home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Vampire University Rise Of Night Hunters

Vampire University Rise Of Night Hunters

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 20 Oct 2016, Updated : 16 Aug 2017
Cast : Jo Chika, Jo Cella, Park DoJoon, Lisa ASTRO(MoonBin, Cha Eunwoo), GOT7(Junior), Apink(Namjoo) Yuju,
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |8246 Views |2 Loves
Vampire University Rise of Night Hunters
CHAPTER 18 : Book Of Knowledge

*Jo Chika

"JIHWA YAAA!!!" teriakku saat melihat Jihyo yang dengan cepat menusuk jantung Jihwa.

Saat itu juga semua amarahku memuncak. Tubuhku terasa panas seperti terbakar, aku merasa sesuatu yang aneh berada dalam tubuhku yang terus berjalan.

"Kubunuh kau.. kubunuh kau.. kubunuh kau.." gumamku berulang kali dalam hati sambil menatap Jihyo penuh amarah.

"Dia bukan vampire??" terdengar suara Dojoon hyung yang membuatku bingung.

Aku menatap Dojoon hyung bingung "apa maksudmu dia bukan vampire hyung??"

Dojoon hyung menatapku bingung "eehh?? apa maksudmu?? Aku tidak mengatakan ap—" tiba-tiba saja Dojoon hyung langsung menatap Jihyo.

"Apa kalian merasakannya?? Sejujurnya Jongkook oppa menyuruhku untuk membantu kalian sedikit meningkatkan kekuatan spesial kalian... karna sejujurnya kami sedikit bosan menghadapi kalian.. dia ingin membuatnya sedikit lebih menarik.." kata Jihyo tersenyum bersamaan dengan jasad Jihwa yang berubah menjadi seorang wanita yang tidak ku kenal.

"Apa maksudmu??" aku menatap Jihyo bingung.

"Chika-yaa... hyung tidak pernah mengatakan dia bukan vampire hanya memikirkannya saja di dalam kepalaku.. dan sebelumnya aku hanya bisa membedakan vampire berdasarkan aura mereka, tapi sekarang aku bisa membedakan hanya dengan melihat.." kata Dojoon hyung menatapku.

"Jadi maksudmu.. aku baru saja membaca pikiranmu hyung??" kataku menatap Dojoon hyung serius.

"Sepertinya begitu.. atau mungkin kau bisa bertelepati dengan siapapun sekarang, karna tadi aku mendengar suaramu juga dalam kepalaku.. kekuatan spesial kita berevolusi.. " kata Dojoon hyung.

Aku dan Cella harus meningkatkan kemampuan kami.

"haaaahh,, seperti yang diharapkan darimu Park Dojoon.. kau memang cepat tanggap.. owh iya, aku ingin memberi tau sesuatu pada kalian.. kekuatan Jongkook oppa adalah memanipulasi pikiran.. dia bisa mengambil dan merubah pikiran orang lain... aku pikir kalian harus sedikit belajar tentang kekuatan special kita Pure blood.." Jihyo tersenyum ke arah Dojoon hyung.

"Yasudah.. aku sudah melakukan tugasku dan mendapatkan apa yang aku inginkan.. aku menyekap halfblood bersama pacarnya di gedung tua area dongdaemun silahkan cari dia disana.." Jihyo mengeluarkan HPnya.

"Kau pikir kami akan membiarkanmu pergi begitu saja??" kata Cella.

"Uppsss.. aku lupa mengatakan sesuatu pada kalian... aku baru saja mengirimkan alamat tempat aku menyekap mereka berdua pada beberapa anakbuahku.. kalau kalian mengejarku mereka berdua akan mati selagi kita main kejar-kejaran..." Jihyo tersenyum licik "Yasudah aku pergi dulu yah.. selamat tinggal..." Jihyo berbalik meninggalkan kami.

"Berhenti kau.." Cella mencoba mengejar Jihyo tapi aku langsung menahan tangannya.

"Biarkan saja dia.. ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan..." aku memalingkan wajahku ke arah Dojoon hyung.

"Menyelamatkan Jihwa.."

Kami pergi ke gedung tua area Dongdaemun menggunakan mobil Eunwoo hyung yang di pinjam Dojoon hyung.

40 menit kemudian kami sampai digedung tua itu.

"Karna macet kita jadi lama dijalan dan sekarang hari sudah gelap.." kata Yuju sambil menutup pintu mobil.

"Hyung, berapa vampir yang ada disini?" tanyaku sebelum kami masuk ke dalam gedung yang terlihat angker itu.

"Hanya 5 tapi tetaplah berhati-hati, mungkin lebih banyak manusia disini." kata Dojoon hyung.

"Kita berpencar seperti tadi, Sinbi dan Cella, Chika dan Yuju. Aku akan mencari sendiri. Oke?" kata Dojoon hyung lalu kami melangkah ke dalam gedung.

"Ishhii.. kenapa harus dengan kau?" gurutuku sambil mencari-cari Jihwa di lantai 2 gedung tua ini bersama Yuju.

"Jika bukan disuruh Dojoon aku juga tidak mau bersamamu. Huh!" kata Yuju.

"Hey!" terdengar suara seseorang dari belakang kami.

Kami berbalik ke belakang.

"Huh? Kau hanya sendirian?" kata Yuju dengan tatapan meremehkan.

"Tentu saja.. tidak!" kata pria itu sambil tertawa.

Aku dan Yuju langsung meloncat ke samping saat seseorang dengan cepat berlari ke arah kami.

"Hanya berdua saja? Cih.." kata Yuju lalu berubah ke mode vampir.

Yuju dengan cepat berlari ke arah dua orang pria itu lalu mengarahkan kedua tangannya ke jantung dua pria itu.

Saat Yuju sudah semakin dekat tiba-tiba ada seseorang lagi yang muncul dari atas dan siap menyerang Yuju.

"Yujuuu-yaa!!! Awas!!" teriakku lalu langsung berubah ke mode vampir.

"Aku tidak akan tertipu." Yuju berbalik lalu menendang pisau yang di pegang pria yang baru saja muncul kemudian Yuju mematahkan lehernya.

Saat itu juga aku dengan cepat berlari ke arah dua pria itu lalu menusuk jantung mereka dengan kuku-kuku ku yang tajam.

"Hanya bertiga saja?" tanyaku menatap kedua pria itu sebelum mereka terjatuh dan mati.

"Chika-yaa!! Tolong aku!!" samar-samar terdengar suara Jihwa.

"Yuju-ya, kau dengar itu?" tanyaku menatap Yuju yang membunuh pria lain yang entah muncul dari mana.

"Hah? Memangnya ada suara?" tanya Yuju bingung.

"Aku samar-samar mendengar suara Jihwa.." kataku.

"Chika-ya.." samar-samar terdengar suara Jihwa lagi.

"Eoh? Jihwa-ya! Kau dimana?" kataku.

"Chika? Apa itu kau? Kau bisa mendengar suaraku?"

"Eoh, aku bisa mendengarmu." kataku.

"Ya! Dimana dia sekarang?" tanya Yuju.

"Ssttt! Aku tidak bisa mendengarnya kalau kau berisik." kataku.

"Aku.. aku tidak tau, disini tidak ada apapun tapi kalau dilihat dari jendela sepertinya aku di lantai 3." kata Jihwa.

"Baiklah aku akan ke atas." kataku.

"Mereka di lantai 3?" tanya Yuju, aku mengangguk.

Lalu aku memberitahukannya pada hyung dan Cella menggunakan telepati.

"Baiklah, hyung sudah di lantai 3." kata hyung.

"Aku dan Sinbi juga sudah di lantai 3 eonnie." kata Cella.

"Ayo. Tinggal kita yang belum ke atas." kataku lalu kami berdua berlari menuju tangga lantai 3.

Saat kami sampai disana sudah banyak mayat dan abu dari vampir-vampir yang mati disana.

"Kalian sudah menemukan Jihwa?" tanyaku saat melihat Dojoon hyung, Cella dan Sinbi yang sedang membunuh beberapa manusia.

"Belum, disini sangat banyak manusia yang berjaga eonnie." kata Cella.

"Jihwa-ya? Apa kau bisa berjalan? Kalau bisa, berjalanlah ke arah pintu dan ketuk 2 kali."  kataku bertelepati dengan Jihwa.

Tak berapa lama terdengar suara ketukan dari salah satu pintu di lantai ini.

Tuk.. tuk..

"Suara apa itu?" tanya Sinbi.

"Itu Jihwa.. aku menyuruhnya untuk mengetuk pintu 2 kali agar kita bisa dengan mudah menemukannya." kataku lalu aku berjalan menuju pintu yang di ketuk Jihwa.

Ceklek...

Aku membuka pintu itu perlahan dan mendapati Jihwa terduduk dilantai dengan tangan dan kaki diikat serta mulut yang di bekap dengan isolasi ban.

"Jihwa-ya!" aku segera menghampirinya lalu membuka semua tali yang mengikatnya.

"Gomawo, Chika-ya!" kata Jihwa setelah melepas isolasi ban dari mulutnya kemudian ia segera berdiri dan berlari ke sisi lain dari ruangan ini.

Jihwa membuka semua tali yang terikat di tubuh seorang namja yang berada di pojok ruangan ini.

"Chika-ya, aku ingin minta tolong padamu lagi. Dan maafkan aku, karena aku kalian mendapat masalah." kata Jihwa.

"Tak apa. Lagipula karena masalah ini aku jadi bisa mengembangkan kekuatan special ku." kataku sambil tersenyum. "Jadi kau ingin minta tolong apa? Katakan saja."

"Jimin.. salah satu dari mereka menggigitnya.. dan aku ingin minta tolong padamu agar merubahnya menjadi halfblood, jika tidak karirnya bisa rusak.." kata Jihwa dengan mata berkaca-kaca.

Aku menatap Dojoon hyung kemudian Dojoon hyung mengangguk.

"Baiklah.. kalau begitu ini.." kataku sambil menyodorkan tangan kananku.

Jimin menatap Minhwa. "Kau harus meminum darah dari Pure Blood jadi..lakukanlah." kata Minhwa.

Kemudian Jimin menggigit dan menghisap darah dari tanganku.

"Ughh... kupikir tidak akan sesakit ini." gumamku dalam hati sambil menahan sakit dari tanganku.

Setelah Jimin merasa sudah cukup meminum darahku akhirnya ia melepaskan tanganku kemudian dalam beberapa detik luka di tanganku hilang tak berbekas.

"Nanti orang ini akan memberimu pil darah dan.. Minhwa kau harus menjelaskannya tentang peraturan para Vampire." kataku diikuti oleh anggukan Minhwa dan pandangan bingung dari Jimin oppa.

"Oh iya Jimin oppa, member yang lain dimana?" tanyaku sambil tersenyum.

"Mereka sedang latihan dan mungkin sekarang sedang makan malam." kata Jimin oppa saat melihat jam di tangannya.

"Ayo kita pulang sekarang." kata Dojoon hyung.

"Jihwa-ya, jika kau ke dorm mereka beritau aku ya hehe.." bisikku ke telinga Jihwa.

Jihwa menatapku lalu tersenyum "Tentu saja, nanti aku akan mengajakmu."

Kemudian kami keluar dari bangunan itu dan pulang menggunakan mobil Eunwoo hyung.

Setelah mengantar Jihwa dan Jimin oppa, hyung mengantar aku dan Cella kembali ke apartemen.

"Chika-ya, aku titip kunci mobil Eunwoo ya. Sinbi sudah kelelahan jadi kami akan segera pulang. Bilang pada Eunwoo terimakasih karena telah meminjamkan mobilnya." kata Dojoon hyung lalu pergi bersama dengan Yuju dan Sinbi.

Aku dan Cella kemudian naik lift lalu berjalan menuju apartemen kami yang disambut dengan Lisa dan Rocky.

"Eoh?? Kapan kau kembali kesini??" kataku bingung setelah masuk ke dalam apartemen.

"Baru saja.. dan ini. Ibu dan ayah kalian menyuruhku membawa buku ini untuk kalian." Rocky memberikam sebuah buku yang terlihat cukup tua dan usang.

"Buku apa ini?" tanya Cella kemudian mengambil buku itu.

Aku ikut melihat buku itu kemudian Cella membukanya.

"Eoh? Buku ini kan.." kata Cella menatap Rocky.

"Benar, buku itu berisi tentang kekuatan spesial dari pureblood, ibu dan ayah kalian merasa bahwa kalian pasti memerlukan buku itu sekarang." kata Rocky.

"Baiklah, terimakasih Rocky." kataku sambil tersenyum.

"Oh ya, aku mau mengembalikan kunci mobil Eunwoo hyung dulu." kataku.

Lalu aku masuk ke kamarku dan dengan cepat mengganti bajuku. Saat aku akan keluar dari pintu apartemen tiba-tiba Cella menahanku.

"Ada apa?"

"Minum ini dulu, eonnie tadi kehilangan darahkan." kata Cella sambil menyodorkan jus stroberi padaku.

"Ah~ kau benar. Gomawo Cella-ya." kataku lalu dengan cepat menyedot jus stroberi itu sampai habis kemdian membuang sampahnya ke tempat sampah.

Akupun keluar dari apartemenku, sebelum aku mengetuk pintu apartemen Eunwoo hyung aku menajamkan pendengaranku karena terdengar suara-suara dari dalam apartemen Eunwoo hyung.

"Hyung! Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dariku??" terdengar suara Moonbin yang sedang marah.

"Apa maksudmu? Kami tidak menyembunyikan apapun darimu." terdengar suara Eunwoo hyung.

"Kalau begitu aku punya pertanyaan untukmu hyung, dan kau harus menjawabnya dengan jujur." kata Moonbin.

"Baiklah." kata Eunwoo hyung.

"Apa benar orangtua kita dibunuh oleh seorang Vampir?"

"Bin-ah.. ada apa dengan pertanyaanmu. Di dunia ini tidak ada yang namanya vampir itu hanyalah mitos belaka." kata Eunwoo hyung.

"Tapi.. saat itu aku melihatnya, mereka menggigit ayah dan ibu!" teriak Moonbin.

"Saat itu kau masih kecil, kau pasti salah lihat, Bin-ah." kata Eunwoo hyung.

"Hyung! Percayalah padaku. Aku melihatnya sendiri. Saat itu kau sedang di luar rumahkan makanya kau tidak tau." kata Moonbin.

"Dia manusia Bin-ah, orang yang membunuh kedua orangtua kita. Apa kau tidak ingat 1 minggu setelah kejadian itu palakunya tertangkap." kata Eunwoo hyung.

"T-tapi hyung!" "Sudahlah, lebih baik kita istirahat ini sudah malam." kata Eunwoo hyung memotong perkataan Moonbin.

"Jika memang benar kedua orangtua mereka dibunuh oleh seorang vampir.. Bin pasti akan sangat membenciku jika ia mengetahui kebenaran tentangku.." gumamku dalam hati sambil duduk bersandar didepan pintu apartemen Bin.

"Haaahh.. haruskah aku selamanya menutup mulutku dan tidak pernah memberitaunya??" gumamku.

"Ahh! Apa yang harus kulakukan?! Ini membuatku frustasi!!" kataku sambil masuk ke dalam apartemenku.

"Rocky, tolong kau kembalikan kunci ini ke Eunwoo hyung dan sampaikan terimakasih Dojoon hyung padanya." kataku kemudian memberikan kunci itu pada Rocky.

"Ne." jawab Rocky tanpa protes lalu keluar dari pintu apartemen.

"Eonnie, coba lihat ini." kata Cella tiba-tiba yang membuat langkahku terhenti.

"Ada apa?" tanyaku sambil menghampirinya.

"Ini.. semua kekuatan special itu tertulis di buku ini, hanya saja.. buku ini ada kelanjutannya dan yang kita butuhkan ada di buku kedua.. cara agar mengembangkan kekuatan special kita." jelas Cella.

"Ehh?? Kenapa eomma dan appa hanya mengirim 1 buku saja jika buku ini berseries??" kataku bingung.

Mendadak saja hpku bergetar dan nama eomma tertera disana. Saat itu juga aku langsung mengangkat telpon tersebut dan mengubahnya ke speaker mode.

"Yeobosaeyo eomma?" kataku.

"Eoh.. apa kalian telah menerima buku dari kami?" tanya eomma.

"Iya, tapi kenapa buku ini hanya 1?" tanya Cella penasaran.

"Eomma dan appa hanya memiliki 1 buku itu dan kalian harus mencari kelanjutannya." kata eomma.

"Lalu kami harus mencarinya dimana?" tanyaku.

"Itu.. kalian bisa menanyakannya pada Lisa dan Rocky. Mereka juga akan membantu kalian menemukan buku itu." kata appa.

"Haiss.. kenapa repot sekali sih.." gerutuku.

"Chika-ya, jika kau selalu menggerutu seperti itu, eomma dan appa tidak akan pulang kesana." ancam eomma.

"Ahh! Eomma appa aku salah, maafkan aku.. aku tidak akan menggerutu lagi. Jadi, cepatlah kembali.." kataku.

"Baiklah.. kalau begitu kami pergi dulu. Jaga diri kalian." kata eomma lalu memutuskan sambungan telpon.

Setelah Rocky kembali aku dan Cella langsung menanyainya.

"Dimana kami bisa menemukan buku keduanya??" tanya Cella.

"Kalian tidak perlu repot-repot untuk mencarinya karena buku keduanya ada pada salah satu teman kalian." kata Rocky.

TBC

 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK