home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Vampire University Rise Of Night Hunters

Vampire University Rise Of Night Hunters

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 20 Oct 2016, Updated : 16 Aug 2017
Cast : Jo Chika, Jo Cella, Park DoJoon, Lisa ASTRO(MoonBin, Cha Eunwoo), GOT7(Junior), Apink(Namjoo) Yuju,
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |8246 Views |2 Loves
Vampire University Rise of Night Hunters
CHAPTER 15 : Powerfull Enemy

*Park Dojoon

Aku masih terdiam di salah satu sofa dirumah itu.

Masih tidak percaya dengan hal yang terjadi 2 jam lalu, mataku tertuju ke arah abu namjoo yang berserakan di lantai.

Pikiranku berkecamuk, aku merasa kematian namjoo merupakan hal yang tidak bisa dihindari mengingat dirinya telah menjadi budak salah satu pemimpin night hunters.

Disisi lain aku merasa kejadian itu adalah kesalahanku, kalau saja aku menyelamatkannya lebih cepat.

Semua ini tidak akan terjadi.

Beberapa saat kemudian aku memalingkan wajahku ke arah sinbi yang tertidur di sofa panjang di depanku.

Aku berdiri dan melangkah ke arah sinbi lalu berlutut di sampingnya.

“maafkan aku.. ini semua adalah salahku..” kataku membelai rambutnya perlahan. 

“aku sudah membereskan mayat kedua manusia itu..” yuju muncul dari arah pintu dan melangkah ke arah kami.

“terimakasih yuju yaa.. maaf merepotkan..” kataku.      

“bagaimana dengan lukamu oppa??”

“sudah agak baikan... terimakasih sudah memberikan darahmu yuju yaa..”

“apa mengatakan kata trimakasih adalah hobimu yah?? Sudah kubilang tidak apa-apa kan..” yuju menatapku kesal.
“sepertinya tubuhnya tidak bisa menerima darah vampire yah.. saat dia bangun, dia pasti akan mengamuk..” sambung yuju menatap gigi taring yang muncul di samping bibir sinbi.

“jadi bagaimana oppa?? Apa aku yang harus—“

“tidak.. biar aku saja,, aku yang akan menjaganya..” aku memotong perkataan yuju.

Saat itu sinbi membuka matanya perlahan.

Seluruh mata sinbi telah menghitam memandangku sambil membuka mulutnya.

Tangan kiri sinbi dengan cepat menusuk bahu kananku, sedangkan tangan kanannya menarik kepalaku kesamping lalu dengan cepat mengigit leherku.

Setelah sekitar 1menit sinbi menghisap darahku, matanya berubah menjadi kuning lalu menatap yuju yang tepat berada di sampingku.

“selamat datang kembali sinbi yaa..” kata yuju.

Seperti tersadar sinbi menarik kepalanya menjauhi leherku. 

“oppaaaa!!! Maaafkan akuu..” kata sinbi menarik tangannya yang menancap di bahuku.

“ahhh,, kau hampir mematahkan leherku tauu..” kataku bercanda mencoba mencairkan suasana.

Sinbi memalingkan kepalanya ke arah namjoo yang telah berubah menjadi abu.

“ternyata itu bukan mimpi yah.. dan sekarang aku sudah tidak bisa berjalan di bawah sinar matahari lagi..” sinbi menundukan kepalanya.

“tidak juga.. kau sekarang sudah bisa berjalan dibawah sinar matahari kok..” kataku.

“apa maksudmu oppa?? Bukankah tadi kau melarangku keluar karna aku sudah tidak bisa terkena cahaya matahari??” kata sinbi.
“itu karna sebelumnya kau adalah human blood.. sedangkan sekarang kau adalah halfblood..” kata yuju.

“humanblood?? Halfblood?? Apa itu eonnie??” sinbi terlihat bingung.

“baiklah akan aku jelaskan.. humanblood adalah tingkatan terendah dari vampire, atau manusia yang baru saja dirubah menjadi vampire.. pada tingkatan ini vampire tidak akan bisa keluar di malam hari dan kemungkinan besar akan mengamuk lalu menyerang manusia lain karna tidak bisa menahan rasa haus darahnya.. sedangkan halfblood adalah tingkatan dimana vampire humanblood mendapat darah dari vampire pureblood atau vampire darah murni.. dengan kata lain dia sudah bisa mengontrol  kekuatan vampirenya jadi tidak akan ada masalah jika keluar saat siang hari.. tapi seorang human blood yang meminum darah pureblood akan menjadi bawahan dari pureblood itu.. seperti yang terjadi pada namjoo eonnie..” kata yuju menundukan kepalanya.

“jadi salah satu pureblood jahat memberikan darahnya  pada eonnie dan menyuruhnya melakukan semua ini??” sinbi menatap yuju.

“benar.. dan dia tidak bisa menolaknya, jadi satu-satunya cara untuk menolongnya adalah dengan membunuhnya..” kata yuju.

Aku menundukan kepalaku dengan airmata yang mulai jatuh, mengingat namjoo yang berubah menjadi abu tepat di depan mataku.

“oppa.. aku tau kau sangat menyayangi eonnie dan melakukan ini demi kebaikan eonnie jadi jangan salahkan dirimu..” kata sinbi mengusap airmataku dengan mata berkaca-kaca.

Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum ke arah sinbi.

“terimakasih sinbi yaa..”

“tapi darimana kalian mendapat darah pureblood untuk diberikan padaku??” kata sinbi menatap kami bingung.

“kau baru saja menyerang dan menghisap darah seorang pureblood anak kecill..” yuju menatap sinbi tersenyum.

Sinbi menatapku sebentar “EEEE!? Jadi oppa pureblood??? Jadi aku akan menjadi bawahan oppa dan harus mengikuti perintah oppa??” kata sinbi terkejut.

“hehehe,, ia benar.. kami berdua adalah pureblood.. dan untuk masalah itu, kau memang harus mengikuti kemauan joonie oppa.. karna kau mendapatkan darah darinya..” kata yuju tersenyum.

“hmm, aku masih perlu banyak belajar..” kata sinbi.

“yasudah ayo kita kembali ke rumah.. sebelum para nighthunters datang lagi kesini..” kata yuju.

“tapi bagaimana dengan namjoo eonnie??” sinbi menatap abu namjoo.

Aku mendekati pot bunga yang ada di meja dan mengambil abu namjoo lalu memasukannya ke dalam pot itu. “tentu saja kita akan membawanya..” kataku tersenyum ke arah sinbi.

“terimakasih oppa.. aku akan mengambil baju-bajuku dulu..” kata sinbi.

Setelah selesai kami langsung meninggalkan rumah namjoo dan menuju kerumah.

Sesampainya di rumah aku memberikan pil darah ke sinbi. “kalau kau sudah merasa lapar, makan saja ini..”

“apa ini oppa??” sinbi mengambil botol kecil berisi pil darah dari tanganku.

“itu adalah pil darah.. kita tidak diperbolehkan menyerang manusia, jadi sebagai gantinya kita menggunakan itu saat lapar..” jelas yuju yang keluar dari kamarnya.

“heeyy kenapa kau pakai baju oppa lagii??” kataku menatap yuju yang memakai bajuku.

“aeeyy,, aku kan cuman meminjamnya sajaa.. nanti aku kembalikan kok.. owh iya, sinbi yaa.. nanti malam kau tidur bersamaku yah??” kata yuju lalu melangkah ke arah sofa dan melompat ke atasnya.

“ummm,, eonnie boleh aku menaruh ini di kamarmu??” sinbi mengangkat pot berisi abu namjoo.

Yuju terdiam sesaat lalu mengangguk dengan senyuman manisnya. Sinbi membalas senyuman yuju dan langsung berlari ke arah kamar yuju.

“sinbii yaaa…” teriak yuju menghentikan sinbi.

“yaa?? Kenapa eonnie??” sinbi menatap yuju bingung.

“umm,, besok sepertinya aku tidak ada kelas.. mau ikut ke kebun binatang??” kata yuju.

Sinbi terdiam sejenak lalu tersenyum dan mengangguk ke arah yuju.

Aku mendekati yuju dan mengusap kepalanya perlahan.

“aiguuuu,, yuju ku jadi manis sekaliii…” kataku bercanda.

“oppaaa!!!!” teriak yuju kesal dengan wajah memerah.

“hahaha, yasudah aku sudah capek.. aku tidur duluan yaahh..” kataku meninggalkan yuju di ruang tamu lalu masuk ke kamarku dan langsung tidur.

“oppaaa yaaaa… banguuuunn..” terdengar suara sinbi membuatku membuka mataku perlahan.

“ayo ayooo.. kita ke kebun binatang bersamaa..” kata sinbi sambil memukul-mukul bahuku.

“aku punya kelas penting hari ini.. tapii..” gumamku dalam hati melihat senyuman di wajah sinbi.

“yasudah tunggu diluar, oppaa bersiap dulu..” kataku.

Sinbi tersenyum lalu berlari keluar dari kamarku.

Setelah selesai bersiap-siap, aku keluar dari kamarku dan mengajak yuju dan sinbi ke kebun binatang yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah kami.

Selain sebagai tempat berinteraksi dengan hewan-hewan, kebun binatang itu juga dilengkapi dengan wahana-wahana taman bermain.

Sesampainya disana aku langsung membeli tiket untuk kami bertiga. Kami menelusuri setiap tempat yang ada di situ.

Aku melihat senyuman di wajah sinbi, seperti sudah melupakan kejadian yang terjadi di hari sebelumnya.

“dia anak yang baik kan??” kata yuju dari sampingku.

Aku menatap yuju yang memakai telinga kelinci.

“dia yang menyuruhku memakainya.. owh iya, sebentar lagi pasti dia akan memakaikan satu untukmu..” kata yuju melihat sinbi yang berlari membawa topi berbentuk panda dan memakaikannya padaku.

“tuh kan.. sudah kubilang dojoon oppa cocok dengan panda..” kata sinbi.

“umm,, aku ingin ke kamar kecil.. yuju eonnie tolong temani aku..” sambung sinbi.

“yasudah aku akan menunggu kalian disitu..” kataku melihat ke arah sebuah bangku panjang dekat tempat menjual eskrim.

“baiklaahh.. ayo eonniee..” sinbi menarik tangan yuju dan pergi meninggalkanku.

Aku melangkah dan duduk di tempat duduk itu.

Beberapa saat kemudian seorang pria yang aku kenal muncul dengan wajah bingung sambil melihat sekeliling.

“oo?? Bin aahh?? Apa yang kau lakukan disini??” kataku melihat bin adik eunwoo yang kebingungan.

“aahh?? Ajeossi.. aku sedang jalan-jalan dengan chika.. tapi tiba-tiba dia menghilang..” jelas bin.

Saat itu tiba-tiba HPku bergetar dengan nama cella terpampang di layar HPku.

“yeobosaeyo ada apa cell—“ “seonbaeee.. chika eonnie di serang, sekarang dia berada di salah satu toilet di kebun binatang.. sepertinya dia sudah tidak sadar..” kata cella dari ujung telepon tergesa-gesa.

Mendengar itu aku langsung berlari meninggalkan bin ke arah toilet. Beberapa saat kemudian aku sampai di depan toilet. Langkahku terhenti dengan tanda toilet wanita di depan pintu.

“urrgghh,, apa yang harus kulakukan sekarang..” kataku bingung.

Saat itu sinbi dan yuju keluar dari dalam toilet. “oo?? Oppaa? Apa yang kau lakukan disini?”

“chika diserang.. dan sepertinya dia berada di salah satu toilet di kebun binatang ini..” kataku.

“apa?? Dasar anak bodoh.. kenapa dia selalu berjalan sendirian..” kata yuju kesal.

“waah,, ajeossi.. larimu cepat sekali… tapi, apa maksudmu chika diserang?? Siapa yang menyerangnya??” tiba-tiba bin muncul dari arah belakangku sambil terengah-engah.

“sial.. bagaimana dia bisa mengikutiku??” gumamku dalam hati.

“aku tidak bisa masuk ke toilet wanita jadi, sinbi kau ikut aku.. yuju apa kau bisa mencari sendiri??” kataku.

“heeyy,, cepat jelaskan padaku apa yang terjadi??” kata bin menatap kami bingung.

“jangan biarkan dia melihat chika ataupun vampire lain..” bisikku ke arah yuju. Yuju mengangguk dan langsung berlari meninggalkan aku dan sinbi.

“sinbi ikuti aku..” kataku lalu berlari dengan kecepatan penuh ke arah toilet lain.

Sekitar setengah jam aku dan sinbi mencari tapi tidak menemukan chika di toilet manapun. Saat aku mulai menyerah, sinbi menunjuk ke arah salah satu komedi putar.

“oppaa?? Liat itu..” kata sinbi.

Aku memalingkan kepalaku ke arah komedi putar yang bergerak dan berhenti tak menentu seperti ada yang mengendalikannya.

“vampire yang bisa mengendalikan listrik… yuju eonnie..” sambung sinbi.

Aku mengangguk dan langsung berlari ke arah komedi putar itu. Sesampainya disana mataku menerawang mencari tempat yuju.

Saat itu sinbi menarik tanganku ke arah tanda jalan yang menunjukan arah toilet.

Saat sampai di depan toilet aku melihat chika dan yuju sedang di gendong oleh 2 orang pria dengan 3 orang lain yang memakai jubah hitam yang menutupi seluruh tubuh mereka.

“sinbi yaa.. cepat tinggalkan tempat ini..” kataku.

“tidak mau.. aku juga ingin bertarung..”

“tapi kau belum bisa mengendalikan kekuatan vampi—“ kata-kataku terhenti melihat mata sinbi berubah kuning dengan gigi taring yang muncul di samping bibirnya.

Aku tersenyum dan langsung memalingkan wajahku ke arah orang-orang  yang membawa chika dan yuju.

“kalau begitu kau urus dua pria yang membawa chika dan yuju.. sepertinya mereka manusia.. aku yang akan mengurus 3 vampire yang mengenakan jubah itu..” kataku lalu masuk ke mode vampire.

“baiklah.. kalau begitu aku duluan yaahh..” kata sinbi lalu dengan cepat berlari ke arah pria yang membawa yuju dan dengan cepat menusuk jantung pria itu.

Ketiga vampire yang mengenakan jubah langsung melompat ke arah pepohonan sedangkan pria yang  membawa chika terkejut lalu melempar chika ke lantai dan mencoba berlari.

Tapi sinbi dengan cepat melompat ke arah pria itu dan menebas lehernya.

“waaahh ini sangat menarik..” kata sinbi tersenyum menakutkan.

“sinbi tolong jaga mereka berdua..” kataku mengikuti 3 vampire berjubah yang berlari ke arah dalam hutan.

Aku berhasil mengikuti mereka dan menusuk salah satu dari mereka dari belakang.

Vampire itu lalu berubah menjadi abu.

Kedua vampire lain menghentikan langkah mereka dan berbalik menatapku.

“ciihh,, dasar humanblood sial.. berani-beraninya kalian menyerang pureblood..” kataku lalu menggunakan kecepatan vampireku hingga aku sudah berada di belakang mereka berdua.

Aku menggerakan tangan kiriku mencoba menebas leher vampire berjubah yang berada di samping kiri.

Saat kuku tajamku mendekati lehernya, vampire itu menahan tanganku dengan tangan kirinya.

Aku merasakan aura vampire di belakangku lalu dengan cepat berputar dan menahan tendangan salah satu vampire dari belakangku.

Kekuatannya membuatku terlempar dan menabrak salah satu pohon disitu.

“siaall,,, bukankah aku sudah membunuhnya??” gumamku dalam hati melihat jubah yang ditutupi abu saat aku menusuk vampire itu.

“kau pikir itu bisa membunuhku anak sial??” kata vampire yang menendangku lalu membuka penutup kepalanya.

“siapa yang kau panggil humanblood??” kedua vampire lain membuka penutup kepala mereka.

Aku terkejut melihat tiga pasang mata merah dengan gigi taring yang tajam menatapku.      

“kalian pureblood?? Jadi kalian night runners yang bergabung dengan para night hunters..” kataku terkejut.

“waahh waahh waahh,,, sepertinya dia mengenal kita.. tidak sopan jika kita tidak memperkenalkan diri..” kata pria berkacamata.

“namaku jaeseok.. pria tinggi yang baru saja menendangmu kwangsoo, sedangkan wanita yang menahan seranganmu bernama jihyo.. kami adalah anggota nightrunners atau sekarang night hunters..” sambungnya.

“siaall.. sekarang apa yang harus kulakukan.. aku tidak akan menang melawan 3 pureblood dengan pengalaman membunuh yang tinggi seperti mereka..” gumamku dalam hati.

“tidak perlu cemas pureblood muda.. kami tidak akan membunuhmu.. kami juga benci main keroyokan..” kata jaeseok.

“benar,, kami tidak suka main keroyokan.. kalau begitu biar aku saja yang membunuhnya.. tapi, jika aku kesulitan bantu aku yah…” kata kwangsoo yang mulai maju ke depan.

Aku berdiri dan memasang posisi siaga menatap mereka bertiga.

“haizzz.. sudah kubilang jangan main-main.. jongkook oppa hanya menyuruh kita memberi salam pada mereka, jadi jangan membantah.. lagipula kalau kami membantumu itu juga main keroyokan namanya..” jihyo memukul kepala kwangsoo dari belakang.

“kalau begitu kami akan pergi… sampai jumpa lagi pureblood muda, lain kali kami pasti membunuhmu..” kata jaeseok lalu mengenakan penutup kepalanya kembali.

“owh iya.. kau mendapat salam dari pacarmu,, dia benar-benar merindukanmu..” kata jihyo.

“apa maksudmu.. namjoo sudah tewas, aku melihatnya berubah menjadi abu di depan mataku..” kataku.

“terkadang apa yang kau lihat.. tidak seperti apa yang kau bayangkan..” jihyo menggerakan tangannya ke arah wajahnya.

Aku terkejut menatap wajah jihyo sebelum dia melompat meninggalkanku.
Saat itu HPku bergetar. “ada apa sinbi yaa??”

“kami sudah berada di apartement chika eonnie.. adik dan pengawalnya menjemput kami..” terdengar suara sinbi dari ujung telepon.

“baiklah aku akan segera kesana…” kataku lalu memutus sambungan telepon.

Aku langsung meningalkan kebun binatang itu dan naik taxi ke apartment chika dan cella.

“tok tok tok tok” aku mengetuk pintu.

“siapa??” terdengar suara cella dari dalam.

“ini aku…”

“cekleek” pintu terbuka dan cella mempersilahkan aku masuk.

“bagaimana keadaan mereka berdua?” kataku menatap chika dan yuju yang masih belum sadar.

“chika eonnie sepertinya terkena perak.. tapi aku tidak tau dengan yuju, aku tidak menemukan luka di tubuhnya..” kata cella.

“bagaimana denganmu oppa?? Apa kau berhasil membunuh 3 vampire itu..” kata sinbi.

“haaahh,, sebenarnya akulah yang hampir terbunuh..” kataku menundukan kepalaku.

“apa maksudmu?? Bagaimana bisa seorang pureblood sepertimu terbunuh oleh tiga orang humanblood?? Bahkan aku, rocky dan jihwa pun tidak akan bisa membunuhmu..” kata lisa bingung.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK