home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Vampire University Rise Of Night Hunters

Vampire University Rise Of Night Hunters

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 20 Oct 2016, Updated : 16 Aug 2017
Cast : Jo Chika, Jo Cella, Park DoJoon, Lisa ASTRO(MoonBin, Cha Eunwoo), GOT7(Junior), Apink(Namjoo) Yuju,
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |8246 Views |2 Loves
Vampire University Rise of Night Hunters
CHAPTER 17 : Special Power

*Park Dojoon

“Oppaa... Oppaaa!!!” teriak sinbi menyadarkanku dari lamunanku. “kau kenapa?” tanyanya khawatir.

“tidak apa-apa..” kataku tersenyum.    

Saat itu yuju mulai bergerak dan membuka matanya perlahan. 
    
“yuju-yaa.. kau tidak apa-apa??” tanyaku.

“aku tidak apa-apa.. hanya butuh sedikit darah..” kata yuju.     

“kalau begitu aku akan mengambil pil darah untukmu eonnie..” sinbi berlari keluar kamar.    

“haaahh,, aku ditusuk menggunakan perak.. aku butuh darahmu oppa..”

“aah,, benar juga.. tunggu sebentar aku segera kembali..” kataku mencoba meninggalkannya.

Saat itu yuju menahan tanganku. “mau kemana kau??”

“apa maksudmu? Tentu saja mengambil sedikit darahku dan memasukannya kedalam gelas..”

“tidak perlu.. aku tidak butuh gelas..” wajah yuju memerah.

Aku menatapnya tersenyum lalu menurunkan kerah bajuku membuat leherku terlihat.

Yuju membalas senyumanku dan dengan cepat menggigit leherku membuatku bisa merasakan taringnya yang menembus kulitku.    

“eonnie ini pil darah~~nya.......... YAAA!!!!! Yuju eonnieee Kenapa kau mengigit dojoon oppaaa!!!!” teriak sinbi mendorongku bersama yuju hingga kami terlempar ke atas tempat tidur dengan kepalaku yang membentur dinding. 
    
“hehehe.. maaf-maaf.. aku memang penggemar cerita vampire tapi aku baru tahu kalau vampire yang terkena perak harus meminum darah pureblood untuk bisa sembuh..” kata sinbi mengompres kepalaku yang membengkak.    

“kau ini.. hal yang kau lakukan berbahaya tau.. bagaimana kalau taringku merobek leher dojoon oppa?? Dia bisa mati..” kata yuju menakuti sinbi.

“EEEEEHH!!!?? Oppaaa miaann..” kata sinbi dengan wajah ketakutan.

“jangan menakutinya yuju... sudah tidak apa-apa sinbiyaa.. lagipula aku tidak akan mati meskipun leherku sobek.. karna kami pureblood bisa menyembuhkan diri kami.. yang kami butuhkan hanya darah..” kataku tersenyum.

“haizz,, kau mau menakutiku yah yuju eonnie???” sinbi menatap yuju kesal.

“oppa?? Kau tidak apa-apa sedari tadi kulihat kau murung terus.. bukannya yuju eonnie sudah sadar?? Apa lagi yang kau pikirkan??” sinbi menatapku khawatir.

“oppa... kau sudah bertemu mereka kan??” yuju menatapku.

Aku yang terkejut langsung menatap Yuju serius lalu mengangguk pelan.

“Owh iya,, yuju eonnie.. apa yang terjadi padamu saat kita berpisah di everland??” tanya sinbi.

“haaaahhh,, aku melihat chika yang tertusuk.. jadi aku mencoba menolongnya.. saat itu aku bertemu dengan para night runners.. tapi saat aku sedang lengah seorang manusia berhasil menebasku dari belakang dengan perak... ” kataku.    

“eehh? tapi kami tidak menemukan luka ditubuhmu..” kata sinbi.

“aku juga tidak tau.. tapi aku dengan jelas merasakan tebasan itu... owh iya, aku berhasil membunuh seorang dari mereka yang bernama kwangsoo.. sekarang musuh kita tinggal 3 lagi..” kata yuju.

“umm,, aku khawatir kau belum membunuhnya eonnie..” sinbi menatap yuju.

“apa maksudmu?? Aku melihatnya berubah menjadi abu di depan mataku sendiri... saat aku menusuk jantungnya..”

“Yuju yaa... kekuatan spesial kwangsoo adalah reinkarnasi.. aku tidak tahu berapa kali dan sampai kapan dia bisa melakukan itu.. tapi aku juga sudah membunuhnya dan dia kembali hidup seperti semula..” jelasku.

“sial!! Aku tertipu, pantas saja dia membiarkanku menusuknya.. bagaimana dengan yang lain?? Apa mereka menunjukan kekuatan mereka??” yuju menatapku terkejut.

“aku melihat kekuatan wanita bernama jihyo, dia bisa meniru penampilan orang lain... dia merubah penampilannya menjadi seperti namjoo tepat di depanku.. ”

“Mwoo!!?? Mereka benar-benar gila..” gerutu Yuju.  

“kita masih kekurangan informasi tentang kekuatan mereka.. jadi lebih baik kita berhati-hati.. kita akan membuat kode yang hanya diketahui oleh kita bertiga, saat seseorang dari kita salah menyebutkan kode itu.. jangan segan-segan menghabisinya...” jelasku.

Sinbi dan yuju menatapku serius lalu mengangguk mengiyakan.

“jadi kita sudah mengetahui kekuatan 3 dari 4 night runners.. tinggal pemimpin mereka..” kata yuju.

“hmmm,, bagaimana kalau kita kerumah cella?? Siapa tau chika eonnie sudah bangun.. kita bisa bertanya padanya..” sinbi menyarankan.

“yasudah ayo kita kesana..” kataku.

Kami bertiga bersiap-siap dan langsung pergi ke apartement chika yang berada tidak jauh dari kampus kami. saat kami keluar dari lift chika, cella, junior dan bin baru saja keluar dari apartement chika.

“Chika kau sudah baikan??” aku melangkah memutari badan chika melihat kondisinya.

“Aku sudah baikan kok, dan berhentilah memutar-mutar badanku hyung, ini membuatku pusing.” Kata chika

“Ah mian haha..” kataku tertawa meledek.

“Kalian mau kemana?” kata Yuju.

“Kami mau pergi makan.” Bin menatap yuju tersenyum.

“Dojoon kau juga ikut, oya Bin ajak Eunwoo juga.” kata Junior.

Moonbin menangguk dan melangkah masuk ke apartementnya. Beberapa saat kemudian dia keluar bersama eunwoo.

“Wahh ramai sekali disini, kalau begitu ayo kita pergi sekarang.” kata Eunwoo mengajak kami.

Kami melangkah ke arah lift untuk pergi ke lantai dua dimana terdapat restoran yang terkenal karna makanannya yang cukup enak

Setelah kami duduk di tempat kami. seorang pelayan wanita datang dan memberikan kami buku menu.

Setelah selesai memesan pelayan itu mengambil buku menu dan pergi meninggalkan kami.

“Ini pertama kalinya kita semua berkumpul seperti ini.” Eunwoo tersenyum.

“Anggap saja kita sedang merayakan baikannya Cella dan Junior seonbae.” Chika menatap cella dan junior bergantian .

“Benarkah?” kataku sedikit terkejut mengingat junior yang sempat takut pada kami sebelumnya..

“Yahh.. kami memang sudah baikan tapi tidak perlu dirayakan haha..” kata Junior.

“Memangnya kalian bertengkar karena apa?” kata Moonbin penasaran.

“Itu karena aku mengetahui bahwa Cella itu sebena-” “Ini makanannya.” Pelayan datang dan memotong perkataan junior sambil meletakan piring di atas meja kami.

“Sebenarnya?” tanya Moonbin makin penasaran.

“Sebenarnya Cella itu vam-” Cella membekap mulut Junior, lalu menarik tangan Junior dan membawanya pergi sedikit menjauh dari kami.

“ada apa oppa?? Apa disini masih ada yang tidak tau kalau kalian itu vampire??” sinbi berbisik ke arahku.

“eoh.. adik eunwoo belum tahu kalau kita ini vampire, dan chika masih belum mau memberitahukan itu padanya..” bisikku.

Tak berapa lama Cella dan Junior kembali ke tempat mereka. kami mulai makan sambil berbagi cerita mengenai hal yang terjadi selama kami bertiga duduk di bangku SMA.

Hanya saja saat itu entah kenapa aku tidak bersemangat. Dikarenakan pikiran mengenai night runners dan jihyo yang berubah menjadi namjoo.

“eoh?? Dimana chika dan cella??” tanyaku.

“mereka pergi ke toilet barusan.. oppa yaa, bukankah mereka sempat pamit tadi?? apa kau tidak dengar?? Ada apa denganmu hari ini??” Sinbi menatapku khawatir.

“hmm,, tidak apa-apa.. mungkin hanya kurang tidur..” kataku tersenyum ke arah sinbi.

Beberapa saat kemudian chika dan cella kambali bersama dari toilet.

“Kalian lama sekali disana. Apa kalian sedang menggosipi ku?” kata Yuju membuat chika dan cella menatapnya kesal.

“Dojoon hyung? Kau kenapa? Apa kau sedang sakit? Sedari tadi kau hanya diam saja.” Chika terlihat khawatir..

Aku memalingkan pandanganku ke arah chika dan tersenyum sambil menggeleng pelan.

Tiba-tiba chika mengambil HPnya.

“Yeoboseyo? Jihwa, ada apa?” kata chika.

“Apa? Kau dimana? Aku akan menolongmu!” sambungnya.

“Jihwa-ya?! Jihwa!” chika melihat layar hpnya.

“Sial, hpku mati.” Gerutu chika.

Aku menatap chika dengan tatapan khawatir. “apa yang terjadi? Ada apa dengan jihwa?” gumamku dalam hati.

“Ada apa Chika?” tanya Moonbin.

“Hm.. aku pergi duluan ya, ada yang harus ku urus. Cella ayo.” Chika berdiri dari tempatnya duduk sambil menatapku serius. Aku mengangguk pelan lalu menatap yuju dan sinbi bergantian.

“Chika!” panggil Moonbin tapi chika yang terus melangkah meninggalkan kami.

Saat itu moonbin berdiri dan berusaha mengikuti chika. Melihat itu aku menahan tangannya.

“ada apa ajeossi?? Aku ingin mengikutinya..” kata moonbin.

Aku memalingkan wajahku ke arah eunwoo dan junior. Seperti mengerti mereka mengangguk pelan.

“hey hey.. sudah biarkan saja mereka, mungkin ada sesuatu hal penting yang harus mereka lakukan..” kata eunwoo.

“benar kata eunwoo.. kau terus mengikuti chika, memangnya kau pacarnya?? Atau mungkin kau menyukai chika yah??” Junior meledek.

“eohh.. aku menyukai chika.. jadi bisa tolong lepaskan tanganmu ajeossi aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya..” kata moonbin tegas.

“bin aah...” eunwoo memanggil moonbin lalu menggeleng dengan wajah serius.

“sebenarnya apa yang terjadi disini?? Aku merasa seperti kalian semua mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui.. eunwoo hyung... Semenjak kita berpisah dari kedua orang tua kita kau tidak pernah sekalipun menyembunyikan sesuatu dariku.. apa kau akan melakukan ini padaku sekarang??” moonbin menatap eunwoo dengan tatapan serius. Mendengar itu eunwoo menatapku sebentar lalu memalingkan wajahnya dari moonbin sambil menarik nafas panjang.
Raut wajah moonbin berubah, dia terlihat sangat kecewa pada eunwoo.

“sudah-sudah.. tidak perlu bertengkar.. jika benar eunwoo menyembunyikan sesuatu darimu, mungkin dia punya alasan tersendiri.. demi kebaikanmu.. ayo duduk..” junior menarik moonbin ketempat dia duduk sebelumnya.

“yasudah.. kami bertiga juga pamit.. aku ingin membereskan rumah dan kamarku..” kataku berbohong. “owh iya, eunwoo yaa... bisakah aku meminjam mobilmu?? Hanya sampai nanti malam..” kataku mengingat hari masih sore.

“jangan sampai lecet..” eunwoo merogoh kantung celananya lalu melempar kunci mobil ke arahku.

Kami bertiga langsung berlari ke arah lift untuk pergi keluar gedung dimana chika dan cella sedang menunggu kami.    

“Ada apa? Apa ada yang sesuatu terjadi?” tanyaku.

“Jihwa..kita harus menolongnya. Mungkin pacarnya dalam bahaya.” Chika menatap kami serius.

“Kau tau alamat rumahnya?” tanya Yuju.

“Hmm aku kurang tau dan hpku mati.. Cella coba kau telpon Jihwa.” Kata chika.

Cella mengubah panggilan ke mode speaker.

“Yeoboseyo? Jihwa-ya! Maaf hpku mati.” Kata chika

“Chi-chika-ya.. Tolong aku! Mereka.. Mengejarku..” terdengar suara jihwa dari ujung telepon

“Mereka? Jihwa, sms lokasi mu saat ini! Kami akan segera kesana.” Chika terdengar panik

Tak lama setelah telpon terputus, sms dari Jihwa masuk.

“tempat ini.. bukankah..” gumamku dalam hati. “aku tau tempat ini..” kataku

“Kaja!” kata chika.

“sekarang masih sore.. kita tidak bisa pergi dengan mode vampire.. aku sudah meminjam mobil eunwoo, ayo kita berangkat sekarang..” kataku.

Kami berlima berangkat ke alamat yang dituju menggunakan mobil eunwoo. sesampainya disana mataku langsung tertuju ke arah rumah sakit tidak terpakai tempat nenekku bekerja sebelumnya.     
“sudah kuduga..” kataku.    

“ada apa hyung?? Apa kau pernah kesini??” tanya chika.

“ini adalah tempat nenekku bekerja dulu.. nenek selalu melarangku kembali kesini karena disini dulu adalah bank darah terbesar.. aku sempat memberontak karena  tidak dapat menahan bau darah yang memenuhi seluruh rumahsakit..” jelasku.    

Kami semua turun dari mobil dan melangkah ke arah pintu masuk dengan rantai yang telah terlepas pertanda ada orang yang telah masuk ke dalam. Saat kami masuk aku bisa merasakan keberadaan vampire di dalam gedung tua itu.

“6.. tidak 7... selain kita berlima ada 7 vampire di gedung ini, berhati-hatilah..” kataku.    

“salah satu dari mereka mungkin jihwa.. sebaiknya kita berpencar.. aku dan cella akan ke—“ “tunggu chika...” aku memotong perkataan chika. “kalau ingin berpencar aku ingin kalian berdua berpisah.. sinbi kau dengan cella, sedangkan kau chika bersama Yuju.. aku akan mencari sendiri..” kataku.

“urrghh.. kenapa aku harus dipasangkan dengannya.. lebih baik aku mencari sendiri daripada harus bersamanya.. lagipula, aku bersama cella saja..” chika menatap yuju kesal.    

“chika yaa.. untuk sekarang tolong dengarkan perkataan dojoon oppa.. ada yang belum kalian ketahui..” kata yuju menatap chika serius.

“hmm,, baiklah kalau begitu..” kata chika. 
“kalian berhati-hati.. yuju.. sinbi.. jangan lupa kode kita..” kataku.

Sinbi dan Yuju mengangguk bersamaan. Kami lalu berpisah dangan maksud mencari petunjuk keberadaan jihwa dan pacarnya. Setelah sekitar 5 menit berjalan aku bertemu dengan yuju dan chika di depan ruang operasi.    

Yuju menatapku tajam. “oppaa... ada yang ingin kau katakan padaku??” tanya yuju.    

“urgghhh,, haruskah aku mengatakan itu di depan chika??” kataku.

Saat itu yuju masuk ke mode vampire dengan kuku-kukunya yang memanjang. “apa kau yakin oppa??” yuju menatapku tajam dengan mata merahnya.

“ada apa denganmu yuju..” tanya chika. 
“aaaahhh,, yasudah baik-baik akan aku katakan.... A..A...aku menyukaimu yuju yaa..” kataku sedikit terbata-bata.

“hehehe,, aku juga menyukaimu oppaaaa... muuaachh~~” yuju keluar dari mode vampire

“eeehhhh???????? Apa yang terjadi disini??” chika menatapku terkejut.

“aahhh,, ceritanya panjang...” kataku. 
Saat itu Cella dan sinbi keluar dari dalam ruang operasi. “kami menemukan mereka berdua..” kata sinbi.

“benarkah??? Dimana??” tanya chika.

“mereka ada di lantai 3.. ayo kesana..” kata cella.

“aahhh,, benarkah begitu??” kataku tersenyum lalu menatap yuju dan mengangguk pelan.

“sinbi yaa... kalau boleh tau, apa cita-citamu??” tanya Yuju.

Sinbi terdiam sebentar “ummm,, aku ingin jadi penyanyi..” kata sinbi.

“tidak kusangka dia benar-benar bisa melakukan itu.. dasar peniru..” gumamku pelan.

Saat itu yuju masuk ke mode vampire dan langsung menusuk tiruan sinbi tepat di jantungnnya.

Melihat itu tiruan cella melompat kebelakang mencoba melarikan diri. Tapi aku menggunakan kecepatan vampireku dan langsung menebas leher tiruan cella hingga terpisah dari tubuhnya.     

“Cella yaaa!!! apa yang kalian berdua lakukan....” chika terkejut lalu langsung masuk ke vampire mode dan menyerangku.

“chika yaa tenang duluu... coba lihat disana??” kataku menunjuk ke arah tiruan cella yang telah kembali ke wujud aslinya.    

Chika menghentikan tangannya tepat di depan dadaku dan berbalik melihat ke arah tiruan cella. “eehh?? sebenarnya apa yang terjadi disini??” tanya chika. 
    
Saat aku akan menjelaskan padanya. Cella dan sinbi yang lain muncul dari arah belakangku.

“ada apa?? apa yang terjadi??” tanya sinbi.

Yuju menatap sinbi dan cella  tajam dengan mata merahnya. “sinbi yaa.. apa cita-citamu??” tanya yuju.

“aku ingin jadi istri dojoon oppa...” kata sinbi.

“haaahh,, sepertinya kau memang sinbi..” kata yuju keluar dari mode vampire.

“hyung.. tolong jelaskan padaku apa yang terjadi?? Apa yang aku dan cella tidak ketahui dari semua ini??” tanya chika ikut keluar dari mode vampire.

“salah satu dari night runners yang bernama jihyo, memiliki kekuatan khusus untuk meniru wajah dan suara orang lain.. aku sempat melihatnya saat menyelamatkan kau dan yuju sebelumnya..” kataku.

“karna itu kami bertiga memutuskan untuk membuat sebuah kode yang hanya diketahui oleh kami.. karna kami masih belum bisa memastikan, kekuatannya hanya bisa digunakan untuk dirinya sendiri.. atau mungkin merubah wajah orang lain juga.. dan ternyata dia bisa melakukan keduanya..” sambung yuju.

“aahh,,, karna itu kau bilang kau menyukai yuju.. dan sinbi ingin menjadi istrimu yah hyung??” tanya chika.

“benar.. aku juga menaruh sesuatu di kantung belakang celana cella.. jadi aku tau kalau dia bukan cella.. lagipula aku tidak merasakan aura vampire dari mereka berdua,, lihat saja.. meskipun sudah seperti itu mereka tidak berubah menjadi abu..” kataku.

Cella melihat ke arah saku belakangnya dan menemukan sebuah kain merah kecil disana. “wahhh, jadi karna itu aku merasakan sesuatu menyentuh bokongku di pintu masuk,, dasar mesum.. ngomong-ngomong.. kenapa kode kalian seperti itu?? Aku jadi sedikit merinding mendengarnya.. pasti dojoon seonbae juga yah yang membuatnya..” kata cella kesal.

“jangan-jangan..” chika menghentikan kata-katanya lalu berbalik melihat ke arah saku belakangnya. “waahhhh,, i byeontae hyung jinjjaa...” chika menatapku kesal saat menemukan kain yang sama disana.

“haaahh,, mereka bebrdua yang membuat kode itu.. aku hanya mengikuti mereka saja.. dan aku tidak melakukan itu dengan tujuan lain.. hanya untuk menyelamatkan kita saja, karna aku tidak sempat menceritakan tentang kekuatan jihyo pada kalian sebelumnya..” kataku.

“hmmm,, yasudah.. mereka bilang jihwa dan jimin ada di lantai tiga.. ayo kita kesana..” kata chika.

Kami berlima melangkah kearah tangga dan langsung naik ke lantai tiga. Saat menginjakan kaki di lantai itu aku merasakan aura vampire yang sangat kuat.

“siaga..” kataku lalu langsung masuk ke mode vampire. Melihatku yang telah bersiap, mereka berempat mengikutiku dan ikut masuk ke mode vampire.

Kami berjalan perlahan mengikuti koridor yang cukup panjang. Sesampainya di tengah koridor.

“halooo.. selamat datang.. aku sudah menunggu kalian...” jihyo menghadang kami dengan beberapa orang di belakangnya. Saat itu mereka beberapa orang lain muncul di belakang kami membuat kami terkepung. “tidak kusangka kalian berhasil membunuh tiruan yang ku kirim.. sepertinya tanpa kekuatan jongkook oppa, aku akan sulit untuk mengelabui kalian..” sambung jihyo.

“cih... mereka cukup banyak..” kata Yuju memasang posisi siaga.

“aku harus berterimakasih padamu halfblood.. jika bukan karna kau mereka tidak akan terkumpul disini..” kata jihyo bersamaan dengan seorang dari belakang yang membawa jihwa.

“Jihwa yaaa...” chika mencoba maju ke depan tapi aku menahan tangannya.

“maaafkan aku chika.. mereka mengancam akan membunuh jimin jika aku tidak membawa kalian kesini..” kata jihwa dengan mata berkaca-kaca.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK