*Park Dojoon
“urgghh, vampire semalam membuatku kesal.. aku jadi menunjukkan wujud vampireku di depan eunwoo..” gumamku dalam hati.
“joonie oppaa,, temanmu sudah bangun…” terdengar teriakan yuju.
Aku langsung melompat dari sofa dan berlari ke arah kamarku.
Saat aku masuk eunwoo langsung menatapku dengan tatapan ketakutan.
“yuju yaa.. tolong tinggalkan kami berdua.. ada hal yang harus kami bicarak—“
“jangan, tolong tetap disini.. jangan tinggalkan kami berdua..” eunwoo memotong kata-kataku.
“haaaahh,, permisi.. aku tau kau takut ditinggalkan berduaan dengan vampire ini.. tapi asal kau tau saja aku juga vampire.. jadi akan lebih baik bersama satu vampire dari pada dua kan??” kata yuju dengan matanya yang berubah merah tajam.
Wajah eunwoo tiba-tiba memucat. “b..bb..baiklah.. kau boleh pergi..” kata eunwoo menatap yuju.
“eunwoo yaa..”
“jadi vampire benar-benar ada yah, dan yang aku lihat tadi malam bukan mimpi??” eunwoo memijit keningnya.
“maafkan aku eunwoo.. aku harus melakukan itu, jika tidak mereka akan membunuh kalian berdua juga..”
“dimana junior??”
“dia sedang tidur di kamar lain.. kau tau kan dia akan tidur sangat lama jika sehabis minum..” kataku mencoba tersenyum mencairkan suasana.
“dojoon aahh… apa kau akan membunuhku?”
“tidak akan.. kau sudah mengenalku cukup lama bukan? Apa aku terlihat berbahaya?? jika aku berbahaya, aku sudah membunuhmu sejak lama kan?? Sudah begitu aku tidak mungkin menolong kalian tadi malam jika aku ingin membunuh kalian..”
Eunwoo tersenyum “hahah, benar juga..”
Kami terdiam beberapa saat tanpa suara dengan eunwoo yang menundukan kepalanya.
“aku yakin dia pasti shock setelah kejadian tadi malam..” gumamku dalam hati.
“maukah kau menceritakan padaku apa yang terjadi??” eunwoo mengangkat kepalanya menatapku.
Aku tersenyum dan menceritakan semuanya pada eunwoo.
Tentang keluarga vampireku, para night hunters bahkan tentang chika dan cella.
“jadi? Chika dan cella jugaa…” kata eunwoo dengan wajah terkejut.
“benar.. mereka juga vampire darah murni sepertiku..”
“baiklah aku mengerti… maafkan aku sudah berprasangka buruk tentangmu..”
“tolong jangan ceritakan ini pada orang lain.. termasuk junior.. aku yakin dia belum siap dengan semua ini.. juga kalau bisa jangan keluar dimalam hari mulai sekarang..”
Eunwoo menatapku kesal. “urghh,, apa kau pikir aku akan keluar dimalam hari lagi setelah kejadian tadi malam?? Dan masalah menceritakan pada orang lain.. tenang saja, aku tidak ingin menyusahkan sahabatku..” kata eunwoo sambil tersenyum.
“hahaha,, maaf-maaf.. dan terimakasih eunwoo yaa.. kau memang teman terbaik..” kataku membalas senyumannya.
“baiklah.. sekarang aku harus pulang.. adikku pasti khawatir karna aku tidak pulang semalaman..” kata eunwoo lalu berdiri dari tempat tidur.
Aku mengantarnya keluar dari kamar menuju ke pintu keluar. “ooo,, teman dojoon oppa sudah mau pulang??” kata yuju.
“yuupp.. aku sudah meninggalkan adikku semalaman.. aku yakin dia pasti khawatir…. ternyata kau tidak semenakutkan itu.” kata eunwoo menatap yuju tersenyum.
“wah wah wahh.. kau sudah tidak takut yah?? Bagaimana kalau begini??” kata yuju lalu berubah ke mode vampire membuat matanya memerah tajam.
“aaahh,, aku belum terbiasa dengan wujud kalian yang seperti itu..” kata eunwoo memalingkan wajahnya dari arah yuju.
Aku mendekati yuju dan dengan cepat memukul kepalanya.
“Aaakkk!!! Iya iya aku minta maaf..” kata yuju.
“hehehe.,, tidak apa-apa.. dojoon aah.. aku pulang duluan yaahh..” kata eunwoo lalu melangkah meninggalkan rumah kami.
Beberapa saat kemudian aku masuk ke kamar junior dan membangunkannya karna siang itu ada kelas penting yang harus kami hadiri.
Saat junior bangun aku langsung menyuruhnya mandi dan meminjamkan pakaianku.
Setengah jam kemudian kami berangkat ke kampus.
“yuju yaa.. hari ini kau tidak ada kelas kan? Tolong jaga rumah yaahh..” teriakku sambil menutup pintu.
“siapa wanita itu? pacarmu??” tanya junior.
“dia adikku.. haaahh,, kau sudah punya cella.. jadi fokus saja..” kataku.
“aahh benar juga..”
Kami sampai di kampus dan langsung mengikuti mata kuliah dari dosen. Setelah selesai aku langsung melangkah ke kantin menunggu chika dan cella.
Beberapa menit kemudian chika muncul dengan seorang wanita dan pria yang belum pernah kutemui sebelumnya.
“oo, seonbae.. hari ini kau sendirian yah..” chika menyapaku.
“apakah mereka halfblood yang dikirim orang tua kalian??” tanyaku.
“namaku lisa.. dan ini partnerku rocky.. kami dikirim oleh orang tua mereka untuk menemani mereka berdua..” kata sang wanita.
“darimana kalian mengenal orang tua chika??” kataku menatap mereka curiga.
“kedua orang tua mereka berteman dengan ayahku.. tapi mereka sudah tidak bertemu lagi semenjak ayahku menikahi seorang manusia..” jelas rocky.
“aku sudah memastikannya pada kedua orang tuaku..” kata chika.
“hmm.. baiklah kalau begitu.. selamat datang lisa.. rocky..” kataku tersenyum.
“bagaimana dengan cella? Apa dia masih di kelas?” tanyaku menatap chika.
“yaaapp,, tapi katanya beberapa saat lagi selesai dan dia akan langsung kemari.. aku baru saja berbicara dengannya lewat telepati.. tapi seonbae..”
“sudahh.. tidak perlu berbicara formal denganku..” kataku tersenyum.
“baiklah dojoon hyung.. kami mendapat satu kendala semenjak kepindahan lisa dan rocky..” kata chika.
“eehh?? Hyung? Waahh,, aku merasa seperti berada di dalam drama.. kendala apa yang kau bicarakan?” tanyaku bingung.
“rocky adalah satu-satunya pria.. dan di apartemen kami hanya ada tiga kamar.. aku ingin bertanya apakah dia bisa tinggal di rumahmu.. tapi katanya dia tidak boleh terlalu jauh dari kami berdua..” kata chika memelas.
Aku berpikir sejenak dan teringat akan eunwoo. “aaahh,, minta tolong pada eunwoo saja..” kataku.
“maksudmu eunwoo hyung?? Apa kau yakin? Bagaimana jika dia mengetahui identitas rocky?” kata chika.
“haaah,, sebenarnyaa…” aku mulai menceritakan kejadian yang terjadi malam sebelumnya pada chika.
Dan mengenai eunwoo yang telah mengetahui identitas kami.
“YEEEE!!!??? Jadi eunwoo hyung sudah tau kalau kita adalah vampire? Daebakk~!!” kata chika terkejut.
Chika diam sejenak “hahahaa,, sudah kuduga kau juga akan terkejut..” kata chika tiba-tiba.
“aahh aku memberitahukan cella mengenai hal barusan lewat telepati..” jelas chika melihat ekspresi bingung di wajahku.
“tapi kita punya satu masalah.. moon bin..”
“hahahaha.. sudah kuduga kau akan mengatakan itu.. bilang saja, jika dia tidak mengijinkan rocky tinggal bersama mereka.. maka rocky akan berbagi kamar denganmu, karna kamarmu yang terluas.. aku yakin 100% dia pasti akan langsung mengiyakan hal itu..” kataku.
“umm, baiklah akan kucoba..” kata chika.
Sesaat kemudian aku mendapatkan sms dari dosen yang menyuruhku menemuinya.
“aahh,, aku ingin bertemu dengan dosen dulu.. katakan pada cella maaf aku tidak menunggu.. lisa.. rocky.. sampai bertemu nanti..” kataku lalu langsung melangkah pergi.
*Jo Chika
“Kami datang atas permintaan orangtua kalian.” Kata seorang wanita dari balik pintu.
“benarkah?” kataku curiga masih tak membuka pintu rumahku.
“Eonnie.. eomma menelpon.
Aku jawab ya..” kata cella dari sofa.
“eomma?” kata cella.
“cella di mode speaker telpon nya.” Kata ku melangkah ke tempat cella.
“chika.. cella.. eomma dan appa meminta tolong pada anak teman kami untuk menjaga kalian disana. Mungkin mereka sudah datang..”
“emm..baiklah eomma..” Kataku lalu eomma memutuskan sambungan telpon.
Aku segera membuka pintu dan mendapati seorang yeoja dan seorang namja.
“Haii..namaku lisa dan ini partner ku rocky, mulai saat ini kami akan menjaga kalian.” Kata lisa tersenyum dan diikuti oleh anggukan rocky.
“Apa kalian akan tinggal disini juga?” kataku bingung.
“Iyaa.. kami di perintahkan agar selalu berada di dekat kalian.” Kata lisa.
“baiklah… kalian masuk dulu.” Kataku lalu mempersilakan mereka masuk dan menutup pintu.
Kami berempat duduk di ruang tengah.
“Emm.. begini.. kami hanya punya 3 kamar, jadi yang bisa tinggal di rumah kami hanya salah 1 dari kalian dan itu sudah jelas siapa.” Kata cella menatap lisa.
“aku mengerti tapi kami harus tetap berada di dekat kalian.” Kata rocky menatapku.
“hmm kalau begitu kau untuk sementara tinggal disini dulu..oya apa kalian ingin ikut nonton bersama kami?” kataku menawarkan.
“baiklah sepertinya menarik.. iyakan rocky?” kata lisa menatap rocky.
“Yuup..” kata rocky mengangguk.
Kami berempat nonton bersama sampai akhirnya aku dan cella mulai mengantuk.
“Rocky.. lisa kami tidur duluan ya..” kataku lalu segera ke kamarku.
“Oya kamar tamu ada di sebelah sana ya.. dan rocky sepertinya kau harus tidur di sofa itu, nanti kau bisa menekan tombol di samping sofa dan sofa itu akan merubah menjadi tempat tidur.. selamat malam.” Jelasku lalu segera masuk ke kamarku dan tidur.
Keesokan harinya aku ke kampus dan mengikuti mata kuliah sistem komputer.
Setelah selesai aku langsung ke kantin karna kelas cella belum selesai.
Oh iya aku lupa rocky dan lisa juga ikut denganku. Aku menemui dojoon seonbae.
“oo, seonbae.. hari ini kau sendirian yah..” sapa ku.
“apakah mereka halfblood yang dikirim orang tua kalian??” tanya dojoon seonbae melihat rocky dan lisa yang ada di belakangku.
“namaku lisa.. dan ini partnerku rocky.. kami dikirim oleh orang tua mereka untuk menemani mereka berdua..” kata lisa tersenyum.
“darimana kalian mengenal orang tua chika??” kata dojoon seonbae menatap rocky dan lisa curiga.
“kedua orang tua mereka berteman dengan ayahku.. tapi mereka sudah tidak bertemu lagi semenjak ayahku menikahi seorang manusia..” jelas rocky.
“aku sudah memastikannya pada kedua orang tuaku..” kata ku.
“hmm.. baiklah kalau begitu.. selamat datang lisa.. rocky..” kata dojoon seonbae tersenyum.
“bagaimana dengan cella? Apa dia masih di kelas?” tanya dojoon seonbae menatap ku.
“yaaapp,, tapi katanya beberapa saat lagi selesai dan dia akan langsung kemari.. aku baru saja berbicara dengannya lewat telepati.. tapi seonbae..” kataku.
“sudahh.. tidak perlu berbicara formal denganku..” kata dojoon seonbae tersenyum.
“baiklah dojoon hyung.. kami mendapat satu kendala semenjak kepindahan lisa dan rocky..” kataku.
“eehh?? Hyung? Waahh,, aku merasa seperti berada di dalam drama.. kendala apa yang kau bicarakan?” tanya dojoon hyung bingung.
“rocky adalah satu-satunya pria.. dan di apartemen kami hanya ada tiga kamar.. aku ingin bertanya apakah dia bisa tinggal di rumahmu.. tapi katanya dia tidak boleh terlalu jauh dari kami berdua..” kataku memelas.
“aaahh,, minta tolong pada eunwoo saja..” kata dojoon seonbae.
“maksudmu eunwoo hyung?? Apa kau yakin? Bagaimana jika dia mengetahui identitas rocky?” kataku bingung.
“haaah,, sebenarnyaa…” dojoon hyung mulai menceritakan kejadian yang terjadi malam sebelumnya padaku. Dan mengenai eunwoo yang telah mengetahui identitas kami.
“YEEEE!!!??? Jadi eunwoo hyung sudah tau kalau kita adalah vampire? Daebakk~!!” kataku terkejut.
Aku diam sejenak “hahahaa,, sudah kuduga kau juga akan terkejut..” kataku sambil tertawa.
“aahh aku memberitahukan cella mengenai hal barusan lewat telepati..” jelasku melihat ekspresi bingung di wajah dojoon hyung.
“tapi kita punya satu masalah.. moon bin..” kataku pelan.
“hahahaha.. sudah kuduga kau akan mengatakan itu.. bilang saja, jika dia tidak mengijinkan rocky tinggal bersama mereka.. maka rocky akan berbagi kamar denganmu, karna kamarmu yang terluas.. aku yakin 100% dia pasti akan langsung mengiyakan hal itu..” kata dojoon hyung.
“umm, baiklah akan kucoba..” kataku.
Dojoon hyung melihat hp nya.
“sepertinya dia mendapat sms..” gumamku dalam hati.
“aahh,, aku ingin bertemu dengan dosen dulu.. katakan pada cella maaf aku tidak menunggu.. lisa.. rocky.. sampai bertemu nanti..” kata dojoon hyung lalu langsung melangkah meninggalkan kami.
“emm… rocky lisa.. salah satu dari kalian jemput cella.. aku baru ingat kalau cella sendirian dan kalian berdua ikut denganku.” Kataku menatap lisa dan rocky.
“benar juga.. maaf kami lupa.. rocky pergilah menjemput cella.” kata lisa menyuruh rocky.
“Baiklah.. kalau begitu aku pergi dulu.” Kata rocky lalu segera pergi menjemput cella.
“Cella… apa kau sudah selesai? Rocky akan menjemputmu disana..” kataku lewat telepati.
“Okee.. kelasku sudah selesai.”
“Kalau ada yang mencurigakan langsung bilang padaku ya.” Kataku pada cella.
“Baiklah..”
“Lisa apa kau tau dimana keberadaan orangtua kami saat ini?” kataku penasaran.
“iyaa.. aku tau, tapi aku tak bisa memberitahukannya pada kalian.” Kata lisa.
“kenapa tidak bisa?” kataku sambil memanyunkan bibirku.
“aku juga tak tau alasannya tapi aku diminta agar tidak memberitahukan lokasi kedua orangtua mu.. maaf ya..” kata lisa menatapku sedih.
“hmm baiklah.. lagi pula itu bukan salahmu jadi kau tak perlu minta maaf.. santai saja haha..” kataku sambil tersenyum.
“Annyeong.. aku susah selesai.” Kata cella sambil melambaikan tangannya.
“Sekarang kita ke apartemen eunwoo hyung dan bin.” Kataku lalu berjalan keluar kantin bersama cella, lisa dan rocky.
Akhirnya kami tiba di depan apartemen eunwoo hyung dan bin. Aku memencet tombol bell yang ada di sebelah kanan pintu.
Sesaat kemudian seseorang membukakan pintu.
“Oo.. chika! Hmm kalian berdua siapa?” tanya bin setelah melihat rocky dan lisa.
“em.. ada yang ingin kubicarakan dengan mu dan eunwoo hyung.” Kataku menatap bin sambil tersenyum.
“hmm kalau begitu kalian masuk dulu..” kata bin sambil mempersilakan kami masuk.
Lisa, rocky dan aku duduk di sofa untuk 3 orang duduki sedangkan cella duduk di sofa yang hanya untuk 1 orang.
“Aku panggil hyung dulu ya..oya kalian mau minum apa?” kata bin.
“tidak perlu repot-repot. Kami tidak akan lama disini oppa.” Kata cella tersenyum.
“hmm baiklah” kata bin lalu ia pergi ke kamar eunwoo hyung.
Tak lama kemudian bin kembali dengan eunwoo hyung di belakangnya.
“Annyeong chika.. cella.. dan kalian berdua siapa ya?” kata eunwoo hyung sambil duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang ku duduki dan diikuti oleh bin yang duduk di samping eunwoo hyung.
“Ini lisa dan rocky. Mereka ini sepupu ku.” Kataku sambil memperkenalkan mereka berdua.
“Haii lisa.. rocky, aku eunwoo dan ini adikku bin..” kata eunwoo tersenyum.
“Jadi.. apa yang mau kau bicarakan chika?” kata bin penasaran.
“Hmm jadi begini.. sepupu ku akan tinggal bersama ku tapi aku punya masalah.. masalahnya aku hanya punya 3 kamar di rumahku jadi bisakah kalian membantu kami?” kataku memelas menatap bin.
“emm… biar ku pikir dulu ya chika..” kata bin lalu menatap eunwoo hyung.
Eunwoo hyung juga terlihat seperti ragu-ragu.
“Bagaimana ini..? semoga saja mereka bisa membantu..” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba saja hp eunwoo hyung berbunyi. Ia melihat hpnya.
“Maaf.. tunggu sebentar ya. Aku harus menjawab telpon ini.” Kata eunwoo hyung lalu ia pergi ke kemarnya.
Beberapa menit kemudian eunwoo hyung keluar dari kamarnya.
“Chika.. aku rasa aku bisa membantu kalian.” Kata eunwoo hyung sambil tersenyum.
“Mwo? Hyung..” kata bin terkejut.
“Rocky kau bisa tinggal disini untuk sementara waktu dan kau bisa menggunakan kamar kosong di sebelah sana..” kata eunwoo hyung.
“Gumawo hyung.. kau yang terbaik!!” kataku sambil berlari dan memeluk eunwoo hyung.
Tiba-tiba saja ada yang menarikku dari belakang.
“Hey.. tak perlu memeluk hyung ku selama itu..” kata bin kesal.
“apa kau cemburu?? ” kataku sambil menujulurkan lidahku meledek bin.
“Wahh.. anak ini cari masalah..” kata bin kesal. “Hyung.. apa kau serius?? Apa tak apa-apa??” sambung bin.
“hmm.. jika rocky tidak tinggal disini berarti dia harus berbagi kamar dengan eonnie karna kamar eonnie yang paling luas..” kata cella.
“MWO?! Andwae! Joltae andwae!!” kata bin menatapku.