home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Haru-Haru

Haru-Haru

Share:
Author : khaiicheen
Published : 27 Oct 2016, Updated : 22 Aug 2017
Cast : Seventeen Wonwoo - Yoon Jaekyung (OC)
Tags :
Status : Ongoing
3 Subscribes |4885 Views |3 Loves
Haru-Haru
CHAPTER 4 : Envy (?)

Haru-Haru

Part – 4

Author : khaiicheen

*****

Jaekyung berdiri di puntu menuju backgtage bersama dengan Haemin dan Mina, 2 personal manager yang dekat dan selalu membantunya. Sama seperti yang keduanya lakukan untuk gadis itu, Jaekyung juga membantu mereka dalam comeback dan masa promosi ini berjalan. Kekosongan jadwal Wonwoo membuatnya menjadi lebih bebas dan lebih menyukai tentang apa yang ada saat ini.

Karena sebenarnya, menjadi personal manager adalah bagian dari praktek dunia kerjanya. 1 orang yang harus diurusnya, mempersiapkan segalanya dan hal-hal lain bahkan pada hal yang sebenarnya sederhana. Namun mengingat seluruh member adalah namja, sepeka, seteliti bahkan menjadi yang paling memperhatikan pun tetap saja, ketigabelasnya membutuhkan seorang personal manager untuk mengurus mereka masing-masing. Make up, kostum, penamplan panggung dan hal lainnya.

Mengurus member dan group sama beratnya untuk dilakukan. Namun Jaekyung mulai mencintai pekerjaannya ini. Mengawasi, melindungi, mengurus, memperhatikan bahkan sampai menyusun jadwal. Beberapa tanggung jawab yang sudah sedikit diperlajarinya dari dosen di kampusnya.

“Sayangnya aku tidak ada disana.” Ujar seseorang.

“Eoh, kamjagya,” balas Jaekyung.

“Kenapa terkejut?”

“Kenapa kau disini?” Dengus Jaekyung sebal.

“Mendukung penampilan memberku.”

“Kau harusnya beristirahat.”

“Aku bosan.”

Tidak ada jadwal untuk Wonwoo di comeback kali ini. Kesehatannya yang sempat memburuk beberapa hari lalu membuat dokter Hwang dan Jinyong melarang namja itu ikut. Absen dalam penampilan kali ini. Alasan ini memang sudah beberapa kali Jinyong tanyakan pada Jaekyung. Bagaimana dengan kesehatan anak asuhnya itu? Namun apa yang harus dijawabnya. Jeon Wonwoo terlalu keras kepala.

“Noonaaa…” maknae group itu menghambur menuju Jaekyung.

“Igo..” ujar Jaekyung memberikan beberapa handuk kecil pada Dino, Mingyu dan Vernon.

“Hyung, kenapa kau ada disini?” Si wajah barat itu terkejut.

“Eoh aku?” ujar Wonwoo kebingungan.

“Nde. Kenapa kau ada disini? Bukankah seharusnya kau ada di dorm?” Mingyu melanjutkan.

“Ah, menikmati penampilan kalian tanpa aku.”

“Geotjimal.” Jaekyung mendengus tanpa sadar.

“Benarkah hyung berbohong noona??” Dino kali ini.

“Ah, aniyo Dino-ya. Sudah cepatlah kalian kembali ke ruang tunggu sekarang. Ganti baju dan istirahatlah sebentar.” Pinta Jaekyung.

“Kau akan menyusul?” Dino bertanya lagi.

“Nde. Cepatlah kesana.”

“Lalu kau hyung?” Tanya Mingyu.

“Ah aku juga akan menyusul nanti.” Balas Wonwoo.

*****

Medali demi medali telah didapatkan keduanya sejak setahun yang lalu. Team terkompak dan paling stabil dibandingkan peserta yang lainnya. Suara yang mulai berubah milik Wonwoo tetap bisa Jaekyung imbangi dengan suara semi jazz nya. Selalu mampu memberikan berbagai aransemen menarik disetiap penampilan. Tak jarang keduanya membuat sendiri. Jaekyung bernyanyi dan Wonwoo yang mengepaskannya dengan alunan piano yang dimainkan.

Jaekyung

Ganjeol hankkumi ijen naui nunape,
Norae bulleo One voice (One voice)
One voice (One voice) One voice (One voice) One voice,
Ojig naegen One voice

Wonwoo

Naege nol geotgatji anheun nal deurieotgie
Han ttae neun nareul oemyeonhaneun sesangeul pihae
Domangeul chigo sipeotji, silmang halttaen
Seulpeum ineo mugi peotji, ireonalge
‘andwae’ ranmal naege hajima paebae

Perpaduan suara semi jazz Jaekyung ditambah dengan rap oleh Wonwoo tertdengar apik di telinga. Sedikit arasnmen dimasukan keduanya.

*****

Pernah Jaekyung memperhatikannya dari jauh. Satu waktu yang sudah berjalan beberapa tahun yang lalu, diam-diam Jaekyung mengikuti langkah namja itu yang terlihat tergesa berlari dari pintu kelasnya menuju sebuah halte dekat pintu gerbang.

Hari ini tidak ada kegiatan yang gadis itu lakukan dan tidak ada juga tempat tujuan untuk didatanginya. Haerin dan Daehee tengah sibuk dengan kelas tambahan serta jadwal seleksi nasional yang akan Daehee lanjutkan. Dan Haerin, jadwal trainee sudah menunggunya setelah kelas tambahan selesai. Jadilah gadis itu berada disini sekarang, sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari tempat yang baru saja dituju oleh seorang namja yang tengah diperhatikannya.

"Untuk apa dia datang kesana? Ingin menjadi artis?" ujar Jaekyung dalam hati.

Jendela besar café menghantarkan pandangan yang membentang luas diluar sana. Ia tahu gedung apa yang dituju oleh namja itu sebelumnya. Tapi yang membuatnya bingung adalah untuk apa namja itu datang kesana. Pikir Jaekyung.

Pesanan Ice Chocolate nya tiba tidak lama beserta sepotong sweet chocolate cake yang sepertinya lezat.

"Ada lagi yang bisa saya bantu?" tanya waiters yang membawakan pesanannya.

"Ah, tidak. Terima kasih."

"Baiklah Anda bisa memanggil saya, Kim Ran jika butuh bantuan lain."

"Baiklah, terima kasih. Saya akan memanggil nanti."

Waiters itu meninggalkan meja Jaekyung dan kembali menuju tempatnya di dekat menja kasir. Namun belum sempat dirinya sampai, Jaekyung sudah memanggilnya kembali.

"Kim Ran-ssi." panggil Jaekyung.

"Nde, ada yang bisa saya bantu?"

"Eoh, anniyo. Saya hanya ingin bertanya. Bisa membantu?"

"Dengan senang hati." Kim Ran membalasnya dengan senyum.

"Apa kau mengenal namja ini?" tanya Jaekyung dengan menunjukan foto seseorang.

*****

Sebuah senyum mengembang di wajah Jaekyung ketika kalimat terakhir yang terdapat dalam lagu yang dinyanyikannya selesai. Sejujurnya kondisi gadis itu sedang tidak dalam keadaan yang baik. Beruntungnya suara indahnya itu bisa mencapai nada tinggi tanpa sedikit masalah pun. Selesai dengan penampilannya di acara penyambutan siswa baru, Daehee dan Haerin sudah menunggunya di belakang panggung dengan cardigan miliknya beserta masker untuk menutup wajahnya.

Waktu tidur yang sedikit kacau sekaligus persiapan acara yang sudah berjalan hampir seminggu ini dirasa menjadi penyebab buruknya kondisi tubuhnya saat ini.

"Kenapa memaksakan diri Jae?" seru Haerin.

"Aku tidak apa-apa. Hanya butuh tidur seharian besok." balas Jaekyung.

"Ya sudah, pulang setelah acara hari ini selesai. Kami akan menginap di tempatmu untuk memastikan kalau kau benar-benar istirahat." Daehee melanjutkan.

"Tidak perlu repot. Bagaimana dengan akhir pekan bersama keluarga kalian?"

"Sudah jangan mengkhawatirkan kami. Khawatirkan saja dirimu sendiri." ujar Daehee lagi.

Ketiganya melangkah keluar dari aula untuk sedikit mencari udara segar. Hampir penuhnya aula membuat oksigen didalamnya terasa menipis dan membuat mereka merasa gerah. Namun tanpa ketiganya sadari, ada seseorang yang mengikuti mereka dibelakang. Siswa baru yang menjadi anggota dari group yang Jaekyung pegang.

"Yoon Jaekyung noona." panggilnya.

Ketiga gadis itu menoleh pada sosok yang memanggil Jaekyung tadi.

"Eoh." ujar Jaekyung.

"Kau tidak kembali ke kelompok?" tanyanya.

"Ah, Jaekyung perlu istirahat sebentar. Ketika acara di aula sudah selesai ia akan kembali kesana." Jawab Daehee.

"Nde, Jeon Wonwoo-sii. Kembalilah sebelum Myunghee saem melihatmu tidak berada didalam sana." ujar Jaekyung.

"Begitukah?" tanya namja bermarga Jeon itu tak yakin.

"Nde, penanggung jawab kelompokmu ini akan kembali ." ujar Haerin.

"Baiklah kalau begitu, kami menunggumu noona."

*****

Hari pertama penampilan comeback stage Seventeen adalah hari yang melelahkan bagi gadis itu. Jadwal yang cukup padat karena selesai dengan aktivitas group, Jaekyung dan personal manager lain harus kembali ke perusahaan guna mengurus jadwal fansign yang akan berlangsung sebulan kedepan dan nama Yoon Jaekyung ada disemua jadwal. Sang paman yang sengaja menempatkannya pada jadwal tersebut. Alasannya agar gadis itu semakin mendalami pekerjaannya.

“Eoh, aku sudah makan eomma.” Ujar Jaekyung membalas pertanyaan sang ibu.

“Apa yang kau makan?” Tanya ibunya lagi.

“Ramyeon.”

“Jae-ya, kenapa ramyeon lagi?”

“Aku baru kembali dari jadwalku hari ini dan aku malas memasak.”

“Jangan terus memanjakan rasa malasmu itu.”

“Tidak setiap hari, hanya sesekali.” Balas gadis itu tertawa.

“Nde, nde, nde. Tapi jangan seperti itu lagi.”

“Nde eomma.”

“Istirahatlah kalau begitu.”

“Aku akan mandi dulu baru tidur.”

“Gunakan air panas.”

“Baiklah. Sampaikan salamku pada Kihyun.”

“Akan kusampaikan nanti.”

“Eomma saranghae.”

“Nado.”

Selesai membersihkan dirinya, Jaekyung beranjak menuju dapur kecil apartmentnya untuk membuat secangkir susu cokelat. Dengan uap yang masih mengepul, gadis itu menyeruput isi cangkirnya perlahan, menyesapnya dan menikmatinya dengan baik. Matanya terpejam sejenak, raut wajahnya menunjukkan ada yang mengganjal dan tengah gadis itu pikirkan.

Pikirannya tiba-tiba melayang pada waktu Wonwoo tiba-tiba datang ke apartmentnya. Segalanya seakan berjalan sama seperti beberapa tahun yang lalu. Namja tampan yang selalu melempar senyumnya pada siapapun yang menyapanya, baik saling mengenal atau tidak. Namja dengan suara khas dan selalu mempesona ketika mengambil part rap. Namja yang tumbuh dengan baik walaupun Jaekyung meninggalkannya tanpa pamit dan jawaban atas pertanyaannya yang jelas.

“Kau baik-baik saja, Jeon?” ucapnya sendiri.

*****

Hampir sebulan sudah Jaekyung bekerja bersama ketigabelas member Seventeen, pertemuan demi pertemuan yang terjadi membuat salah satu member memperhatikan gadis itu dengan berbeda.

“Hyung, aku ingin bertanya sesuatu padamu.” Ujarnya.

“Wae?” Tanya Wonwoo sambil memejamkan matanya.

“Tentang personal managermu.” Jawabnya hati-hati.

“Ada apa dengannya?”

“Aku seperti pernah melihatnya.”

“Kapan?” Wonwoo membalasnya dengan tenang.

“Sepertinya waktu sekolah dulu.”

Senyum Wonwoo mengembang.

“Hyung, kenapa kau tersenyum seperti itu?”

“Apa yang kau ingin tanyakan?” balas Wonwoo.

“Kurasa ia alumni SOPA. Wajahnya tidak asing.”

“Kemana saja kau Dokyeom-ah?” ujar Wonwoo.

“Wae? Wae? Apa aku benar?”

“Ingat dengan partner duetku disekolah dulu?”

“Eoh, apa itu dia?”

“Nde, Yoon Jaekyung noona. 1 tahun diatasku dan 2 tahun diatasmu.”

“Hwoa daebak.”

“Ia terlalu berubah?”

“Ia sangat berubah. Bahkan aku sampai tak mengenalinya.”

*****

Tidak pernah ada yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi pada Jaekyung saat 3 bulan sebelum ujian tingkat akhirnya di sekolah menengah. Bahkan juga tidak pada Haerin dan Daehee. Beberapa minggu sudah Jaekyung terlihat tidak tenang dengan dirinya sendiri. Sesuatu dirasanya mengganjal. Hal yang sesungguhnya sempat ia sadari beberapa bulan yang lalu, tepatnya ketika awal tahun terakhirnya bersekolah.

Pertemuan yang intens untuk setiap perlombaan membuatnya merasakan ada yang aneh dengan hatinya. Ada apa dengannya?

Hingga seminggu yang lalu di kompetisi nasional tingkat sekolah menengah, ia tak sengaja melihat sepasang anak adam yang tengah bercanda dan tertawa satu sama lain dan hal itu membuatnya kesal. Beruntungnya ia sudah selesai menampilkan kemampuannya sejam yang lalu.

“Ish, kenapa kau seperti ini Yoon Jaekyung.” Ia bermonolog.

Memilih meninggalkan posisinya tadi, Jaekyung berjalan-jalan mengitari bazar dan membeli beberapa barang untuk dirinya, bukan barang besar hanya sesuatu yang menurutnya unik saja. Kakinya kembali melangkah menuju sebuah booth yang menjual eskrim.

“Bisa aku memesan 1 cone es krim cokelat?” pesan gadis itu.

“Tentu saja. Tunggu sebentar nona. Akan kubuatkan.” Balas sang penjual.

Tidak lama pesanannya siap, selembar uang gadis itu berikan kemudian meninggalkan booth tersebut untuk kembali mengelilingi bazar. Pengumuman akan dilakukan 1 jam lagi jadi masih ada waktu bebas untuknya. Hwang saem pun berkumpul bersama dengan guru-guru dari sekolah lain.

“Noona..” seru seseorang mengejutkan Jekyung.

“Eoh.” Hampir saja es krim gadis itu terjatuh.

“Ah mian.” Ucapnya. “Kau darimana saja. Aku mencarimu.”

“Eoh. Berjalan-jalan.”

“Sendiri?”

“Menurutmu?”

“Kau yang kemana. Asik berduaan dengan orang lain dan meninggalkanku sendirian.” Ingin rasanya Jaekyung mengatakannya pada namja disampingnya itu.

“Kenapa tidak mengajakku membeli es krim?” ujarnya mencairkan obrolan.

“Kau entah dimana saat aku membelinya.”

“Lalu kenapa tidak membelikannya untukku.”

“Aish, Jeon kau cukup besar untuk membelinya sendiri.”

“Aku hanya bercanda noona.”

“Ya sudah, kutinggal.”

“Kau mau kemana?”

“Mencari sesuatu.”

Hatinya bergejolak ketika melangkah meninggalkan namja itu. Banyak pertanyaan dalam benaknya. Apa dan kenapa?

***** ­

Pekerjaan membuat pertemuan keduanya kembali menjadi lebih intens, bahkan lebih intens dibandingkan masa bersekolah dulu. Wonwoo selalu ikut dalam setiap jadwal bersama dengan groupnya walaupun hanya mengikutinya dari balik panggung seraya memperhatikan noona nya yang tengah sibuk bersama dengan yang lainnya.

Karena ini pula maka Jaekyung tak lagi bisa menggunakan transportasi umum untuk bekerja. Mobilnya selalu digunakan untuk keperluan kerjanya. Menjemput Wonwoo dan pergi bersamanya. Sesekali juga member yang lain ikut dengannya pergi bersama menuju lokasi fansign di beberapa pusat perbelanjaan, mall dan tempat lainnya.

“Noona..” panggil salah satu member yang tengah memgang boneka rubah.

“Eoh..” Jaekyung menghampiri.

“Bisa membantuku dengan ini?” tanyanya dengan menunjukkan beberapa hadiah miliknya.

“Kumpulkan saja semuanya menjadi satu lebih dulu. Aku akan membawakannya nanti.”

“Begitukah?”

“Nde. Sudah lanjutkan.”

Jaekyung kembali ke sisi pinggir panggung untuk memantau jalannya fansign hari ini. Ada Jinyong di sisi berlawanan dengannya dan 2 personal manager lainnya di ruang tunggu, Hyeosun dan Bitna. Sampai saat ini dan sampai detik ini ia tidak pernah membayangkan akan pekerjaannya sekarang. Karena mimpinya dulu, ia ingin menjadi seorang interior design, tapi rencana hanyalah sebuah rencana karena jika Tuhan tak mengijinkannya, semuanya tak akan terwujud.

“Jaekyung-sii..” panggil Hyeosun.

“Nde, eonni.” Gadis itu segera menghampiri personal manager Dokyeom itu.

“Wonwoo..”

******

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK