali seperti dulu?” Tanya Daehee.

“Itulah tujuanku mengajak kalian bertemu. Jae noona bersikap dingin padaku beberapa waktu lalu.”

“Tapi kalian sudah berbaikan bukan?” Daehee kembali bertanya.

“Jeon Wonwoo, kami tahu bagaimana kau menyukai Jaekyung dulu. Sejujurnya hingga saat ini, Jaekyung masih terus berkutat dengan pendidikanya dan juga pekerjaannya yang tengah dijalaninya. Aku sendiri pun tidak mengerti dengan cara berfikirnya, tapi yang aku dan juga Daehee paham tentang Yoon Jaekyung sahabat kami adalah ia akan terus berusaha hingga hasil yang ingin di dapatkannya maksimal.” Ujar Haerin.

“Lakukanlah.” Ujar Daehee.

*****

“Tapi aku ingin istirahat Jeon. Lain kali saja.” Tolak Jaekyung pada ajakan Wonwoo.

“Noona, ayolah. Kita tidak akan mendapatkan libur setelah ini.” Ujar Wonwoo.

“Jeon. Aku tahu bagaimana semua menjadi sibuk. Pekerjaan ini berbeda dari yang lainnya.”

“Maka dari itu ayolah. Aku akan menjemputmu besok pagi.”

Jaekyung menghela nafas dalam. “Baiklah.”

“Jinjja noona?”

“Nde Jeon.”

“Gomawo.”

Wonwoo senang bukan main. Walaupun memang mereka sudah sering pergi bersama beberapa waktu belakangan ini. Tapi ini kali pertamanya mengajak Jaekyung untuk pergi berdua saja dengannya.

“Baiklah. Kututup telfonnya.” Ujar Jaekyung.

“Nde.”

Mingyu yang malam ini tidur di ranjang atas bersama dengan Wonwoo menatap sahabatnya itu dengan pandangan aneh.

“Ada apa hyung?” Tanya Mingyu penasaran.

“Eoh. Anniyo.” Balas Wonwoo.

“Geotjimal.”

“Aiys, kenapa kau tahu sekali sih kalau aku berbohong.”

“Kau meragukan kemampuanku?”

Wonwoo hanya membalasnya dengan senyum.

“Wae? Hubunganmu berkembang?”

“Anniyo. Belum sampai tahap itu.”

“Kau benar-benar masih menyukainya?”

“Nde. Dia gadis pertama yang menarik perhatianku sejak dulu.”

“Jinjja. Ini bahkan sudah berlangsung 4 tahun.”

“Aku bukan sekedar menyukainya.”

“Arra. Arrata.”

“Aku akan pergi bersamanya besok.”

“Nikmatilah kalau begitu.”

“Bukan hal yang mudah membuatnya bisa kembali bersikap seperti ini padaku.”

“Aku tahu. Aku bersyukur jika kau bisa memulainya kembali bersama dengannya. Setidaknya kau akan bahagia jika hal ini berujung pada impianmu.”

“Gomawo Mingyu-ya.”

“Kuharap dengan kehadirannya kembali saat ini. Kau bisa bahagia.”

“Kau memang partner yang terbaik.”

“Aku akan menyampaikannya pada Coups hyung. Kau harus pergi pagi-pagi bukan?”

“Nde.”

“Fighting hyung.” Semangat Mingyu.

*****

Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi ketika Jaekyung sudah bersiap dengan beberapa barangnya. Seseorang akan menjemputnya nanti, maka dari itu 2 piring berisikan sarapan sudah tersedia di meja makannya. Sebelum berpergian seharian penuh, sarapan sangat dibutuhkan bukan?

Sejujurnya Jaekyung enggan pergi hari ini. Ia sudah berniat untuk beristirahat seharian. Tapi Wonwoo menelfonnya semalam. Meminta Jaekyung menemaninya untuk pergi hari ini. Dan setelah berfikir beberapa waktu, Jaekyung akhirnya mengiyakan permintaan Wonwoo dibandingkan namja itu mengganggu harinya.

Bel terdengar..

"Nde. Sebentar." seru Jaekyung.

Namja itu tiba dengan style khas dirinya. Strap shirt dengan celana strap jeans navy.

"Kita sarapan dulu." ajak Jaekyung.

"Terima kasih banyak sudah mau repot-repot memasak untukku." ujar Wonwoo mengikuti langkah Jaekyung menuju meja makan.

"Gwenchana."

Keduanya pun menikmati waktu sarapan dengan perasaan yang berbeda. Jaekyung dengan perasaan tak mengerti dengan apa yang terjadi dengannya sekarang ini.

Tentang apa yang dirasakannya. Sedangkan Wonwoo lebih kepada rasa bahagianya bisa menikmati waktu berdua seperti ini kembali.

"Kita akan kemana memangnya?" Tanya Jaekyung setelah sepiring nasi goreng buatannya sudah habis.

"Eoh, suatu tempat dan hari ini kita harus bersenang-senang." balas Wonwoo.

"Kemana?"

"Ikut saja noona."

"Baiklah. Kau sudah selesai?"

"Nde."

"Aku akan mencucinya dulu baru kita berangkat."

"Tenang saja."

*****

Dengan menggunakan transportasi umum, keduanya tiba di tempat yang dimaksud oleh Wonwoo. Arena bungee jumping adalah tempat tujuannya.

"Kenapa kita ketempat ini? Bukankah kita akan pergi ke tempat hiburan?" Tanya Jaekyung.

"Eoh, ini tempat yang kumaksudkan." balas Wonwoo enteng seraya menunjukkan senyumannya.

"Aah, kau ingin menaikinya?"

"Anniyo. Uri."

"Uri?"

"Nde. Kita berdua."

"Eoh?"

"Wae noona?"

"Kau saja. Aku tidak."

"Kenapa?"

"Jeon.."

Jaekyung memiliki phobia terhadap ketinggian. Wonwoo tahu itu. Tapi ada tujuan lain yang ingin dilakukan namja itu untuk Jaekyung.

"Gwenchana noona. Ada aku." ujar Wonwoo mengenggam tangan gadis yang ada disampingnya itu.

"Jeon."

"Kau tidak percaya denganku?"

"Anniyo, geundae.."

"Kajja. Kau harus melawannya."

Dengan pasti, namja itu mengajak Jaekyung untuk masuk kedalam kantor administrasi dan keluar dengan pakaian pengaman yang lengkap melekat pada tubuh keduanya. Tapi langkah Jaekyung terasa berat. Ia gamang. Ia kesal karena Wonwoo memaksanya tapi ia juga tak ingin mengecewakan namja itu.

"Kau saja. Aku akan menemanimu naik keatas. Tapi tidak ikut untuk main seperti itu."

"Noona, percuma kalau begitu. Kau sudah berada diatas tapi tidak melakukan apapun."

"Gwenchana."

"Anniyo. Kau ikut denganku."

Wonwoo kembali menggenggam tangan Jaekyung. Kali ini rasanya hangat. Wonwoo menenangkan gadis itu dengan caranya sendiri. Dengan gayanya sendiri.

Keduanya tiba di puncak tiang teratas pada ketinggian 50 meter diatas danau buatan yang ada di bagian bawah.

"Jeon aku tidak mau." rengek Jaekyung. Jantungnya berdegup 2 kali lebih cepat.

"Kita melakukannya bersama."

"Aku tidak mau."

"Noona. Jangan terus memanjakan phobiamu. Kita lakukan dengan senang-senang saja. Jangan kau anggap takut."

Wonwoo tak hentinya memberi semangat untuk noonanya itu. Dipeluknya Jaekyung untuk menengangkan. Sudah 10 menit keduanya ada di tempat ini. Dan Jaekyung terlihat ragu, sangat ragu. Gadis itu takut.

"Tidak mau melakukannya?" Tanya Wonwoo berbisik.

Jaekyung tak menjawab.

"Maafkan aku karena memaksamu."

"Anniyo." balas Jaekyung.

"Tidak masalah jika kau hanya ingin menunggu disini."

"Noona.." seru Wonwoo memanggil Jaekyung yang meninggalkannya beberapa langkah.

Gadis itu terjongkok dengan memendamkan wajahnya. Bahunya bergetar.

"Uljimaseyo. Aku tidak akan memaksamu lagi. Maafkan aku." ujar Wonwoo menyesal.

Jaekyung membalasnya dengan gelengan kepala.

"Geurae. Tenangkan dirimu."

Mendegar permintaan maaf Wonwoo padanya, Jaekyung menjadi tidak enak hati. Ia yang mengecewakan tapi kenapa Wonwoo yang meminta maaf. Hingga akhirnya Jaekyung menenangkan dirinya hingga semua kembali normal. Diangkatnya kepala yang tependam itu dan bangkit dari posisinya.

"Noona.." ujar Wonwoo.

"Kau akan menjagaku bukan?" tanya Jaekyung.

"Nde."

"Baiklah. Seperti yang kau tahu. Aku takut jadi aku mempercayakannya padamu.”

Dan layaknya sepasang kekasih, Wonwoo menggendong Jaekyung. Jaekyung percaya Wonwoo akan menjaganya, maka dari itu ia melingkarkan tangannya pada leher jenjang namja yang mengendongnya itu dan menenggelamkan wajahnya pada dada Wonwoo.

"Kalian sudah siap?" tanya petugas yang ada.

"Noona?" tanya Wonwoo pada gadis itu.

Jaekyung hanya menganggukkan kepalanya.

"Geurae. Kami siap." Balas Wonwoo pada pertugas.

Dalam hitungan ketiga, tubuh Wonwoo dan Jaekyung akan dilemparkan ke bawah.

"Aaaaaaaaaarghhh...." teriak Jaekyung tanpa membuka matanya.

Dan mendengarnya membuat Wonwoo lega sekaligus merasa sangat bahagia.

*****

Bahkan menjalani kehidupan sebagai seseorang biasa sudah Wonwoo rasa cukup. Seperti yang dilakukannya hari ini. Bebas melakukan apapun. Bermain, tertawa dan bercanda tentang ini dan itu. Membuat Wonwoo benar-benar mensyukuri hari yang sudah dilewatinya.

Sedangkan bagi Jaekyung. Sehari penuh bersama Wonwoo tak semenakutkan apa yang ada di pikirkannya. Laki-laki yang lebih mudah bukan berati lebih kekanakan dari dirinya dan tak bisa menjaga atau melindunginya. Wonwoo berhasil mematahkan ketakutan Jaekyung akan ketinggian dan hubungan antara noona dongsaeng. Membuatnya lupa dengan siapa ia menghabiskan waktu hari ini. Wonwoo benar-benar menjaganya dengan tulus. Jeon, terima kasih.

"Kau akan pulang setelah ini?" Tanya Jaekyung.

"Eoh. Aku bilang akan segera pulang setelah selesai pada Coups hyung." balas Wonwoo.

"Aaah.."

"Wae?"

"Anniyo. Ku pikir ingin mengajakmu menginap di tempatku saja."

"Mungkin lain kali noona. Aku tidak enak dengan yang lain."

"Nde. Gwenchana. Masih ada hari esok."

Tidak lagi menggebu-gebu. Wonwoo melakukannya dengan natural. Gunung es Jaekung sudah berhasil dicairkannya. Ia sudah berhasil membuat gadis itu nyaman bersamanya.

"Kita sudah sampai." ujar Wonwoo.

"Kau langsung kembali?" tanya Jaekyung.

"Nde."

"Bagaimana kau kembali ke dorm?"

"Mungkin naik taksi. Tidak perlu memikirkannya noona."

"Akan kutelfonkan kalau begitu."

"Tidak perlu. Aku akan menelfon sendiri atau mencegat di jalan."

"Baiklah. Terima kasih untuk hari ini Jeon."

"Chenonmaneyo noona. Semoga kau menyukainya."

"Tentu."

"Baiklah. Sekali lagi terima kasih."

"Nde noona. Aku kembali."

Keduanya berpisah. Wonwoo segera membalikkan tubuhnya untuk berjalan menuju halte. Sebelum Jaekyung menghentikannya beberapa saat.

"Jeon.."

"Wa..."

Belum selesai Wonwoo bertanya. Sebuah ciuman mendarat di pipi kanannya.

"Gomawo." ujar Jaekyung kemudian membalikkan tubuhnya dan berlari menuju pintu lobby.

Menyisakan selukis senyum penuh bahagia di wajah Wonwoo.

*****

Hello readers :D 

Ini part terakhir di tahun 2016 ini ya soalnya update selanjutnya akan ada di tahun 2016. hihihihi. 

On iya Happy New Year 2017 (biarin ngucapin duluan daripada nggak sama sekali) 

Semoga di tahun baru yang akan datang menjadi lebih baik, lebih bahagia dan lebih untuk hal lainnya. Dan semoga di tahun depan ff ini juga bisa mendapatkan inspirasi baru. hihihi

Jangan lupa comment, love dan sunscribenya ya uri saranghaneun readers :* kiss 

 

xoxo,

khaiicheen 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK