home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Vampire University Rise Of Night Hunters

Vampire University Rise Of Night Hunters

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 20 Oct 2016, Updated : 16 Aug 2017
Cast : Jo Chika, Jo Cella, Park DoJoon, Lisa ASTRO(MoonBin, Cha Eunwoo), GOT7(Junior), Apink(Namjoo) Yuju,
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |8246 Views |2 Loves
Vampire University Rise of Night Hunters
CHAPTER 10 : Hidden Identity

*Park Dojoon

“urghh… aku tau dia pasti akan marah.. aku harap eunwoo bisa membuat junior mengerti..” gumamku sambil keluar dari apartement chika dan melangkah ke apartement eunwoo.

“Tingg toonggg!!”

“EUNWOO YAA!!” teriakku mencoba memanggil eunwoo.

Beberapa saat kemudian pintu terbuka dengan kepala bin yang keluar dari samping pintu.

“ooo ajeossi?? Ada apa kau datang kemari? Mau ketemu dengan eun—AKKK!!!”

“siapa yang kau panggil ajeossi anak nakal..” kata eunwoo tiba-tiba muncul sambil memukul kepala bin.

“aaa,, hyunngg.. kenapa kau memukulku? Aku kan hanya bercandaa..” kata bin memegang kepalanya.

“eunwoo yaa.. ada yang ingin kubicarakan.. tapii..” aku menghentikan kata-kataku menatap bin. 

“urrghhh aku mengertii..” gerutu bin lalu kembali masuk kedalam apartement meningalkan aku dan eunwoo.

“junior melihatku berubah… aku membuatnya pingsan lalu cella dan lisa membawanya ke apartemen mereka.. jadi ak—“

“kau mau aku menjelaskan semuanya pada junior juga?” eunwoo memotong kata-kataku.

Aku tersenyum dan mengangguk pelan.

“bisakah kau melakukannya? Aku tidak ingin persahabatan kita rusak seperti ini.. aku tidak akan membahayakan kalian, bahkan aku akan berusaha menjaga kalian dari mereka… jadi kumohon eunwoo.. tolong yakinkan dia..”
  
Eunwoo tersenyum ke arahku.

“tenang saja.. aku juga tidak mau hal itu terjadi.. serahkan anak itu padaku..” kata eunwoo sambil menepuk pundakku.

“gomawo eunwoo yaa…” kataku tersenyum.

“yasudah.. aku mau bertemu junior dulu.." kata eunwoo melangkah meninggalkanku dan langsung masuk ke apartemen chika.

Aku melihat ke arah jam di tangan kiriku.

“ooh tidak.. yujuu..” gumamku dalam hari lalu dengan cepat berlari ke arah lift.

“sial aku lupa masalah yuju..” gumamku dalam hati sambil terus berlari ke arah rumah.

Saat melewati pertokoan aku melihat bayangan seseorang yang mengikutiku dari kaca toko baju.

“jika dia vampire aku pasti bisa merasakannya.. manusia? Kenapa dia mengikutiku? Apa dia suruhan dari night hunters??” gumamku dalam hati sambil terus menjaga sikap berpura-pura tidak merasakan apa-apa.

“hmm.. sepertinya aku harus melakukan sesuatu..” gumamku pelan lalu berbelok ke arah samping salah satu toko dan dengan cepat melompat ke atap toko itu.

“geehh.. benar-benar mengikutiku yaahh..” gumamku dalam hati melihat seseorang yang mengenakan jacket dengan hoodie berwarna hitam kebingungan mencariku dari atap toko.

Aku tersenyum sebentar.

“haruskah aku member salam?” gumamku pelan lalu dengan cepat melompat ke arah belakang orang itu, menarik tangannya ke belakang dan mendorongnya sampai ke dinding.

“aaaakkk!!!!” teriakknya saat tubuhnya membentur dinding.

“siapa yang mengirimmu?? Kenapa kau terus mengikutiku??” kataku ke samping telingannya.

“Oppaaa lepass tanganku sakit.. aakkk dojoon oppaaa..” terdengar suara wanita yang tidak asing di telingaku.

Aku melepaskan peganganku pada tangannya dan melangkah sedikit menjauhinya.

“urghhh… apa yang kau lakukan disini SinBi… kenapa kau mengikutiku?” kataku kesal.

“oppaaa.. kenapa kau melakukan itu.. tanganku hampir saja patah tauuu..” kata SinBi sambil membuka hoodie yang dipakainya.

“SinBi.. aku sedang bertanya padamu.. kenapa kau mengikutiku?” kataku menatapnya serius.

SinBi menarik nafas panjang.

“haaah.. tentu saja aku mengikuti oppa karna tau identitas oppa yang sebenarnya..”

“Deg!” jantungku seperti tersentak mendengar kata-katanya.

“eehh? i..i..identitas? ap.. apa maksudmu??” kataku gugup.

“haaahh,, oppa tidak perlu mengelak.. aku tau kok oppa vampire..” SinBi terssenyum.

“jadi yang memberikan amplop itu padaku adalah..”

“yuup… benar itu aku.. tapi tidak perlu khawatir, aku tidak akan mengatakan apapun pada siapapun kok..” Kata sinBi.

“hehehee,, oppa tau kan dari dulu aku penggemar vampire.. jadi aku tau jika kalian harus menyembunyikan identitas kalian untuk bisa hidup dengan kami manusia..” sambungnya.

“haahh,, aku tidak tau bagaimana caranya kau mengetahui identitasku.. tapi untuk sekarang ayo kita pergi dari sini..” kataku mengajaknya kerumah.

Kami berjalan ke arah rumahku. Beberapa menit kemudian akhirnya kami sampai di depan pintu rumah.

“yuju yaa.. aku pulangg..” teriakku saat memasuki rumah.

“oo.. oppa kau sudah pul— siapa wanita itu??” kata yuju menyambutku dan sinBi.

“aahh, dia sinbi.. adik namjoo..” kataku memperkenalkan sinbi.

“anyeonghasaeyo..” sinbi menundukan kepalanya.

“oo,, annyeong.. aku yuju.. salam kenal..” yuju tersenyum.

Aku langsung mengajak sinbi duduk di ruang tamu dan mulai menceritakan tentang jati diriku dan mengenai night hunters.

“waaaahh?? Daee-baakk!! Jadi eonnie juga vampire yah?” sinbi tersenyum ke arah yuju.

“yaa,, seperti itulah..” kata yuju.

“huaaahh.. kalau begitu jika eonnie atau oppa menggigitku aku akan jadi vampire juga?” kata sinbi bersemangat.

“sinbi… apa kau tidak mengerti dengan keadaan saat ini?? Aku sudah menceritakan padamu tentang night hunters.. bagaimana bisa kau tidak sedikitpun menunjukan rasa takut..” kataku menatap sinbi bingung.

“jika kau digigit dan menjadi vampire humanblood.. kau akan selamanya tinggal dalam kegelapan.. dan tidak akan bisa berjalan di bawah sinar matahari lagi..” jelas yuju.

“para night hunters akan menghisap darahmu sampai habis jika mereka tidak membutuhkanmu.. kau hanya akan terlihat seperti hidangan tengah malam untuk mereka..” sambung yuju.

“haaahh,, tapi aku ingin merasakan bagaimana menjadi vamp—“

“tidaakk!!! Tidak akan kubiarkan itu terjadi… aku akan menjagamu apapun yang terjadi..” kataku memotong perkataan sinbi.

“apa maksudmu oppa.. kau kan sudah punya namjoo eonnie… ahh,, ngomong-ngomong soal eonnie bawel itu.. bukankah terakhir kali dia datang kesini yah?? Sampai sekarang dia belum pulang kerumah.. jadi kubilang saja pada ibu kalau dia sedang mengikuti MT selama seminggu…” kata sinbi.

Aku langsung menarik nafas panjang.

“sebenarnya para night hunters menculik namjoo.. mungkin namjoo juga sudah menjadi vampire sekarang, karna itu sepertinya mereka juga mengincarmu.. karna saat kita berjalan kesini.. aku merasakan frekuensi vampire yang mengikuti kita meskipun samar-samar..” kataku.

“wajah sinbi tiba-tiba berubah.. aku bisa melihat rasa khawatir dari wajahnya.

“t.t..tapi eonnieku tidak apa-apa kan? Kau bisa menyelamatkannya kan oppa?” kata sinbi.

“aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyelamatkan namjoo..” kataku.

“kalau begitu malam ini kau harus tidur disini sinbi.. kau bisa gunakan kamarku dan aku akan tidur di sofa..” sambungku.

“tidak apa-apa oppa aku bisa pulang kok..”

“tidak.. sudah kubilang tak akan kubiarkan kau melakukan hal-hal berbahaya..” kataku menatapnya serius.

“sebaiknya kau mendengarnya sinbi.. dia bisa jadi galak jika permintaannya tidak dipenuhi..” yuju menatapkku dengan tatapan meledek.

“tch- mau dipukul lagi?” kataku di ikuti dengan yuju yang menggeleng lalu melindungi kepalanya dengan kedua tangan.

“jadi namjoo eonniee bisa di selamatkan bukan?? Aahhh kepalaku pusing..” sinbi mulai terlihat tidak tenang.

“yuju bawa dia ke kamarku.. dan biarkan dia istirahat..” kataku.

Yuju membantu sinbi berediri dan membawanya ke kamarku untuk beristirahat.

“aahhh benar juga..” gumamku dalam hati lalu mengambil handphoneku dari saku.

“aahh hyung.. untung kau menelpon sekarang..” terdengar suara chika dari ujung telpon.

“aahhh,, chika ya aku hanya mau bilang kalau pil darah untuk jihwa bisa kalian ambil besok siang di rumahku.. karna besok aku tidak akan ke kampus..” 

“haaahh,, baiklah aku mengerti masalah itu.. tapi ada masalah lain hyung..” kata chika mulai terdengar serius.

“masalah lain?? Apa itu??”

“kau tau kan rocky ku tugaskan untuk memberitahukan masalah pureblood dalam nighthunters pada orang tua kita…”

“iyaa tentu saja.. kau menyuruhnya pergi beberapa hari lalu..” kataku.

“katanya dia sudah sampai.. dan sepertinya dia diserang habis-habisan… dia masih belum sadarkan diri sekarang.. kami akan kerumahmu besok setelah kampus.. jadi jangan kemana-mana..”

“baiklah.. aku akan menunggu kalian..” kataku lalu memutus sambungan telepon.

“mereka bahkan mengetahui mengenai rocky.. padahal dia pergi diam-diam.. night hunters benar-benar menakutkan..” gumamku dalam hati.

*Jo Chika

“Yeoboseyo.. eomma?” kataku menjawab telpon dari eomma.

”Oo, chika yaa.. rocky sudah sampai disini.. tapi dia sedang terluka dan tak sadarkan diri..”

“Apa?? Rocky.. bagaimana bisa?? Padahal rocky pergi diam-diam..”

“Sepertinya.. mereka sudah mengikuti rocky dari apartemen mu..”

“Kalau begitu kami akan berhati-hati, eomma tak perlu khawatir karna kami selalu jalan berkelompok..”

“Baiklah.. eomma dan appa tidak akan khawatir tapi.. tolong jangan ceroboh chika..” kata eomma lalu menutup sambungan telpon.

Aku melihat lisa datang dan ia lebih terkejut lagi saat mendengar rocky sedang terluka dan sedang tak sadarkan diri.

“Kenapa mereka bisa tau keberadaan rocky? Padahal dia kan pergi diam-diam..” kata cella bingung.

“Aku tak tau.. kita tunggu kabar dari rocky saja..” kata lisa khawatir.

Drrrttt…Drrrttt…

“Oo, dojoon hyung menelpon..” kataku lalu menjawab panggilan dari dojoon hyung.

“aahh hyung.. untung kau menelpon sekarang..”

“aahhh,, chika ya aku hanya mau bilang kalau pil darah untuk jihwa bisa kalian ambil besok siang di rumahku.. karna besok aku tidak akan ke kampus..” 

“haaahh,, baiklah aku mengerti masalah itu.. tapi ada masalah lain hyung..”

“masalah lain?? Apa itu??”

“kau tau kan rocky ku tugaskan untuk memberitahukan masalah pureblood dalam night hunters pada orang tua kita…”

“iyaa tentu saja.. kau menyuruhnya pergi beberapa hari lalu..”

“katanya dia sudah sampai.. dan sepertinya dia diserang habis-habisan, dia masih belum sadarkan diri sekarang. Ah.. kami akan kerumahmu besok setelah kampus.. jadi jangan kemana-mana.”

“baiklah.. aku akan menunggu kalian..” kata dojoon hyung lalu memutus sambungan telepon.

Aku menatap cella dan lisa bergantian.

“besok kita akan ke rumah dojoon hyung.” Kataku.

Keesokan harinya setelah kuliah aku, cella dan lisa pergi ke rumah dojoon hyung dengan mobil yang di bawa oleh lisa.

Sesampainya di depan rumah dojoon hyung aku menekan bell.

“Siapa?” terdengar suara dojoon hyung dari kotak speaker kecil di atas tombol bell.

“Ini kami hyung..” kataku.

“Oo,, tunggu sebentar ya..”

“Baiklah..”

Tak lama kemudian dojoon hyung membuka pintu pagar dan di belakangnya muncul seorang yeoja yang tak ku kenal.

“Annyeong seonbae..” kata cella di ikuti oleh senyum ku dan lisa.

“Annyeong cella, chika, lisa.. silakan masuk..” kata dojoon hyung mempersilakan kami masuk ke dalam rumahnya.

Kami semua duduk di ruang tengah.

“Emm.. hyung? Itu siapa?” kataku bingung.

“Oo,, iya ini Sinbi.. adik Namjoo. Aku sudah menceritakan semuanya padanya.. dan dia akan membantu kita mulai sekarang.” Kata dojoon hyung.

“Ohh.. jadi namjoo eonnie punya adik.. oh ya hyung, pil darah untuk Jihwa?” kataku.

“Tunggu sebentar biar ku ambil dulu..” kata hyung lalu segera masuk ke salah satu pintu.

Tak lama kemudian dojoon hyung kembali dengan membawa sebuah botol kecil yang berisikan pil di dalamnya.

“Ini..” kata dojoon hyung sambil memberikan botol kecil itu.

“Terimakasih hyung..” kataku sambil mengambil botol kecil itu lalu menyimpan nya di dalam tasku.

Aku mengambil hp ku dan mengirim pesan pada Jihwa.

“Jihwa.. pil darahmu sudah jadi, sekarang aku sedang dirumah dojoon seonbae.. kau bisa ke rumahnya sekarang jika kau suka.. alamatnya di dongdaemun.”

“Baiklah, terimakasih chika.. sampaikan juga terimakasih ku pada dojoon seonbae.. aku sedang ada urusan jadi aku akan pergi mengambil pil darah itu nanti malam..”

“Baiklah..”

“Jadi.. apa yang ingin kalian bicarakan?” kata dojoon hyung.

“Ini tentang Rocky dan Night Hunters..” kata cella menatap dojoon hyung.

“Oh ya, mana yuju?? Tumben dia tidak mun-”

“ada apa kau mencari ku chika?? Apa kau mulai merindukan ku??” kata yuju yang mendadak memelukku dari belakang.

“Hah?! Aku? mulai merindukan mu? Itu tidak akan pernah terjadi.” Kataku sambil menyilangkan kedua tanganku ke depan.

“Yuju.. jangan menganggu chika.. kau duduk saja yang tenang.” Kata dojoon hyung lalu yuju melepaskan pelukannya dan duduk di samping dojoon hyung.

“Jadi begini, kemarin eomma ku menelpon dan katanya rocky sudah sampai di sana tapi.. dia terluka dan sedang tak sadarkan diri hingga saat ini.. aku tak tau bagaimana itu bisa terjadi tapi kata eomma mungkin mereka telah mengikuti rocky dari apartemen kami..” jelasku.

“Saat ini orangtua kalian dan rocky dimana?” kata dojoon hyung.

Aku menatap cella sebentar.

“Aku tidak tau.. mereka tidak pernah memberitahukannya pada kami, hanya lisa dan rocky saja yang tau dimana keberadaan orangtua kami..” kataku menatap lisa.

“Maafkan aku.. tapi aku tak bisa memberitahukan lokasi mereka pada kalian tanpa ijin dari mereka.” Kata lisa datar.

“Baiklah.. kalau begitu kita juga harus cepat menyelamatkan namjoo.. dan menjaga adiknya, karna saat aku bertemu sinbi kemarin.. aku merasakan hawa-hawa vampire walau hanya sekilas.” Kata dojoon hyung menatap kami satu persatu.

“Hyung.. kau yang buat rencana nya.. nanti kami tinggal melancarkan rencanamu.” Kataku di ikuti oleh anggukan setuju cella dan lisa.

“Baiklah..” kata dojoon hyung.

“Seonbae.. apa junior seonbae masih marah??” kata cella menatap dojoon hyung sedih.

“Mungkin dia masih marah tapi aku akan coba menjelaskan semuanya padanya.” Kata dojoon hyung.

“Aku takut jika dia membenciku..” kata cella mulai menangis.

“Cella yaa.. jangan menangis.. aku jadi sedih melihat mu seperti ini.” kataku sambil memeluk cella.

“Seonbae.. lebih baik kami pulang sekarang.” kata lisa yang di ikuti oleh anggukan ku.

“Baiklah..” kata dojoon hyung.

Lalu kami semua berdiri dan keluar dari rumah, aku membawa cella ke dalam mobil.

“Kami pulang dulu hyung..” kataku sambil melambaikan tanganku dari dalam mobil.

Lalu lisa membawa kami pulang ke apartemen.

Lisa memarkirkan mobilnya di tempat ia biasa memarkir mobilnya.

Lalu kami bertiga naik lift.

Di dalam lift bukan hanya kami bertiga tapi ada seseorang yang tidak kami kenal dan ia terlihat mencurigakan.

Saat sudah sampai di lantai apartemen kami, ia terus mengikuti kami dan mendadak saja muncul satu orang lagi dari arah tangga di samping lift.

Kami bertiga berjalan agak cepat.

Kami tidak bisa membunuh mereka di koridor, disini sudah di pasangi cctv.

Saat kami sudah dekat dengan apartemen kami.

“Annyeong chika..” kata bin yang baru saja keluar dari apartemennya.

“Bin?! Kenapa kau malah keluar dari apartemen mu di saat seperti ini??” gumamku dalam hati.

Aku menatap lisa dan lisa menggangguk pertanda ia mengerti.

“Annyeong bin.. aku ke rumah mu yaa..” kataku sambil menarik bin masuk ke dalam apartemen nya lalu di ikuti dengan cella dan lisa.

Lalu lisa segera menutup dan mengunci pintu apartemen bin.

“Ehh?? Ada apa ini?? Kenapa kau mendadak mengunci pintu apartemen kami?” kata bin menatap lisa bingung.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK