*Park Dojoon
Setelah selesai kelas aku langsung pulang ke rumah karna sudah kelaparan dan lupa membawa suplemen darah milikku.
Saat melewati pemberhentian bus ada seorang wanita cantik yang berdiri di depan halte sambil mengikat rambutnya.
Mataku tertuju ke arah lehernya.
Disana aku bisa melihat aliran darah dalam nadinya.
Membuat gigi taringku mulai memanjang.
Beberapa saat kemudian aku tersadar dan langsung menampar pipiku sendiri.
“hey sadarkan dirimu park dojoon.. kau bukan vampire jahat seperti mereka..” gumamku dalam hati sambil menggelengkan kepalaku.
Aku kembali melangkah melanjutkan perjalananku ke rumah.
Sesampainya di rumah aku langsung berlari ke arah kulkas dan mengambil beberapa suplemen lalu langsung memakannya.
“aargghh… ternyata berbahaya juga jika tidak membawa ini..” kataku.
“oo,, oppaa sudah pulang yah..” terdengar suara yuju dari belakangku.
“haaahh,, aku harus cepat pulang.. karna aku tidak memba—“ kata-kataku terhenti saat aku memalingkan wajahku ke arah yuju.
Saat itu yuju mengenakan bajuku yang lumayan besar sehingga menutup sampai ke pahanya tanpa mengenakan celana.
“waeyo oppaa??” kata yuju menatapku bingung lalu menurunkan pandangannya ke arah baju yang ia pakai.
“aaahh,, hari ini aku ingin bersantai jadi aku memakai pakaian yang paling nyaman di badanku.. kau tau kan aku paling suka memakai bajumu saat di rumah..”
“urrgh,, setidaknya pakai celana.. dasar anak kecill..” kataku memukul kepalanya.
“aawwww,, kenapa kau memukulku.. aku pakai pakaian dalam kok,, apa kau pikir aku tidak memakai apa-apa di balik ini.. lagipula tahun ini aku akan berumur 19 tahun,, bukan anak kecil lagi..” kata yuju memajukan bibirnya.
“bukan itu maksudku.. aaaahh sudahlah… aku mau ganti baju dulu..” kataku lalu masuk ke kamarku.
Saat sedang memilih baju yang akan kupakai, tiba-tiba terdengar suara yuju dari luar kamar. “JOONIEE OPPAA.. ADA TAMU!!”
Mendengar itu aku langsung mengambil baju sembarangan dan memakainya lalu langsung keluar kamar.
Sesampainya di luar aku terkejut melihat namjoo duduk di ruang tamu dengan yuju yang menyuguhkan minuman di meja di depannya.
“namjoo yaa.. ada apa??” kataku lalu duduk di depan namjoo.
Mata namjoo tiba-tiba tertuju pada bajuku dan baju yuju yang ternyata sama persis.
Aku menurunkan pandanganku ke arah bajuku.
“siall.. aku lupa kalau baju ini ternyata ada dua..” gumamku dalam hati.
“eonnie.. baju couple kami keren kan..” kata yuju yang tiba-tiba melompat dan duduk di sampingku sambil mengangkat kakinya membuat paha atasnya terlihat.
“haaahh,, sepertinya ada benarnya aku datang.. ini menjelaskan semuanya.. kau selalu menolak untuk mengenakan aksesoris couple denganku..baiklah,, kalau begitu aku permisi dulu..” kata namjoo lalu berdiri dari kursinya.
Saat aku mencoba berdiri, yuju kembali menahanku. “maaf yuju..” kataku lalu berdiri dari tempat duduk dan langsung melompat ke arah pintu depan dengan cepat.
“eehh?? Bukannya kau tadi ada di sana??” kata namjoo bingung menatapku.
“aahh sudahlah.. minggir aku mau pulang..”
“apa kau masih menyukaiku jika aku bukan manusia??” kataku menatap namjoo serius.
“apa kau bercanda?? Kalau kau bukan manusia lalu apa? Mau mencoba membodohiku yahh?? Minggir…” namjoo mencoba mendorongku ke samping tapi aku tidak bergeming.
“Yaaa!! Sudah kubilang ming—“ kata-kata namjoo terhenti melihat mataku yang memerah tajam dan gigi taring muncul d samping bibirku.
“bagaimana dengan sekarang?? Masih menyukaiku?” kataku menatap namjoo.
Namjoo terkejut, matanya terbuka sedikit lebih lebar dan wajahnya memucat.
Beberapa saat kemudian namjoo pingsan tepat di depanku.
“waahh waahh.. identitas yang kau jaga semenjak kecil.. kini diketahui oleh 2 orang dalam sehari..” kata yuju meledekku.
Aku menarik nafas panjang dan kembali ke wujud manusiaku.
“haaaahh,, aku belum ingin kehilangan dia..”
“tapi oppaa.. jika dia menolakmu dan bermaksud membeberkan identitasmu,, aku akan membunuhnya.. kau harus mengerti akan hal itu.” kata yuju menatapku serius.
Aku berpikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan. “baiklah.. tidak apa-apa kalau kau setuju..” kata yuju.
Saat itu aku teringat akan eunwoo.
“aahh benar juga,, aku harus meminta bantuan padanya..” gumamku dalam hati.
“yuju yaa.. tolong pindahkan dia ke kamarku..” kataku lalu mengambil handphoneku dan menelpon eunwoo.
“ooo eunwoo yaa.. kau dimana??”
“aku sedang dirumah.. ada apa dojoon aah?”
“apa chika sudah menemuimu??”
“yuupp aku sedang berada di kamar dan sekarang dia ada di luar bersama cella dan dua orang sepupunya..”
“aah,, begitu yaah.. sebenarnya mereka dikirim oleh orang tua chika untuk menjaga chika dan cella.. jadi mereka berdua tidak boleh jauh dari chika dan cella.. bisakah kau menolong mereka?”
“aahh jadi mereka berdua juga vampire??”
“benar.. jadi tolong jaga rocky, jangan sampai adikmu mengetahui identitasnya..”
“haaahh,, baiklah kalau begitu.. jika kau yang meminta aku tidak akan menolak..”
“terimakasih eunwoo.. kau memang teman terbaikku.. aku benar-benar ingin memelukmu sekarang…”
“aaahh,, jangan menakutiku seperti itu.. di film aku melihat vampire memeluk mangsanya sebelum menghisap darahnya.. hahaha”
“haizzz.. kau meledekku yaah??”
“ehehe, yasudah.. mereka mungkin sudah menungguku diluar.. “ kata eunwoo lalu memutus sambungan telepon.
“haah,, baiklah.. sekar—“
“Oppaaa.. pacarmu banguunn..” kata yuju keluar dari kamar dan memanggilku.
Aku berlari ke kamar dan mendapati namjoo duduk di tempat tidur.
“apa yang kulihat tadi benar??” namjoo masih ketakutan.
“maafkan aku.. aku tidak bisa menunjukan wujud asliku karna beberapa alasan..” kataku menatapnya.
“aahhh.. aku benar-benar perlu berpikir tentang masalah ini.. aku harus pulang sekarang..” namjoo mencoba bangkit dari tempat tidurnya.
“ini sudah malam.. lebih baik kau tidur disini, dan pulang bes—“
“tidak.. aku akan pulang sekarang.. aku tidak ingin bersama serumah dengan seorang vampire pada malam hari..” namjoo memotong perkataanku.
“sebenarnya ada dua vampire disini..” kata yuju yang tiba-tiba muncul dari arah pintu.
Aku memukul kepala yuju kesal. “aaakkk.. kenapa kau selalu memukul kepalaku oppaa?”
“haahh,, sudahlah.. aku akan pulang sekarang, aku perlu berpikir..” kata namjoo lalu melangkah keluar kamar dan langsung menuju pintu rumah meninggalkanku.
Yuju menatap namjoo tajam.
“hentikan itu yuju..” kataku melihatnya.
“maaf oppa.. aku akan memberi dia kesempatan sampai besok malam.. kalau dia masih seperti itu.. aku tidak punya pilihan lain selain membunuhnya..” kata yuju menatapku serius sebentar lalu kembali ke ruang keluarga dan menonton TV.
Aku langsung mengambil HPku dan menelpon chika.
“sepertinya dia sudah tidur.. kalau begitu aku akan menemuinya besok di kampus.. tapi entah kenapa, perasaanku tidak enak.. haruskah aku mengikutinya..” gumamku dalam hati.
Saat itu aku memutuskan untuk mengikuti namjoo untuk memastikan dia aman sampai di rumah.
Aku keluar dari rumahku dan langsung mengikuti jalan ke arah namjoo.
Saat mendekati rumah namjoo, aku terkejut melihat apa yang ada di depanku.
Aku melihat namjoo tak berdaya di pelukan seseorang dengan mulutnya menempel di leher namjoo.
“NAMJOOO YAA!!!!”
Saat itu dia mengangkat wajahnya dan menatapku dengan matanya yang memerah tajam.
“vampire darah murnii??” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba vampire itu tersenyum dan langsung melompat membawa namjoo pergi.
“SIALL!! Apa ada darah murni yang bergabung dengan night hunters?? Siapa diaa??” gumamku dalam hati.
“aku harus menemui chika dan cella..” kataku lalu langsung masuk ke mode vampire dan bergerak cepat ke arah apartment chika dan cella.
Tidak sampai 10 menit aku sudah berada di depan apartemen mereka.
Aku langsung menekan bel rumah mereka sambil mengetuk-ngetuk pintu.
“CHIKAA!! CELLAA!! SIAPAPUN!! TOLONG BUKA PINTUNYA.. ADA HAL PENTING YANG HARUS KUBICARAKAN!!”
*Jo Chika
“Hmm.. hpku bunyi.. ah aku mengantuk.. siapa pun yang menelpon, maafkan aku.. nanti besok saja..” kataku setengah sadar lalu kembali tidur.
“CHIKAA!! CELLAA!! SIAPAPUN!! TOLONG BUKA PINTUNYA.. ADA HAL PENTING YANG HARUS KUBICARAKAN!!” terdengar teriakan dari depan apertemen.
“Ng.. siapa yang teriak-teriak tengah malam begini..” gumamku sambil bangun dari tempat tidurku.
Aku berlajan menuju pintu kamarku lalu keluar dan membuka pintu apartemen dengan cella dan lisa di belakangku.
“Chika cella.. ada yang harus kubicarakan..” kata dojoon hyung yang langsung masuk ke apartemenku.
“Chika! Ada apa? kenapa ajeossi itu datang malam-malam begini?” kata bin dari depan pintu apartemen nya.
“ada urusan mendadak.. kau tidur saja sana..” kataku lalu menutup pintu apartemen.
Kami duduk di ruang tengah.
“Jadi apa yang mau kau bicarakan?” kata lisa bingung.
“Iyaa seonbae.. sepertinya kau ke sini dengan menggunakan kekuatan vampiremu.” Kata cella menatap dojoon hyung.
“Ini mengenai Night Hunters..” lalu dojoon hyung menceritakan tentang namjoo yang diserang dan di bawa oleh vampire darah murni yang ternyata juga anggota Night Hunters.
“MWOOO-” pekikku.
“Ssssssttt!” kata cella sambil membekap mulutku.
“Apa katamu? Ada seorang vampire darah murni juga yang bergabung dengan Night Hunters? Apa kau yakin?” kata lisa terkejut.
“Apa seonbae tidak salah lihat?” kata cella tidak percaya.
“Apa hyung melihat wajahnya??” kataku penasaran.
“Aku yakin aku tak salah lihat!” kata hyung menatap kami.
“dan aku juga melihat wajahnya..” sambung dojoon hyung.
“Apa kau mengenalnya?” kata lisa serius.
Dojoon hyung menggeleng pertanda ia tak mengenal vampire itu.
“Jika ada vampire darah murni yang menjadi anggota Night Hunters..” kataku menatap cella.
“itu berarti kita semua benar-benar dalam bahaya.. apa lagi namjoo seonbae sampai dibawa oleh mereka.” Kata cella menatapku.
“dan kita harus segera menyelamatkan namjoo seonbae sekarang juga.” Sambung cella menatap dojoon hyung.
“Kalau begitu aku harus memanggil rocky sekarang.” Kata lisa segera berlari ke pintu.
Tak lama kemudian rocky datang bersama lisa dan..
“Bin?! Kamu ngapain ke sini?” kataku terkejut melihatnya.
“Tentu saja menemui mu.” Kata bin santai.
“Untuk apa menemuiku? Nanti besok kan bisa.” Kataku bingung.
“Lalu apa yang kalian lakukan disini? Kenapa semuanya kumpul disini?” kata bin melihat sekitar.
“ah? Em.. aku kan sudah bilang tadi kalau ada urusan mendadak..” kataku.
“kau kembali saja ke apartemen mu, nanti aku ceritakan.” Sambungku sambil mendorong bin sampai masuk ke apartemen nya.
“Chik-“
Aku segera menutup pintu apartemennya lalu segera berlari ke aprtemenku dan menutup pintu.
Aku melihat mereka sedang menjelaskan situasi saat ini pada rocky sedangkan aku langsung menelpon eunwoo hyung.
“Eunwoo hyung?”
“Ada apa chika?”
“Tolong jangan sampai bin keluar dari apartemen dan juga eunwoo hyung mulai sekarang kalian harus ekstra hati-hati..”
“Baiklah chika.. kami akan berhati-hati.”
Lalu aku memutuskan telponnya.
“Eonnie.. kemarilah.. ada yang ingin dojoon seonbae sampaikan.” Kata cella.
Aku segera duduk di samping cella.
“Jadi…”
*Park Dojoon
Aku berlari mengejar vampire yang membawa namjoo.
“sepertinya ke arah sini..” gumamku dalam hati mencium bau darah dari arah sebuah rumah.
“NAMJOO YAAA!??” teriakku sambil menendang pintu rumah itu.
Mataku terbelalak melihat apa yang ada di depanku.
Namjoo menatapku dengan matanya yang tajam.
Gigi taring yang memanjang dari samping bibirnya telah di penuhi darah.
“n..nn..namjooo yaaa… tidak mungkin.. tidaakkk mungkiinn!!!”
“dojoon aahh.. kenapa kau tidak menolongku?? Kenapa kau membiarkan mereka membuatku seperti inii…. Dojoon aahh…. Berikan aku darahhmuuuuuuu!!!!!!” teriak namjoo tiba-tiba sambil melompat ke arahku.
Aku yang bingung langsung berubah ke mode vampire dan menusuk namjoo dengan tanganku.
Tiba-tiba namjoo menggerakan tangannya ke arahku dan menamparku keras.
Membuatku tersadar lalu membuka mataku dan mendapati tangan kiriku telah menembus lambung yuju membuat bajunya sobek.
“OPPAA!!! MIJEOSSOOO!!???” teriak yuju lalu menamparku lebih keras.
“aaa yuju yaa.. maafkan aku..” kataku lalu dengan cepat menarik tanganku keluar dari lambungnya.
“HAIIZZZZZ… Sakit tauuu!!! Padahal aku memcoba membangunkanmuu.. sepertinya kau mimpi buruk yaah?? Kau teriak-teriak sedari tadi..” kata yuju memegang lukannya yang mulai menutup perlahan.
“arghhh,, aku memimpikan namjoo..” kataku.
“jadi bagaimana.. apa chika dan cella mau membantu??” kata yuju menatapku serius.
“sepertinya begitu.. rocky sedang kembali ke tempat orangtua kita dan melaporkan mengenai vampire darah murni yang bergabung ke night hunters..” kataku.
“tapi.. apa kau yakin dia night hunters?”
“yuju yaa.. kau tau kan kalau kita para darah murni dilarang menyerang manusia?? Apa kau pikir vampire yang bukan night hunters akan melakukan hal itu?” kataku menatapnya serius.
“apa yang kau katakan ada benarnya… jadi apa benar chika dan cella bisa melakukan itu??”
“kami sudah membicarakannya semalam.. cella dan chika akan menyamar dan menjadi umpan untuk memancing pria itu.. kita berdua bersama lisa akan menjaga mereka dari belakang…”
“maksudmu aku juga harus ikut menjaga chika dan cellaa?? Urghh oppaaa kau tau kan kami tidak akur??”
“tolonglah.. kali ini saja bantu aku..” kataku memohon.
“baiklah oppaa karna kau memintanya seperti itu.. maka aku akan melakukannya untukmu..”
“terimakasih yuju yaa.. kita akan mulai malam ini..” kataku.